Tahapan Meningkatkan Conversion Rate dalam Marketing

Diperbarui 25 Apr 2024 - Dibaca 5 mnt

Dalam konteks bisnis, conversion rate adalah persentase efektivitas halaman bisnis untuk menarik pengunjung melakukan sebuah tindakan.

Tindakan tersebut bisa berupa pembelian, melakukan subscribe, mengirim email, dan berbagai aksi lainnya. Conversion rate sangat bermanfaat dalam menilai keberhasilan sebuah kampanye pemasaran online.

Ia berfungsi sebagai parameter dalam marketing, conversion rate memiliki ukuran yang lebih jelas dan nyata dibandingkan sekadar intuisi atau pendapat pribadi.

Oleh karena itu, menghitung conversion rate dalam digital marketing merupakan kegiatan yang dinilai sangat penting.

Baca Juga: 7 Trik Digital Marketing, Pakai untuk Sukseskan Strategimu

Langkah Meningkatkan Conversion Rate

conversion rate adalah

© Pixabay.com

Cara menghitung conversion rate adalah dengan membagi jumlah konversi pada sebuah laman website dengan total pengunjung website tersebut. Hasil pembagian dikalikan dengan 100.

Nah, berapa angka conversion rate yang dianggap ideal? Berdasarkan riset dari Wordstream, rata-rata conversion rate pada semua industri adalah 2,35 persen.

Meskipun demikian, ada pula yang lebih tinggi. Semakin tinggi angka conversion rate, berarti keuntungan pun akan semakin besar.

Lalu, apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan conversion rate? Yuk, simak beberapa di antaranya:

1. Menggunakan CTA

call to action marketing

© Freepik.com

Cara pertama untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan CTA.

CTA atau Call To Action merupakan bagian dalam sebuah laman website, baik berupa teks, gambar, tombol, atau bentuk lainnya.

Dalam hal ini, CTA berbentuk teks dianggap lebih efektif dan sukses menghasilkan dampak daripada banner yang berada di akhir halaman.

Tanpa CTA, sangat jelas bahwa conversion rate tidak akan optimal. Pasalnya, pengunjung website tidak dipandu secara aktif untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya harus dilakukan.

Untuk itu, CTA yang dikemas menarik akan membuka peluang terjadinya conversion rate yang semakin tinggi.

2. Menggunakan pop up

conversion rate adalah

© Freepik.com

Langkah selanjutnya dalam conversion rate adalah menggunakan pop up yang akan muncul pada halaman website.

Kamu bisa mengatur penampilan pop up tersebut, mulai dari jangka waktu kemunculan hingga bentuk yang menarik.

Untuk uji coba, kamu bisa menggunakan dua jenis pop up, lalu menilai mana yang lebih banyak menghasilkan respon dari pengunjung website.

Selain menarik, pop up yang baik seharusnya mudah dipahami. Dengan demikian, pengunjung akan lebih cepat paham lalu tertarik untuk melakukan tindakan

Namun, pastikan kehadirannya tidak mengganggu kenyamanan berselancar di website tersebut.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Display Advertising, Manfaat, serta Contohnya

3. Memudahkan akses ke customer service

conversion rate

© Freepik.com

Meskipun semua informasi tentang pembelian telah tercantum secara lengkap di website, para pengunjung kadang-kadang lebih memilih untuk bertanya langsung.

Pasalnya, berbicara dengan manusia pasti lebih menyenangkan daripada hanya lewat mesin. Oleh karena itu, pastikan pengunjung memiliki akses terhadap customer service dengan mudah.

Melalui jalur ini, peluang terjadinya pembelian diharapkan lebih besar daripada hanya mengandalkan CTA. Salah satu bentuk kemudahan akses tersebut adalah dengan menampilkan tombol chat bantuan di website.

4. Memanfaatkan artikel potensial

news and articles for marketing

© Freepik.com

Step selanjutnya jika kamu ingin meningkatkan conversion rate adalah dengan memanfaatkan artikel potensial.

Artikel potensial ini merupakan artikel dalam website yang memiliki traffic tinggi. Meskipun memiliki banyak pengunjung, artikel ini ternyata tidak membuat conversion rate bertambah.

Mengapa? Hal ini bisa jadi disebabkan oleh tidak adanya strategi terhadap konten tersebut. Sebaiknya, pasang pop up untuk meningkatkan conversion rate melalui artikel potensial ini.

Jangan lupa, penambahan CTA pada artikel akan membuat pengunjung tahu melakukan apa setelah menjelajahi website.

Baca Juga: 6 Teknik Copywriting yang Baik untuk Kamu Coba!

5. Melakukan remarketing

conversion rate adalah

© Freepik.com

Jika pengunjung website tidak melakukan apa pun saat berkunjung, tidak perlu berkecil hati. Kamu masih bisa menarik perhatian mereka dengan melakukan remarketing.

Melalui remarketing, kamu bisa menampilkan iklan kepada orang yang baru saja berkunjung ke websitemu di website lain yang mereka buka setelah itu.

Tujuan remarketing adalah mempertahankan keinginan untuk membeli. Jadi, conversion rate adalah parameter yang sangat penting dan bisa ditingkatkan dengan berbagai teknik.

Ingat, meningkatnya conversion rate dari sebuah website menandakan keberhasilan kampanye pemasaran online. Nah, berani untuk mencoba?

Jika masih ada yang ingin ditanyakan atau ragu menjalankannya, kamu bisa diskusi ke komunitas Glints, hanya dengan sign up.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 5

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Comments are closed.

Artikel Terkait