15 Pertanyaan Menjebak saat Interview yang Wajib Kamu Waspadai

Diperbarui 24 Jan 2024 - Dibaca 20 mnt

Isi Artikel

    Topik tentang kekurangan diri adalah salah satu pertanyaan yang menjebak saat interview kerja. Selain pertanyaan tersebut, kira-kira seperti apa contoh lain pertanyaan jebakan saat interview dan cara menjawabnya?

    Artikel kali ini dibuat khusus untuk membantumu supaya tidak panik ketika mendapati pertanyaan-pertanyaan yang menjebak.

    Lewat beberapa trik, cerita tentang kekurangan diri justru bisa diputar hingga menyokong kelebihan dirimu, lho.

    Memangnya, seperti apa triknya? Glints akan menjelaskannya dengan lengkap dalam artikel ini. Selain itu, ada juga 15 pertanyaan tricky lain, lengkap dengan tips menjawabnya.

    Penasaran? Yuk, simak informasinya!

    15 Pertanyaan Menjebak saat Interview

    1. “Bisakah kamu ceritakan tentang dirimu?”

    pertanyaan interview menjebak tentang diri

    © Freepik.com

    Nah, pertanyaan ini biasanya muncul mungkin pertama kali saat kamu duduk. Dalam bahasa Inggris, biasanya recruiter akan mengajukan pertanyaan “tell me about yourself”.

    Banyak orang yang menjawabnya dengan bercerita di mana mereka sekolah sampai tempat tinggal. Ada pula yang menjabarkan kegiatan mereka saat ini.

    Jangan tiru hal ini, ya! Hindari jawaban yang terlalu fokus pada kehidupan pribadimu.

    Seperti dituliskan Indeed, rekruter hanya ingin mendengar highlight dan pencapaian kariermu. Kalau ingin bercerita tentang pendidikan, sampaikan dengan singkat dan pilih yang relevan saja.

    Contoh jawaban:

    Saya adalah seorang content writer dengan pengalaman selama 3 tahun mengembangkan blog dan media sosial perusahaan XYZ. Dengan mengoptimalkan strategi media sosial, partnership, dan optimasi SEO, tim saya berhasil meningkatkan organic traffic sampai 200%. Dari pengalaman tersebut, saya menyadari kalau content writing adalah bidang yang terus ingin saya tekuni.

    I am a content writer with 3 years of experience handling XYZ company blog and social media. By optimizing social media strategy, strategic partnership, and SEO optimization strategy, my team increased the organic traffic by 200%. This journey made me realize that content writing is something I am very passionate about.

    2. “Deskripsikan dirimu dalam 1 kata.”

    deskripsi diri satu kata sebagai pertanyaan menjebak saat interview

    © Freepik.com

    Di dunia ini, ada banyak sekali kata. Bagaimana kalau kamu diminta memilih satu kata saja untuk menggambarkan diri? Tentu tak mudah.

    Itulah mengapa, pertanyaan menjebak “describe yourself in one word” ini cukup sulit dijawab saat interview. Walau begitu, kalau kamu ditanya soal ini, jangan panik!

    Sesuaikan saja pilihan katamu dengan posisi yang kamu lamar. Hal ini disampaikan oleh Lynn Taylor, seorang workplace expert, kepada Business Insider.

    Misalnya, kamu melamar pekerjaan sebagai penulis. Meski teman-temanmu bilang kamu humoris, jangan katakan hal ini kepada rekruter, ya!

    Pilih jawaban yang relevan, misalnya “bookworm” (pecinta buku). Perhatikan contoh jawaban berikut.

    Sepertinya bookworm adalah kata yang paling bisa mendeskripsikan saya. Untuk menjadi editor yang baik, saya percaya bahwa membaca buku adalah cara yang tepat supaya saya bisa belajar banyak hal tentang menulis dan bermacam jenis gaya tulisan.

    I think I’m going to describe myself as a bookworm. In order for me to be an exceptional editor, I believe I have to read as many books as I can, so that I am able to learn a lot how to write exceptionally in various styles as well. 

    3. “Mengapa kamu ingin meninggalkan pekerjaan lamamu?”

    kenapa resign sebagai pertanyaan menjebak saat interview

    © Freepik.com

    Dalam bahasa Inggris, pertanyaan ini berbunyi “why did you leave your previous job?” atau “why did you resign from your previous job?”.

    Saat membahas pertanyaan ini, jangan katakan hal-hal yang buruk, ya!

    Bukannya meyakinkan rekruter, kamu malah terdengar kurang profesional. Kamu tentu tak ingin hal ini terjadi, kan?

    Untuk menjawabnya, coba fokus pada hubunganmu dan perusahaan yang kamu lamar. Misalnya:

    • Mengapa kamu ingin menjalani posisi yang kamu lamar?
    • Bagaimana perusahaan yang kamu lamar bisa membuatmu makin berkembang?
    • dan lain-lain

    Contoh jawaban:

    Saya mulai memikirkan kembali keputusan karier saya selama beberapa tahun ke belakang, lalu mengambil kesimpulan bahwa HR bukanlah bidang yang ingin saya dalami. Saya selalu suka menggambar sejak kecil dan saya rasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengejar karier impian sebagai ilustrator.

    I have been reevaluating my career choices and come to a decision that HR is not what I’d like to pursue. I always love drawing since I was a kid, and I am now ready to begin a new journey pursuing my childhood dream as an illustrator.

    4. “Bisakah kamu menyebutkan kekurangan dirimu?”

    hati-hati saat menjelaskan kekurangan diri dalam wawancara

    © Social.hays.com

    Ini merupakan pertanyaan menjebak yang sangat umum dijumpai saat interview kerja. Dalam bahasa Inggris, rekruter biasanya bertanya dengan melontarkan pertanyaan “what is your greatest weakness?”.

    Kira-kira, bagaimana cara menjawabnya, ya?

    Seperti yang sudah Glints sebutkan, kamu bisa memutar jawabannya hingga justru mendukung kelebihanmu. Hal ini disampaikan oleh The Balance Careers.

    Memiliki self-awareness atau kesadaran diri yang tinggi merupakan kelebihan yang penting di tempat kerja. Pertanyaan tentang kelemahan ini sebenarnya akan menguji tingkat self-awareness-mu tersebut.

    Contoh jawaban:

    Salah satu kelemahan saya adalah kemampuan stress management. Dulu, saya merasa sulit untuk menghadapi tekanan di tempat kerja. Akhirnya, saya berhasil cari tahu akar masalahnya dan mulai mengembangkan self-awareness. Sejak saat itu, saya menemukan cara yang paling efektif untuk mengurangi stres, yaitu melalui yoga.

    One of my weaknesses is my stress management. I have noticed how sometimes I struggled a lot handling pressure at work. It was when I finally identified the root cause of the problem and became more aware of myself. Since then, I have found the best coping mechanism that works best to reduce my stress level, which is doing yoga.

    Baca Juga: Menjawab Pertanyaan “Apa yang Kamu Lakukan?” dalam Karier

    5. “Mengapa kamu ingin bekerja di sini?”

    mengapa ingin kerja di sini sebagai pertanyaan menjebak saat interview

    © Freepik.com

    Sebelum wawancara, kamu tentu sudah melakukan riset, kan? Nah, lewat pertanyaan “why do you want to work here?” inilah hasil risetmu bisa dipamerkan.

    Namun, pertanyaan ini termasuk pertanyaan interview yang menjebak karena beberapa recruiter tak hanya mengharapkan jawaban general dari kandidat.

    Mereka juga ingin melihat apakah kamu tahu track record, culture, publikasi, dan berita terbaru tentang perusahaan.

    Kata Career Sidekick, ceritakan saja berita positif tentang perusahaan yang kamu lamar. Sebagai tambahan, kamu juga bisa menyampaikan kenapa kamu adalah kandidat yang tepat.

    Perhatikan contoh jawaban di bawah ini.

    Saya sudah mengikuti perusahaan ini sejak lama karena perusahaan ini merupakan brand lokal kecantikan yang terkenal di Indonesia. Selain terkenal sebagai brand paling inklusif, saya sangat kagum ketika mengetahui bahwa perusahaan mulai berkomitmen untuk tidak melakukan tes produk pada makhluk hidup. Ini merupakan impian saya untuk menjadi bagian dari sebuah perusahaan yang melakukan bisnisnya dengan etis.

    I’ve known that this company is a leading local cosmetic & beauty brand in Indonesia. Well-known as the most inclusive brand, I am amazed how recently the company also has shown its commitment to cruelty-free testing on all of its product. It has been my dream to be part of a business that values ethical business practices.

    6. “Bagaimana cara kamu mengatasi stres?”

    hati-hati dalam menjawab cara menangani stres kerja

    © Freepik.com

    Pertanyaan menjebak saat interview selanjutnya berkaitan dengan tekanan kerja. Dalam bahasa Inggris, pertanyaan ini berbunyi “how do you handle stress at work?”.

    Untuk menjawabnya, ceritakan taktikmu dalam mengatasi tantangan ini selama di kantor.

    Misalnya, kamu stres akan deadline yang tiada habisnya. Pada akhirnya, kamu bingung memilih mana yang harus diselesaikan dulu.

    Akhirnya, kamu mencatat pekerjaan dengan sticky notes secara berurutan. Saat satu pekerjaan selesai, kamu mencabut sticky notes itu.

    Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk mengerjakan urutan pekerjaan yang akan diselesaikan. Berikut contoh jawabannya.

    Salah satu cara yang paling efektif untuk saya adalah merapikan tugas-tugas yang harus saya selesaikan. Misalnya, dengan menuliskan satu persatu pada sticky note. Dengan begitu, saya jadi tahu dengan jelas apa saja yang harus diselesaikan dan kondisi meja jadi lebih tertata, turut membantu saya lebih rileks.

    One of the most effective ways for me to reduce stress is to become more organized. I’d like to write down all of my daily tasks on a sticky note to prioritize them well. Therefore, it becomes clearer as to what I had to finish. Besides that, I get to organize my desks which also helps a lot in reducing my stress.

    Baca Juga: Pertanyaan Untuk Diri Sendiri Sebelum Kamu Menerima Pekerjaan

    7. “Ceritakan kesalahan yang pernah kamu lakukan.”

    kesalahan kerja pertanyaan menjebak saat interview

    © Workalpha.com

    Jika recruiter melontarkan pertanyaan “tell me about a time you made a mistake”, apakah kamu akan menceritakan kesalahamu di masa lalu sedetail-detailnya?

    Setiap orang yang bekerja pasti pernah salah beberapa kali. Walau begitu, kamu harus memilih kesalahan apa yang layak kamu ceritakan pada rekruter.

    Itulah mengapa pertanyaan yang satu ini masuk ke dalam salah satu contoh pertanyaan menjebak saat interview.

    Pilih cerita yang terjadi karena kamu kurang pengalaman atau pengetahuan, ya! Hindari kesalahan yang terjadi karena kamu kurang teliti, atau bahkan kurang berusaha keras.

    Jangan lupa, sampaikan juga apa yang kamu pelajari dari kesalahan itu. Jika ada, tambahkan situasi yang mirip, namun sampaikan bagaimana kamu tak mengulangi kekeliruan itu lagi.

    Contoh jawaban:

    Saya pernah melewatkan beberapa teknik penulisan SEO di awal-awal kerja. Setelah belajar dari lead saya, akhirnya saya bisa belajar beberapa teknik penulisan SEO yang terbaru dan menerapkannya dengan konsisten sejak saat itu.

    I once missed a few SEO writing techniques in my first days. Thanks to my leader, I’ve learned a few new techniques from her to write a more optimized SEO article since then.

    Untuk membantumu menjawab pertanyaan interview dengan lebih lancar, ayo pelajari tips-tips penting yang lebih mendalam lewat talkshow Glints bersama Duan Akelyaman.

    Tak sebatas interview dengan HRD, Duan juga membagikan tips buat kamu yang akan menghadapi wawancara dengan CEO perusahaan. Yuk, langsung saja klik videonya di bawah ini!

    Thumbnail video Youtube Glints

    8. “Apa yang bisa membuatmu bertahaan di sebuah perusahaan?”

    apa yang membuatmu bertahan di tempat kerja sebagai pertanyaan menjebak saat interview

    © Burst.shopify.com

    Pertanyaan ini mirip dengan “Mengapa kamu ingin meninggalkan pekerjaanmu?”. Dalam wawancara bahasa Inggris, recruiter akan bertanya “what makes you stay at a certain job?”.

    Fokuslah menjawab pertanyaan ini dengan harapan-harapan di posisi yang kamu lamar. Hindari pembicaraan soal kekuranganmu di perusahaan yang lama.

    Dengan begitu, kamu akan dinilai sebagai seseorang dengan motivasi tinggi dan goal-oriented.

    Contoh jawaban:

    Saya suka lingkungan kerja yang memungkinkan saya untuk memaksimalkan skill, serta memberi tantangan untuk bisa mencapai goal yang lebih besar. Selain itu, saya juga senang jika diberi kesempatan untuk mengerjakan project berbeda supaya bisa eksplor minat saya yang lain.

    I prefer an environment which enables me to maximize my skillsets and challenge me to achieve bigger goals. More than that, I would also love an opportunity to volunteer for available projects so that I could explore new areas of interest.

    9. “Rekan kerja dan atasan seperti apa yang kamu inginkan?”

    hati-hati saat menjelaskan rekan kerja dan atasan ideal pada rekruter

    © Freepik.com

    Selanjutnya, kamu bisa saja ditanya soal kolega atau atasan di kantor. Ini merupakan pertanyaan wawancara kerja yang juga cukup menjebak.

    Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kamu bisa menemui bentuk lain dari pertanyaan ini, seperti “describe your ideal leader and coworker” atau “what management style/work style do you prefer?”.

    Jawablah dengan santai dan tenang. Jangan sampai kamu menjawab dengan menjelekkan rekan kerja atau bahkan atasan.

    Tujuan pertanyaan ini adalah menilai kemampuan kerja samamu. Apakah kamu pernah memiliki konflik dengan rekan kerja? Bagaimana karaktermu saat bekerja sama dengan tim?

    Jadi, arahkanlah jawabanmu tetap positif tanpa menjelek-jelekkan orang lain, ya! Berikut contoh jawabannya.

    Saya rasa, team player yang baik adalah orang yang bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan siapapun sebaik mungkin. Pemimpin dan rekan kerja yang demokratis dan saling mendukunglah yang sangat membantu di tempat kerja.

    I believe a good team player is the one that can establish effective teamwork and communication with everyone. Democratic, supportive leaders and coworkers seem very great to work with.

    10. “Apakah kamu berencana mempunyai anak dalam waktu dekat?”

    Menurut Everyday Interview Tips, sebenarnya pertanyaan “are you planning on having children?” ini tak boleh diajukan saat wawancara kerja.

    Namun, sangat ada kemungkinan pewawancara bertanya hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadi.

    Terkadang, hal ini tak bisa dihindari. Jika ini terjadi, kamu tak perlu khawatir.

    Kamu tidak perlu menjelaskan kehidupan pribadimu dan bisa mengarahkan wawancara kembali ke jalur yang seharusnya, yaitu membahas kehidupan profesional. Berikut contoh referensi jawaban yang bisa kamu gunakan.

    Untuk saat ini, saya memutuskan untuk lebih fokus mengejar impian karier lebih dulu. Beberapa tahun ke depan juga saya ingin mengejar kesempatan yang lebih besar sebagai project manager, termasuk peluang-peluang yang perusahaan ini tawarkan untuk posisi ini.

    For now, I decided to focus more on achieving my career goals. For a few years ahead, I’d prefer to welcome bigger opportunities for me as a project manager, including the ones that your company offers.

    11. “Apakah bosmu tahu kalau kamu sedang menjalani interview hari ini?”

    Pertanyaan jebakan saat interview yang satu ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah “how did you make time for this interview? Where does your boss think you are right now?”.

    Recruiter ingin tahu apakah kamu memprioritaskannya dengan tepat; selesaikan pekerjaan dahulu, interview kemudian.

    Selain itu, mereka juga ingin tahu apakah kamu melanggar peraturan perusahaan atau tidak.

    Untuk menjawabnya dengan baik, kamu bisa jelaskan bahwa wawancara ini kamu ikuti di waktu kosong, setelah jam kerja, pada waktu istirahat, dan lain-lain.

    Contoh jawaban:

    Atasan saya mengerti bahwa saya bisa menggunakan hak cuti dan bahwa saya juga punya personal space. Beliau juga tidak bertanya detailnya dan lebih fokus membicarakan hal yang berhubungan dengan tugas di kantor.

    My boss understands that I also have certain day off periods and personal time. He wasn’t asking for details as well and focusing more on my tasks.

    12. “Apakah kamu berencana untuk menjadi entrepreneur?”

    Terjemahan dalam bahasa Inggris: “have you ever considered being an entrepreneur?”.

    Rekruter khawatir jika kamu sewaktu-waktu akan berhenti kerja untuk memulai bisnis sendiri. Biasanya, pertanyaan ini diajukan pada posisi yang membutuhkan loyalti yang tinggi untuk perusahaan.

    Bagaimana cara menjawabnya?

    Kamu bisa menjawab jujur jika memang pernah berpikir untuk menjadi entrepreneur, tetapi kamu bisa jelaskan bahwa rencana tersebut masih jauh untuk dilaksanakan dan saat ini masih nyaman bekerja untuk perusahaan.

    Contoh jawaban:

    Saya juga pernah berpikir untuk memulai bisnis sendiri. Bahkan, tahun lalu saya sudah sempat membuka usaha desain. Namun, untuk sekarang saya rasa bekerja di perusahaan adalah pilihan yang paling cocok. Saya lebih menikmati pekerjaan yang specialized dari pada mengurusi keperluan bisnis.

    I have considered to start a business. In fact, I tried to run my own designing house last year. However, for now I feel that working in a corporate environement suits me best. I enjoy specialized work than taking care of operational and financial aspects of the business.

    13. “Jika kamu bisa bekerja di perusahaan mana pun, perusahaan apa yang paling kamu inginkan?”

    Pertanyaan ini termasuk pertanyaan jebakan saat interview karena mereka ingin melihat seberapa serius kamu ingin bekerja dengan mereka.

    Dalam bahasa Inggris, pertanyaan ini berbunyi “if you could work for any company, where would you work?”.

    Akan tetapi, mereka juga ingin menilai apakah kamu menjelek-jelekkan perusahaan lain.

    Pertanyaan ini cukup menjebak karena jangan sampai kamu fokus membicarakan lamaranmu di perusahaan lain. Berikut contoh jawabannya.

    Sebetulnya, saya sudah mengincar beberapa brand kecantikan yang ingin saya lamar. Namun, brand ini sepertinya yang paling cocok dengan kemampuan dan nilai yang saya percayai. Saya ingin sekali ikut berkontribusi di perusahaan yang menginisiasi dan memimpin kampanye cruelty-free di industri kosmetik.

    Actually, I’ve been heavily researching beauty brands to work with and your company seems like the ideal fit for my credentials. It’s exciting to me that your company is the one initiating cruelty-free campaigns in the industry, for example, and I’d like to contribute my part.

    14. “Apa arti sukses menurutmu?”

    “How do you define success?” adalah pertanyaan menjebak selanjutnya. Definisi sukses bagi setiap orang sangatlah subjektif. Kamu berhak mendefinisikan sukses berdasarkan ukuran yang kamu inginkan.

    Meskipun begitu, ketika wawancara kerja, hindari memberikan jawaban yang terlalu personal. Sebaiknya kamu fokus menjelaskan arti kesuksesan bagimu secara profesional.

    Selain itu, kamu juga bisa berikan jawaban yang bisa menekankan bahwa kamu ingin benar-benar mewujudkan suatu dampak dan kontribusi.

    Contoh jawaban:

    Menurut saya, arti sukses yang sesungguhnya adalah ketika saya bisa membantu orang lain mencapai keberhasilan. Sebagai seorang manager, saya senang bisa membantu staf saya mencapai goal mereka dan melakukan hal yang lebih.

    Success for me is when I can help other people achieve their success as well. As a manager, I love to contribute in building the capacity of my staff and lead them to go beyond what they think they can do.

    15. “Apa hal yang kamu sesali dalam perjalanan kariermu?”

    Terjemahan dalam bahasa Inggris: “what career regrets do you have?”.

    Melalui pertanyaan ini, rekruter ingin menggali:

    • apakah kamu pernah melakukan kesalahan yang kamu sembunyikan
    • seberapa baik kamu bisa memaafkan diri sendiri
    • seberapa baik kamu bisa memaafkan orang lain dan situasi hidupmu

    Setiap orang pasti pernah menyesali suatu hal dalam hidupnya. Nah, untuk pertanyaan jebakan saat interview yang satu ini, ada beberapa trik yang bisa kamu terapkan.

    Sebaiknya, kamu hindari kata-kata regret atau menyesal. Kamu bisa arahkan jawabanmu supaya lebih terdengar bahwa kamu ingin melakukan hal yang lebih dari sebelumnya.

    Berikut contoh jawabannya.

    Saya tidak pernah terlalu meratapi apa yang sudah terjadi. Akan tetapi, jika ada satu hal yang bisa saya ubah, saya ingin pindah jalur karier ke industri kreatif sejak dulu. Mungkin saya bisa jadi ilustrator perusahaan XYZ lebih cepat. Namun, saya tetap bersyukur bahwa pengalaman ini memberi saya pelajaran berharga untuk selalu percaya dengan bidang yang saya cintai.

    I don’t have too many complaints about the way things have gone. If I could change one thing, I’d have moved into creative industry sooner than I did. If I’d done that, probably I’d have been XYZ’s illustrator a couple of years earlier. But missing out on that taught me to believe in what I love doing, and I’m thankful for that.

    Baca Juga: Belum Punya Tujuan Bekerja? Yuk Jawab Pertanyaan Berikut Ini!

    Itu dia 15 pertanyaan menjebak saat interview yang sangat sering dilontarkan. Intinya, saat kamu menemukan pertanyaan jebakan saat interview di atas, cobalah untuk tetap tenang dan jawab dengan rasa percaya diri.

    Jangan lupa, tekankan sisi positif pada setiap jawaban.

    Namun, apakah kamu masih kesulitan menjawab pertanyaan interview lainnya? Tenang, Glints sudah memiliki kumpulan artikel yang membahas berbagai tips interview kerja.

    Bahkan, ada banyak artikel yang membahas secara spesifik tips interview untuk posisi tertentu, seperti interview cloud engineer, account manager, dan lain-lain.

    Kamu juga bisa pelajari berbagai metode menjawab pertanyaan yang bisa bantu kamu memberi penjelasan dengan lebih efektif saat interview kerja nanti.

    Ayo baca kumpulan artikel terbarunya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 17

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait