Leader Pricing: Pengertian dan Cara Memaksimalkan Strateginya

Diperbarui 08 Sep 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Penetapan harga produk sangat menentukan kesuksesan suatu bisnis. Leader pricing adalah salah satu strategi penetapan harga yang banyak digunakan di mana-mana.

    Kamu pasti pernah pergi ke supermarket atau berkunjung ke online store produk tertentu hanya untuk mencari barang diskon incaranmu.

    Namun, pada akhirnya kamu juga membeli tambahan item lain yang tidak kamu rencanakan sebelumnya.

    Nah, skenario tersebut merupakan gambaran singkat dari strategi penjualan yang satu ini.

    Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak penjelasan dari Glints berikut ini!

    Baca Juga: Sales Reporting: Definisi, Jenis, dan Cara Membuatnya

    Pengertian Leader Pricing

    layar laptop yang menunjukkan statistik

    © Freepik.com

    Dilansir dari Chronleader pricing adalah strategi yang sering digunakan tertutama oleh pelaku bisnis retail.

    Mereka menurunkan harga produk tertentu dengan tujuan untuk mempromosikan bisnisnya atau jenis produk mereka yang lain.

    Misalnya, suatu retailer menurunkan harga produk A di bawah harga pasaran. Otomatis, akan ada banyak konsumen yang tertarik untuk datang ke toko dan membeli produk promo tersebut, bukan?

    Konsep leader pricing ini bekerja dengan asumsi bahwa konsumen secara sengaja atau tidak sengaja akan membeli produk lainnya dalam waktu yang bersamaan, mulai dari produk B, C, D, hingga E.

    Nah, pendapatan dari penjualan produk B, C, D, dan E inilah yang diharapkan bisa mendatangkan profit dan menutup kerugian atas penurunan harga produk A yang mereka lakukan.

    Maka dari itu, Accounting Tools menyebutkan bahwa kunci dari strategi ini terletak pada teknik penyusunan produk di toko atau merchandising. Teknik ini juga sering dikenal sebagai product display.

    Toko harus bisa membuat konsumen yang datang untuk mau melihat-lihat jejeran produk lain terlebih dahulu, sebelum menemukan produk A yang mereka cari.

    Menarik, bukan? Sayangnya, strategi sales yang satu ini dinilai cukup berisiko sehingga lebih cocok digunakan oleh perusahaan besar dari pada bisnis kecil dan menengah.

    Baca Juga: Sales Call: Pengertian dan Tips untuk Melakukannya

    Cara Mengoptimalkan Strategi Leader Pricing

    karyawan laki-laki sedang memperhatikan penjelasan rekannya

    © Freepik.com

    Nah, dari penjelasan di atas, mungkin kamu masih merasa skeptis apakah strategi ini benar-benar bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk yang lain.

    Keberhasilan strategi ini tidak terlepas pada beberapa taktik lainnya. Nah, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan leader pricing.

    1. Penentuan harga produk lain

    Dari contoh di atas, produk A bisa disebut dengan loss leader, yaitu produk yang harganya diturunkan demi menarik minat konsumen untuk datang.

    Kamu bisa menaikkan harga produk premium yang lain sehingga penjualannya bisa menutupi kerugian dari penjualan loss leader.

    Namun, kamu juga perlu berhati-hati jangan sampai konsumen lebih memilih membeli produk di toko lain karena harganya yang terpaut jauh.

    2. Jangan menurunkan harga terlalu rendah

    Konsumen mungkin akan otomatis tertarik dengan harga yang murah, tetapi kamu juga perlu pertimbangkan dampak jangka panjang untuk bisnismu.

    Kamu mungkin akan kesulitan untuk menaikkan harga loss leader di kemudian hari, karena konsumen telanjur memiliki ekspektasi terhadap harga yang murah terus menerus.

    Baca Juga: Saat Membeli Barang, Sadarkah Kamu Pernah Kena Captive Product Pricing?

    3. Memilih produk loss leader

    Strategi leader pricing selanjutnya adalah tidak sembarang memilih produk untuk dijadikan sebagai loss leader.

    Menurut Shopify, barang-barang yang cocok untuk menjadi loss leader adalah barang sekali pakai. Mengapa? Pasalnya, peluang konsumen untuk datang kembali dan melakukan repeat purchase sangatlah besar.

    Dengan begitu, kamu tetap bisa meningkatkan profit margin karena volume penjualan yang tinggi.

    4. Menentukan rekomendasi produk

    Bagaimana caranya supaya konsumen yang tadinya hanya ingin membeli produk A, bisa tertarik untuk membeli produk B, C, D, hingga E?

    Kuncinya adalah dengan cara merekomendasikan produk pelengkap dan relevan dengan produk A.

    Tak hanya di offline store, kamu tetap bisa memaksimalkan strategi ini di online store bisnismu.

    5. Melakukan analisis bisnis

    Setelah kamu berhasil menghasilkan reach atau kunjungan yang tinggi, jangan lupa untuk melakukan analisis bisnis untuk menilai efektivitas keseluruhan strategi marketing.

    Terutama jika kamu menjalankan strategi leader pricing ini menggunakan kode atau voucher kupon. Kamu bisa lakukan tracking terhadap perilaku konsumen.

    Semua data yang kamu punya tak hanya membantu dalam menilai kesuksesan strategi, tetapi juga membantumu memutuskan strategi pricing ke depannya.

    Dari penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa leader pricing adalah strategi yang bisa kamu gunakan untuk menutup potensi kerugian dari penurunan harga produk tertentu.

    Baca Juga: Mengenal Outbound Sales, Strategi Penjualan yang Cepat dan Terus Relevan

    Selain strategi ini, ada banyak strategi penjualan lainnya yang bisa kamu pelajari. Apabila leader pricing lebih cocok diterapkan oleh perusahaan besar, siapa tahu strategi pricing di bawah ini lebih cocok untukmu.

    Dengan mempelajarinya, kamu bisa eksplor lebih banyak teknik dan ide yang dapat mendukung perkembangan bisnismu.

    Ayo baca artikel dari Glints tentang berbagai strategi pricing berikut ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait