SEO atau SMO, Mana yang Paling Cocok untuk Strategi Content Marketing-mu?

Diperbarui 23 Agu 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan traffic dan engagement dalam strategi content marketing. Ada yang menggunakan strategi SEO, ada pula yang menggunakan strategi SMO. Lantas antara SEO vs SMO, strategi mana yang tepat untukmu?

    Baik SEO maupun SMO sama-sama merupakan strategi yang bertujuan untuk mengoptimasi konten yang dibuat sehingga mampu menjangkau lebih banyak audience.

    Meski memiliki tujuan yang sama, kedua strategi ini memiliki proses yang berbeda.

    Seperti apa perbedaannya? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!

    1. Definisi

    seo vs smo

    © Freepik.com

    Secara definisi, SEO vs SMO memiliki konsep yang berbeda.

    Dilansir dari Moz, SEO (search engine optimization) merupakan strategi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas traffic website melalui hasil organik mesin pencari.

    SEO berfokus pada peningkatan traffic yang dihasilkan konten website memalui pencarian secara organik dengan mengoptimasi aspek-aspek berikut.

    • biaya
    • waktu
    • ROI (return of investment)
    • tujuan-tujuan marketing lainnya

    Sementara, Investopedia mendefinisikan SMO (social media optimization) sebagai penggunaan jaringan media sosial untuk mengelola dan meningkatkan brand exposure dan engagement.

    SMO berfokus untuk menjangkau audience media sosial dengan mengoptimalkan aspek-aspek berikut.

    • brand awareness
    • kepercayaan konsumen
    • loyalitas konsumen
    • aktifitas promosi
    • reputasi brand

    2. Link building

    © Freepik.com

    Perbedaan selanjutnya antara SEO vs SMO terletak pada link building.

    Link building merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan traffic melalui SEO. Hal yang sama juga berlaku untuk SMO namun dengan cara yang berbeda.

    SEO tanpa SMO berarti kamu harus membangun sebagian besar backlink secara manual melalui guest post, direktori, dan berbagai strategi lainnya.

    SMO tidak secara langsung meningkatkan backlink. Ini karena menurut algoritma Google, konten yang dibagikan melalui media sosial tidak secara langsung berkontribusi pada Google ranking.

    Alih-alih memanfaatkan algoritma, SMO membantumu membangun backlink secara alami. Konten-konten SMO akan menyalurkan traffic yang sangat berkualitas ke blog, video, dan konten-konten lainnya. Audience akan melihat konten yang mereka sukai dan membagikannya.

    Baca Juga: 7 Trik SEO untuk Tingkatkan Jumlah Pengunjung Website

    3. On page

    © Freepik.com

    Perbedaan ketiga dari SEO vs SMO ada pada strategi on page.

    Dalam SEO, strategi on page berkontribusi pada kemampuan untuk mendapatkan ranking untuk keyword-keyword tertentu. Strategi ini meliputi beberapa hal berikut.

    • membuat konten bentuk panjang berkualitas tinggi
    • menambahkan konten visual atau multi media
    • menargetkan keyword tertentu
    • mengoptimalkan meta yang akan muncul di hasil pencarian
    • mengoptimalkan header H1, H2, dan H3

    Pada SMO, on page sangat berbeda. Halaman utama media sosial adalah apa yang dilihat orang di feed mereka. Strategi on page untuk SMO dilakukan dengan mengoptimalkan hal-hal berikut.

    • visual yang menarik perhatian
    • headlines
    • hashtag

    Baca Juga: SEO vs PPC, Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Brand-mu?

    4. Judul

    © Unsplash.com

    Perbedaan keempat dari SEO vs SMO adalah penggunaan judul konten.

    Dalam SEO, meta title membantu mesin pencari memahami tentang website sehingga ketika seseorang memasuki pencarian, mereka mendapatkan hasil yang mereka cari.

    Judul ini akan muncul di hasil pencarian. Akibatnya audience cenderung melihat apa yang mereka cari karena judul yang efektif. Untuk itu, judul yang dibuat untuk SEO harus efektif untuk audience dan mesin pencari.

    Hal ini tidak akan kamu temui ketika membuat konten SMO. Pada konten SMO, judul sepenuhnya berfokus pada pengalaman pengguna.

    Di SMO, kamu membuat judul judul konten untuk audience yang menjadi targetmu. Tujuanmya adalah membuat konten dan visual yang meningkatkan keterlibatan audience dalam bentuk

    • share
    • like
    • klik ke situs website
    • konversi

    5. Konten

    © Stocksnap.io

    Perbedaan terakhir dari SEO vs SMO berada pada konten yang dibuat.

    Ketika membuat konten SEO, kamu diharuskan membuat konten yang tidak hanya menarik bagi audience. Konten SEO juga harus mampu dibaca oleh mesin pencari.

    Sehingga, tidak jarang konten SEO terkesan aneh ketika dibaca untuk memudahkan mesin pencari membaca dan memahami konten tersebut.

    Kasus yang sama tidak akan kamu temukan ketika membuat konten SMO.

    Konten-konten SMO cenderung pendek, menyesuaikan dengan ruang yang diberikan oleh platform media sosial. Sehingga, konten-konten tersebut harus dibuat seefektif mungkin di mata audience.

    Konten SMO dioptimalkan untuk audience karena merekalah yang akan membuat keputusan untuk melakukan konversi.

    Baik itu memberikan komen dan like pada konten, membagikan konten tersebut, atau membuka tautan website yang diarahkan dari konten tersebut.

    Baca Juga: 8 Tips Social Media Marketing untuk Sukseskan Strategimu

    Lalu, antara SEO vs SMO, mana yang paling tepat untuk strategi content marketing-mu?

    Pada dasarnya, SEO dan SMO saling terkait. Website atau linke yang dibagikan dan disukai di media sosial membantu meningkatkan peringkat website dalam SEO.

    Sehingga, SMO adalah cara terbaik untuk untuk menarik pengunjung website. Efektifitas SMO ini juga dapat memiliki efek jangka panjang pada peringkat SEO.

    Jadi, kamu bisa menjalankan kedua strategi ini secara bersamaan.

    Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai trik-trik SEO, strategi SMO, serta rekomendasi content marketing tools yang wajib dikuasai mareketer profesional seperti-mu, Glints telah mempersiapkan beberapa artikel mengenai content marketing yang akan berguna untukmu, lho.

    Yuk, baca artikel-artikel nya di bawah ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait