6 Mitos Digital Marketing yang Perlu Kamu Tahu, Jangan Salah Kaprah!

Diperbarui 16 Des 2020 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Saat ini, sebagian besar strategi marketing memanfaatkan website dan media sosial. Akibatnya, muncul banyak mitos yang mengelilingi dunia digital marketing.

    Tentu saja, tidak semua mitos-mitos tersebut benar. Tidak semua orang yang bergerak di bidang digital marketing pun percaya.

    Namun, yuk kita beda enam mitos yang ada serta faktanya.

    Baca Juga: Ingin Jangkau Banyak Audiens? Coba Multichannel Marketing, Yuk!

    6 Mitos Digital Marketing dan Faktanya

    1. Kamu harus menggunakan setiap platform yang ada

    Saat ini, ada banyak platform media sosial yang bermunculan setiap saat. Ini menimbulkan mitos bahwa kamu harus menggunakan semua platform tersebut untuk strategi digital marketing yang efektif.

    Padahal, setiap platform memiliki demografi audiens yang berbeda. Setiap jejaring sosial menarik audiens yang berbeda dan memberimu kesempatan untuk meningkatkan brand awareness.

    Sehingga, kamu bisa menyesuaikan platform yang akan digunakan dengan target pasar dari produkmu.

    Berpikirlah out of the box ketika melakukan marketing di media sosial.

    2. Kamu sebaiknya hanya mencoba mendapatkan audiens yang akan menjadi konsumen

    Kualitas konten yang dibagikan memang penting. Namun kamu juga perlu memperhatikan jangkauan audiens melalui media sosial.

    Menurut Hubspot, berikut beberapa keuntungan dari jangkauan audiens yang luas di media sosial.

    • Lebih banyak audiens berarti kamu mendapatkan akses ke audiens mereka.
    • Jika mereka seorang influencer, kamu bisa memanfaatkan pengaruh mereka melalui asosiasi.
    • Ketika mereka membagikan kontenmu, SEO kamu meningkat.

    Untuk itu, mitos ini tidak bisa dikatakan sepenuhnya benar untuk digital marketing. Audiensmu mungkin bukan konsumen yang loyal, namun kamu bisa mendapatkan konsumen yang loyal dari audiens mereka.

    3. Kamu harus segera menanggapi aktivitas yang dilakukan audiens di media sosial

    © Freepik.com

    Audiens tentu saja menginginkan respon yang cepat dari layanan melalui media sosial.

    Ini memunculkan mitos bahwa brand yang baik haruslah memiliki respon yang cepat dalam hitungan detik.

    Tidak diragukan lagi tanggapan yang cepat sangat dihargai, tetapi tidak selalu diperlukan.

    Audiens dapat memahami bahwa kamu tidak memantau media sosial setiap saat.

    Mitos mengenai strategi digital marketing ini tidaklah benar. Jika kamu dapat merespon audiens tepat pada waktunya, meskipun tidak dalam hitungan detik, tidaklah masalah.

    4. Kamu harus memahami teknologi

    Mitos mengenai penerapan teknologi dalam digital marketing ini bisa benar dan salah.

    Teknologi memang memainkan peran besar dalam digital marketing. Namun pada saat yang sama, itu adalah pengembangan dari praktik tradisional marketing.

    Jangan mengabaikan metode yang telah kamu pelajari. Gunakan metode tersebut sebagai dasar untuk strategi digital marketing kamu. Teknologi adalah alat untuk mempermudah strategi yang akan kamu jalankan.

    Gunakan pengetahuanmu untuk menghemat uang dan waktu dengan beralih ke digital.

    Baca Juga: Ketahui 6 Tools Social Media Monitoring, Strategi Wajib dalam Digital Marketing

    5. Kamu tidak perlu melakukan email marketing

    © Unsplash.com

    Seiring berkembangnya teknologi digital, banyak yang beranggapan bahwa email marketing tidak lagi efektif.

    Menurut Digital Marketer, email memang memiliki rasio click-through yang rendah. Akan tetapi itu bukan berarti email sudah mati, setidaknya dalam jangka panjang.

    Meski memiliki rasio yang rendah, kamu tetap bisa menghasilkan konversi yang maksimal jika bisa memanfaatkan strategi email marketing dengan baik.

    Untuk itu, kamu perlu membuat strategi email marketing yang mampu menarik konsumen dengan tepat.

    6. Taktik marketing media sosial tidak mendorong hasil yang diharapkan

    Tentu saja ini tidak benar. Berbagai strategi digital marketing yang dilakukan dengan efektif berhasil mematahkan mitos ini.

    Berikut beberapa data statistik yang dilansir dari Hubspot.

    • Perusahaan yang menggunakan Twitter rata-rata mendapatkan dua kali lebih banyak prospek daripada yang tidak.
    • Perusahaan dengan lebih dari 1000 pengikut Twitter mendapatkan lalu lintas enam kali lebih banyak.
    • 45% marketer mencatat bahwa media sosial memiliki biaya per lead di bawah rata-rata dibandingkan dengan platform lain.
    • 62% perusahaan yang menggunakan LinkedIn untuk pemasaran telah mendapatkan pelanggan darinya.
    • 52% perusahaan yang menggunakan Facebook untuk pemasaran telah mendapatkan pelanggan darinya.
    • 44% perusahaan yang menggunakan Twitter untuk pemasaran telah mendapatkan pelanggan darinya.

    Baca Juga: 5 Tool Email Marketing Automation untuk Strategi Pemasaran yang Sukses

    Nah, itu dia beberapa mitos seputar digital marketing dan fakta yang sebenarnya. Selain mitos-mitos di atas, masih ada banyak mitos lainnya yang perlu kamu ketahui.

    Kamu bisa mendapatkan informasi lainnya seputar ini melalui newsletter Glints. Setiap minggunya, Glints akan mengirimkan berbagai artikel pilihan seputar dunia kerja langsung ke inbox emailmu.

    Apakah kamu tertarik mendapatkannya? Yuk, daftar di sini untuk dapatkan newsletter mingguan dari Glints!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait