Sudahkah Conversion Rate Situsmu Optimal? Cek 5 Strategi Ini untuk Meningkatkannya!

Diperbarui 02 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Taktik marketing yang sukses mengkonversi lead menjadi angka penjualan secara berkelanjutan perlu menjadi fokus para marketer. Oleh karena itu, strategi conversion rate optimization yang jitu sangat dibutuhkan.

    Apa saja hal-hal yang bisa dilakukan untuk optimasi conversion rate?

    Glints telah rangkum 5 taktik yang bisa kamu coba di bawah ini.

    Yuk, simak baik-baik.

    Baca Juga: Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth

    1. Manfaatkan Social Proof dan FOMO

    strategi conversion rate optimization

    © Freepik.com

    Salah satu strategi paling ampuh untuk conversion rate optimization adalah dengan memengaruhi orang-orang menggunakan social proof dan FOMO.

    Apa itu social proof dan FOMO?

    Menurut Sprout Social, social proof adalah konsep dimana orang akan mengikuti aksi atau tren yang sedang populer.

    Jika orang lain melakukannya, ia pun akan mengikuti.

    Social proof bisa didorong oleh influencer dan testimoni orang-orang sehingga calon pembeli atau pelangganmu akan ikut melakukan pembelian.

    Sementara, FOMO adalah singkatan dari fear of missing out, yaitu rasa takut tertinggal tren atau hal populer yang sedang berlangsung.

    Social proof dan FOMO cukup mirip, dan keduanya adalah cara yang bisa dilakukan untuk conversion rate optimization.

    Implementasikan social proof dan FOMO di copy dan call-to-action landing page serta konten-konten lainnya.

    2. Gunakan Lead Capture Form

    strategi conversion rate optimization

    © Freepik.com

    Lead capture form adalah salah satu strategi utama dalam conversion rate optimization.

    Bahkan, ini merupakan kunci penting untuk kesuksesannya.

    Di landing page, lead capture form digunakan untuk mengumpulkan lead yang prospektif ketika mengunjungi situsmu.

    Pengumpulan lead adalah strategi penting untuk meningkatkan sales dan membuat pengunjung lebih tertarik dengan konten yang sesuai.

    Dengan menggunakan informasi dari lead capture form, kamu bisa mengetahui mana pengunjung atau pengguna yang merupakan lead dan mana yang bukan.

    Penggunaan lead capture form bisa berdampak besar dalam meningkatkan kemungkinan lead dapat terkonversi menjadi pembeli.

    3. Jelaskan Produk dengan Video

    optimasi tingkat konversi

    © Freepik.com

    Strategi selanjutnya untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung sehingga conversion rate optimization bisa berhasil adalah dengan menggunakan video.

    Diperkirakan 1/3 aktivitas online yang dilakukan pengguna adalah menonton video, sehingga ini adalah media yang sangat menjanjikan.

    Video telah dianggap sebagai taktik marketing yang sangat kuat untuk berkomunikasi dengan baik dengan prospek bisnismu.

    Dengan video, brand story dan value proposition bisa disampaikan dengan baik.

    Video juga adalah cara yang mudah untuk mempererat hubunganmu dengan para prospek dan konsumen dalam seluruh marketing funnel.

    Baca Juga: 8 Teknik Closing yang Bisa Diterapkan Sales untuk Tingkatkan Penjualan

    4. Turunkan Bounce Rate dan Exit Rate

    tips optimasi tingkat konversi

    © Freepik.com

    Strategi conversion rate optimization tidak akan optimal tanpa memperhatikan bounce rate dan exit rate situsmu.

    Nah, strategi penting dalam conversion rate optimization berikutnya adalah memahami apa yang membuat bounce dan exit rate situsmu menjadi tinggi.

    Kemudian, usahakanlah cara-cara untuk menurunkannya sehingga lebih banyak lead yang dapat terkonversi menjadi pelanggan.

    5. Sesuaikan Tawaran dengan Pencarian

    strategi conversion rate optimziation

    © Freepik.com

    Mengetahui tipe orang seperti apa yang mengunjungi situsmu sangatlah penting.

    Jika mereka tidak mudah dikonversi, kemungkinan mereka tidak menemukan apa yang mereka cari di situsmu.

    Bisa jadi, ekspektasi mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka lihat atau mereka tidak tahu apa yang perlu mereka beli.

    Untuk menganalisis hal ini, kamu bisa menggunakan Google Analytics dan sejenisnya.

    Analisis sederhana dapat memberimu informasi tentang tujuan orang-orang yang sampai ke situsmu.

    Pastikan apa yang mereka cari bisa mereka temukan.

    Meskipun situsmu tampak sangat bagus, apabila pengguna memang tidak berniat membeli apa yang ditawarkan, konversi tidak akan terjadi.

    Untuk memaksimalkan konversi, penting juga untuk bisa menjelaskan produkmu dan menyesuaikan penawaran dengan ekspektasi mereka sehingga bisa lebih meyakinkan.

    Baca Juga: 5 Software Desain Landing Page yang Ramah untuk Pemula

    Sudahkah 5 poin untuk strategi conversion rate optimization tersebut dicatat?

    Tidak begitu sulit untuk dilakukan, bukan?

    Jadi, segera aplikasikan tips-tips itu untuk situsmu agar tingkat konversi lead bisa menjadi lebih tinggi, ya!

    Tentunya tidak hanya ini, masih banyak lagi trik dalam dunia marketing untuk membuat penjualanmu semakin melejit yang bisa ditemukan dalam artikel-artikel Glints.

    Agar tidak ketinggalan, kamu bisa berlangganan newsletter blog-nya.

    Jika berlangganan Glints akan selalu mengirimkan artikel langsung ke kotak masuk emailmu secara gratis.

    Yuk, buat akun dan segera daftarkan emailmu untuk mulai.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait