30 Pertanyaan Interview User yang Wajib Kamu Tahu, Lengkap dengan Contoh!

Diperbarui 26 Mar 2024 - Dibaca 28 mnt

Isi Artikel

    Setelah lolos tahap interview pertama (biasanya dengan bagian HRD), tahap selanjutnya adalah kamu akan menghadapi pertanyaan dari user.

    User adalah seseorang dari perusahaan yang akan bekerja secara langsung dengan kamu apabila kamu lolos rekrutmen.

    Biasanya user ini akan menjadi atasan, supervisor, team leader, atau seorang kepala divisi tempat kamu akan bekerja apabila diterima.

    Interview dengan user ini sangat penting, agar user tahu bagaimana karakteristik dan gambaran kemampuan orang yang nantinya akan bekerja langsung dengannya.

    Interview ini penting karena melalui interview dengan user ini berarti akan ada lebih besar kesempatan bagi kamu untuk lolos dan dapat diterima bekerja.

    Untuk menunjang persiapanmu dalam mengikuti serangkaian interview terlebih dengan user, simak contoh pertanyaan interview yang sudah Glints rangkum untuk  kamu!

    Contoh Pertanyaan Interview User

    1. “Coba ceritakan tentang dirimu.”

    Pertanyaan untuk menceritakan diri adalah salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan sebagai pembuka interview.

    Biasanya, mereka memang sudah melihat CV-mu. Tapi, mereka juga ingin mendengar secara jelas dan mengetahui cara kamu merespons.

    Kamu bisa menjawab seperti ini:

    “Selama 5 tahun ke belakang saya berkecimpung di dunia editor. Sejak kecil hingga dewasa, saat membaca, saya sering kali merasa bahwa tulisan ini bisa dibuat lebih baik. Bahkan, termasuk melakukan pengecekan typo. Saya pernah menjadi pekerja lepas juga sebagai proofreader untuk mengisi waktu luang. Maka itu, sejak dulu saya sudah tahu bahwa saya ingin menjadi seorang editor atau bekerja di industri penerbitan.”

    2. “Apa kamu sudah paham job description pekerjaan ini?”

    Untuk menjawab pertanyaan interview ini ada dua hal yang harus diperhatikan. Kalau kamu sudah benar-benar paham, tentu kamu tinggal langsung menjelaskan dengan jujur untuk membuat user yakin.

    Namun, apabila belum yakin, kamu bisa mengakalinya dengan menjelaskan dulu yang kamu pahami. Baru akhiri jawaban dengan pertanyaan, untuk mengonfirmasi hal-hal yang mungkin rugi atau yang ingin kamu.

    Dengan begitu, user pasti akan lebih senang hati dalam menjelaskan jobdesc yang kemungkinan belum kamu ketahui.

    Contoh jawaban untuk pertanyaan ini adalah:

    “Saya telah membaca job description yang diberikan. Di sini, kurang lebih saya akan bertanggung jawab pada proses editing dan membuat laporan traffic setiap bulannya. Di sini saya juga akan membantu tim sosial media menyediakan content plan. Namun, ada sedikit pertanyaan, sejauh apa peran saya di tim sosial media apakah termasuk membuat laporan juga atau sebagai supporting?”

    3. “Bagaimana kamu menyelesaikan tugas dalam waktu singkat?”

    Pertanyaan ini merujuk bagaimana kamu dapat bekerja dalam tekanan, serta apakah kamu bisa multitasking.

    Menurut Monster, kamu mungkin akan diberikan kondisi di mana kamu harus menyelesaikan banyak tugas di satu hari

    Melalui pertanyaan interview ini, user ingin tahu bagaimana cara bekerja kamu secara profesional.

    Untuk pertanyaan ini, kamu bisa menjawab seperti ini:

    “Saya akan membuat to-do-list secara harian dan membuat skala prioritas mana dulu yang harus dikerjakan. Jadi, saya akan bekerja mengacu pada daftar tersebut.” 

    4. “Tim seperti apa yang akan membantumu bekerja?”

    Tidak hanya ingin mengetahui karakter, profesionalisme, dan kemampuanmu, lewat pertanyaan interview ini, user juga mau tahu cara bekerja dalam sebuah tim.

    Kamu bisa menjawab pertanyaan interview user ini dengan menyebut bahwa kamu mengharapkan untuk bekerja sama dalam sebuah tim yang solid, kompak, mau menerima dan mendengarkan pendapat.

    Contoh jawaban pertanyaan interview ini bisa seperti ini:

    “Untuk saya, sebuah tim yang dapat membantu saya bekerja adalah yang anggotanya solid, kompak, open minded, bahkan tidak ragu memberikan pendapat mereka. Sebab, dari situ, akan terjadi diskusi yang produktif dan menghasilkan output yang optimal.”

    5. “Apakah kemampuanmu terbatas pada yang kamu sebutkan?”

    Seorang user pastinya mengharapkan seorang pekerja yang selalu mau belajar dan berkembang, tidak terbatas pada suatu tingkat tertentu.

    Nah, pertanyaan interview ini, bertujuan untuk mencari tahu apakah kamu orang yang mau beradaptasi ataupun belajar hal baru.

    Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu harus dapat meyakinkan user bahwa kamu adalah seseorang yang cepat beradaptasi sesuai dengan lingkungan dan situasi yang fluktuatif serta selalu mau belajar hal baru.

    “Tentunya, kemampuan saya tidak terbatas pada itu. Seiring waktu, saya yakin perusahaan ini akan dapat membantu saya berkembang lebih banyak. Terlebih, mempelajari hal-hal baru adalah hal yang cukup menyenangkan untuk saya. Sama halnya seperti saat saya belajar soal digital marketing di kantor sebelumnya. Itu adalah salah satu skill yang saya dapat karena bekerja. Jadi, saya cukup yakin bahwa akan ada hal-hal baru lain yang dapat saya pelajari jika diterima bekerja di sini.”

    Baca Juga: 5 Pertanyaan Interview UX Researcher yang Perlu Kamu Tahu

    6. “Apa contoh masalah yang dapat kamu selesaikan dalam pekerjaan ini?”

    Pertanyaan ini akan merujuk secara spesifik pada pekerjaan yang kamu lamar.

    Melalui pertanyaan interview ini, user akan menguji seberapa dalam kamu memahami pekerjaan yang kamu lamar sehingga kamu bisa memberi contoh kasus serta bagaimana mengatasinya.

    Jadi, kamu perlu riset dan harus menjawab dengan contoh konkret, solusi, atau strategi yang akan kamu terapkan nantinya, seperti:

    “Saya akan mencoba strategi konten SEO dengan mengutamakan topical authority. Dari sini, kita akan memetakan terlebih dulu segala topik, sehingga tujuan akhirnya nanti kita akan meng-cover seluruh topik soal ketenagakerjaan. Dengan demikian, kredibilitas juga akan terbangun.”

    7. “Menurutmu, bagaimana tampilan website kami saat ini?”

    Pertanyaan semacam ini biasanya untuk menguji kemampuanmu untuk menempati posisi yang kamu lamar. Selain itu, user juga mau tahu seberapa banyak kamu mendalami dan berniat meningkatkan kualitas pada produk perusahaan.

    Untuk menjawabnya, sampaikan poin-poin positif terlebih dulu, baru sampaikan idemu untuk membuatnya lebih baik. 

    Sebaiknya, tidak “menunjuk” kekurangan, melainkan berikanlah masukan.

    Contoh jawabannya bisa seperti ini:

    “Saat masuk website ke perusahaan ini, saya merasa navigasinya sangat mudah dan intuitif. Menu-menunya sangat mudah ditemukan dan semua dapat berjalan sesuai fungsinya. Dari sisi interface, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performanya bisa dibuat dengan button yang lebih bulat agar menampilkan kesan fleksibel, dilengkapi dengan copywriting yang lebih kasual.”

    8. “Bagaimana kamu melihat dirimu 5 tahun ke depan?”

    Rencana 5 tahun ke depan sering jadi salah satu pertanyaan yang juga mungkin ditanyakan saat interview user. Biasanya, yang ingin dilihat oleh user adalah seberapa ingin kamu berkembang dan berkontribusi pada perusahaan. 

    Untuk menjawabnya, tidak perlu berlebihan, tapi berusahalah jujur pada diri sendiri.

    Berikut ini contoh jawaban pertanyaan interview tersebut:

    “Saat bisa bergabung di perusahaan ini, saya ingin berusaha melakukan yang terbaik dan pasti itu akan memberikan kesempatan terbaik juga pada saya. Namun, saat bekerja di sini selama beberapa tahun, saya yakin kemampuan strategis dan leadership pasti akan meningkat. Itu sebabnya, saya cukup optimis mampu menerima tanggung jawab sebagai team leader.

    9. “Dari mana kamu mendengar tentang lowongan ini?”

    Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya jangan hanya menjawab dari portal lowongan kerja. Sebab, user atau HRD biasanya mau tahu kenapa kamu akhirnya memutuskan melamar ke “perusahaan” mereka.

    Jadi, bukan sekadar melamar posisinya.

    Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa menambahkan dari teman atau kolega lainnya. Pikirkan baik-baik, kenapa akhirnya kamu memutuskan melamar ke perusahaan tersebut, seperti berikut ini:

    “Saya tahu info lowongan kerja ini dari teman saya. Dan mengingat perusahaannya bergerak di bidang kesehatan, saya sangat tertarik untuk bekerja di sini karena saya bisa melakukan pekerjaan yang benar-benar saya sukai.”

    10. “Apa kelebihanmu yang paling kuat?”

    Untuk menjawab pertanyaan ini, The Muse bilang sebaiknya kamu menjawab dengan suatu kemampuan yang paling relevan dengan pertanyaan.

    Kamu bisa menjawabnya dengan:

    “Salah satu kekuatan terbesar saya adalah mampu membuat sebuah SOP yang cukup efektif sehingga segala prosedur di dalam perusahaan jadi lebih terarah. Hal ini membuat setiap karyawan jadi lebih jelas dalam menjalankan tugasnya. Sebagai seorang quality improvement officer, saya bertugas untuk membuat atau memperbaiki SOP yang ada. Selain itu, kemampuan komunikasi saya juga cukup baik karena proses sosialisasi SOP yang pernah saya buat berjalan lancar dan dapat diterima dengan baik.”

    11. “Selama di kantor sebelumnya, apa pencapaian terbesarmu?”

    Pertanyaan interview soal pencapaian ini bertujuan untuk melihat sejauh apa kontribusi kamu pada perusahaan. Lewat pertanyaan ini juga, user ingin tahu strategi apa yang kamu gunakan.

    Jadi, jelaskan juga di sini cara kamu mencapai pencapaian tersebut, seperti:

    “Salah satu pencapaian saya adalah meningkatkan traffic website sebesar 70% dalam 6 bulan. Yang saya lakukan untuk mencapainya adalah melakukan site audit dan menemukan berbagai problem teknikal dari website. Dari sana, baru saya buat skala prioritas untuk memperbaikinya. Hasilnya, kami berhasil kembali ke performa terbaik kami.”

    12. “Ceritakan konflik yang pernah kamu hadapi dengan atasan dan cara kamu mengatasinya.”

    Tujuan user mempertanyakan hal ini adalah untuk mengetahui cara kamu menghadapi konflik dan solusi apa yang muncul. Jadi, pastikan kamu berbicara sejujur.

    Untuk menjawab pertanyaan ini, fokuslah pada jawaban soal solusi dari konflik dan hal berbeda apa yang akan kamu lakukan di kemudian hari. Ini menunjukkan kamu mau belajar dari pengalaman.

    Contoh jawaban pertanyaan interview user ini adalah:

    “Beberapa waktu lalu saya ditunjuk untuk menangani sebuah sosialisasi peraturan baru perusahaan bersama dengan staf senior. Ia merasa bahwa saat ini waktunya tidak tepat karena pekerjaan lain sedang banyak. Dari sana, saya mencoba mengajaknya berkomunikasi berdua, menjelaskan tujuan utamanya sosialisasi ini. Pada akhirnya, ia mau bersama-sama dengan saya menyiapkan materi sosialisasi.”

    13. “Bagaimana kemampuan leadership yang kamu miliki?”

    Jika kamu melamar di posisi leader, kamu pasti akan mendapatkan pertanyaan ini saat interview user.

    Untuk menjawabnya, kamu bisa menggunakan metode STAR untuk menjawabnya, seperti:

    “Menurut saya, pemimpin yang baik adalah orang yang mampu membuat keputusan dan mau mengakui kesalahan. Di pekerjaan terakhir saya, saya pernah bertanggung jawab untuk melakukan presentasi kepada calon klien yang cukup besar. Saya pun menugaskan beberapa orang dengan peran yang berbeda. Namun, perkembangan persiapan materinya ternyata mandek. Setelah diskusi dengan tim soal kesulitan yang dialami, mereka mengaku bahwa kesulitan dengan tugas yang saya berikan. Akhirnya, saya mencoba menukar beberapa peran sesuai masukan mereka sehingga progresnya lebih berkembang.”

    Baca Juga: 15 Pertanyaan Menjebak saat Interview yang Wajib Kamu Waspadai

    14. “Apa yang kamu lakukan saat kamu tidak setuju dengan atasan?”

    Tentu saja di pekerjaan pasti ada kalanya kamu tidak setuju dengan keputusan yang dibuat. Nah, pertanyaan interview user yang ini bertujuan mencari tahu apa yang kamu lakukan saat kamu tidak setuju dengan sebuah keputusan.

    Cara tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menunjukkan bahwa kamu menyampaikan alasan ketidaksetujuanmu dengan cara yang produktif. Tunjukkan juga bahwa kamu mendukung keputusan itu sekalipun menurutmu itu tidak tepat.

    Contoh jawaban pertanyaan di atas bisa seperti ini:

    “Saat kemarin ini mencari kandidat penulis lepas, saya dan atasan berdiskusi cukup banyak soal tarif yang akan kami bayarkan. Atasan saya menginginkan tarifnya berada di bawah Rp50.000 rupiah per artikel sedangkan menurut saya seharusnya lebih tinggi dari itu. Untuk mendukung pernyataan saya, saya memberikan perbandingan berbagai tarif freelancer di beberapa perusahaan. Namun, atasan tetap menuntut di bawah Rp50.000. Jadi, yang saya lakukan adalah jalan dengan perintahnya, sekaligus mengusulkan peninjauan harga ulang apabila ada kendala dalam rekrutmen karena tarif yang terlalu rendah.”

    seorang wanita sedang menjawab pertanyaan wawancara kerja

    © Pexels.com

    15. “Apa yang bisa kami harapkan pada 3 bulan pertama?”

    Sebenarnya, pertanyaan ini lebih tepat jika kita yang menanyakan kepada user saat interview. Tapi, kalau kamu ditanyakan pertanyaan ini, user mau melihat seberapa matang rencana yang kamu siapkan dan seberapa baik perhitunganmu.

    “Dalam 3 bulan pertama, harapan saya, saya dapat meningkatkan kualitas konten. Ini akan saya mulai dengan memperbarui SOP penulisan, penulisan artikel SEO, serta memastikan konten sesuai dengan target audiens. Saya juga akan memberikan analisis terhadap data yang diberikan tim data setiap bulannya untuk meningkatkan kualitas konten dan membuat strategi yang lebih baik.”

    16. “Apa yang kamu lakukan di waktu luang?”

    Pertanyaan ini biasanya digunakan untuk menilai seberapa cocok kamu dengan lingkungan kerja tim. Apakah memiliki kepribadian serupa sehingga bisa bekerja sama.

    Fokuskan jawaban kamu dengan aktivitas yang mendukung perkembangan diri, seperti:

    “Saat ini saya baru saja memiliki anak. Jadi, sering kali waktu luang saya habiskan dengan mereka. Namun, di beberapa kesempatan, seperti saat commuting dengan mengambil kelas bahasa Mandarin secara online.”

    17. “Ceritakan pengalaman saat kamu membuat kesalahan di tempat kerja.”

    Kunci menjawab pertanyaan ini adalah dengan berfokus pada apa yang kamu pelajari dari kesalahan itu. Hindari menyalahkan pihak lain.

    Maka, contoh jawaban yang kamu bisa berikan adalah:

    “Salah satu kesalahan yang pernah saya buat adalah kesalahan ketik pada sampul buku sampai menciptakan arti yang bertolak belakang. Hal ini membuat perusahaan penerbit harus menarik buku, mencetak ulang, dan mengedarkan kembali. Dari sana, saya belajar untuk ekstra teliti sebelum menyetujui materi buku yang hendak dicetak.”

    18. “Apa alasan kamu resign dari perusahaan saat ini?”

    Ketika ditanya alasan resign, sebaiknya jangan menjelek-jelekkan. Sebaliknya, sebaiknya kamu fokus pada apa yang mau kamu capai dan pelajari, seperti:

    “Saat ini saya sudah 2 tahun menempati posisi supervisor, dan untuk itu saya rasa kini siap untuk tanggung jawab yang lebih besar dan mempraktikkan skills yang sudah saya capai. Selain itu, posisi baru ini tentu akan menambah kemampuan saya lainnya.”

    19. “Di CV saya melihat ada jeda antara pekerjaan, bisa jelaskan apa yang terjadi?”

    Entah karena kamu kena PHK dan sulit mendapatkan pekerjaan baru, mengurus keluarga, ataupun menjalani perawatan kesehatan, jujurlah dalam menjawabnya. 

    Kamu juga bisa menambahkan poin positif apa yang kamu dapat selama masa tidak bekerja itu.

    Contoh jawaban jika kamu mengalami PHK, antara lain:

    “Tahun lalu, perusahaan saya melakukan efisiensi dan memutuskan untuk menyudahi operasionalnya sehingga saya dan rekan-rekan lain terkena imbasnya. Cukup sulit untuk mencari pekerjaan saat itu. Jadi, yang saya lakukan selama masa tidak bekerja adalah mengambil pekerjaan lepas ataupun mengambil beberapa kursus digital marketing secara online.”

    Baca Juga: 6 Panduan Cara Membalas Email Panggilan Interview

    20. “Bagaimana cara kamu menangani situasi yang penuh tekanan?”

    Cara menjawab pertanyaan interview ini adalah dengan fokus pada cara menangani stres saat kerja yang biasa kamu lakukan. Hindari sesumbar bahwa kamu selalu dalam kondisi prima saat bekerja.

    Dengan begitu, kamu bisa menjawab seperti ini:

    “Yang membuat saya tetap semangat adalah memikirkan perubahan apa yang akan terjadi jika pekerjaan ini tuntas. Jadi, untuk menjaga semangat itu, terkadang saya mengambil cuti sejenak untuk menyegarkan diri, bermeditasi sekitar 10 menit saat telah bekerja selama 2 jam penuh, dan melakukan olahraga rutin.”

    21. “Tools apa saja yang biasa kamu pakai dalam pekerjaan?”

    Pertanyaan ini diajukan oleh user saat interview untuk mengetahui seberapa jauh hard skills yang kamu miliki. Apalagi, beberapa perusahaan sudah memiliki tools yang digunakan.

    Jawablah secara jujur dan jabarkan apa yang kamu lakukan pada tools tersebut.

    “Saya cukup familier menggunakan Google Analytics untuk membuat report. Di sini, saya juga dapat menggunakan Google Tag Manager untuk membuat beberapa tracker yang akan dihitung untuk perhitungan traffic. Saya juga cukup sering menggunakan keyword research tools, seperti Ahrefs atau SEMrush.”

    22. “Apakah kamu bersedia melakukan pekerjaan di luar job description saat ini?”

    Untuk menjawab pertanyaan ini, pastikan kamu menunjukkan sikap adaptif dan mau belajar. Sebab memang inilah yang ingin dicari tahu oleh user lewat pertanyaan ini.

    Maka, kamu bisa menjawab:

    “Tentu tidak masalah, selama masih dalam ranah yang saya kerjakan, sehingga saya cukup mampu mengerjakan. Sekalipun mungkin tidak sesuai, saya juga mau belajar sebab ini adalah kesempatan untuk belajar hal baru. Selama ada mentor, tentu saya terbuka untuk kesempatan itu.”

    23. “Mengapa kamu akhirnya memutuskan pindah haluan karier?”

    Kalau kamu melamar pekerjaan yang berbeda dari posisi sebelumnya, biasanya user akan bertanya soal alasan kamu memilih career switch

    Untuk menjawab hal ini, kamu bisa juga menjelaskan bagaimana pengalaman kerjamu sebelumnya masih bisa berhubungan walaupun tidak secara langsung.

    “Sebelumnya, saya bekerja sebagai account executive selama 5 tahun. Namun, setelah didiagnosis dengan kondisi autoimun, saya sangat ingin bekerja di organisasi non-profit untuk menggalang dana. Dengan pengalaman sebagai account executive yang mampu meyakinkan klien untuk bekerja sama, saya yakin ini juga akan berguna untuk perusahaan ini mengumpulkan dana lebih banyak.”

    24. “Berapa gajimu saat ini?”

    Untuk menjawab pertanyaan interview berapa gaji kamu saat ini sebaiknya kamu tidak langsung menjabarkannya. Ada baiknya, kamu menundanya dengan mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengetes dan memastikan kamu akan mengajukan angka yang masuk akal.

    Sebab, pertanyaan ini biasanya adalah permulaan dari negosiasi gaji.

    Jadi, kamu bisa jawab:

    “Sebelum itu, bolehkah saya tahu lebih detail soal peran saya di perusahaan ini? Saya cukup yakin bahwa saya adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi ini. Jadi menyebutkan angka, saya ingin tahu terlebih dulu lebih jelas agar kita dapat mencapai kesepakatan yang baik.”

    25. “Bagaimana cara kamu mengatur prioritas dalam bekerja?”

    Lewat pertanyaan ini, user ingin tahu seberapa baik kamu mengatur prioritas, manajemen waktu, dan berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya.

    Untuk menjawabnya, kamu bisa bilang:

    “Saya akan membuat to-do-list setiap harinya diurutkan dari yang deadlinenya paling dekat. Setelah itu, saya akan melihat dampaknya terhadap bisnis. Yang memberikan dampak lebih besar akan menjadi prioritas. Kemudian di akhir hari, saya akan mulai mencatat to-do-list yang akan saya kerjakan esok hari dan merencanakannya.”

    Baca Juga: 5 Kesalahan saat Interview Kerja yang Wajib Dihindari

    26. “Apakah kamu merasa saat ini sudah berhasil?”

    Pertanyaan ini memberikan kamu kesempatan untuk menunjukkan bahwa kamu memang kandidat terbaik. Cara menjawab pertanyaan ini adalah dengan mengambil satu peristiwa yang kamu anggap sebagai kesuksesan atau pencapai.

    Kamu bisa menjawabnya kurang lebih begini:

    “Bisa dibilang, saat saya termasuk orang yang berhasil dalam beberapa kejadian sekalipun saya masih di tahap awal pencarian kerja. Selama kuliah, saya mengambil banyak kelas, belum lagi ada pekerjaan sampingan juga yang saya ambil saat itu. Namun, saya tetap berhasil mendapatkan nilai yang baik sekaligus mendapatkan predikat employee of the month. Jadi, saya menganggap ini sebagai sebuah keberhasilan.”

    27. “Apa rencana kamu untuk mencapai tujuan kamu?”

    Memiliki tujuan dan merencanakannya dengan baik menunjukkan kepada user bahwa kamu adalah orang yang terencana, memiliki ambisi, dan mau berkembang.

    Untuk menjawab ini, pastikan kamu menjelaskan kenapa tujuan itu penting dan apa yang telah dilakukan, serta kaitannya dengan pekerjaan. 

    Jawaban yang bisa kamu berikan:

    “Saya bercita-cita menjadi digital marketing manager suatu saat nanti. Saat ini, saya sudah cukup menguasai SEO, namun itu saja tentu belum cukup. Maka, saat ini saya sedang mengambil online course tentang social media marketing dan SEM. melamar pekerjaan ini juga jadi salah satu langkah saya untuk menerapkan ilmu yang didapat dan meraih tujuan saya.”

    28. “Kapan kamu bisa bergabung dengan kami?”

    Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan interview user ini adalah dengan tetap realistis untuk kamu dan perusahaan. Jangan memberikan ekspektasi berlebihan yang mungkin tak bisa ditepati.

    Kalau harus menunda karena bekerja, katakanlah apa adanya. Kalau bisa mulai dengan segera, kamu bisa memberikan kisaran waktu, antara 1-2 minggu.

    Berikut contoh jawaban pertanyaan interview user di atas:

    “Saya sangat senang untuk dapat bergabung dengan perusahaan Bapak. Namun, karena saat ini ada beberapa hal yang masih saya tangani, saya butuh waktu untuk memberikan one month notice ke perusahaan saat ini agar proses handover berjalan lebih lancar.”

    29. “Mengapa saya harus menerima kamu?”

    Dilansir dari Inc, pertanyaan ini cukup umum ditanyakan saat interview.

    Pertanyaan ini pada umumnya akan menutup sesi interview bersama user. Kamu harus bisa memberikan jawaban atas pertanyaan ini sebagai penutup yang mengesankan.

    Cara menjawabnya, kamu sebaiknya menjelaskan bahwa kamu memang kandidat yang tepat, sekaligus memiliki kesamaan visi. Kamu juga bisa menunjukkan bahwa kamu sangat passionate di bidang ini. Begini contohnya:

    “Saya cukup yakin bahwa saya adalah kandidat yang tepat untuk mengisi ini. Sejak kecil, saya merasa sangat bahagia ketika seseorang terbantu dengan tulisan saya. Ini juga sejalan dengan visi perusahaan yang ingin membantu para pencari kerja menemukan solusi terbaik untuk hidup mereka. Ditambah, karena perusahaan ini berkembang dengan pesat, saya yakin dapat berkembang bersama-sama untuk memberikan dampak yang lebih besar pada orang lain.”

    30. “Adakah yang hendak ditanyakan?”

    Ini adalah pertanyaan pamungkas yang muncul di akhir interview user. Ada baiknya kamu mempersiapkan jawaban dari pertanyaan apa yang ingin ditanyakan ini sebelumnya.

    Kamu bisa bertanya soal apa pun, seperti memperjelas job description, lingkungan kerja, ekspektasi kantor pada pekerjaanmu.

    Hindari bertanya duluan soal gaji kalau mereka tidak menyinggungnya. Biasanya, akan ada kesempatannya sendiri seperti pertanyaan tadi, atau pada sesi berikutnya jika memang lolos.

    Baca Juga: 5 Pertanyaan Interview Programmer yang Harus Kamu Kuasai

    Semoga rangkuman dari Glints ini akan lebih membantumu mempersiapkan diri untuk segala tahap pertanyaan interview user, ya!

    Jika kamu sudah siap, kamu bisa langsung melamar pekerjaan. Di Glints, kamu bisa menemukan ribuan pekerjaan dari berbagai macam bidang.

    Tipe pekerjaan apa pun juga ada, mulai dari magang, part-time, full-time, bahkan sampai freelance.

    Yuk, buat akun profesionalmu dan kirimkan lamaranmu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 33

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait