Diet Keto: Pengertian, Manfaat, Cara Memulai, dan Efek Samping

Tayang 29 Okt 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Diet keto adalah salah satu metode diet yang kian populer di Indonesia dan diyakini sebagai cara efektif untuk menurunkan berat badan.

    Namun, sebelum menjalaninya penting untuk tahu cara melakukannya dengan benar dan mengantisipasi efek samping yang mungkin ditimbulkan.

    Yuk, baca informasi lengkap mengenai diet keto di bawah ini!

    Pengertian Diet Keto

    Diet keto atau ketosis adalah istilah untuk pola makan rendah karbohidrat dengan mengonsumsi lebih banyak protein dan lemak.

    Ketosis adalah proses metabolisme yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup simpanan glukosa untuk diubah jadi energi.

    Biasanya, tubuh akan menggunakan gula darah (glukosa) sebagai sumber energi utama.

    Namun dalam diet keto, tubuh “diarahkan” untuk membakar lemak yang tersimpan menjadi energi.

    Proses ini menghasilkan asam yang disebut keton, yang menumpuk di dalam tubuh dan dapat digunakan sebagai energi.

    Manfaat Diet Keto

    Berikut beberapa manfaat diet keto yang dikutip dari Medical News Today:

    1. Menurunkan berat badan

    Diet keto dapat membantu menurunkan berat badan melalui beberapa tahapan, seperti meningkatkan metabolisme dan mengurangi nafsu makan.

    Piihan makanan dalam diet keto cenderung mengenyangkan dan dapat mengurangi hormon pemicu rasa lapar.

    Dalam jurnal yang menganalisis 13 uji coba berbeda, para peneliti menemukan bahwa orang yang mengikuti diet keto selama 1 tahun mengalami penurunan berat badan hampir 1 kilogram.

    Jumlah ini lebih banyak daripada mereka yang mengikuti diet rendah lemak dalam 1 tahun.

    Penelitian serupa yang meninjau 11 studi menunjukkan bahwa orang yang mengikuti diet keto kehilangan 5 kilogram lebih banyak daripada mereka yang mengikuti diet rendah lemak setelah 6 bulan.

    2. Meredakan jerawat

    Jerawat memiliki beberapa penyebab yang berbeda dan mungkin berhubungan dengan pola makan serta gula darah pada beberapa orang.

    Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat olahan dipercaya dapat mengubah keseimbangan bakteri usus dan menyebabkan gula darah naik dan turun secara signifikan.

    Kedua hal ini pada akhirnya akan berdampak buruk pada kesehatan kulit.

    Sebuah studi mengenai potensi terapeutik diet ketogenik menunjukkan bahwa mengurangi asupan karbohidrat dapat meredakan gejala jerawat pada beberapa orang.

    Baca Juga: Jerawat Hormon: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

    3. Berpotensi melindungi fungsi otak

    Selanjutnya adalah potensi diet keto dalam melindungi fungsi otak.

    Beberapa studi di 2019, menunjukkan bahwa keton yang dihasilkan selama diet keto memberikan manfaat perlindungan saraf, yang berarti dapat memperkuat dan melindungi otak, serta sel-sel saraf.

    Karena alasan ini, diet keto diyakini dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer.

    Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek mendalam diet keto pada otak.

    4. Memperbaiki gejala PCOS

    Sindrom ovarium polikistik atau PCOS, adalah kelainan hormonal yang dapat menyebabkan kelebihan hormon androgen, disfungsi ovulasi, dan ovarium polikistik.

    Pola makan yang tinggi karbohidrat dapat menyebabkan efek samping pada penderita PCOS, seperti masalah kulit dan penambahan berat badan.

    Tidak banyak penelitian klinis tentang diet keto dan PCOS.

    Namun terdapat sebuah studi contoh mengenai efek diet rendah karbohidrat dan ketogenik pada sindrom ovarium polikistik.

    Penelitian ini diberikan pada 5 wanita selama 24 minggu, dan hasilnya menemukan bahwa diet keto memperbaiki beberapa gejala PCOS, termasuk:

    • penurunan berat badan
    • keseimbangan hormon
    • rasio hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH)
    • tingkat insulin puasa

    Sebuah studi yang berbeda juga menemukan bahwa diet keto memiliki efek yang menguntungkan bagi orang-orang dengan gangguan hormonal, termasuk PCOS dan diabetes tipe 2.

    Namun, penelitian tersebut terlalu beragam sehingga para peneliti tidak langsung merekomendasikan diet keto sebagai pengobatan umum untuk PCOS.

    5. Mendukung kesehatan jantung

    Ketika seseorang mengikuti diet keto, penting bagi mereka untuk memilih makanan yang menyehatkan.

    Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak sehat, seperti alpukat, dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung.

    Sebuah studi meninjau Efek Diet Ketogenik pada Faktor Risiko Kardiovaskular yang dilakukan terhadap hewan dan manusia yang menjalani diet keto.

    Hasilnya menunjukkan beberapa orang mengalami penurunan yang signifikan dalam kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida, serta adanya peningkatan pada kolesterol baik.

    Kadar kolesterol yang tinggi dipercaya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

    Oleh karena itu, efek pengurangan kolesterol pada diet keto dihubungkan dengan mengurangi risiko komplikasi jantung.

    Namun, kembali lagi, efek positif dari diet ini bergantung pada kualitas dan sumber makanan.

    Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

    Baca Juga: 10 Makanan Untuk Gaya Hidup Sehat Biar Makin Produktif

    Cara Memulai Diet Keto

    Dikutip dari Cleveland Clinic, diet keto mengubah cara tubuh memproses makanan.

    Untuk mencapai proses ketosis, makan asupan yang dibutuhkan adalah:

    • 70% hingga 80% lemak
    • 10% hingga 20% protein
    • 5% hingga 10% karbohidrat

    Maka, penting untuk memahami label makanan dan menghitung gram lemak, karbohidrat, dan serat.

    Ada banyak sumber resep keto yang dapat diakses melalui website, blog, aplikasi, dan buku masak.

    Dalam diet keto, jenis makanan yang dianjurkan adalah:

    • daging dan ikan
    • telur
    • kacang-kacangan dan biji-bijian
    • mentega dan krim
    • keju

    Efek Samping Diet Keto

    Dikutip dari Healthline, saat menjalani diet keto, normal untuk merasakan beberapa efek samping awal saat tubuh beradaptasi.

    Ada beberapa bukti anekdot tentang efek ini yang sering disebut sebagai flu keto.

    Berdasarkan laporan dari beberapa orang yang menjalani diet ini, biasanya efek ini akan hilang dalam beberapa hari.

    Gejala flu keto yang dilaporkan termasuk diare, sembelit, dan muntah.

    Ada juga gejala lainnya yang terjadi pada beberapa orang saja, seperti:

    • energi dan fungsi mental menurun
    • peningkatan rasa lapar
    • masalah tidur
    • mual
    • rasa tidak nyaman pada pencernaan
    • penurunan performa olahraga

    Untuk meminimalkan hal ini, dianjurkan untuk tetap mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah yang lebih rendah secara teratur selama beberapa minggu pertama.

    Pembiasaan ini akan secara perlahan mengajari tubuh untuk membakar lebih banyak lemak sebelum benar-benar menghilangkan karbohidrat.

    Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas di Kantor dengan Konsumsi 6 Makanan Ini

    Demikian informasi seputar diet keto.

    Ingat, mulailah secara perlahan hingga tubuh mulai terbiasa, dan jangan terlalu memaksakan diri, ya.

    Jika diet ini tidak sesuai dengan tubuhmu, jangan khawatir, masih banyak metode lain yang bisa kamu coba eksplor.

    Untuk kamu masih ingin mencari tips lain terkait kesehatan di tempat kerja, yuk, baca lebih banyak artikel di Glints Blog!

    Dengan membaca lebih banyak, kamu jadi tahu lebih banyak alternatif solusi untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.

    Segera klik artikel-artikel di bawah ini untuk baca pembahasan lengkapnya!

    Semoga membantu, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait