Mana yang Lebih Penting di Dunia Kerja, IQ atau EQ?

Diperbarui 25 Apr 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Berbicara soal kemampuan integensi, dua hal yang sering dibenturkan adalah IQ vs EQ. Salah satunya sering kali dianggap lebih unggul dibandingkan dengan lainnya.

    Sebenarnya, yang mana yang lebih penting, terutama di dunia kerja?

    Tak perlu bertanya-tanya lagi, Glints sudah menyapkan jawabannya untukmu.

    IQ di Dunia Kerja

    iq di dunia kerja

    © Freepik.com

    IQ merupakan singkatan dari intelligence quotient, sebuah cara untuk memperhitungkan kemampuan berpikir seseorang.

    Dilansir dari Harvard Business Review, ada beberapa kemampuan yang masuk dalam IQ dan berkaitan dengan dunia kerja.

    Hal itu di antaranya berpikir kritis, menyelesaikan tugas dengan baik, serta menilai pekerjaan orang lain dan menyesuaikan diri dengan orang tersebut.

    Kata Psychology Today, orang dengan IQ yang tinggi biasanya mengetahui bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan.

    Hal ini akan mendorong seseorang menjadi sukses di dunia kerja dan mampu menjadi pemimpin yang baik.

    Akan tetapi, IQ tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus dikombinasikan dengan bentuk kecerdasan lainnya.

    Tak heran, ada banyak orang yang sering kali menyandingkan IQ vs EQ.

    Baca Juga: 4 Cara Mudah Menerima Kritik Agar Tidak Mudah Baper

    EQ di Dunia Kerja

    eq di dunia kerja

    © Freepik.com

    Apabila IQ merupakan kemampuan intelegensi, EQ merupakan singkatan dari emotional quotient alias kecerdasan emosional.

    Dari singkatan dan definisinya, IQ vs EQ tentu makin jelas perbedaannya.

    Kata Forbes, kecerdasan ini mempengaruhi bagaimana kita bersikap dan mengubah keadaan sosial.

    Jadi, ada dua unsur kecerdasan emosional, secara personal (melibatkan diri sendiri) serta sosial (melibatkan orang lain).

    Dilansir dari Inc, apabila dilihat di dunia kerja, EQ yang tinggi memiliki banyak manfaat.

    Pekerja dengan EQ lebih tinggi memiliki self-awareness yang baik, sehingga membantu mereka dalam mengerti diri sendiri dan rekan kerja.

    Self-awareness juga meningkatkan kemampuan seseorang dalam memenuhi deadline.

    Selain itu, orang dengan EQ tinggi juga memiliki kemampuan baik dalam mengontrol emosi dan menerima kritikan.

    EQ juga menunjukkan kemampuan empati, keingintahuan, dan lain-lain yang dapat menunjang kinerja di kantor.

    Baca Juga: Tips Menekan Emosi Negatif di Kantor

    IQ vs EQ di Dunia Kerja

    iq vs eq di dunia kerja

    © Freepik.com

    Dikutip dari Verywell Mind, dulu, IQ sering kali dijadikan faktor penentu kesuksesan seseorang.

    Asumsi yang beredar adalah, orang yang memiliki IQ tinggi akan mencapai berbagai keberhasilan hidup yang tinggi.

    Akan tetapi, cara pandang terhadap IQ ini mulai menuai kritik. IQ tak lagi dianggap sebagai satu-satunya faktor penentu kemajuan orang.

    Lantas, apabila IQ hanya salah satu faktor penentu kesuksesan, apakah EQ yang menggantinya sebagai indikator pasti keberhasilan seseorang?

    Ternyata tidak. Penentu kesuksesan merupakan kombinasi dari kemampuan seseorang, baik secara intelegensi maupun emosional, ditambah dengan banyak faktor lainnya.

    Dapat disimpulkan, perbandingan antara IQ vs EQ bukan pilihan hitam dan putih, melainkan kombinasi yang tak bisa kamu pilih salah satunya saja.

    Lantas, bagaimana caranya meningkatkan kecerdasan emosional untuk kesuksesanmu?

    Dilansir dari Huffington Post, inilah langkah-langkah yang bisa kamu ambil:

    1. Selalu libatkan empati

    Salah satu indikator terpenting dalam EQ adalah empati.

    Empati berarti kemampuan kita untuk merasakan perasaan orang lain, sehingga perspektif kita akan meluas.

    Perhatikan berbagai bahasa tubuh orang lain, nada bicara, serta kontak mata agar kamu bisa lebih mudah memahami emosi seseorang. Lalu, ambil keputusan berdasarkan empatimu pada orang tersebut.

    2. Evaluasi semua dengan objektif

    Kecerdasan emosional tak hanya soal kemampuanmu untuk bisa merasakan, tetapi juga tidak merasakan sesuatu.

    Misalnya, apabila ada masalah, kamu sebaiknya tetap tenang dan tak gegabah dalam mengambil keputusan.

    Selain itu, coba nilai pekerjaan orang lain secara objektif, bukan berdasarkan perasaan suka atau tak sukamu dengan orang tersebut.

    Menilai pekerjaan memang membutuhkan IQ, sementara EQ dibutuhkan untuk menjaga agar penilaianmu lebih adil dan sesuai realita. Oleh karenanya, tak adil jika harus mempertentangkan IQ vs EQ.

    Selain mengontrol reaksi dirimu pada orang lain dan lingkungan sekitar agar lebih objektif, kamu juga bisa melakukannya untuk dirimu sendiri.

    Coba evaluasi diri dengan jujur, apa hal yang merupakan kelebihanmu? Apa hal yang bisa kamu perbaiki lagi?

    Mengerti diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, merupakan salah satu indikator tingginya EQ seseorang.

    Baca Juga: Cara Mengasah Otak yang Bisa Dilakukan Sehari-hari

    Terlepas dari perbandingan IQ vs EQ, selalu asah kemampuanmu di dunia kerja agar kamu terus berkembang, ya!

    Apakah kamu ingin mendapat lebih banyak informasi mengenai pekerjaan dan pengembangan karier? Kamu bisa mendapatkannya dengan berlangganan newsletter Glints Blog secara gratis. Yuk daftar!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 9

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait