Dalam bekerja, tentu dibutuhkan keahlian tertentu. Keahlian yang berbeda dan sering kali dibanding-bandingkan adalah hard skill dan soft skill, tapi tahukah kamu perbedaan dari keduanya?
Salah satu dari keduanya digadang-gadang lebih penting daripada yang lain, terutama di dunia kerja.
Apakah hal itu benar? Nah, Glints akan menjelaskan informasi lengkapnya hanya untukmu.
Informasi ini dirangkum dari The Balance Careers, Masterclass, dan Concordia University Saint Paul.
[Total_Soft_Poll id=”17″]
Apa Itu Hard Skill?
Hard skill merupakan kelompok kemampuan yang memiliki ciri khas tertentu. Cirinya yang paling khas adalah mudah dinilai.
Selain itu, hard skill biasanya dapat dipelajari melalui pengajaran sekolah, pelatihan, membaca buku, dan lain-lain.
Skill ini biasanya mudah dilihat oleh recruiter karena dapat dinilai. Misalnya, nilai akhir kuliah, kemampuan menggunakan aplikasi tertentu, dan lain-lain.
Kemampuan ini tentu penting agar kamu bisa lebih mudah menyelesaikan pekerjaan. Hard skill biasanya identik dengan kemampuan inteligensi (IQ).
Apa Itu Soft Skill?
Di lain pihak, soft skill juga merupakan kemampuan yang memiliki ciri khas. Soft skill biasanya lebih sulit dinilai.
Hal-hal yang masuk dalam skill ini di antaranya kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kesabaran, kepemimpinan, etika kerja, hingga mengambil keputusan.
Perbedaan antara hard skill dan soft skill adalah, hard skill dapat dipelajari melalui kelas atau pelatihan. Sedangkan soft skill dipelajari dengan sering berlatih serta pendewasaan seseorang.
Nah, soft skill biasanya identik dengan kecerdasan emosional (EQ). Selain EQ, kemampuan ini juga identik dengan empati dan kemampuan interpersonal.
Mana yang Lebih Penting?
Nah, dua kemampuan ini memang sangat berbeda. Akan tetapi, dalam dunia kerja, hard skill dan soft skill sering kali dibenturkan meskipun memiliki perbedaan.
Kemampuan yang satu dianggap lebih penting untuk dimiliki dari pada yang lain. Biasanya, soft skill-lah yang dianggap lebih baik daripada hard skill.
Apakah hal ini benar?
Beberapa orang mengatakan bahwa hal ini dipicu oleh perbedaan kemudahan mempelajari keduanya.
Hard skill bisa dengan mudah diajarkan kepada seseorang. Ia hanya perlu mengikuti pelatihan dan mencoba-coba terus hingga bisa.
Di lain pihak, soft skill memang tak mudah dipelajari. Skill ini merupakan kemampuan yang bertumbuh bersama dengan pengalaman dan kedewasaan.
Akan tetapi, sebenarnya, memiliki keduanya bisa menambah nilai plus dirimu di mata recruiter.
Dengan memiliki hard skill yang relevan, recruiter akan yakin bahwa kamu memang cocok untuk melakukan pekerjaan yang kamu lamar.
Penguasaan berbagai aplikasi juga bisa menjadi penunjangmu dalam bekerja, baik menaikkan kuantitas maupun kualitas kerja.
Soft skill juga penting untuk dimiliki karena kamu tak mungkin bekerja sendiri. Ada campur tangan orang lain yang menuntutmu memiliki kemampuan empati dan kerja sama tim.
Ada hal yang lebih penting untuk kamu tunjukkan saat bekerja. Hal ini adalah tidak sekadar memiliki kedua skill tersebut, tetapi juga menunjukkan bahwa skill yang kamu miliki berkualitas dan tak asal punya saja.
Itulah mengapa, kamu harus terus-menerus mengasah skill yang kamu punya.
Itulah beragam informasi soal perbedaan antara hard skill dan soft skill di tempat kerja.
Ingat, apa pun skill yang kamu kembangkan, keduanya bisa sama-sama bermanfaat untuk perjalanan kariermu.
Nah, jika kamu ingin berdiskusi seputar skills apa saja yang dibutuhkan untuk karier pilihanmu, bergabung di Glints Feed.
Fitur terbaru aplikasi Glints ini memungkinkan kamu untuk sharing dan diskusi dengan sesama pengguna dan para pakar industri di bidangnya secara langsung.
Menarik bukan? Yuk, langsung bergabung di Glints Feed dengan klik tombol di bawah!