Tak Sekadar Berdengung, Kenali Fungsi Buzzer dalam Marketing

Diperbarui 18 Jan 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dalam era digital marketing, buzzer adalah salah satu yang dibutuhkan oleh tim pemasaran agar target mudah terpenuhi.

    Suara dari orang-orang ini dianggap berharga dan memegang peran vital dalam kesuksesan strategi influencer marketing.

    Dilansir dari Vase.ai, meskipun penggunaan buzzer bisa menguras dana, banyak marketer meyakini memanfaatkan jasa mereka tergolong efektif untuk pemasaran.

    Ingin tahu lebih lanjut mengenai fungsi seorang buzzer? Yuk, simak rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Punya Pengaruh Besar, Pahami Panduan Menjalankan Strategi Influencer Marketing

    Definisi Buzzer

    buzzer adalah

    © Freepik.com

    Meledaknya media sosial sebagai lahan tim marketing untuk menggarap audiens telah mendatangkan berbagai profesi baru.

    Salah satunya adalah buzzer. Ya, profesi ini banyak dibutuhkan oleh beragam organisasi dan perusahaan yang sedang sibuk mengembangkan brand image mereka.

    Buzzer sendiri berasal dari kata buzz, yang memiliki arti dengungan, rumor, atau berita.

    Berangkat dari definisi tersebut, seorang buzzer bertugas sebagai penyampai sebagian informasi.

    Informasi ini mereka sebarkan secara berulang dengan tujuan untuk menjangkau jumlah audiens yang lebih luas.

    Sebenarnya, tahap kerja buzzer profesional serupa dengan tugas dan kesibukan seorang wartawan.

    Tak hanya menyajikan informasi, buzzer juga wajib memberikan laporan dan fakta mengenai topik yang mereka berikan. 

    Hanya saja, fokus kerja buzzer adalah pada platform media sosial. 

    Menurut pengamat media sosial Enda Nasution sebagaimana dikutip Kompas, kelompok ini berusaha untuk memenangkan opini di media sosial.

    Mereka yang sukses menjadi buzzer adalah individu dengan pengaruh besar di media sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan micro influencer atau key opinion leader

    Ciri-Ciri Seorang Buzzer

    buzzer adalah

    © Pexels.com

    Meskipun sama-sama berada dalam naungan manajemen KOL, buzzer itu tidak sama, lho, dengan pemegang kunci opini publik lainnya

    Ada beberapa ciri tertentu yang membedakan buzzer dengan influencer dan seorang KOL. Ciri-ciri buzzer adalah sebagai berikut:

    • Akun media sosial seorang buzzer biasanya akan selalu aktif.
    • Berpartisipasi pada berbagai kegiatan sosial.
    • Rajin memberikan update, komentar, dan partisipasi dalam kegiatan buzzer lainnya.
    • Meskipun memiliki pengaruh yang besar, akun mereka biasanya tidak sebesar milik influencer.
    • Kredibilitas mereka hanya berdasarkan pengalaman belaka, bukan pendidikan khusus seperti KOL.
    • Akun seorang buzzer biasanya memiliki tidak memiliki pengikut sebanyak influencer dan KOL.
    • Umumnya, buzzer memiliki akun media sosial palsu yang bertujuan untuk membantu sebuah kegiatan kampanye.
    • Tak seperti influencer, buzzer akan terus menyebarkan sebuah konten hingga benar-benar viral.

    Kriteria Seorang Buzzer

    buzzer adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah dijelaskan, buzzer adalah profesi baru yang bisa ditekuni setelah meledaknya media sosial.

    Namun, para pengguna media sosial yang berminat menjadi buzzer harus memenuhi beberapa kriteria tertentu agar dapat bekerja dengan maksimal. 

    Sesuai pengertian buzzer sendiri, tentunya mereka harus aktif berinteraksi di media sosial. Akan tetapi, masih ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

    Adapun kualifikasi yang harus dipenuhi untuk menjadi buzzer adalah sebagai berikut:

    Baca Juga: Micro Influencer vs Macro Influencer: Apa Perbedaannya?

    1. Mempunyai segudang followers

    Sudah jelas bahwa calon buzzer wajib memiliki segudang followers. Bagaimana tidak? Tujuan mereka adalah untuk mencakup audiens yang besar untuk sebuah kampanye.

    Kendati demikian, tim pemasaran tetap harus memerhatikan respons para audiens terhadap post si buzzer

    2. Mudah dihubungi

    Pekerjaan mereka tidak akan berhenti. Fungsi utama buzzer adalah untuk menyebar konten secara berulang hingga viral.

    Maka dari itu, seorang buzzer harus mudah untuk dihubungi kapan pun ia diperlukan.

    3. Dapat menahan emosi

    Seorang buzzer harus bisa menahan emosinya. Konten yang mereka perlu post tak jarang akan memicu berbagai macam perdebatan.

    Bila mereka tak bisa menahan emosi, reputasi akan hilang dalam hitungan menit.

    4. Paham softselling

    Buzzer harus paham softselling.

    Artinya, buzzer wajib memiliki kreativitas dalam menghadirkan konten-konten yang unik dan berbeda, tetapi dengan taktik sederhana yang tidak secara terang-terangan membujuk para audiens.

    Cara pendekatan yang lebih pribadi dan jauh dari kesan komersil ini terbukti menjadi cara efisien untuk menggaet perhatian audiens.

    Baca Juga: Yuk, Pahami KOL Management dan Berbagai Fungsinya di Dunia Marketing

    Itulah pemaparan Glints mengenai profesi buzzer dan perannya di dunia digital marketing.

    Sebagai seseorang yang memiliki pengaruh besar, buzzer adalah kunci sukses jalannya sebuah kampanye.

    Dewasa ini, pengetahuan tentang serba-serbi dunia pemasaran rasanya penting untuk dikuasai. 

    Nah, agar kamu tidak tertinggal, kamu bisa mengikuti kelas kategori marketing di Glints ExpertClass, di mana para pakar pemasaran siap untuk berbagi ilmu dan diskusi.

    Jangan sampai kehabisan tiket, yuk, daftarkan akun profesionalmu di Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait