Ingin Resign dari Pekerjaanmu? Ketahui Dulu Etikanya!
Isi Artikel
Mengundurkan diri dari pekerjaan bukanlah keputusan mudah. Terlepas dari itu, kamu tetap harus mengetahui etika saat hendak resign.
Dinamika kerja memang tak bisa dihindari. Ada kalanya seseorang terpaksa memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan yang sudah ia lakukan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Berbagai penyebab bisa jadi memperkuat alasannya untuk mengundurkan diri.
Baik karena lingkungan kantor yang kurang mendukung, hingga adanya tawaran kerja lebih menarik di tempat lain.
Apapun itu, kalau kamu merasa harus mengundurkan diri, alangkah baiknya memahami etikanya.
Hal ini agar ke depannya, kamu tidak memiliki hubungan yang buruk dengan rekan kerja, atasan di kantor lama, dan tentu perusahaan tempatmu bekerja.
Alasannya, rekan kerja atau atasan di kantor lamamu merupakan bagian dari networking yang perlu kamu jaga.
Bisa jadi, suatu saat kamu membutuhkan bantuan mereka untuk memperlancar pekerjaanmu.
Lalu, apa saja etika resign yang perlu kamu ketahui? Berikut Glints berikan khusus untuk kamu!
Etika Resign
1. Memberi tahu atasan
Salah satu hal yang perlu kamu lakukan saat memutuskan untuk resign menurut Forbes adalah memberi tahu atasan.
Mungkin kamu telah member itahu rekan kerja terdekatmu, namun etika resign yang baik adalah jangan lupa untuk memberi tahu atasan.
Hal ini memungkinkan adanya komunikasi lebih apabila kamu memang merasa ada kekurangan dalam menjalankan pekerjaan.
Di sisi lain, memberi tahu atasan juga akan memudahkan dalam proses transisi agar tidak kesulitan saat kamu meninggalkan pekerjaan.
2. Selesaikan tanggung jawab
Setelah kamu member itahu atasan dan pihak-pihak terkait, etika resign selanjutnya yang perlu kamu perhatikan adalah menyelesaikan tanggung jawab.
Jangan sampai hanya karena pengunduran dirimu dikabulkan, kamu bisa dengan bebas meninggalkan pekerjaanmu.
Hal ini terutama jika pekerjaanmu adalah hal yang rutin dilakukan. Dengan tidak menyelesaikan pekerjaan, kamu akan menyulitkan rekan kerjamu yang lain. Hal ini dapat berdampak buruk pada citramu di kemudian hari.
Sebaliknya, kesan baik akan muncul jika kamu justru berusaha maksimal menyelesaikan pekerjaanmu hingga hari terakhirmu bekerja.
Kamu akan bisa menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan.
3. Tinggalkan contoh pekerjaan
Selama menyelesaikan tanggung jawabmu hingga hari terakhirmu bekerja, jangan lupa tinggalkan contoh pekerjaan yang kamu lakukan.
Hal ini bisa berupa dokumen di komputer, atau berbagai arsip di mejamu. Jangan lupa untuk memberikan keterangan dengan jelas tentang apa file atau arsip tersebut.
Hal ini akan memudahkan orang baru yang menggantikanmu dalam memahami pekerjaannya.
Tak hanya itu, dengan menyisipkan contoh pekerjaan, kamu juga menjaga kualitas kerja di kantor tersebut.
4. Memastikan proses transisi berjalan lancar
Bersumber dari The Balance Careers, memastikan proses transisi berjalan lancar adalah salah satu etika yang harus kamu perhatikan ketika resign.
Hal ini agar pengganti dan mungkin tim di bawahmu dapat saling beradaptasi dengan baik.
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk memastikan proses transisi berjalan lancar adalah pemahaman bawahan atau anggota tim terhadap hal-hal yang selama ini kamu tangani.
Tak hanya itu, jika posisimu cukup senior, penggantimu juga perlu mengetahui proses kerja dan metode yang dilakukan untuk memastikan bawahan bekerja sesuai kapasitasnya.
5. Menjaga nama baik
Etika lain yang perlu kamu lakukan ketika memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan adalah menjaga nama baik.
Tak hanya nama baikmu, namun juga nama baik kantor lamamu, rekan kerja, hingga atasanmu.
Meskipun alasanmu mengundurkan diri adalah adanya hal-hal kurang baik yang terjadi di kantormu, kamu tetap perlu menjaga nama baiknya.
Hal termudah yang bisa kamu lakukan adalah dengan menjaga berbagai rahasia perusahaan.
6. Tetap jalin kontak
Poin penting terakhir mengenai etika resign yang perlu kamu lakukan adalah untuk terus menjalin kontak baik dengan rekan kerja dan atasanmu.
Seperti disebutkan sebelumnya, rekan kerja dan atasan di kantor lamamu adalah salah satu aset networking-mu.
Dengan menjaga hubungan baik dengan mereka, tak mustahil bila kamu perlu untuk meminta bantuan mereka agar pekerjaanmu semakin lancar.
Tentu saja, kamu juga harus siap membantu mereka jika memang membutuhkan
Itulah beberapa etika yang perlu kamu ketahui ketika memutuskan untuk resign.
Selain informasi ini, kamu bisa mendapatkan informasi lainnya jika berlangganan newsletter blog Glints. Yuk, daftar!