Hindari Kegagalan Content Marketing, Awali dengan Susun Content Strategy yang Tepat

Diperbarui 24 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Content marketing adalah strategi pemasaran yang kian populer di era digital ini. Agar berhasil, dibutuhkan content strategy atau strategi konten yang rinci dan tepat sasaran.

    Strategi ini akan membantumu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, menyiapkan waktu khusus untuk menyusunnya akan jadi sesuatu yang sangat berharga.

    Jika kamu belum mengenal apa itu strategi untuk konten dan bagaimana cara menyusunnya, yuk, lanjutkan baca artikel Glints ini!

    Baca Juga: Kenali Content Seeding, Strategi Efektif untuk Tingkatkan Brand Engagement

    Apa Itu Content Strategy?

    content strategy

    © Freepik.com

    Content strategy adalah proses mengubah sasaran dan tujuan bisnis menjadi sebuah rencana.

    Untuk mencapai tujuan ini, digunakan konten sebagai cara utamanya.

    Menurut Alexa, content strategy adalah cara kita merencanakan apa yang ingin dicapai dengan publikasi konten, tipe konten apa yang paling sesuai, dan bagaimana cara membuat dan mendistribusi konten serta bagaimana cara mengukur keberhasilannya.

    Dilansir dari Moz, hal ini pun bisa diaplikasikan untuk konten yang bukan dimaksudkan untuk pemasaran. 

    Namun, memang content strategy umumnya digunakan untuk content marketing yaitu aktivitas yang bertujuan untuk upaya pemasaran menggunakan konten.

    Mengapa Content Strategy Penting Dibuat?

    strategi konten

    © Freepik.com

    Menyusun content strategy adalah caramu untuk menentukan arah yang tepat agar tujuan tercapai menggunakan konten.

    Tanpa strategi yang disusun baik, akan sulit untuk memulai proses dari eksekusi hingga mendapatkan hasil.

    Selain itu, penyusunan strategi konten adalah cara untuk mengoptimasi alur kerjamu.

    Dengan menyusun content strategy, kamu akan teringat untuk mendapatkan masukan dari pelanggan prospek, rekan kerja, dan orang-orang lainnya sehingga strategimu bisa lebih efektif dan juga efisien.

    Bahkan, menurut HubSpot, penyusunan strategi untuk konten juga dapat meningkatkan traffic dan memberimu kesempatan untuk bereksperimen dengan taktik marketing lainnya.

    Hal ini bisa membantumu mendapat lebih banyak keuntungan, misalnya lewat konten bersponsor, iklan di media sosial, dan konten yang didistribusi.

    Tak hanya itu, kontenmu juga bisa lebih dipastikan mampu meningkatkan brand awareness pada calon konsumen yang cocok dengan target bisnismu.

    Baca Juga: 6 Tools yang Harus Dikuasai oleh Content Writer

    Cara Menyusun Content Strategy

    content strategy

    © Freepik.com

    1. Tentukan tujuan

    Untuk mengawali penyusunan content strategy, kamu harus tahu apa tujuan yang ingin dicapai.

    Pertimbangan yang harus dipikirkan adalah apa visi dan misi brand, sasaran marketing, dan kebutuhan bisnismu.

    Jangan lupa untuk meminta persetujuan dari stakeholder utama yang memiliki kepentingan dalam bisnis.

    Beberapa contoh tujuan yang bisa ditetapkan untuk perancangan strategi ini adalah:

    • menumbuhkan awareness terhadap produk
    • mendukung pelanggan
    • mengubah persepsi publik
    • meningkatkan angka signup atau subscription
    • lead nurturing sehingga pengguna menjadi konsumen
    • menumbuhkan customer loyalty atau kesetiaan pelanggan

    Tujuan yang dibuat dalam content strategy bisa saja berubah sewaktu-waktu, khususnya jika bisnis berkembang. 

    Hal ini wajar, yang penting fokus pada beberapa tujuan saja dalam satu waktu untuk memastikan ia bisa tercapai dengan baik.

    2. Kenali audiens

    Pengetahuan yang penting untuk diketahui sebelum menyusun content strategy adalah informasi tentang audiens. 

    Tanpa informasi ini, strategi yang dibuat tidak akan efektif.

    Ketahui siapa atau golongan orang seperti apa yang akan menjadi fokus perusahaan dengan strategi content marketing

    Kemudian, pelajari apa yang mereka sukai atau hal apa yang menjadi perhatian mereka secara umum.

    Lalu, cari juga informasi mengenai bagaimana dan di mana mereka biasanya mencari informasi. 

    Misalnya, ketahui apakah mereka lebih sering menonton video, membaca artikel, atau melihat Instastory di Instagram maupun konten media sosial lainnya.

    Dengan begitu, kamu bisa menentukan konten apa yang paling tepat untuk mereka dan di mana harus meng-upload-nya.

    3. Riset kompetitor

    Content strategy yang baik juga harus mempertimbangkan kompetitor.

    Selalu ketahui apa yang sedang kompetitor lakukan atau kembangkan. 

    Gunakan tools-tools yang bisa membantumu unuk memantau aktivitas kompetitor dan mengetahui tren industri sehingga kamu bisa menemukan peluang untuk sukses di pasar.

    4. Ketahui kelebihanmu

    Positioning atau penempatan perusahaan atau bisnis adalah hal yang penting.

    Untuk melakukan ini, kamu harus mengetahui apa kelebihan bisnismu dibanding kompetitor dan apa yang bisa membuatmu unggul.

    Hal-hal ini pun perlu dipertimbangkan untuk membuat content strategy yang membawa bisnis ke arah kesuksesan.

    5. Estimasi biaya

    Tentunya, content marketing tidak dapat berjalan tanpa biaya.

    Oleh karena itu, dalam menyusun content strategy, penting juga untuk menghitung biaya yang diperlukan untuk mewujudkan strategi dan mencapai tujuan.

    Sebisa mungkin, strategi yang dibuat harus efisien.

    6. Rencanakan metrik pengukuran hasil

    Tentunya keberhasilan sebuah strategi harus bisa diukur.

    Oleh sebab itu, kita harus mengetahui metrik-metrik apa saja yang tepat untuk mengukur keberhasilan tujuan yang sudah ditetapkan.

    Contohnya, jika tujuannya adalah untuk menumbuhkan brand awareness, metrik yang perlu ditinjau adalah pertumbuhan traffic, views, dan shares.

    Baca Juga: Kenali Content Design, Teknik Pembuatan Konten yang Utamakan Kebutuhan User

    Nah, itulah dia rangkuman dari Glints mengenai serba-serbi content strategy.

    Bagaimana, tidak sulit, kan, membuatnya?

    Namun, memang dibutuhkan waktu dan persiapan yang matang untuk bisa menyusun strategi yang bisa mendorong bisnis ke arah yang tepat.

    Jangan khawatir, jika kamu butuh masukan mengenai hal ini, ada Glints Komunitas yang bebas digunakan kapan saja.

    Di Glints Komunitas, kamu bisa bertanya dan berdiskusi mengenai bidang marketing dengan ribuan pengguna lainnya dan para pakar, lho.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftarkan dirimu di sini dan mulai obrolannya sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait