Menjawab Pertanyaan Interview "Apa yang Kamu Lakukan?"

Diperbarui 23 Jan 2024 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Pertanyaan “Apa yang kamu lakukan di kantor?” kerap muncul saat proses wawancara kerja.

    Umumnya melalui pertanyaan ini, perekrut ingin mengetahui apa saja cakupan pekerjaan yang kamu lakukan sehari-hari.

    Jawabannya pun bisa berbeda dari setiap kandidat, tergantung dari posisi dan tanggung jawab masing-masing.

    Terlepas dari itu, tahukah kamu bahwa jawaban dari pertanyaan ini nyatanya krusial untuk menambah nilai jualmu di mata perekrut?

    Dikenal Juga dengan Istilah Elevator Pitch

    apa yang kamu lakukan elevator pitch

    © Technode.com

    Deskripsi mengenai siapa dirimu dan apa pekerjaanmu dikenal juga dengan istilah elevator speech atau elevator statement.

    Mengutip Investopedia, elevator speech pada dasarnya bersifat persuasif dengan tujuan untuk membuat lawan bicaramu tertarik akan dirimu dalam 30-60 detik, layaknya durasi saat naik lift.

    Elevator speech bisa digunakan untuk menyampaikan ide, saran, dan bahkan ketika wawancara kerja.

    Mengapa saat wawancara? Karena pada saat ini, kamu sedang “memasarkan” dirimu untuk direkrut oleh perusahaan.

    Di sinilah kamu perlu membuat elevator speech yang singkat, jelas, dan menarik.

    Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini jika tidak bisa Menjawab Pertanyaan Interview

    Tips Membuat Elevator Pitch yang Berkesan

    tips elevator pitch

    © Wanted.co.kr

    Pertama, perhatikan panjang informasi yang akan kamu sampaikan.

    Elevator speech idealnya hanya berdurasi antara 30 hingga 60 detik, sesuai dengan waktu menaiki elevator (dari sini juga awal mula istilah “elevator speech”).

    Menurut The Balance Careers, kamu harus memilih informasi yang paling relevan saja dan sebaiknya tidak perlu memasukkan semua histori pekerjaanmu.

    Meskipun singkat, elevator speech sebaiknya bersifat persuasif untuk meyakinkan lawan bicaramu.

    Caranya, jelaskan kualifikasi dan kemampuan yang kamu punya.

    Fokus pada nilai yang bisa kamu berikan. Namun hindari kesan terlalu pamer dengan hanya menyatakan apa yang bisa kamu lakukan.

    Setelah kamu menyiapkan elevator speech-mu, ada peluang kamu malah lupa karena tegang saat wawancara.

    Karena itu, sebelum menghadiri wawancara sebaiknya kamu latihan berbicara di depan kaca. Perhatikan juga artikulasi dan pengejaanmu saat berbicara, ya!

    Baca Juga: 8 Pertanyaan Wawancara Kerja untuk Menilai Kepribadianmu

    Contoh Elevator Speech

    contoh jawaban apa yang kamu lakukan dalam karier

    © Freepik.com

    Gunakan beberapa contoh elevator speech di bawah ini untuk membantumu menjawab pertanyaan “apa yang kamu lakukan” secara singkat namun berkesan!

    Bahasa Indonesia

    Saya adalah lulusan baru dari Universitas XYZ dengan gelar komunikasi. Saya pernah berkontribusi untuk majalah kampus sebagai reporter dan kepala editorial segmen lifestyle.  Saya mencari pekerjaan sejalan dengan kemampuan jurnalistik saya.

    Saya bisa membuat ilustrasi untuk keperluan website dan branding. Passion di bidang ini terlahir karena saya tertarik mendalami cara kreatif untuk menyampaikan pesan, dan menggambar ilustrasi yang bisa dilihat banyak orang di media sosial.

    Saya pernah mengembangkan aplikasi untuk mempermudah para manager melatih karyawannya. Dengan aplikasi ciptaan saya, para manager jadi bisa membagi waktu untuk pekerjaan penting lainnya.

    Saya adalah seorang akuntan yang memiliki pengalaman selama 5 tahun dan sering bekerja dengan perusahaan besar. Jika Anda membutuhkan seseorang untuk melakukan tugas akuntansi atau audit, saya akan dengan senang hati membantu.

    Saya memiliki keahlian dan pengalaman di bidang copywriting. Saya biasanya bekerja dengan berbagai brand yang tidak terlalu besar atau kecil. Dengan copy yang saya buat, awareness dan reputasi brand tersebut meningkat sebesar 70%.

    Bahasa Inggris

    I was a graduate from XYZ University with a degree in communication. I contributed to campus magazine as a reporter and head editor for lifestyle segment. I am looking for a job that is in line with my journalistic skills.

    I can make illustrations for website and branding. I have a passion in this field because I am interested in learning how to deliver message creatively and draw illustrations that a lot of people can share on social media.

    I have developed an application to ease managers in coaching their subordinates. With the application I developed, the managers can allocate their time for doing another important tasks.

    I have 5 years of experience in accounting, working primarily with huge firms. If you need someone to do accounting or auditing tasks, I would be thrilled to help.

    I have expertise and experience in copywriting, mostly working with mid-size brands. With the copy I made, those brands I worked with grew their reputation and awareness by 70%.

    Momen Tepat untuk Menggunakan Elevator Pitch

    momen elevator pitch yang tepat

    © Freepik.com

    Elevator speech atau elevator statement juga penting disiapkan dan digunakan ketika kamu menghadiri seminar, workshop, dan acara networking lainnya.

    Kamu tidak perlu bertele-tele dalam memperkenalkan dirimu, dan bisa menggunakan elevator speech untuk menjelaskan latar belakangmu secara singkat, padat, dan jelas kepada orang yang belum kamu kenal.

    Pada situs networking LinkedIn, elevator statement bisa dicantumkan pada bagian summary profilmu.

    Tuliskan profil singkatmu sebanyak 150 hingga 250 kata di LinkedIn, tidak terlalu panjang namun tetap bisa menjelaskan inti dari pengalaman dan kemampuanmu.

    Baca Juga: Ini dia 10 Pertanyaan Wawancara Kerja yang Paling Sering Diajukan

    Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak soal cara menjawab pertanyaan interview dengan baca kumpulan artikelnya di Glints Blog, lho.

    Yuk, klik di sini sekarang untuk baca ragam artikel tentang pertanyaan interview!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait