Content Audit: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Tayang 27 Agu 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Content audit adalah salah satu prosedur yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan strategi content marketing.

    Setiap harinya, pasti ada konten baru yang diproduksi oleh kompetitor. Konten yang kamu buat harus mampu bersaing dengan berjuta konten lainnya di internet.

    Selain itu, tren industri pasti selalu berkembang dan kebutuhan target audiens juga biasanya ikut berubah.

    Agar dapat meningkatkan kualitas konten, yuk, pelajari lebih dalam pembahasan tentang content audit dari Glints berikut!

    Definisi Content Audit

    Menurut Semrush, content audit adalah proses menilai dan menganalisis seluruh konten yang ada secara sistematis.

    Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam content strategy yang selama ini diterapkan. Setelah itu, kamu bisa perbaiki strategi dan sesuaikan dengan goal yang ingin dicapai.

    Bright Edge menambahkan, salah satu tujuan content audit juga untuk memastikan bahwa konten yang dibuat telah memenuhi kebutuhan audiens atau belum.

    Tak hanya di media sosial, proses audit ini juga perlu dilakukan pada keseluruhan konten, termasuk konten website.

    Pertanyaan penting saat melakukan content audit di antaranya adalah sebagai berikut:

    • Apakah konten yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan audiens?
    • Apakah konten yang dibuat sudah sesuai dengan customer journey, mulai dari tahap awareness hingga conversion, atau masih ada gap yang harus diisi?
    • Apakah konten yang dibuat sudah berhasil menarik perhatian audiens yang tepat?
    • Apakah konten yang dibuat sudah berhasil meningkatkan interaksi dan engagement dengan audiens?
    Baca Juga: Hati-hati Salah Paham, 5 Mitos Content Marketing Ini Perlu Kamu Ketahui

    Manfaat Content Audit

    perempuan Asia sedang memperhatikan sebuah kertas di tangannya

    © Freepik.com

    Apa pentingnya melakukan content audit?

    Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika berhasil menerapkan audit pada kontenmu dengan maksimal.

    1. Membuat konten lebih relevan

    Dengan melakukan content audit, kamu bisa melihat performa konten dari yang kurang baik sampai yang paling baik.

    Dari situ, kamu bisa menilai kira-kira saat ini audiens sedang menyukai topik dan jenis konten yang seperti apa.

    Untuk konten yang performanya kurang baik, kamu juga dapat menganalisis apakah informasi di dalamnya memang sudah berubah sehingga tak lagi relevan bagi pembaca.

    2. Mengoptimalkan SEO

    Manfaat content audit selanjutnya adalah mengoptimalkan search engine optimization.

    Apakah kamu tahu bahwa strategi optimasi search engine optimization selalu berubah-ubah?

    Mulai dari cara penulisan meta description, meta tags, dan lain sebagainya, semuanya bisa berubah sewaktu-waktu. Jika ingin mempertahankan performa kontenmu di hasil pencarian, kamu pun harus selalu update.

    Dengan melakukan content audit, kamu bisa menyunting artikel-artikel lama sehingga masih bisa bersaing dengan kompetitor.

    3. Memaksimalkan berbagai channel

    Ketika melakukan audit, kamu akan mengevaluasi berbagai metrics dari berbagai saluran konten yang diproduksi.

    Seperti jumlah download, click, newsletter subscribers, dan lainnya. Dengan begitu, kamu bisa mengambil kesimpulan mengenai:

    • Channel seperti apa yang lebih disukai audiens.
    • Channel seperti apa yang lebih cocok untuk jenis konten tertentu.
    Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Marketer Tahu sebelum Membuat Kalender Editorial

    4. Memperbaiki struktur konten

    Kamu mungkin memiliki banyak artikel dengan clicks tinggi di dalam website.

    Akan tetapi, struktur informasinya membingungkan bagi pembaca. Akhirnya, hal tersebut menyebabkan angka bounce rate yang sangat tinggi.

    Content audit adalah cara yang perlu dilakukan untuk mengidentifikasi isu tersebut. Dengan begitu, kamu bisa melakukan perbaikan pada strukturnya.

    5. Mengevaluasi kualitas konten

    Apakah konten website-mu memiliki kualitas yang rendah, sedang, atau tinggi?

    Untuk jenis kontennya apakah didominasi oleh pembahasan mendalam atau sekadar tulisan singkat?

    Google bisa mendeteksi konten yang pendek, berulang, dan kurang berkualitas. Oleh karena itu, kamu harus bisa mengidentifikasi mana konten yang masih memiliki kekurangan tersebut.

    6. Mendiagnosis content gap

    Misalnya, perusahaanmu menjual produk asuransi. Kamu telah membuat berbagai konten di website, mulai dari topik tentang asuransi kesehatan, pendidikan, jiwa, dan kecelakaan.

    Namun, kompetitor ternyata memiliki struktur konten yang lebih komprehensif. Mereka memiliki kategori yang khusus ditujukan bagi para pemula yang belum pernah memiliki asuransi.

    Gap atau kekosongan ini dapat kamu temukan ketika melakukan audit. Jadi, kamu juga bisa berusaha menyediakan informasi yang lebih unggul dari kompetitor.

    7. Meningkatkan konversi

    Selain untuk edukasi, content marketing juga memiliki tujuan untuk menghasilkan konversi.

    Dengan melakukan content audit, kamu bisa evaluasi strategi konten seperti apa yang paling efektif untuk menarik minat target konsumen.

    Cara Melakukan Content Audit

    1. Tentukan metrics dan goal

    Content audit adalah proses yang cukup memakan waktu. Jadi, kamu bisa tentukan apa goal yang saat ini berusaha untuk dicapai dan metrics mana yang paling penting untuk diukur.

    Misalnya, kamu ingin fokus memperbaiki SEO. Maka, kamu bisa cek link building, organic traffic, dan analisis keywords ranking.

    2. Dokumentasikan kumpulan konten

    Jenis dan bentuk content yang perlu kamu audit mungkin ada banyak sekali, mulai dari video, blog, newsletter, Instagram Post, dan lain-lain.

    Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan semua link supaya proses audit bisa didokumentasikan.

    3. Analisis data

    Setelah URL dikumpulkan, kamu bisa mengategorikannya berdasarkan klasifikasi yang diinginkan. Kamu bisa mengelompokkannya berdasarkan user persona, misalnya.

    Jika sudah, kamu bisa langsung memulai analisismu berdasarkan metrics dan goal yang di awal sudah ditentukan.

    4. Tentukan dan eksekusi action plan

    Semua hasil analisismu akan sia-sia jika tidak ditindaklanjuti menjadi action plan. Perlu diingat bahwa action plan haruslah sistematis dengan deadline tertentu sampai PIC untuk masing-masing tugas.

    Hal tersebut perlu dilakukan agar perbaikan bisa benar-benar diwujudkan dan hasilnya pun bisa lebih cepat terlihat.

    Baca Juga: Mengenal Action Plan: Arti, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh-contohnya

    Demikian informasi mengenai content audit. Jika kamu ingin memaksimalkan content strategy, content audit adalah proses yang tidak boleh kamu lewatkan.

    Selain audit, ada juga proses yang dikenal sebagai content quality control. Ini merupakan tahapan penting untuk menghindari kesalahan seperti typo, relevansi, hingga misinformasi dalam konten yang dibuat.

    Setidaknya ada 7 langkah yang perlu diperhatikan saat melakukan quality control. Penasaran? Yuk, pelajari 7 tahapan content quality control berikut ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait