Kenali Content Seeding, Strategi Efektif untuk Tingkatkan Brand Engagement

Diperbarui 01 Feb 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Guna meningkatkan angka brand engagement, tim marketing di perusahaan-perusahaan besar kerap kali menggunakan strategi content seeding.

    Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak, metode satu ini dinilai cukup efektif untuk menghadirkan traffic serta membuat user untuk beraktivitas di situs perusahaan.

    Nah, kira-kira apa yang dimaksud dengan content seeding? Bagaimana cara kerjanya? Lalu, apa saja keuntungannya untuk brand dan bisnis perusahaan?

    Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini!

    Baca Juga: Ini Dia 5 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Strategi Content Marketing

    Definisi Content Seeding

    content seeding

    © Freepik.com

    Menyadur Clickworker, content seeding adalah proses distribusi konten melalui berbagai platform seperti blog situs web, media sosial, komunitas online lainnya.

    Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjangkau sebanyak mungkin target audiens yang sudah ditetapkan. 

    Melakukan seeding konten dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan brand awareness dan mendapatkan pelanggan baru.

    Umumnya, publik akan tertarik untuk berinteraksi konten perusahaan setelah melihat konten baru yang secara rutin tersaji di platform milik perusahaan.

    Selain itu, strategi ini juga memungkinkan user untuk menempatkan tautan ke konten mereka, sehingga nantinya klik yang diperoleh akan langsung ditautkan kembali ke landing page milik perusahaan.

    Content seeding adalah salah satu strategi content marketing terbaik saat ini karena dapat membantu menyebarkan informasi tentang konten yang diproduksi perusahaan.

    Strategi ini juga dapat membantu perusahaan menambah network dan bekerja tanpa repot. Pasalnya, seeding konten tidak terlalu berfokus pada aturan SEO. 

    Seeding konten memungkinkan perusahaan untuk menyoroti konten mereka di tempat-tempat yang akan sering dilihat oleh target audiens mereka.

    Umumnya, influencer adalah pilihan utama perusahaan untuk mengisi konten karena jumlah audiens mereka yang cukup besar. 

    Bahkan, menurut Hubspot, sudah terbukti bahwa audiens influencer lebih memercayai opini influencer daripada teman mereka sendiri.

    Proses Kerja Content Seeding

    content seeding

    © Unsplash.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, content seeding adalah elemen penting dalam dunia pemasaran online.

    Maka, ketika dalam penerapannya, sangat penting bagi seorang marketer untuk merancang strategi yang terstruktur dengan baik. 

    Distribusi konten dalam bentuk video, artikel, dan gambar harus kembali disesuaikan dengan platform yang akan digunakan perusahaan.

    Oleh karena itu, agar strategi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, berikut adalah penjelasan mengenai proses kerja content seeding yang perlu kamu pahami.

    1. Bentuk network yang mumpuni

    Sebelum mulai memuat konten, baiknya perusahaan sudah memiliki network yang baik dan terstruktur agar konten dapat tersebar secara merata.

    Selain itu, perusahaan wajib mempertahankan jaringan melalui media sosial dan konferensi lainnya agar hubungan dengan pihak-pihak lain dari industri yang serupa tetap terjaga dengan baik.

    2. Tentukan tujuan

    Menurut Knowledgehut, agar kampanye yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar, proses content seeding harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

    Nah, cara terbaik untuk menentukan tujuan adalah dengan melakukan analisis komprehensif terhadap kelompok audiens sasaran melalui riset database perusahaan serta mengamati tren pada media yang akan digunakan.

    Baca Juga: Giveaway: Strategi Marketing yang Untungkan Perusahaan dan Audiens

    3. Buat konten

    Tim pemasaran wajib menciptakan konten pada semua platform resmi perusahaan.

    Namun, konten yang akan dimuat tidak boleh sembarangan. Masing-masing sajian konten harus sesuai dengan tujuan perusahaan serta keperluan user.

    Penggunaan video, infografik, dan artikel juga perlu diselaraskan dengan tren pada masing-masing platform.

    Bila ingin menggunakan influencer, perusahaan sebaiknya menggunakan jasa macro influencer agar konten dapat tersebar dengan cepat.

    Akan tetapi, perusahaan wajib melihat latar belakang influencer. Bila latar belakang tidak sesuai dengan konten serta image perusahaan, perusahaan akan terancam risiko merugikan.

    4. Call-to-action

    Melansir Textbroke, marketer harus menyediakan call-to-action agar user platform tergiur untuk melihat dan berinteraksi dengan konten.

    Tak hanya itu, perusahaan yang akan menggunakan jasa influencer juga perlu membuat proposal untuk meyakinkan influencer pilihan mereka.

    Mengapa demikian? Pasalnya, biasanya influencer membutuhkan alasan yang jelas mengenai kelebihan dan pentingnya brand yang dimiliki perusahaan.

    Keunggulan Content Seeding

    stack adalah

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui definisi serta proses kerjanya, seperti apa sih keunggulan yang dimiliki perusahaan bila menerapkan strategi content seeding? Berikut penjelasannya:

    1. Meningkatkan jumlah traffic 

    Melansir Chaskis Digital, strategi seeding konten bisa menjadi upaya jitu untuk menarik jumlah traffic yang cukup banyak.

    Bila dapat membidik target audiens dengan baik dan menyelaraskan konten sesuai kebutuhan mereka, perusahaan memiliki kesempatan untuk mendatangkan angka traffic yang tinggi.

    2. Memudahkan pengumpulan backlink

    Strategi content seeding dapat membantu perusahaan untuk mengumpulkan backlink yang berkualitas.

    Hal ini bisa terjadi bila blogger lain memuat link konten perusahaan pada blog mereka sendiri.

    Tentunya, backlink berkualitas dapat membantu perusahaan mendapatkan peringkat lebih tinggi di search engine ranking.

    3. Meningkatkan angka conversion rate

    Bila marketer ingin mengubah follower media sosial perusahaan menjadi pengguna tetap produk, seeding konten adalah strategi yang paling jitu.

    Platform media sosial memiliki potensi untuk mengubah pengguna menjadi pelanggan tetapi marketer harus kreatif dalam pendekatannya.

    Pasalnya, media sosial adalah ranah marketing dengan level kompetisi yang cukup tinggi.

    Baca Juga: Conversion Marketing: Menguak Peran Strategisnya dalam Dunia Pemasaran

    Itulah serba-serbi content seeding yang bisa Glints jelaskan untukmu.

    Intinya, strategi ini cukup efektif untuk mendatangkan traffic yang banyak pada platform resmi perusahaan.

    Proses kerjanya juga tidak rumit, yang perlu dilakukan marketer adalah untuk merancang strategi yang baik dan terus melihat kebutuhan user mereka.

    Nah, jika tertarik untuk belajar materi lainnya seputar dunia pemasaran, kamu bisa lho mengikuti kelas di Glints ExpertClass.

    Pada kelas kategori marketing, para pakar dunia pemasaran siap membagikan ilmu dan pengalaman mereka untukmu.

    Tunggu apa lagi? Yuk, sign up di Glints sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait