Hati-hati Salah Paham, 5 Mitos Content Marketing Ini Perlu Kamu Ketahui

Diperbarui 10 Des 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Bagi kamu yang bergerak di bidang pemasaran, mitos seputar content marketing sudah pasti bukan hal yang asing.

    Beragam informasi yang kurang akurat ini hadir karena bidang pemasaran konten tengah menjadi sorotan banyak perusahaan.

    Namun, bagaimana dengan kamu yang hendak berkecimpung di dunia marketing? Tahukah kamu tentang mitos-mitos yang berkaitan dengan dunia pemasaran konten?

    Tenang, Glints sudah rangkum lima contohnya untukmu, kok. Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

    Baca Juga: 6 Tren Content Marketing yang Akan Buat Brand-mu Populer di 2021

    1. Perusahaan perlu produksi konten secara rutin

    mitos content marketing

    © Unsplash.com

    Disadur dari laman Single Grain, mitos paling populer seputar content marketing adalah bahwa perusahaan perlu menghasilkan konten setiap harinya.

    Informasi satu ini hadir karena adanya perdebatan bahwa Google akan menghargai perusahaan yang sering mem-posting konten setiap harinya.

    Namun, hal ini justru menyebabkan turunnya kualitas konten yang disajikan oleh berbagai perusahaan.

    Kini, mereka cenderung lebih memerhatikan kuantitas daripada kualitas konten yang akan mereka terbitkan.

    Sebaiknya, pemikiran satu ini perlu dihindari. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya, audiens bisa merasakan kualitas konten perusahaan yang menurun.

    Alhasil, tingkat konversi yang seharusnya dihasilkan berkurang dan perusahaan merugi karena kehilangan banyak pelanggan setia.

    2. Aktif di media sosial dianggap kurang penting

    mitos content marketing

    © Unsplash.com

    Mitos besar berikutnya di dalam dunia pemasaran konten adalah aktif di media sosial bukanlah sebuah prioritas.

    Informasi satu ini bisa terbentuk karena adanya pemikiran bahwa dengan menciptakan konten, pelanggan akan hadir dengan sendirinya.

    Selain itu, mitos ini didukung oleh pemanfaatan traffic search serta inisiatif promosi seperti paid traffic yang berlebihan.

    Sejatinya, jika perusahaan ingin menciptakan brand visibility dan engagement rate yang baik, mereka perlu mempromosikan konten di ranah media sosial.

    Mengapa demikian? Karena, preferensi dan minat audiens mereka dapat ditemukan di media sosial. 

    Baca Juga: 6 Mitos Digital Marketing yang Perlu Kamu Tahu, Jangan Salah Kaprah!

    3. Content marketing hanya cocok untuk beberapa industri

    © Freepik.com

    Mitos selanjutnya seputar dunia content marketing adalah bahwa strategi tersebut hanya cocok untuk beberapa industri tertentu.

    Nah, hal tersebut bukanlah sebuah fakta yang perlu kamu ingat baik-baik. 

    Pasalnya, melansir laman web Neil Patel, pemasaran konten bisa digunakan oleh semua perusahaan dari berbagai industri yang berbeda.

    Sebab, jenis pemasaran satu ini berkaitan erat dengan konsep storytelling.

    Setiap perusahaan bisa membawakan kisah yang menarik dalam strategi pemasaran kiat memperkuat nilai brand mereka

    Yang perlu diingat adalah untuk selalu memerhatikan kebutuhan pelanggan dan tetap mengikuti tren yang sedang beredar.

    4. Semua orang bisa menciptakan konten yang berkualitas

    © Freepik.com

    Mungkin, kamu pernah mendengar sebuah kiasan bahwa semua orang bisa menciptakan konten yang berkualitas.

    Nyatanya, pemikiran tersebut adalah sebuah mitos terkenal di dalam dunia content marketing.

    Ya, semua orang memang bisa membuat konten. Akan tetapi, tidak semua orang bisa merancang konten yang berkualitas.

    Pemikiran satu ini telah memberikan dampak yang buruk bagi banyak perusahaan. Mereka menjadi ceroboh dan mempekerjakan individu yang kurang berpengalaman.

    Oleh karena itu, supaya kamu bisa menciptakan konten yang bernilai, mulailah membaca konten-konten berkualitas yang kamu minati.

    Resap strategi dan rancangan di balik konten tersebut dan jadilah pencipta konten yang lebih baik.

    5. Content marketing dan advertising itu serupa

    © Freepik.com

    Terakhir, mitos yang perlu kamu ketahui adalah bahwa content marketing dan advertising itu serupa.

    Faktanya, menurut Content Marketing Institute, kedua bidang tersebut cukup berlainan dan masing-masing praktik memiliki fungsi yang berbeda.

    Advertising biasa digunakan untuk menyebarkan pesan brand dan menciptakan favorability terhadap produk di benak pelanggan.

    Di sisi lain, content marketing lebih berfungsi sebagai sebuah cara untuk menciptakan hubungan jangka panjang dengan para pelanggan.

    Nah, oleh karena itu, perusahaan dan marketer perlu memisahkan strategi mereka terkait dua bidang ini. 

    Jangan sampai, keperluan kedua praktik tersebut saling berbenturan dan mengganggu tujuan masing-masing.

    Baca Juga: Apa Saja Strategi Content Marketing yang Bisa Diterapkan di Tengah Pandemi?

    Itu dia lima mitos besar seputar dunia content marketing yang telah Glints rangkum untukmu.

    Intinya, jangan sampai kamu menganggap mitos-mitos tersebut sebagai sebuah kenyataan.

    Fakta yang sebaiknya kamu ingat adalah bahwa content marketing sedang menjadi bidang incaran banyak jobseeker.

    Jika kamu ingin menjadi marketer dan content creator yang andal, kamu perlu mempelajari banyak hal seputar strategi dan informasi lainnya dalam dunia pemasaran.

    Nah, kamu bisa dapatkan itu semua dengan mengikuti kelas di Glints Expertclass. Dalam kategori kelas marketing, para profesional serta pakar pemasaran siap membagikan ilmu dan pengalaman mereka khusus untuk kamu.

    Jadi, jangan ragu lagi. Yuk, daftarkan akunmu di Glints sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait