10 Cara Menerima Kritik agar Kamu Tidak Mudah Baper

Diperbarui 10 Feb 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Menerima kritik dengan lapang dada memang sulit dilakukan. Lalu, bagaimana cara untuk bisa menerimanya?

    Menurut BBC, saat seseorang mendapatkan kritikan pasti respon pertamanya adalah tanggapan yang defensif.

    Rupanya tindakan tersebut merupakan refleks yang bisa membuat perasaan menjadi lebih baik.

    Namun, di saat yang sama perasaan tidak aman, merasa cacat karakter, dan ada sikap tidak menyenangkan juga bisa dirasakan.

    Itulah mengapa saat menerima kritik memang akan membuat kita menjadi mudah terbawa perasaan atau baper.

    Nah, untuk menghindarinya kalian bisa mencoba melakukan 4 hal berikut ini. 

    Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini untuk Menahan Emosi Saat Bekerja di Bulan Puasa

    1. Ingat kritik bukan serangan

    Saat ada seseorang yang memberikan kritik kepada kita, baik itu atasan atau teman, pasti akan muncul perasaan untuk ingin membela diri.

    Seperti yang dikatakan oleh Forbes, saat menerima kritik biasanya kita ingin segera membalas dengan konfrontasi atau bahkan melarikan diri.

    Akan tetapi, jangan pernah melakukan kedua hal tersebut.

    Dalam situasi yang profesional sebaiknya jangan tunjukan emosi dan dengarkan saja kritikan tersebut.

    Pikirkan bahwa sebenarnya kritikan bukanlah sebuah serangan.

    Cobalah redam emosi negatif itu dan tidak memberikan respon apa pun. Pasalnya, jika kamu langsung memberikan respon biasanya yang keluar adalah kata-kata untuk konfrontasi.

    Jika ingin merespon, kamu bisa mencoba dengan kalimat seperti “Itu sudut pandang yang menarik” atau “Saya tidak pernah memikirkannya seperti itu.”

    Respon tersebut akan membuatmu terlihat tetap profesional dan tidak menunjukkan emosi yang berlebihan saat menerima sebuah kritik.

    2. Lihat sisi positifnya

    Menerima kritik memang tidak akan mudah apalagi jika hal yang dikritik adalah hasil kerja keras kita.

    Namun, saat seseorang sudah memberikan feedback kepada hasil kerja kita meskipun itu sebuah kritikan, tetaplah harus dihargai.

    Bagaimana pun juga orang tersebut telah menilai hasil pekerjaan kita.

    Meskipun menerima sebuah kritik lewat feedback negatif dan tidak sesuai dengan harapan, janganlah mudah untuk mengambil hati atau bahkan baper.

    The Muse mengatakan untuk mencoba melihat sisi positifnya. Daripada diambil hati, coba lihat apa yang bisa didapatkan dari situasi tersebut.

    Kritikan tersebut akan membantu kita untuk terus belajar dan berkembang.

    Jadi, jangan terlalu dipikir berlebihan dan sebaiknya ambil sisi positif dari kritikan tersebut. 

    3. Jangan membuat alasan

    Saat menerima suatu kritik, jangan pernah langsung membuat alasan di hadapan orang tersebut. Cobalah untuk mendengarkan terlebih dahulu bagian mana yang kena kritik.

    Dilansir dari Inc, orang yang memiliki kecerdasan emosional tidak akan membuat alasan dan membenarkan dirinya saat mendapatkan kritik konstruktif.

    Kamu tidak perlu membuang tenaga dan waktu untuk membenarkan diri dan membuat alasan saat menerima kritik.

    Hal itu malah akan meningkatkan risiko terjadi konfrontasi dan menyebabkan pertengkaran.

    Lebih baik miliki pola pikir bahwa saat mendapatkan kritik berarti akan ada hal yang bisa dipelajari. Jangan pernah merasa paling benar dan merasa tidak pernah membuat kesalahan.

    Saat memiliki pola pikir yang merasa selalu benar berarti kamu egois dan sulit menerima pendapat orang lain. Hal semacam ini akan membuat mentalmu tidak bisa berkembang dengan baik.

    4. Cobalah berpikir secara objektif

    Reader’s Digets mengatakan bahwa saat menerima kritikan sebaiknya jangan langsung mengambil kesimpulan dan lihat secara objektif.

    Bila mendapat kritikan yang cukup pedas, pasti kamu memiliki anggapan bahwa orang tersebut memiliki masalah pribadi denganmu.

    Jangan biarkan emosi mengendalikan dirimu apalagi sampai berbuat hal yang nekat. Pikirkan baik-baik apakah kritikan tersebut memang akurat atau tidak.

    Jika merasa kritikan tersebut tidak akurat, kamu bisa mencoba untuk bertanya langsung kepadanya.

    Akan tetapi, jangan dilakukan saat itu juga karena biasanya kamu masih sangat emosi.

    Saat mental sudah siap, baru cobalah tanyakan kepada orang tersebut mengenai kritiknya.

    5. Jangan dianggap personal

    Ingatlah bahwa kritik yang didapat bisa jadi terhadap kualitas pekerjaanmu, bukan ke dirimu sendiri sebagai seorang manusia.

    Memang, mendapatkan kritik adalah suatu hal yang menyakitkan. Namun, ingatlah bahwa kritik juga bisa diubah menjadi suatu hal yang positif.

    Karena, kritik yang kamu dapat juga memberi kesempatan bagimu untuk menunjukkan profesionalismemu ke atasan.

    Tidak hanya itu, kritik juga memberimu kesempatan menunjukkan diri  ke atasan bahwa kamu memiliki skill untuk sukses di peranmu saat ini.

    Baca Juga: 8 Cara Menghadapi Kolega yang Bersikap Negatif di Kantor

    6. Ucapkan terima kasih

    Brookstreet mengatakan, jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih setelah menerima kritik. Terlepas apakah kamu setuju dengan pendapat mereka atau tidak.

    Meski terdengar aneh, hal ini penting untuk dilakukan, lho.

    Hal ini menunjukkan pada pemberi kritik bahwa dirimu adalah seorang profesional.

    Kamu juga menunjukkan dirimu sebagai seseorang yang paham dan mengapresiasi kritik yang disampaikan oleh pemberi kritik.

    7. Jangan terpaku pada kritik

    Mengutip Indeed, ketika mendapat kritik, ada kecenderungan bagi kita untuk terus memikirkannya di pikiranmu.

    Saat ini terjadi, kamu akan fokus untuk berharap untuk mengucapkan atau melakukan hal berbeda supaya tidak mendapatkan kritik tersebut.

    Namun, hal ini hanya membuatmu terdistraksi saja dari pekerjaanmu saat ini maupun pelajaran yang bisa didapatkan dari kritik tersebut.

    Ingatlah bahwa dalam kariermu, akan ada waktu di mana kamu menerima kritik. Sehingga, pelajari kritik yang didapatkan dan kembali fokus pada hal yang harus diselesaikan.

    8. Ingatlah bahwa kritik merupakan sarana belajar

    Cara lain yang bisa kamu lakukan supaya tidak mudah baper saat menerima kritik adalah menganggapnya sebagai sarana belajar.

    Ketahuilah bahwa semua orang membuat kesalahan. Ingat juga bahwa tidak ada orang yang mengetahui semua hal.

    Seberapa baiknya kamu dalam melakukan pekerjaan atau banyaknya pengalaman yang dimiliki, ingatlah bahwa selalu ada ruang untuk belajar.

    Nah, lihatlah kritik sebagai cara bagimu untuk mengidentifikasi hal-hal yang bisa dipelajari tersebut dan terus maju.

    Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan hasil yang terbaik dari kritik yang didapat.

    9. Perhatikan bahasa tubuh saat menerima kritik

    Forbes menjelaskan bahwa bahasa tubuh juga dapat memperlihatkan bagaimana kamu menerima kritik, lho.

    Pastikan untuk tidak menyilangkan tanganmu dan jaga kontak mata dengan pemberi kritik.

    Bernapaslah dengan pelan untuk mengurangi stres dan memberi kesempatan supaya emosimu tidak naik sebelum memberi respons.

    Jagalah bahasa tubuhmu untuk tetap terbuka. Dengan begitu, kamu tidak akan cenderung menjadi defensif ketika mendapatkan kritik.

    10. Berhenti sejenak sebelum bereaksi

    Ketika menerima kritik, hal yang penting untuk dilakukan menurut Indeed adalah berhenti sejenak.

    Berhenti sejenak membantumu memproses apa yang diucapkan padamu. Hal ini membantumu bereaksi dan bersikap defensif terhadap kritik yang diterima.

    Tidak hanya itu, berhenti sejenak juga memberi kesempatan bagimu untuk tetap tenang dan menjaga raut wajahmu.

    Itulah 10 cara yang bisa kamu coba lakukan untuk menerima kritik secara lapang dada.

    Selain artikel ini, ada banyak info lain seputar tips tempat kerja yang bisa kamu baca di Glints Blog.

    Beragam artikelnya bisa membantumu mampu menghadapi berbagai kendala dan kondisi di kantor, baik itu dengan atasan maupun rekan kerja, lho!

    Yuk, cek berbagai artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 14

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait