Ini Aturan Cuti Menikah dan Cara Mengajukannya untuk Calon Pengantin

Diperbarui 08 Feb 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Kamu dan dia akan melangsungkan pernikahan. Lamaran telah dilakukan, tanggal pun telah ditentukan. Hal lain yang perlu kamu lakukan hanya mengambil cuti untuk mempersiapkan diri sebelum menikah.

    Lalu, bagaimana aturan dan proses pengajuan cuti yang bisa diambil oleh para calon pengantin ini? Simak rangkuman Glints berikut.

    Aturan Cuti Menikah

    © Pexels.com

    Aturan mengenai cuti menikah di Indonesia diatur melalui Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Berdasarkan undang-undang ini, karyawan berhak mengajukan cuti hingga tiga hari untuk pernikahannya.

    Jika dihitung, waktu tiga hari ini bisa meliputi sehari sebelum pernikahan, sehari untuk acara pernikahan, dan sehari setelah pernikahan.

    Meski secara undang-undang kamu hanya mendapatkan hak cuti selama tiga hari, banyak perusahaan yang memberikan jatah cuti hingga tujuh hari.

    Hal ini akan bermanfaat bagi karyawan untuk menjalankan bulan madu setelah menikah.

    Cuti ini tidak termasuk dalam bagian cuti tahunan. Jadi, kamu tidak perlu khawatir jatah cutimu terpotong.

    Baca Juga: Cuti saat WFH? Ini 5 Kegiatan yang Bisa Kamu Lakukan

    Tips Mengajukan Cuti Menikah

    © Unsplash.com

    1. Perhatikan aturan cuti dari perusahaan

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aturan mengenai cuti menikah di perusahaan dapat berbeda dengan aturan yang diatur oleh undang-undang.

    Sebelum mengajukan cuti, perhatikan terlebih dahulu aturan cuti yang berlaku di tempatmu bekerja.

    Perhatikan berapa lama waktu cuti yang diizinkan oleh perusahaan. Kamu bisa mendiskusikannya dengan HRD terlebih dahulu mengenai aturan tersebut.

    2. Pertimbangkan berapa lama kamu membutuhkan cuti

    Persiapan menjelang pernikahan bisa memakan waktu cukup lama. Untuk itu, pertimbangkan berapa lama waktu cuti yang dibutuhkan.

    Apakah jatah yang diberikan perusahaan sudah cukup? Apakah kamu perlu menambah lama cuti dengan memangkas jatah cuti tahunan atau bahkan unpaid leave?

    Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan apakah kamu akan langsung berbulan madu setelah menikah. Jika iya, tentu kamu membutuhkan waktu cuti yang lebih lama.

    Diskusikanlah terlebih dahulu dengan pasangan dan keluarga berapa lama sebaiknya kamu mengambil cuti. Setelah itu, kamu bisa membicarakannya dengan atasan sebelum mengajukan cuti.

    Baca Juga: Ini Caranya Mengajukan Paternity Leave bagi Calon Ayah

    3. Ajukan cuti menikah jauh-jauh hari

    Setelah menentukan tanggal pernikahan, sebaiknya kamu segera memberi tahu perusahaan untuk mengambil cuti. Hal ini penting agar jadwal cutimu tidak mengganggu pekerjaanmu.

    Selain itu, mengajukan cuti sejak jauh hari memberikan kesempatan untuk atasan dan rekan kerjamu menyesuaikan pekerjaanmu.

    Dengan begitu, kamu bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan pentingmu sebelum cuti.

    Cara Mengajukan Cuti Menikah via Email

    © Pexels.com

    Sebagian besar perusahaan saat ini bergantung pada email untuk hampir semua urusan pekerjaan. Hal ini termasuk ketika mengajukan cuti.

    Dilansir dari Zola, kamu sebaiknya menjelaskan dengan detail perihal rencana cutimu. Kamu bisa merincinya dengan cara berikut.

    Saya akan menikah pada 13 Desember, jadi saya harus meminta cuti dari 11 hingga 20 Desember untuk pernikahan dan bulan madu saya.

    Saya tahu kita memiliki presentasi klien besar yang dijadwalkan pada tanggal 12 Desember, jadi saya berencana menyelesaikan bagian pekerjaan ini dan mempersiapkan rekan kerja yang lain untuk menangani bagian saya dalam proyek ini.

    Jika kamu bertanggung jawab untuk sebuah proyek penting, kamu bisa menambah detail mengenai siapa yang akan menggantikanmu selama cuti. Misalnya dengan contoh berikut.

    Saya perlu meminta dua minggu libur di bulan September untuk pernikahan saya.

    Saya sudah berbicara dengan (nama rekan kerjamu) dan dia telah setuju untuk mengambil alih tanggung jawab manajemen proyek saya saat saya tidak di kantor.

    Email yang terperinci ini akan memberikan gambaran yang jelas kepada atasanmu mengenai pekerjaanmu dan siapa yang akan menggantikanmu selama cuti.

    Baca Juga: Serba-serbi Cuti Hamil yang Perlu Kamu Pahami

    Nah, itu yang perlu kamu ketahui tentang cuti menikah dan cara mengajukannya. Setelah mengajukan cuti, kamu bisa fokus pada persiapan pernikahanmu.

    Selain artikel ini, kamu masih bisa mendapatkan berbagai informasi lainnya, lho. Caranya, kamu hanya perlu berlangganan newsletter Glints.

    Melalui newsletter ini, kamu akan mendapatkan berbagai artikel pilihan lainnya setiap minggu langsung ke inbox-mu.

    Yuk, segera sign up!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait