Profesi Aktuaris: Pengertian, Tanggung Jawab, Skill, dan Cara Menjadinya

Diperbarui 04 Apr 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Jika bicara salah satu profesi dengan gaji yang tinggi tapi masih belum banyak peminat, maka aktuaris adalah salah satunya.

    Profesi sebagai aktuaris memang masih belum terlalu populer di Indonesia. Hal itu terpengaruh dari masih sedikitnya jurusan Ilmu Aktuaria yang ada di Tanah Air.

    Padahal, aktuaris adalah salah satu pekerjaan dengan tingkat stres rendah tapi memiliki gaji yang tinggi.

    The Balance Careers juga menyebutkan bahwa masa depan profesi aktuaris sangatlah baik karena gaji yang ditawarkan diperkirakan tumbuh hingga 20% di tahun 2028 mendatang.

    Apakah kalian sudah penasaran dengan profesi yang masih jarang di Indonesia ini? Yuk, simak rangkuman yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

    Baca Juga: Mana yang Lebih Baik, Bekerja Sesuai Passion atau Gaji Besar?

    Apa Itu Profesi Aktuaris?

    Memiliki prospek karier yang cemerlang serta upah yang tinggi, jadi apa sih sebenarnya profesi aktuaris itu? Mengapa di Tanah Air masih belum populer?

    Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya harus mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

    Memang menurut website Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), profesi aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan teori matematika, probabilita, dan statistika.

    Kemudian, pengetahuan ilmu ekonomi dan keuangan juga harus dikuasai. Hal itu dibutuhkan agar seorang aktuaris  mampu menyelesaikan persoalan pada sebuah bisnis yang berhubungan dengan risiko.

    Jadi, profesi yang satu ini sangatlah diperlukan seiring dengan dinamika yang terjadi pada aspek ekonomi, sosial, atau regulasi yang ada di Indonesia.

    Umumnya, orang yang bekerja sebagai aktuaris bisa ditemukan di sebuah perusahaan asuransi atau keuangan lainnya.

    Selain itu, profesi aktuaris juga dibutuhkan di bidang lain yang memerlukan kemampuan analisis dan logika yang kuat.

    Tugas dan Tanggung Jawab dari Aktuaris

    Dilansir dari The Balance Careers, berikut ini beberapa tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang aktuaris dalam pekerjaannya.

    • Mengumpulkan data statistik untuk dianalisis.
    • Memperkirakan probabilitas dan kemungkinan biaya untuk suatu kejadian, misalnya kecelakaan, kematian, bencana alam, atau penyakit.
    • Membuat desain, menguji, dan mengelola kebijakan untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan.
    • Menjelaskan proposal dan hasil temuan kepada pihak yang terkait misalnya eksekutif perusahaan, pemegang saham, klien, atau bahkan pejabat pemerintah.

    Sebagian besar seorang aktuaris memang bekerja di sebuah perusahaan asuransi jiwa.

    Jadi, tanggung jawab pekerjaannya tidak akan jauh-jauh dari merancang produk asuransi, hingga menentukan premi, dan keuntungan dari produk.

    Baca Juga: 6 Profesi yang Memicu Stres tapi Bergaji Rendah, Apakah Kamu Salah Satunya?

    Skill yang Dibutuhkan

    Berikut ini beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang aktuaris, antara lain:

    1. Skill analisis

    Skill pertama yang pasti dibutuhkan oleh seorang aktuaris adalah skill analisis. Sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh seorang aktuaris adalah menganalisis data.

    Data-data yang sudah dikumpulkan harus diidentifikasi dan dianalisis agar bisa membuat suatu kebijakan yang dapat menguntungkan perusahaan.

    Jika seorang aktuaris tidak memiliki skill dasar yang satu ini, tentu akan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

    2. Skill komunikasi

    Skill komunikasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap karyawan. Seorang aktuaris yang andal juga sangat perlu menguasai kemampuan yang satu ini.

    Seorang aktuaris harus mampu menjelaskan ide serta hasil analisis kepada pihak eksekutif perusahaan hingga pemegang saham.

    Selain itu, kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk memimpin suatu tim agar bisa bekerja sama dengan baik.

    3. Problem solving

    Kemampuan yang satu ini juga sangat penting dikuasai oleh seorang aktuaris. Jika hanya bisa menganalisis tapi tidak mampu menyelesaikan masalah, tentunya hasil pekerjaan aktuaris tidak akan maksimal.

    Oleh karena itu, selain harus memiliki kemampuan analisis seorang aktuaris yang andal adalah yang juga mampu membuat penyelesaian dengan tepat.

    Pasalnya, seorang aktuaris harus mampu melakukan identifikasi risiko yang akan didapatkan perusahaan. Kemudian, mengembangkan rencana untuk mengelola risiko tersebut.

    4. Literasi komputer

    Saat menjalankan pekerjaannya, seorang aktuaris tidak akan jauh dari mengumpulkan data dan menganalisisnya.

    Tanpa bantuan komputer tentunya akan kesulitan bagi aktuaris untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

    Biasanya mereka akan memanfaatkan Microsoft Excel atau SQL untuk mengolah data dan melakukan analisisnya.

    Jadi, jika kamu ingin menjadi seorang aktuaris profesional maka harus mampu mengoperasikan beberapa program komputer tersebut.

    Cara Menjadi Aktuaris

    apa itu aktuaris

    © Rawpixel.com

    Profesi aktuaris yang semakin dicari tentunya membuka kesempatan lebar buat kamu yang tertarik dengan pekerjaan ini.

    Seorang aktuaris umumnya adalah lulusan dari jurusan Ilmu Aktuaria. Di Indonesia sudah ada beberapa perguruan tinggi yang menawarkan jurusan yang satu ini.

    Sebelum terjun menjadi seorang aktuaris, kamu bisa mulai mencari pengalaman dengan melakukan magang.

    Seperti yang dijelaskan oleh Prospects, magang sangat berpotensi membantu kita agar segera mendapatkan pekerjaan dan memperkaya pengalaman.

    Lewat pengalaman kerja saat magang, tentunya kamu sudah paham seperti apa tugas dari seorang aktuaris. Jadi, setelah lulus kamu bisa memantapkan diri menjajal profesi ini.

    Namun, sebelum menjadi seorang aktuaris yang profesional kamu harus mengikuti uji sertifikasi yang diselenggarakan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).

    Dalam ujian profesionalisme dari PAI, terdapat dua jenis tingkatan yaitu tingkat Ajun Aktuaris (Associate) dan tingkat Aktuaris (Fellow).

    Supaya bisa mendapatkan gelar Ajun Aktuaris (Associate) maka harus mengikuti beberapa mata kuliah. 

    Contohnya, matematika keuangan, probabilitas dan statistika, ekonomi, akuntansi, dan masih banyak lainnya.

    Kemudian, jika ingin mendapatkan gelar tingkat Aktuaris (Fellow), harus menambah mata kuliah lain. 

    Misalnya, investasi dan manajemen aset, manajemen aktuaria, hingga aspek aktuaria dalam asuransi jiwa, dan sebagainya.

    Baca Juga: Karier yang Bisa Kamu Tempuh dengan Jurusan Matematika

    Setelah mengetahui bahwa aktuaris adalah salah satu profesi yang masih jarang di Tanah Air, apakah kamu tertarik untuk menggelutinya?

    Selain memiliki rata-rata upah yang tinggi, profesi yang satu ini juga sangat diperlukan oleh setiap perusahaan asuransi sehingga prospek kerjanya sangat bagus.

    Tertarik untuk mengetahui berbagai profesi langka dengan gaji tinggi lainnya? Kamu bisa terus kunjungi Glints Blog.

    Di kategori Prospek Karier, ada beragam informasi seputar pekerjaan menjanjikan yang bisa kamu geluti.

    Yuk, cek artikelnya di sini sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.9 / 5. Jumlah vote: 10

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait