Value Proposition Letter: Tips Membuat, Contoh, dan Template Gratis!

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Saat melamar kerja, ada beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan. Mulai dari CV, portofolio, cover letter, dan yang tak kalah penting, value proposition letter.

    Mungkin masih banyak yang kurang memahami dengan jenis dokumen satu ini. Padahal value proposition letter bisa membantu kandidat untuk menonjolkan kemampuan yang dimiliki.

    Dalam artikel ini Glints akan menjelaskan secara rinci mengenai dokumen yang satu ini dan bagaimana tips menyusunnya agar kamu dilirik rekruter.

    Yuk, simak rangkumannya di bawah ini!

    Apa Itu Value Proposition Letter?

    Value proposition letter adalah surat pernyataan yang merinci keterampilan serta latar belakang dengan tujuan membuat kandidat lebih menonjol, dikutip dari Indeed.

    Sederhananya, dokumen ini berupa pernyataan singkat yang ditulis oleh pencari kerja kepada rekruter.

    Menyiapkan value proposition letter adalah cara untuk menunjukkan kualitasmu serta dampak apa yang bisa kamu berikan bagi perusahaan.

    Isi dari dokumen ini secara jelas menggambarkan apa saja kelebihan yang dimiliki dan faktor yang membuatmu unik serta berbeda dari kandidat lain.

    Saat rekruter bertanya “ceritakan tentang dirimu” ketika wawancara kerja, kamu juga bisa menjawabnya sesuai dengan yang ditulis di dokumen ini.

    Jadi, kamu bisa menjawab pertanyaan itu dengan menonjolkan sisi unikmu serta skill yang telah dikuasai.

    Baca Juga: 10 Hal yang Membuat Surat Lamaran Kerja Lolos Screening

    Contoh Value Proposition Letter

    Supaya lebih jelas, kamu bisa melihat contoh value proposition letter di bawah ini:

    Dalam bahasa Indonesia:

    Dalam bahasa Inggris

    Template Gratis

    Nah, buatmu yang tertarik membuat value proposition letter, tak perlu membuatnya dari awal.

    Glints sudah menyiapkan template yang bisa kamu edit sesuai kebutuhan.

    Untuk mendapatkannya kamu tinggal:

    1. isi kolom di bawah ini dengan lamanya waktu kamu bekerja
    2. klik tombol “DOWNLOAD GRATIS” di bawah
    3. template value proposition letter dari Glints akan otomatis ter-download pada perangkatmu

    Tips Menulis Value Proposition Letter

    Melansir The Balance, inilah beberapa tips Menyusun value proposition letter yang akan mendapat perhatian dari rekruter:

    1. Buat daftar skill dan pengalaman

    Sebelum menyusun dokumen ini, pastikan kamu sudah memahami apa saja skill dan pengalaman yang ingin ditonjolkan kepada rekruter.

    Apabila kamu masih bingung dengan nilai utamamu, bisa mencoba bertanya ke rekan kerja atau bahkan atasan saat ini.

    Mereka bisa memberikan pendapat yang objektif soal keahlian yang kamu miliki.

    Selain itu, pastikan kamu mencantumkan skill dan pengalaman yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang diincar.

    2. Tunjukkan hasil nyata pencapaianmu

    Dokumen ini harus ditulis dengan singkat sehingga kamu harus mencantumkan informasi yang hanya diperlukan atau dicari rekruter.

    Misalnya, kamu bisa menuliskan data kuantitatif untuk hasil kerjamu. Dengan begitu rekruter akan lebih mempercayai keahlianmu karena sudah dibuktikan dari data tersebut.

    3. Fokus pada saat mendatang

    Berbeda dengan cover letter yang fokus pada masa lalu, saat menulis dokumen ini pastikan kamu juga fokus pada masa kini dan masa depan.

    Coba jelaskan bagaimana skill yang kamu miliki bisa memberikan dampak bagi perusahaan nantinya.

    Baca Juga: 3 Cara Efektif Memanfaatkan Portal Pencarian Kerja

    4. Personalisasi dokumenmu

    Sebelum mengirimkan dokumen ini kepada rekruter, pastikan kamu sudah menyusunnya sesuai dengan posisi yang diincar.

    Dengan begitu, kamu akan menuliskan skill serta pengalaman kerja yang relevan dengan posisi incaran.

    5. Tulis dengan singkat

    Seperti yang disinggung di atas, value proposition letter sebaiknya ditulis dengan singkat tak lebih dari 150 kata.

    Jelaskan dengan singkat apa saja hal yang membuatmu berbeda dengan kandidat lain. Kemudian, kamu bisa menuliskan poin-poin pencapaian yang telah didapatkan.

    6. Gunakan font yang mudah dibaca

    Saat membuat dokumen lamaran kerja, pastikan kamu selalu menggunakan font yang mudah dibaca agar tidak menyulitkan rekruter.

    Jangan sampai kamu tidak lolos ke tahap selanjutnya karena rekruter kesulitan membaca informasi soal kemampuanmu, ya.

    Gunakan font sederhana yang sering digunakan dalam surat resmi seperti Times New Roman, Arial, atau Helvetica.

    Baca Juga: Jangan Terbalik, Ini Perbedaan Cover Letter dan Surat Lamaran Kerja

    Perbedaan Value Proposition Letter dan Cover letter

    Bagi pencari kerja mungkin lebih familier dengan cover letter untuk menceritakan kemampuan yang dimiliki.

    Namun, sebenarnya baik value proposition letter dan cover letter sama-sama bertujuan untuk “menjual diri” kepada rekruter.

    Meski begitu, kedua dokumen ini memiliki perbedaan yang menonjol pada fokusnya.

    Cover letter lebih berfokus pada masa lalu dan value proposition letter fokus pada masa kini dan masa depan.

    Umumnya cover letter menjelaskan apa saja pengalaman kerja yang pernah dilakukan serta apa saja kemampuan yang telah dikuasai.

    Sementara itu, value proposition letter lebih menceritakan skill yang dimiliki dan bagaimana memanfaatkan skill tersebut dalam pekerjaan.

    Itulah mengapa biasanya cover letter isinya lebih panjang daripada value proposition letter.

    Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak soal jenis cover letter dan contohnya, baca dulu artikel di bawah ini:

    BACA ARTIKELNYA

    Kapan saat yang tepat menggunakan cover letter?

    • Saat diminta oleh perusahaan.

    Saat perusahaan meminta pelamar kerja menyertakan cover letter, tentunya kamu harus mempersiapkannya dengan baik.

    Apabila perusahaan sudah meminta dokumen ini, tapi kamu tidak menyiapkannya, tentu lamaranmu tidak akan dilirik karena tak sesuai ketentuan.

    • Saat ingin menjelaskan sesuatu di CV.

    CV yang menarik adalah yang singkat dan sarat akan informasi yang dibutuhkan oleh rekruter. Maka, kamu tidak bisa menuliskan semua pengalaman atau hasil kerja dari setiap proyek di CV.

    Tak perlu bingung, kamu bisa menuliskan apa yang belum dicantumkan di CV ke dalam cover letter.

    Kapan saat yang tepat menggunakan value proposition letter?

    • Saat rekruter tidak meminta cover letter.

    Coba baca deskripsi pekerjaan baik-baik. Apabila rekruter tidak meminta cover letter secara khusus, kamu bisa tetap memberikan value proposition letter.

    Selain karena lebih singkat, dokumen ini juga penting untuk menjelaskan kualifikasi yang kamu miliki agar bisa menonjol dari kandidat lain.

    • Saat kamu mengirimkan cold email ke rekruter.

    Tak sedikit rekruter yang mencoba mengirimkan cold email kepada rekruter untuk melamar pekerjaan. Nah, saat kamu ingin mengirimkan email, bisa menyisipkan value proposition letter.

    Dokumen ini penting untuk menjelaskan seperti apa kualitasmu dan membuktikan bahwa kamu punya skill yang dibutuhkan untuk mengisi posisi incaranmu.

    Nah, jika kamu ingin mencoba mengirim cold email kepada rekruter, baca dulu tips menyusunnya dengan klik tombol di bawah ini:

    BACA ARTIKELNYA

    Itulah serba-serbi hingga contoh dan juga template value proposition letter yang Glints rangkum untukmu.

    Supaya lebih unggul dari kandidat lain, pastikan informasi yang dimasukkan juga relevan dengan pekerjaan impianmu, ya.

    Jangan lupa untuk download template yang sudah Glints sebutkan di atas, ya. Supaya kamu tinggal edit dan mengisinya sesuai kebutuhan.

    Semoga kamu segera mendapatkan pekerjaan impiamu, ya. Semangat terus!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait