Apa Itu Conversion Rate Optimization (CRO)? Yuk, Pelajari Selengkapnya di Sini!

Diperbarui 17 Jan 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu tertarik untuk bekerja di bidang content marketing? Jika iya, maka wajib hukumnya bagimu untuk mengetahui apa itu conversion rate optimization (CRO).

    Untungnya, Glints sudah menyiapkan penjelasan lebih lanjut mengenai conversion rate optimization secara lengkap.

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Baca Juga: Apa Saja Strategi Content Marketing yang Bisa Diterapkan di Tengah Pandemi?

    Apa Itu Conversion Rate Optimization?

    conversion rate optimization adalah

    © Freepik.com

    Conversion rate optimization (CRO) adalah sebuah proses yang dilakukan untuk meningkatkan conversion rate dari sebuah website.

    Di dalam dunia digital marketing, conversion rate dikenal sebagai persentase pengunjung website yang menetap dan melakukan sesuatu di halaman tersebut.

    Bisa jadi membaca artikel hingga habis, mendaftarkan akun baru, atau bahkan membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

    Dalam kata lain, kamu bisa bilang bahwa pengunjung melakukan konversi. 

    Cara mencari conversion rate sendiri cukup mudah.

    Kamu hanya perlu membagi jumlah orang yang melakukan konversi dengan pengunjung website, lalu hasil pembagian tersebut dikali 100.

    Lalu, mengapa penting untuk melakukan optimasi pada conversion rate?

    Dilansir dari Hubspot, CRO penting karena dapat meningkatkan conversion rate di dalam website. Hal ini menunjukkan bahwa website-mu didesain dengan baik dan menarik bagi target pasar yang dituju. 

    Ketika pengunjung melakukan konversi, maka secara otomatis perusahaanmu akan memperoleh pendapatan.

    Singkatnya, CRO dapat meningkatkan conversion rate yang secara otomatis meningkatkan keuntungan kualitatif dan kuantitatif sebuah perusahaan.

    Baca Juga: Begini Bedanya Peran Content Marketing dan Social Media Marketing

    Manfaat Conversion Rate Optimization

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui apa itu conversion rate optimization, sekarang saatnya untuk mengetahui manfaat menjalankannya.

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat utama menjalankan CRO adalah mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. 

    Namun, sebenarnya keuntungan yang didapatkan jauh lebih besar dari kuantitatif saja. 

    Ketika melakukan CRO, maka sebuah perusahaan atau organisasi akan meningkatkan kualitas website.

    Mulai dari segi desain, user experience (UX), dan aspek lainnya.

    Pasalnya, kualitas website dapat menentukan apakah pengunjung nyaman dengan tampilannya, lalu memutuskan untuk mengeksplorasi website, sign up menjadi anggota, atau bahkan membeli produk yang ditawarkan. 

    Hal ini menunjukkan bahwa CRO dapat meningkatkan sales leads tanpa perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar. 

    Sales lead sendiri menurut Investopedia adalah orang atau perusahaan yang berpotensi menjadi konsumen perusahaanmu.

    Sales lead ini tidak selalu langsung berakhir dengan pembelian jasa atau produk dari website. 

    Meskipun begitu, jika kualitas tetap terjaga, besar kemungkinan mereka akan percaya dengan apa yang ditawarkan di website-mu. Lalu, akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian di kunjungan selanjutnya.

    Jika puas dengan apa yang didapat, maka mereka akan melakukan pembelian lagi di suatu hari.

    Jadi, jika ada yang bertanya apa itu manfaat utama dari conversion rate optimization, maka jawabannya tentu saja beragam.

    Untuk jangka pendek, perusahaan mendapatkan konsumen potensial dan keuntungan langsung dari hasil penjualan. 

    Sedangkan untuk jangka panjang, website-mu dapat mempertahankan lead yang berkualitas dan loyal terhadap brand perusahaan.

    Baca Juga: Menyusun Content Marketing Funnel agar Berdampak Efektif

    Elemen Penting dalam Menjalankan CRO

    apa itu conversion rate optimization

    © Freepik.com

    Selain mengetahui apa itu conversion rate optimization dan manfaatnya, kamu juga perlu mengetahui elemen penting dalam menjalankan CRO.

    Berikut adalah beberapa elemen yang harus dioptimalkan dalam sebuah website, agar conversion rate dapat terus meningkat dan optimal.

    1. Homepage

    Untuk mengoptimalkan conversion rate, salah satu elemen yang harus sangat diperhatikan adalah homepage.

    Mengapa begitu? Alasan utamanya adalah karena homepage merupakan ‘wajah website’ yang akan dilihat pertama kali oleh pengunjung. 

    Maka dari itu, penting sekali membuat homepage semenarik dan senyaman mungkin, agar pengunjung tertarik untuk mengeksplor sisi lain dari website-mu.

    2. Blog dan penulisan konten

    Seperti yang sudah disebutkan ketika menjelaskan mengenai apa itu conversion rate optimization, konversi oleh pengguna bisa dilakukan di manapun dalam website.

    Salah satunya adalah blog.

    Maka dari itu, penting sekali bahwa blog yang ada di website-mu dibuat semenarik mungkin, berisi topik yang relevan, dan membuat pengunjung selalu tertarik. 

    Dilansir dari VWO, konten dengan penulisan yang menarik dan relevan dapat membuat pengunjung menetap di laman tersebut lalu konversi dengan cara sign up. 

    Hal ini berlaku untuk artikel ataupun copy lain di dalam website.

    Jika ditambah dengan penulisan yang persuasif, maka besar kemungkinan pengunjung akan melakukan pembelian.

    3. Desain landing page

    Elemen penting lain dalam conversion rate optimization adalah mendesain semua landing page yang dituju dengan semenarik mungkin.

    Semakin menarik desainnya, maka semakin besar pula kemungkinan pengunjung akan menetap atau bahkan melakukan konversi. 

    Sebagai contoh, kamu bisa membuat logo cart belanjaan di dalam website dengan ukuran yang mudah terlihat, lalu menggunakan warna yang menarik perhatian.

    Dengan begitu, pengunjung akan merasa lebih terbujuk untuk memasukkan sebuah produk ke dalam cart.

    Maka dari itu, penting bagimu untuk ‘masuk’ ke dalam pikiran pengguna yang merupakan target pasarmu, lalu berpikir apa yang kira-kira mereka inginkan dan butuhkan. 

    Dilansir dari Crazy Egg, membuat desain website secara optimal akan lebih mudah jika kamu benar-benar memahami target pasar yang dituju.

    4. Call-To-Action (CTA)

    Call-To-Action atau biasa disingkat CTA merupakan sebuah instruksi yang disertai dengan sebuah link, agar pengunjung melakukan konversi. 

    Nah, untuk mengoptimalkan conversion rate, kamu perlu mengetahui apa kata-kata yang akan mendorong pengunjung untuk mengkliknya. 

    Sangat disarankan untuk menggunakan kata-kata yang persuasif dan lebih mudah dimengerti.

    Sebagai contoh, alih-alih menuliskan “Terdapat potongan harga mulai dari 30% sampai 70%”, kamu bisa langsung menuliskan “Diskon hingga 70%” saja.

    Baca Juga: Panduan Memaksimalkan Digital Marketing Funnel

    Itu dia penjelasan mengenai apa itu conversion rate optimization, manfaatnya, serta elemen penting yang harus dioptimalkan.

    Semoga setelah membaca artikel ini, kamu menjadi lebih paham mengenai apa itu conversion rate optimization, ya.

    Tertarik untuk berkarier di dunia digital marketing? Yuk, temukan lowongan digital marketing terbaru yang bisa kamu lamar langsung hanya di Glints.

    Cek lowongan kerjanya di sini, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait