Buatmu yang tertarik memulai karier dengan mengikuti Lembaga Pelatihan Kerja, memahami apa itu LPK bisa menjadi langkah pertama.
Dengan mengikuti LPK, kamu dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill, agar semakin siap bersaing di dunia kerja.
Supaya lebih jelas apa itu LPK, berikut adalah rangkuman Glints terkait definisi, jenis-jenis, tujuan, fokus pembelajaran, hingga cek cara legalitasnya.
Definisi LPK
LPK adalah singkatan dari Lembaga Pelatihan Kerja.
Dikutip dari situs resmi Kementrian Ketenagakerjaan, lembaga ini dapat dijalankan oleh organisasi pemerintah, badan hukum, atau individu, yang mendapatkan izin untuk melaksanakan program pelatihan kerja.
LPK berbeda dengan lembaga kursus, karena fokus utamanya adalah hasil pelatihan berupa keterampilan yang berguna bagi peserta saat memasuki dunia kerja.
Jenis-Jenis LPK
Masih dari sumber yang sama, Kementrian Ketenagaakerjaan memaparkan, LPK dibagi jadi tiga jenis sebagai berikut.
Pada umumnya, LPK menyediakan berbagai program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Beberapa fokus pelatihan yang sering ditawarkan di LPK antara lain:
- Keterampilan teknis: Pelatihan dalam bidang seperti teknologi informasi, desain grafis, atau mekanik.
- Keterampilan manajemen: Pelatihan untuk mengembangkan keterampilan manajemen seperti manajemen proyek, manajemen sumber daya manusia, atau manajemen keuangan.
- Bahasa asing: Kursus bahasa asing untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi di lingkungan kerja internasional.
- Kewirausahaan: Pelatihan untuk membantu peserta memulai dan mengelola bisnis mereka sendiri.
- Soft skills: Pengembangan keterampilan interpersonal seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim.
Tujuan LPK
Dikutip dari Universitas Merdeka Malang, beberapa tujuan umum diciptakannya LPK adalah:
1. Meningkatkan keterampilan kerja
LPK bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial peserta agar lebih siap memasuki dunia kerja.
Dengan ini, LPK diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di kalangan aparatur publik, DPRD, lembaga swasta, dan masyarakat umum untuk mencapai kinerja yang lebih profesional.
2. Meningkatkan daya saing
Dengan pelatihan yang sesuai kebutuhan industri, LPK diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang mandiri, unggul, dan siap bersaing atau menjadi lebih kompetitif di tingkat global.
3. Memfasilitasi penempatan kerja
Banyak LPK memiliki jaringan dengan perusahaan dan industri lokal, sehingga membantu lulusan mereka mendapatkan pekerjaan.
Di samping itu, LPK juga dapat memberikan rekomendasi dan analisis kebijakan terkait masalah dan kebutuhan masyarakat atau perusahaan, untuk meningkatkan kinerja pemerintah pusat dan daerah.
4. Membangun karier
LPK tidak hanya menyediakan pelatihan untuk pekerjaan tertentu, tetapi juga membantu pengembangan soft skill dan pemahaman mendalam tentang industri, untuk mendukung pembangunan karier.
Syarat Mendaftar LPK
Sederhananya, LPK bertindak sebagai perantara tenaga kerja ke perusahaan yang dituju, sehingga berkas yang diajukan pun mirip dengan berkas lamar kerja.
Namun, berkas yang disampaikan perlu lebih lengkap. Beberapa syarat pendaftaran LPK mencakup:
- Biaya pendaftaran.
- Dokumen identitas seperti KTP, KK, dan jika diperlukan, SIM.
- Surat kesehatan yang menyatakan kondisi jasmani dan rohani pelamar dalam keadaan sehat.
- SCKC atau bukti dari lembaga berwenang yang menunjukkan pelamar tidak pernah terlibat dalam tindakan kriminal.
Tergantung jenis LPK-nya, peserta yang melamar mungkin wajib menyertakan bukti tidak buta warna, memiliki penglihatan normal tanpa minus, atau tidak pernah menjalani operasi patah tulang.
Cara Cek LPK yang Resmi dan Tepercaya
Mendirikan sebuah LPK sebenarnya merupakan proses yang cukup kompleks.
Setelah LPK didirikan, untuk mendapatkan status legal, LPK harus melakukan pendaftaran resmi ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Hal ini terutama berlaku jika LPK tersebut bertindak sebagai lembaga pelatihan kerja yang mengirimkan karyawan ke luar negeri.
LPK tersebut harus memiliki status SO atau Sending Organization dari Direktorat Bina Pemagangan, yang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalattas).
Nah, untuk menghindari penipuan saat mencari pekerjaan melalui LPK yang mengirim karyawan ke luar negeri, kamu bisa lakukan cek legalitas LPK tersebut dengan langkah-langkah berikut:
- Kunjungi situs web binalattas.kemnaker.go.id.
- Cari nama LPK yang ingin dicek di bagian “Nama SO”.
- Kalau mau cek daftar LPK yang resmi di suatu provinsi, ketik nama provinsi tersebut.
- Jika LPK tersebut sudah terdaftar secara legal, rincian data LPK akan muncul. Ini termasuk nama LPK, provinsi, alamat domisili, dan masa izin.
Di samping itu, kamu bisa cek legalitas untuk LPK yang beroperasi secara khusus di dalam negeri dengan langkah-langkah berikut:
- Kunjungi situs web kelembagaan.kemnaker.go.id.
- Ketik nama LPK di kolom “Cari Info Lembaga”.
- Jika LPK tersebut terdaftar secara resmi di Kemnaker, nama LPK akan muncul.
- Klik nama LPK tersebut untuk mendapatkan informasi secara lebih detail.
- Kamu juga dapat melakukan penyaringan dari jenis LPK (Pemerintah, Swasta, Mitra Prakerja, JKP, dll.) untuk memudahkan pengecekan.
Demikian rangkuman mengenai apa itu LPK, mulai dari definisi, jenis-jenis, tujuan, hingga cara cek legalitasnya.
Selain pembahasan mengenai topik ini, kamu juga bisa belajar merencanakan karier lebih optimal lagi lewat artikel Glints.
Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!