Kupas Tuntas Buzz Marketing, Strategi Ampuh Tingkatkan Penjualan Bisnis
Isi Artikel
Dalam meningkatkan kegiatan marketing, seorang marketer tentu harus mempunyai beribu strategi yang ampuh. Salah satu strategi yang sudah tidak asing lagi adalah buzz marketing.
Online marketing sampai saat ini masih menjadi senjata utama bagi kebanyakan marketer.
Bagaimana tidak, selain jangkauannya yang sangat luas, marketing secara online bisa dibilang cukup terjangkau dari segi harga.
Buzz marketing menjadi salah satu opsi yang tepat bagi kamu yang ingin meningkatkan strategi marketing di zaman sekarang.
Lantas, kira-kira apa pengertiannya? Apa kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya?
Daripada semakin penasaran, yuk, simak penjelasan dari Glints di bawah ini!
Apa Itu Buzz Marketing?
Dilansir dari Hubspot, buzz marketing adalah strategi marketing untuk meningkatkan engagement atau penjualan bisnis melalui mulut ke mulut.
Adapun mulut yang dimaksud dalam hal ini adalah mulut dari para buzzer. Secara umum, buzz marketing merupakan bagian dari viral marketing.
Jadi, secara sederhana, strategi marketing yang satu ini memanfaatkan buzzer untuk terus membicarakan produk atau layanan agar menjadi trending di dunia maya.
Secara tidak langsung, lama-kelamaan orang-orang juga akan tertarik membicarakan produk tersebut dan menceritakannya kepada orang terdekatnya.
Alhasil, engagement bisnismu akan meningkat karena banyak publik mengetahui tentang produk atau layananmu.
Menurut Neil Patel, salah satu tujuan utama dari buzz marketing adalah agar orang-orang membicarakan brand-mu, bukan hanya sekadar memperkenalkannya kepada orang lain.
Cara ini terbilang sangat efektif untuk dilakukan saat kamu hendak meluncurkan sebuah produk atau layanan baru.
Baca Juga: Mengenal Remarketing, Strategi Ampuh untuk Tingkatkan Brand Awareness
Kelebihan dan Kekurangan Buzz Marketing
1. Kelebihan
Dengan menerapkan strategi buzz marketing, tentu ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan:
- orang-orang akan membicarakan brand-mu
- mendapatkan jangkauan pengguna yang sangat luas
- harga yang terjangkau
- meningkatkan penjualan bisnis
- mendapatkan feedback dari pengguna
Dibandingkan dengan memasang iklan offline di billboard atau di media offline, menggunakan buzzer untuk menerapkan strategi marketing ini terbilang lebih murah.
Selain lebih murah, jangkauan pengguna yang didapatkan pun bisa sampai ke seluruh penjuru dunia.
2. Kekurangan
Meskipun ada beragam keuntungan yang menggiurkan, buzz marketing juga memiliki kekurangan.
Dilansir dari Marketing 91, salah satu kekurangannya adalah prosesnya bisa dibilang sangat rumit.
Sebab, tidak mudah untuk membuat suatu produk menjadi viral dan diperbincangkan oleh banyak orang meski menggunakan buzzer.
Dengan begitu, saat menerapkan strategi ini kamu harus bersedia untuk melakukannya dengan maksimal serta tingkat konsistensi yang tinggi.
Baca Juga: Mengupas Tuntas Engagement Rate Beserta Fungsinya untuk Marketing di Media Sosial
Tips Melakukan Buzz Marketing
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, berikut tips-tips yang bisa dilakukan saat melakukan buzz marketing:
1. Buat kampanye yang menarik
Apa artinya menyewa buzzer atau influencer yang banyak, tetapi isi kampanyenya terlihat sangat monoton dan tidak menarik?
Hal itu justru membuat pelanggan tidak akan memberikan perhatian terhadap produkmu.
Dilansir dari Neil Patel, salah satu cara untuk memaksimalkan buzz marketing adalah dengan memikirkan konsep yang matang untuk membuat kampanye dan konten.
Usahakan untuk membuat kampanye yang lebih menarik dari pesaingmu. Pastikan, isi kampanyemu memiliki pesan yang emosional sehingga menyentuh para pelangganmu.
2. Maksimalkan media sosial
Untuk menjadikan produkmu viral, pastikan kamu sudah memaksimalkan media sosial dengan sebaik mungkin.
Bagikan kampanyemu ke berbagai media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain.
Selain itu, usahakan juga untuk memanfaatkan email marketing untuk menyampaikan kampanyemu kepada pelanggan.
Dengan memaksimalkan segala platform online yang tersedia, produkmu akan jadi bahan perbincangan bagi banyak orang.
3. Meningkatkan kualitas produk
Ingat, kampanye yang viral harus diimbangi dengan kualitas produk yang luar biasa.
Akan sangat disayangkan jika ekspektasi konsumen terhadap produkmu tidak dipenuhi dengan maksimal.
Padahal, kamu telah membuat kampanye yang sedemikian rupa dengan menceritakan kelebihan dari produkmu.
Oleh karena itu, seimbangkan antara viral dan kualitas dari produk atau layananmu agar memenuhi ekspektasi pelanggan.
4. Analisis kampanye
Jangan lupa untuk melakukan analisis kampanye yang sudah kamu jalankan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar animo pelanggan terhadap produkmu. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui mana yang harus diperbaiki dan dikurangi untuk kampanye selanjutnya.
Baca Juga: Mengenal Open Rate, Indikator Keberhasilan dalam Strategi Email Marketing
Demikian penjelasan singkat mengenai buzz marketing beserta tips dalam melakukannya.
Pada dasarnya, buzz marketing adalah strategi marketing yang dilakukan agar menjadi viral melalui mulut ke mulut dari buzzer atau influencer.
Nah, bagaimana menurutmu? Tertarik untuk menerapkan strategi marketing yang satu ini?
Selain strategi di atas, kamu masih bisa, lho, mendapatkan informasi lainnya seputar marketing dari Glints secara gratis.
Caranya kamu tinggal mendaftarkan diri ke newsletter blog dari Glints sekarang juga.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan dirimu dan dapatkan informasi seru lainnya!