Menyusun Content Marketing Funnel agar Berdampak Efektif

Diperbarui 25 Apr 2024 - Dibaca 5 mnt

Dalam dunia pemasaran, content marketing funnel memiliki peran yang tidak sederhana. Menurut laporan dari Forrester, sebelum mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk, seseorang mengakses rata-rata 11,4 konten.

Di sinilah content marketing funnel berfungsi, yakni mengarahkan calon pengunjung hingga melakukan aksi pembelian.

Baca Juga: SEO atau SMO, Mana yang Paling Cocok untuk Strategi Content Marketing-mu?

Tahap Dalam Content Marketing Funnel

marketing lead

© Pixabay.com

Ada setidaknya lima tahap dalam content marketing funnel, yaitu awareness, consideration, conversion, happy customer, dan promoter activity.

Untuk mencapai awareness, konten harus dapat mengedukasi audiens. Selanjutnya, pelanggan mulai mempertimbangkan solusi akan kebutuhan mereka. Pada fase conversion, muncul alasan untuk membeli produk.

Pelanggan yang puas akan melewati fase awareness dan consideration, serta langsung menuju tahap conversion.

Sementara itu, promoter activity adalah konten yang dibuat oleh para happy customer dan sangat bermanfaat menciptakan awareness. Pola ini pun kembali berulang.

Nah, berdasarkan sejumlah tahap tersebut, berikut cara menyusul funnel dengan strategi konten.

1. Konten untuk menciptakan awareness

content marketing funnel

© Freepik.com

Jenis konten pertama adalah konten untuk menciptakan awareness terhadap produk. Langkah efektif yang bisa kamu lakukan adalah membuat sebuah akun media sosial.

Di sini, kamu perlu menciptakan konten yang sedang trending atau pun evergreen. Konten juga harus menarik untuk dibagikan dan berpotensi viral.

Pada tahap ini, kamu tidak perlu melakukan penjualan, hanya memberikan informasi berguna. Biarkan orang-orang penasaran dengan produkmu.

Daripada langsung menawarkan produk atau solusi atas masalah, ajak mereka untuk mempelajari masalah tersebut.

Tipe konten yang cocok antara lain artikel blog, games, aplikasi, video, panduan jangka panjang yang bermanfaat, dan newsletter.

Nah, untuk menilai hasilnya, kamu bisa melihat dari tampilan media sosial, jumlah download, dan jumlah traffic.

Jika orang-orang tertarik dengan konten tersebut, mereka akan menonton seluruh video, membaca artikel, mengikuti webinar, dan sebagainya.

Baca Juga :  Ini Aturan Pensiun Dini bagi PNS, Masih Dapat Jaminan Pensiun?

2. Konten untuk memberi pertimbangan terbaik

content customer

© Freepik.com

Tujuan akhir dari konten di tahap ini adalah membuat calon pembeli mengatakan “Ya!” untuk produk.

Hal yang perlu kamu lakukan adalah membagikan informasi tentang variasi pilihan yang tersedia.

Pada tahap ini, kamu bisa menggunakan social proof untuk menunjukkan bahwa produk yang dijual merupakan produk terbaik.

Ada sejumlah tipe konten untuk tahap ini, yaitu contoh kasus, panduan mendalam, konten dari pengguna, demo video, dan sebagainya.

Untuk menilai keberhasilan konten ini, kamu hanya perlu menghitung hasil conversion rate.

Baca Juga: Tahapan Meningkatkan Conversion Rate dalam Marketing

3. Konten untuk mendukung conversion

content marketing funnel

© Freepik.com

Sebenarnya, ini merupakan tahap yang paling sederhana. Keputusan telah dibuat berdasarkan kebutuhan.

Kamu hanya perlu memastikan customer menyelesaikan transaksi dengan memberikan sedikit penegasan. Tipe konten yang tepat adalah testimoni, review, atau kupon dan penawaran.

Jika seseorang telah mencapai tahap conversion pada content marketing funnel, tetapi tidak jadi membeli, berarti ada yang tidak beres.

Melalui konten, kamu bisa menghindari adanya second thought atau keinginan untuk mencari pilihan kedua.

4. Konten untuk membuat customer merasa puas

content marketing funnel

© Freepik.com

Pada tahap ini, kamu perlu menyiapkan konten berupa panduan jika terjadi masalah terhadap produk, hal-hal yang sering ditanyakan, dan email follow up otomatis.

Sebagian besar customer akan senang jika mendapatkan bantuan untuk menggunakan atau memaksimalkan produk setelah melakukan pembelian.

Baca Juga: Panduan Memaksimalkan Digital Marketing Funnel

5. Konten untuk mendorong customer memberikan rekomendasi

content marketing funnel

© Freepik.com

Selanjutnya, kamu perlu mendorong customer untuk memberikan rekomendasi, misalnya dalam bentuk review. Bentuk konten ini dapat berupa email otomatis untuk mengingatkan tentang review.

Pastikan customer memiliki alasan untuk mempromosikan brand dengan aktif. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan adalah memberikan diskon atau trial code.

Nah, inilah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menyusun content marketing funnel.

Hasilnya memang tidak langsung terlihat, tetapi jika dijalankan dengan baik, akan menciptakan keuntungan bagi penjualan produk.

Baca Juga :  Prioritaskan Lead yang Tepat untuk Tingkatkan Penjualan dengan Metode Lead Scoring

Jadi, jangan ragu, mulai sekarang juga! Untuk mencari informasi lainnya atau tanya jawab seputar content marketing funnel, kamu bisa sign up di Glints ya.


Komentar ditutup.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon