Penetration Pricing: Definisi, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya
Isi Artikel
Pernah melihat perusahaan “membakar uang” dan menjual produknya dengan harga kelewat murah di awal-awal? Ternyata, istilah untuk strategi tersebut adalah penetration pricing.
Namun, bukankah strategi ini justru akan merugikan bisnis? Bagaimana prospek jangka panjangnya dan apa saja pertimbangannya?
Pasti kepalamu dipenuhi pertanyaan-pertanyaan seperti itu setelah membaca penjelasan di kalimat pertama.
Tenang saja, karena di dalam artikel ini sudah terdapat penjelasan lengkap seputar penetration pricing, disertai contoh penggunaannya yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari.
Baca sampai tuntas agar benar-benar paham, ya!
Apa Itu Penetration Pricing?
Sebelum masuk ke contoh, Glints akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu penetration pricing.
Dikutip dari Investopedia, penetration pricing adalah strategi penawaran harga murah untuk produk atau jasa yang baru dirilis ke publik.
Kalau kata Price Points by Omnia Retail tujuan utamanya adalah sebagai sarana promosi produk baru, menarik pembeli baru, dan juga mengumpulkan sebanyak-banyaknya pelanggan di awal penjualan.
Strategi penetapan harga ini biasanya digunakan jika sudah ada produk serupa yang dikeluarkan oleh kompetitor.
Dengan begitu, bisnis dapat dengan mudah mengambil hati pelanggan yang tentu saja mencari harga termurah untuk produk yang kurang lebih sama.
Ketika orang sudah mengenali produk tersebut, perusahaan yang menjualnya jadi bisa masuk ke pasar dan menjadi kompetitor.
Akan tetapi, harga rendah ini biasanya tak bertahan begitu lama.
Ada yang hanya satu bulan atau mungkin enam bulan pertama, intinya sampai orang-orang mulai tertarik dan mengenali produk atau layanan yang dijual.
Contoh Penggunaannya
Beberapa contoh penggunaan strategi penetration pricing adalah layanan streaming (Netflix, Spotify, dan lainnya), bisnis makanan dan minuman, dan juga bank.
Layanan streaming
Menurut Intelligence Node, Netflix adalah salah satu bisnis layanan yang menggunakan penetration pricing sebagai strateginya.
Netflix menawarkan free subscription selama sebulan pertama untuk pengguna baru. Setelah masa gratis selesai, mereka harus membayar biaya langganan per bulannya.
Penggunaan strategi ini pada Netflix adalah contoh sempurna, karena orang-orang tak keberatan membayar biaya langganan tersebut.
Toh, film dan series di dalamnya bisa dikatakan sangat lengkap dan terdapat opsi langganan ramai-ramai agar lebih ramah di kantong.
Bisnis makanan dan minuman
Kalau pergi ke supermarket, pasti kamu sering lihat ada orang yang membagikan sample makanan gratis, kan?
Ternyata, hal tersebut adalah salah satu contoh nyata strategi penetration pricing.
Kalau puas dengan apa yang dimakan atau diminum, pelanggan akan secara otomatis membelinya.
Bank
Bank juga bisa menggunakan strategi penetration pricing, lho.
Di awal peluncurannya, mereka memberikan penawaran bebas biaya administrasi untuk nasabah.
Setelah sekian lama, akhirnya mereka mengenakan biaya admin bulanan.
Walaupun banyak yang menyayangkan kebijakan tersebut, orang-orang yang sudah nyaman menggunakan bank tersebut akan tetap menggunakan layanan mereka.
Kelebihan dan Kekurangannya
Meskipun terlihat cukup gampang, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakan strategi ini.
Disadur dari berbagai sumber, berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan penggunaan strategi penetration pricing.
Kelebihan
1. Produk/jasa cepat diterima pasar
Seperti yang sempat disebutkan di awal, penetration pricing memungkinkan produk atau jasa sebuah perusahaan lebih cepat dikenali oleh calon pelanggannya.
Alasannya? Tentu karena harga atau penawaran yang sangat menggiurkan.
2. Mendominasi pasar
Keuntungan lain dari penetration pricing adalah kamu memiliki kesempatan untuk mendominasi pasar walau hanya sesaat.
Pasalnya, ketika ada produk baru yang masuk dengan penawaran menarik, sulit bagi kompetitor untuk mengalahkannya.
Jendela tersebut jadi kesempatan bisnis untuk membuat pelanggan dari kompetitor beralih ke mereka.
3. Meningkatkan kemungkinan pelanggan kembali lagi
Siapa yang tidak suka membeli barang atau layanan ekstra murah?
Kalau pelanggan sudah tahu ada brand yang menawarkan barang dengan harga murah, kemungkinan besar mereka akan kembali lagi.
4. Meningkatkan economies of scale
Menurut Investopedia, economies of scale adalah keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan karena berhasil memperbesar ukuran bisnisnya.
Jika dijalankan secara benar, penetration pricing bisa meningkatkan angka penjualan yang cukup tinggi.
Keberhasilan inilah yang bisa mendukung perusahaan untuk mewujudkan economies of scale dan memotong biaya marjinal (margin costs).
5. Menghasilkan word of mouth yang positif
Jika ada brand baru yang mampu memberikan penawaran menarik, pelanggan pasti dengan sukarela membicarakan hal yang baik kepada orang sekitar tentang brand tersebut.
Hal inilah yang bisa mendukung promosi dari mulut ke mulut atau word of mouth yang positif.
Kekurangan
1. Sudah terpatri ekspektasi pada pelanggan
Kekurangan pertama strategi price penetration adalah pelanggan sudah memiliki ekspektasi tersendiri.
Kalau di awal murah, mereka pasti mengharapkan produk keluaran perusahaan tersebut akan selalu murah.
Jika naik, kemungkinan besar pelanggan akan beralih.
2. Customer loyalty cenderung rendah
Customer loyalty juga jadi permasalahan di sini.
CFI menyebutkan bahwa pelanggan yang terpancing oleh strategi ini biasanya tidak begitu loyal.
Pasalnya, mereka akan selalu loncat ke sana kemari mencari penawaran terbaik.
3. Perang harga
Di atas sempat disebutkan, kelebihan penetration pricing adalah kompetitor biasanya kaget dan tidak sempat memikirkan reaksi untuk mengalahkan strategi ini.
Namun, apa jadinya jika mereka langsung menanggapi si pendatang baru? Perang harga.
Kalau sudah sampai begitu, biasanya kompetitor yang lebih lama yang akan memenangkannya.
4. Tidak bisa digunakan untuk jangka panjang
Kekurangan lainnya adalah strategi ini tidak bisa digunakan untuk jangka panjang.
Jika dipakai terus-menerus, perusahaan justru akan rugi dan sulit stabil.
Kesimpulannya, penetration pricing adalah strategi yang cocok digunakan sebagai harga pengenalan, ketika ada kompetitor untuk produk serupa.
5. Potensi kerugian yang besar
Di bulan-bulan awal, perusahaan harus siap menelan kerugian yang tak sedikit akibat menawarkan harga yang murah kepada pelanggan.
Itulah mengapa menurut Economics Help, penetration pricing biasanya lebih cocok dijalankan oleh perusahaan multinational yang stabil dan mampu menanggulangi resiko kerugian ini.
6. Mempengaruhi brand image
Promosi harga murah harus dijalankan secara cermat. Di satu sisi, hal ini bisa menghasilkan word of mouth yang baik karena produknya terjangkau.
Namun, menurut Corporate Finance Institute, publik bisa memiliki persepsi yang buruk karena barang dengan harga murah identik dengan kualitas yang tidak terlalu bagus.
Artinya, strategi ini harus dijalani dengan taktik lainnya supaya kamu tetap bisa meyakinkan pelanggan bahwa produk dengan harga terjangkau memiliki kualitas yang tetap baik.
Itulah penjelasan mengenai penetration pricing. Semoga setelah membaca artikel ini kamu mendapatkan ilmu baru, ya.
Selain strategi ini, masih banyak strategi penetapan harga yang bisa kamu terapkan untuk bisnismu. Kamu bisa menemukan beragam informasinya di Glints Blog.
Ada banyak artikel soal penetapan harga yang bisa bikin bisnismu untung, lho!
Yuk, temukan info strategi penentuan harga lainnya di sini!