Dibajak Perusahaan Lain? Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini Sebelum Tergiur

Diperbarui 28 Feb 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Melihat ketatnya persaingan dunia profesional, kini banyak pegawai terbaik sebuah perusahaan yang dibajak oleh perusahaan lain.

    Kerasnya kompetisi antar perusahaan telah menimbulkan berbagai strategi perlawanan yang meskipun terkesan kurang etis tapi terasa lumrah.

    Pertanyaannya adalah, apa yang harus dilakukan ketika ternyata kamu hendak dibajak oleh perusahaan lain?

    Yuk, simak seperti apa saja tipsnya jika menghadapi situasi ini.

    Baca Juga: 4 Cara Untuk Mengambil Keputusan Lebih Baik Lagi

    5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Ketika Dibajak Perusahaan Lain

    Setelah bertahun-tahun berdedikasi, kualitas kerjamu yang apik akan terdengar dan masuk ke radar recruitment berbagai perusahaan lain.

    Nah, kondisi seperti ini yang akan menjadikanmu target pembajakan dari perusahaan lain, khususnya perusahaan kompetitor.

    Menurut NYTimes, biasanya intrik-intrik ini hadir secara perlahan. Mulai dari email, percakapan ringan di telepon, dan berujung di pertemuan singkat saat makan siang.

    Perbincangan yang awalnya sekadar tegur sapa, akan beralih ke diskusi posisi baru dan tawaran pekerjaan.

    Bila kamu berada di posisi seperti itu, berbagai tawaran yang menggiurkan akan datang secara bergiliran.

    Mulai dari jabatan yang lebih tinggi hingga ruang kerjamu sendiri, semua akan dituangkan dalam kontrak persetujuan.

    Di poin ini, wajar saja bila kamu merasa bangga, seperti semua kerja kerasmu terbayar lunas, dan hal-hal yang pantas kamu dapatkan akan segera hadir.

    Kendati demikian, istilah ‘dibajak perusahaan lain’ terbentuk karena kegiatan tersebut dianggap melewatkan etika kompetitif yang sudah lama melekat di budaya dunia profesional.

    Nah, pegawai yang termakan tawaran kompetitor reputasinya seketika akan ‘terjun payung’, lho.

    Maka dari itu, ada beberapa aspek yang harus kamu pertimbangkan sebelum mentah-mentah tergiur tawaran perusahaan lain.

    1. Pertimbangkan semua tawaran

    dibajak perusahaan lain

    © Freepik.com

    Hal pertama yang harus kamu evaluasi ketika hendak dibajak oleh perusahaan lain adalah tawaran yang mereka berikan padamu.

    Apakah semua tawaran akan membawamu kepada tujuan jangka panjang kariermu? Apakah keuntungan yang akan kamu raih sebanding dengan semua kelebihan yang akan didapat bila kamu melanjutkan peran kamu saat ini? 

    Coba diskusikan hal ini dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga.

    Bila memungkinkan, temui calon anggota tim baru dan perhitungkan semua kelebihan dan kekurangan mereka.

    2. Perusahaan yang merekrutmu belum tentu lebih baik

    dibajak perusahaan lain

    © Freepik.com

    Coba buka pikiranmu dan pertimbangkan hal ini.

    Biasanya, alasan seseorang dibajak perusahaan lain adalah karena perusahaan tersebut tidak memiliki bakat atau proses yang jitu untuk mengembangkan kemampuan seseorang guna mengisi sebuah posisi.

    Di sisi lain, perusahaan kamu saat ini adalah tempat yang telah menyediakan berbagai sumber daya yang sudah membantu kamu untuk membangun dan membuat kinerja kamu berkualitas.

    Maka, menurut Businesstoday, pastikan bahwa tim, atasan, dan sumber daya yang mereka tawarkan tidak akan merugikan segala hal yang telah kamu raih.

    Baca Juga: Ingin Resign dari Pekerjaanmu? Ketahui Dulu Etikanya!

    3. Iming-iming gaji dan jabatan tinggi

    dibajak perusahaan lain

    © Pexels.com

    Hal lainnya yang harus kamu perhatikan adalah tawaran kompetitor yang diimingi gaji tinggi dan jabatan baru.

    Tahukah kamu, bahwa menurut CNN, gaji dan jabatan tinggi tidak akan membuatmu betah bekerja?

    Gaji yang baik bila tidak didukung beragam faktor pendukung lainnya akan terasa sia-sia.

    Bisa saja budaya perusahaan barumu ternyata kurang menyenangkan dan tidak sesuai dengan kepribadian yang sudah lama terbentuk di kantor lama.

    Tanpa disadari pun budaya kerja yang ‘buruk’ bisa menjadi racun untuk para karyawan.

    Terlebih bila tawaran gaji dan jabatan tersebut hanyalah sebuah pancingan agar kamu mudah tertarik.

    Pastikan kamu berhati-hati dengan tawaran satu ini.

    4. Laporkan pada perusahaanmu

    dibajak perusahaan lain

    © Pexels.com

    Tips selanjutnya ketika kamu merasa sedang dibajak oleh perusahaan lain adalah untuk segera melaporkannya pada atasanmu.

    Bisa saja perusahaan yang sedang merekrutmu sedang melanggar aturan yang sudah ditetapkan dengan perusahaanmu.

    Lalu, tips ini berguna untuk mencari tahu bagaimana perusahaanmu akan bereaksi terhadap berita bahwa kamu sedang dibajak kompetitor. 

    Luapkan perasaan dan rencanamu mengenai tanggapan yang akan kamu berikan pada rekruter.

    Membuka jalur komunikasi adalah cara terbaik untuk menghindari konflik dengan atasanmu.

    5. Periksa kembali kontrak kerja

    dibajak perusahaan lain

    © Pexels.com

    Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah kontrak kerja dengan perusahaan saat ini.

    Ada beberapa klausa perjanjian yang melarang karyawan untuk bekerja di bawah naungan perusahaan kompetitor.

    Menurut Hukumonline, kedua perjanjian ini adalah non-Competition clause dan klausul kerahasiaan.

    Non-Competition clause adalah perjanjian bahwa karyawan tidak akan bekerja untuk perusahaan yang dianggap sebagai pesaing atau bergerak pada bidang usaha yang sama untuk periode atau jangka waktu tertentu.

    Sedangkan, klausul kerahasiaan, melarang karyawan untuk membuka informasi mengenai segala strategi dan perkembangan perusahaannya.

    Bila di kontrak kerjamu terdapat dua klausa ini, maka kamu tidak bisa bekerja untuk perusahaan kompetitor.

    Baca Juga: Ketahui Cara Minta Maaf yang Tepat pada Atasan

    Itulah 5 hal yang harus dipertimbangkan bila kamu merasa sedang dibajak oleh perusahaan lain.

    Segala keputusan kembali ada di tanganmu, tetapi tetap lewat beberapa aspek seperti tawaran dan perihal etika yang harus selalu diperhatikan.

    Nah, jika selain hal-hal di atas. Ada berbagai etika yang harus kamu pahami dulu, terutama jika memutuskan untuk resign.

    Ada apa saja sih etika saat resign? Yuk, temukan jawabannya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait