Hard Skill: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

Diperbarui 23 Jan 2023 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Adakah yang belum familier dengan istilah hard skill? Hard skill adalah kemampuan yang dapat diasah melalui latihan dan pendidikan.

    Di dalam dunia kerja, ada banyak kemampuan yang bisa kamu pelajari sesuai dengan minat dan bidang yang dituju.

    Menariknya, di era digital sekarang, kamu bisa mempelajarinya lewat berbagai macam kursus online.

    Lantas apa sih hard skill itu? Terkait hal tersebut, berikut Glints jelaskan serba-serbinya kepadamu.

    Apa Itu Hard Skill?

    Sebelum melangkah lebih jauh terkait pembahasan ini, ada baiknya dimulai dari pengertiannya terlebih dahulu.

    Dilansir dari Investopedia, hard skill adalah suatu kemampuan yang bisa dipelajari serta ditingkatkan melalui latihan, pengulangan, dan pendidikan.

    Secara tidak langsung, jangan merasa minder saat tidak mempunyai hard skill. Sebab, kemampuan ini dapat diperoleh apabila kamu rajin dan konsisten dalam mempelajarinya.

    Dilansir dari The Balance Careers, kemampuan ini penting dimiliki oleh seorang individu, terlebih ketika sudah mendapatkan pekerjaan.

    Hard skill sangat penting untuk menunjang kariermu ke depan serta meningkatkan kepuasaan diri sendiri.

    Akan tetapi, menguasai keahlian ini saja tidak cukup di dalam dunia kerja. Dibutuhkan juga keahlian yang bernama soft skill agar lebih seimbang.

    Fungsi Hard Skill

    Beberapa fungsi hard skill di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Membantu menyelesaikan pekerjaan lebih efektif

    Katakanlah kamu punya 10.000 data yang harus dirapikan di worksheet. Mulai dari membuat tabel, menghapus data duplikat, hingga menyeragamkan format teks di dalamnya.

    Bayangkan berapa lama waktu yang dihabiskan jika kamu tidak menguasai skill Microsoft Excel dan harus melakukannya secara manual.

    Jadi, hard skill sangat berperan penting dalam membantumu menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien.

    2. Membantumu mencapai hasil yang diharapkan

    SOP saja tidak cukup untuk memastikan bahwa tugas dapat dikerjakan dengan baik.

    Diperlukan keahlian untuk menjalankan SOP tersebut agar bisa mencapai result yang diharapkan atau bahkan melampauinya.

    Ketika kamu memiliki skill Adobe Photoshop yang lebih mumpuni, misalnya, pasti karya yang dihasilkan bisa lebih maksimal jika dibandingkan dengan ketika skill-mu masih belum seperti sekarang.

    3. Membantu menyelesaikan masalah dalam pekerjaan

    Seorang programmer perlu memiliki hard skill programming yang baik jika ingin menyelesaikan permasalahan bugs yang sering terjadi.

    Seorang digital marketer perlu memiliki hard skill social media ads yang baik pula jika ingin memperbaiki pengaturan campaign yang keliru.

    Soft skill problem solving memang sangat penting, namun kamu juga memerlukan hard skill untuk bisa menerapkan solusinya dengan baik.

    Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

    Sebenarnya, apa perbedaan hard skill dan soft skill? Berikut beberapa perbedaan di antara keduanya.

    1. Cara mengasah

    Kamu dapat mengasah hard skill melalui training, kursus, atau pendidikan tertentu.

    Sedangkan soft skill tidak bisa diasah melalui cara-cara tersebut, melainkan perlu dilatih, dikembangkan, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi kebiasaan dan kepribadian diri.

    2. Cara mengukur

    Perbedaan yang kedua terletak pada cara mengukurnya.

    Hard skill lebih mudah untuk diukur secara kuantitatif dibandingkan soft skill.

    Untuk hard skill Adobe Photoshop, misalnya, dapat diukur melalui ujian sertifikasi resmi dari Adobe itu sendiri.

    Sedangkan soft skill seperti komunikasi atau negosiasi, tidak bisa diukur melalui ujian melainkan hanya bisa dinilai secara kualitatif.

    3. Cara menilai saat rekrutmen

    Biasanya, rekruter akan menilai hard skill melalui bukti yang kamu lampirkan di lamaranmu. Baik dalam bentuk sertifikasi maupun portofolio.

    Hanya dua hal tersebutlah yang bisa menjadi dasar penilaian keahlian teknismu di dunia kerja.

    Di sisi lain, rekruter akan mencoba mengevaluasi soft skill dengan cara menanyakan pertanyaan situational interview atau beberapa tes psikologi untuk melihat kepribadian kandiat.

    4. Wujudnya

    Kemampuan teknis bisa dikatakan sebagai kemampuan yang berwujud, sedangkan soft skill adalah kemampuan tidak berwujud.

    Kamu bisa melihat keahlian seseorang dalam menganalisis data melalui output yang dihasilkan.

    Sedangkan hasil dari soft skill sendiri kadang tidak berbentuk output melainkan outcome atau dampak.

    Jadi, sebenarnya dua hal ini tidak bisa dipisahkan karena sangat dibutuhkan untuk menciptakan output dan outcome yang baik.

    Contoh Hard Skill

    Setelah mengetahui pengertian serta bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini, saatnya bagi kamu untuk mengetahui apa saja contoh dari hard skill:

    1. Teknologi komputer

    Hampir sebagian besar dari karyawan membutuhkan setidaknya pengetahuan dasar tentang keahlian teknologi komputer untuk menyelesaikan pekerjaan.

    Di sisi lain, ada beberapa posisi yang membutuhkan pemahaman lebih mendalam terkait hard skill dengan teknologi komputer.

    Beberapa jenis keahlian di bidang ini misalnya:

    • Microsoft Office (Word, Excel, Outlook, PowerPoint, Publisher, Access)
    • HTML/CSS
    • JavaScript
    • content management system (CMS)
    • social media platform
    • Windows operating system
    • filing documents
    • typing and typing speed

    Keahlian-keahlian di atas juga dapat dimasukkan ke dalam CV jika memang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan.

    Baca Juga: Pelajari Apa Itu Kemampuan Analisis dan Cara Meningkatkannya

    2. Analisis data

    Selain kemampuan di bidang teknologi komputer, ada juga hard skill yang meliputi kemampuan menguasai keahlian analisis data.

    Dilansir dari Indeed, berikut ada beberapa keterampilan analisis data yang populer:

    • data engineering
    • database management
    • data mining
    • data visualization
    • web analytics
    • research

    3. Marketing

    Ada pula kemampuan yang tergolong ke dalam keterampilan di bidang marketing. Berikut ini adalah beberapa hard skill marketing yang paling banyak diminati:

    • search engine optimization (SEO)
    • Google Analytics
    • search engine marketing (SEM)
    • email marketing
    • copywriting
    • social media marketing
    • content management systems
    • A/B testing
    • project management
    • content marketing

    4. Design

    Untuk menjadi seorang desainer profesional, kamu harus menguasai beberapa hard skill.

    Berikut ini beberapa keterampilan dari desain yang sering dicari oleh perusahaan:

    • user experience (UX) design
    • user interface (UI) design
    • Adobe Creative Suite (InDesign, Photoshop, Illustrator)
    • digital design software
    • graphic designer
    • photo editing
    • video editing

    5. Web development

    Di bidang web development, ada beberapa jenis hard skill yang populer, di antaranya adalah:

    • iOS dan Android app development
    • software revisions control systems
    • JavaScript
    • applicaton programming interface (API)
    • development and web architecture frameworks

    6. Sales

    Berikut ini beberapa keahlian sales yang banyak dicari:

    • product development
    • account management
    • relationship building
    • customer success
    • marketing research
    • client management
    • competitor research

    Cara Meningkatkan Hard Skill

    © Freepik.com

    Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan supaya dapat meningkatkan keahlian ini. Dilansir dari Indeed, berikut cara-caranya:

    1. Praktikkan secara teratur

    Cara pertama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keahlian ini adalah dengan mempratikkannya secara teratur dan konsisten.

    Semakin berlatih dengan keras, maka keahlianmu akan semakin berkembang dari waktu ke waktu.

    Sebagai contoh, misalkan kamu mempunyai keahlian dalam mengoperasikan Microsoft Word. Lakukan latihan secara rutin supaya semakin mahir dalam mengoperasikannya.

    Jangan lupa untuk membuat jadwal latihan khusus agar semakin teratur.

    Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Skill Komunikasi di Dunia Kerja

    2. Minta kritik dan saran

    Jangan sungkan untuk meminta kritik dan saran kepada orang-orang yang mahir di bidangnya, entah itu teman, rekan kerja, atau bahkan keluarga sekalipun.

    Dengan begitu, kamu akan tahu letak kekuranganmu sehingga ke depannya dapat diperbaiki secara profesional.

    Selain meminta kritik dan saran, kamu juga bisa meminta rekomendasi terkait bagaimana cara yang paling efektif dalam meningkatkan hard skill.

    Secara perlahan-lahan, kamu akan menguasainya dengan baik apabila melakukan cara ini dengan konsisten.

    3. Ikut kursus online

    Penting untuk terus belajar dan memperdalam hard skill sehingga tidak berhenti di situ-situ saja.

    Ikuti kursus/kelas online yang ada saat ini. Seperti yang diketahui, banyak kursus online yang bertebaran di mana-mana.

    Kursus ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengasah hard skill. Sebab, dengan terus belajar maka wawasanmu akan semakin bertambah.

    Misalkan kamu sedang ingin mengasah skill finance, maka kamu bisa ikut kursus online yang menjelaskan tentang bagaimana cara mengelola keuangan, accounting, dan lain-lain.

    4. Mengejar pendidikan tinggi

    Cara lain untuk meningkatkan kemampuan ini adalah dengan menempuh gelar yang kamu minati sampai ke pendidikan tinggi.

    Sebagai contoh, kamu ingin menjadi seseorang yang ahli di bidang komputer. Maka, kamu bisa menempuh pendidikan di dalam bidang ilmu komputer hingga S2 atau bahkan S3 sekalipun.

    Pasalnya, sebagian besar pendidikan di universitas akan memberikan keterampilan yang kamu butuhkan sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai.

    Tips Memasukkan Hard Skill ke Dalam CV

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kemampuan ini dapat dimasukkan ke dalam CV dan membantumu ketika sedang melamar pekerjaan.

    Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kamu dapat membuat kesan menarik dari perusahaan. Dilansir dari Resume, berikut tips-tipsnya:

    1. Lihat deskripsi lowongan kerja

    Sebelum memasukkannya ke dalam CV, pastikan kamu melihat terlebih dahulu deskripsi dari lowongan kerja yang tersedia.

    Sebagai contoh, dalam deskripsi tersebut terdapat kualifikasi yang menjelaskan harus berpengalaman dalam hal menulis minimal 1 tahun.

    Maka, kamu bisa memasukkan kemampuan seperti content writing, copywriting, dan sebagainya.

    2. Letakkan hard skill di bagian pengalaman kerja

    Masukkan hard skill di bagian pengalaman kerja supaya perusahaan tahu bagaimana kamu menerapkannya di perusahaan sebelumnya.

    Selain itu, tuliskan kemampuan yang paling relevan dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar di bagian atas.

    Baca Juga: Perlukah Mencantumkan Akun Media Sosial di Dalam CV?

    Itu dia hal-hal mengenai hard skill yang perlu kamu ketahui. Intinya, kemampuan ini penting untuk dikuasai bagi kamu yang sedang mencari kerja ataupun sudah bekerja.

    Kalau ingin sukses dapat kerja atau ingin dipertahankan perusahaan, kamu harus tahu hard skill apa saja yang dibutuhkan industri.

    Nah, untuk dapatkan informasi seputar hal ini, kamu bisa baca e-book terbaru dari Glints berjudul Laporan Gaji dan Skill Indonesia 2022.

    Ada daftar hard skill yang paling dicari perusahaan pada tahun 2022, lho! Tak hanya itu, ada juga daftar soft skill untuk melengkapi kemampuan teknis.

    Selain itu, ada juga informasi mengenai rentang gaji ter-update untuk pekerjaan yang sedang naik daun saat ini, lho.

    Tunggu apa lagi, yuk, segera download e-book-nya secara gratis dengan klik banner di bawah ini!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 8

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait