Ada Bantuan dari Pemerintah untuk Karyawan Bergaji di Bawah 5 Juta, Seperti Apa Ya?
Isi Artikel
Baru-baru ini beredar kabar bahwa pemerintah akan memberikan bantuan bagi karyawan yang bergaji di bawah 5 juta di era pandemi.
Hal tersebut seperti dikatakan oleh Erick Thohir lewat Kompas, selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Dalam pernyataannya, Erick Thohir juga menyebutkan jumlah angka bantuan yang akan diberikan, yaitu sebesar Rp600.000.
Nah, terkait dengan berita tersebut, kira-kira bagaimana caranya untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut? Apa saja syarat yang harus dipenuhi?
Jangan khawatir, berikut Glints akan menjelaskannya kepadamu.
Seperti Apa Bentuk Bantuan dari Pemerintah?
© Unsplash.com
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp600.000 kepada pekerja yang bergaji di bawah 5 juta.
Lebih lanjut lagi, Erick Thohir mengungkapkan bahwa bantuan tersebut sedang berada pada keputusan akhir untuk didistribusikan pada bulan September mendatang.
Rencananya, program bantuan bagi karyawan yang bergaji di bawah 5 juta tersebut akan berlangsung selama empat bulan.
Selain itu, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan mengatakan lewat Detik, bahwa pemerintah juga akan menambahkan bantuan berupa bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
Bansos yang diberikan akan menggunakan skema baru di tengah pandemi, yaitu dimulai dari program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, diskon listrik untuk industri, bisnis, sosial, dan bantuan produktif kepada pelaku UMKM.
Baca Juga: Gaji Pertama? Ini 4 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengelolanya
Kenapa Bantuan Ini Diberikan oleh Pemerintah?
© Freepik.com
Pandemi corona memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia.
Melansir Tirto, Indonesia mengalami kontraksi ekonomi sebesar 5,32% pada kuartal II pada tahun 2020.
Kejadian tersebut merupakan catatan terburuk sejak 1999. Indonesia terakhir kali mengalami kontraksi ekonomi pada kuartal I tahun 1999 sebesar 6,13%.
Lalu, kenapa pemerintah justru ingin memberikan bantuan kepada karyawan yang bergaji di bawah 5 juta dengan anggaran mencapai total Rp31,2 triliun?
Dilansir dari Kompas, Erick Thohir mengatakan bahwa tujuan adanya bantuan ini untuk mendorong konsumsi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Lanjutnya lagi, hal tersebut penting karena untuk membantu pemulihan ekonomi yang sebelumnya mengalami kontraksi dengan persentase yang cukup besar.
Baca Juga: Perluas Wawasan dengan 6 Rekomendasi Film Tentang Keuangan Berikut
Syarat untuk Mendapatkannya
© Unsplash.com
Sebelum mengetahui apa saja persyaratannya, kita akan membahas terlebih dahulu siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan tersebut.
Menurut Kontan, pemerintah menegaskan bahwa bantuan ini akan difokuskan kepada karyawan non-PNS dan BUMN atau karyawan swasta.
Persyaratannya sendiri adalah karyawan swasta dan peserta aktif dari BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp150.000 per bulan.
Selain itu, tidak ada persyaratan lainnya yang harus dipenuhi sejauh ini.
Mekanisme Pencairannya
© Pexels.com
Masih dari Kontan, mekanisme pencairan bantuan Rp600.000 tersebut nantinya akan dikirimkan langsung ke rekening masing-masing pekerja. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan.
Selain itu, skema yang akan digunakan adalah pencairan per dua bulan selama empat bulan berlangsung.
Baca Juga: Biasakan 5 Hal ini agar Keuangan Tetap Baik Setelah Pandemi
Demikian penjelasan singkat mengenai bantuan karyawan yang bergaji di bawah 5 juta. Semoga setelah membaca ini kamu bisa jadi lebih paham mengenai bantuan tersebut serta bagaimana cara untuk mendapatkannya.
Supaya kamu dapat mengatur uang yang didapat tersebut dengan lebih bijak dan teratur.
Kamu dapat membaca artikel-artikel tersebut di Glints Blog. Di sana, kamu akan menemukan topik bermanfaat seputar pengelolaan keuangan pribadi, mulai dari tips menabung, membayar utang, memulai investasi, dan masih banyak lagi.
Demi membentuk kebiasaan finansial yang lebih sehat, ayo baca kumpulan artikelnya di sini sekarang juga! Semuanya gratis.
