Bootcamp: Apa Itu, Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Memilih
Isi Artikel
Apa Itu Bootcamp?
Bootcamp adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu “boot” dan “camp,” yang artinya pelatihan intensif yang dilakukan dalam waktu singkat untuk mempersiapkan seseorang menghadapi tantangan tertentu.
Dikutip dari Edx, bootcamp adalah program pelatihan yang berfokus pada keterampilan tertentu melalui pembelajaran berbasis praktik, dengan durasi yang singkat, padat, dan intensif.
Lalu, apa saja yang bisa kamu dapatkan dengan mengikuti bootcamp? Berikut kita bahas manfaatnya.
Manfaat Mengikuti Bootcamp
1. Meningkatkan peluang diterima kerja
Dikutip dari ReUp Education, salah satu manfaat bootcamp yang banyak menarik peminat adalah meningkatkan peluang diterima kerja.
Setelah menyelesaikan program, kamu akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa kamu telah menguasai keterampilan tertentu. Pengalaman ini dapat membuat kamu lebih menonjol di mata perekrut.
Bahkan, jika kamu ingin beralih karier, bootcamp menjadi cara efektif untuk mendapatkan keterampilan baru yang relevan, misalnya berpindah dari graphic designer ke user interface design.
2. Peluang dapat gaji yang lebih tinggi
4. Mendapatkan pelatihan langsung dari profesional
Di bootcamp, kamu akan dibimbing oleh mentor dan profesional yang berpengalaman dalam bidangnya.
Ini memberikan kesempatan berharga untuk belajar langsung dari para ahli.
Jadi, jika menghadapi kesulitan atau kebingungan, kamu bisa langsung bertanya kepada pengajar dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam daripada belajar secara mandiri.
5. Kesempatan membangun relasi dan jaringan profesional
Bootcamp juga bisa menjadi ajang untuk membangun jaringan profesional, seperti yang dilansir dari Educate Me.
Kamu akan bertemu dengan banyak peserta lain yang memiliki minat belajar yang sama denganmu, sehingga dapat membuka peluang untuk berinteraksi dengan orang-orang baru.
Selama menjalani bootcamp, kamu bisa bertukar ide, berbagi pengalaman, dan bahkan membangun peluang kerjasama bisnis, atau saling mendukung dalam mencari pekerjaan.
Kamu juga dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengasah keterampilan komunikasi dan interpersonal. Menarik, kan?
Jenis-Jenis Bootcamp
Setelah mempelajari manfaat dari mengikuti bootcamp, kamu mungkin bertanya-tanya, ada apa saja jenis bootcamp itu?
Berikut beberapa contoh yang telah Glints rangkum dari berbagai sumber.
1. Bootcamp web developer
Jenis bootcamp pertama adalah web developer.
Bootcamp ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan untuk merancang dan membangun situs web, baik untuk kebutuhan pribadi maupun komersial.
Program ini fokus pada pengembangan baik sisi klien (front-end) maupun sisi server (back-end), membentuk keterampilan “full-stack” yang dibutuhkan di industri.
Selama pelatihan, kamu akan belajar tentang HTML, CSS, JavaScript, serta berbagai alat dan framework yang digunakan oleh pengembang web profesional.
2. Bootcamp digital marketing
Dilansir dari Simpli Learn, digital marketing bootcamp adalah pelatihan intensif untuk mengasah keterampilan dalam mempromosikan produk, layanan, atau merek melalui pemasaran digital.
Selama program ini, kamu akan mempelajari berbagai strategi pemasaran seperti media sosial, SEO, SEM, email marketing, dan content marketing.
Kamu juga akan diajarkan untuk menggunakan berbagai tools digital marketing, menganalisis data, dan membuat strategi pemasaran yang sesuai dengan audiens target.
3. Bootcamp UX/UI
Selanjutnya, ada bootcamp UX/UI akan membantumu memahami bagaimana merancang aplikasi web dan mobile yang tidak hanya fungsional tetapi juga menyenangkan bagi pengguna.
Computer Science menyebut, kamu akan belajar tentang desain antarmuka (UI) dan pengalaman pengguna (UX), mulai dari dasar pemrograman hingga teknik prototyping dan user testing.
Program ini bertujuan memberikan keterampilan yang diperlukan untuk merancang aplikasi yang mudah digunakan dan menarik.
4. Bootcamp project manager
Untuk kamu yang ingin mengasah keterampilan manajerial, bootcamp project manager akan membimbingmu dalam mengelola proyek dari awal hingga akhir.
Di sini, kamu akan belajar tentang perencanaan proyek, pengelolaan risiko, dan penanganan konflik yang mungkin terjadi selama pelaksanaan.
Program ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan dalam memimpin tim dan memastikan proyek berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
5. Bootcamp grafik desain
Bagi kamu yang tertarik bekerja di industri kreatif, bootcamp grafik desain mungkin cocok untukmu.
Dikutip dari Indeed, program ini akan mengajarkan kamu bagaimana menggunakan ilustrasi, desain web, tipografi, dan media interaktif untuk menciptakan desain yang menarik.
Selain itu, kamu akan belajar mengenai tren desain terkini dan menggunakan software sesuai perkembangan industri, seperti, Adobe Illustrator, desain UI, Adobe InDesign.
6. Bootcamp HR
Jika kamu berencana untuk berkarier di bidang sumber daya manusia, bootcamp HR adalah pilihan yang tepat.
Program ini mencakup topik seperti rekrutmen, pengelolaan karyawan, serta penggunaan indikator kinerja seperti KPI dan OKR.
Selain itu, kamu akan mempelajari peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia, seperti UU Cipta Kerja dan perjanjian kerja.
Tips Memilih Bootcamp
1. Cek reputasi dan kualitas bootcamp
Sebelum memilih bootcamp, pastikan untuk mengecek reputasi dan kualitas program yang ditawarkan.
Caranya, kamu bisa mencari informasi di media sosial atau forum untuk melihat pengalaman peserta lain.
Hal ini akan membantumu mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kualitas pelatihan yang ditawarkan.
2. Baca testimoni dan ulasan dari alumni
Mencari tahu mengenai pengalaman para alumni bisa memberi masukan tentang program bootcamp yang kamu pilih.
Baca testimoni mereka untuk mengetahui apakah mereka puas dengan pelatihan yang diberikan dan apakah materi yang diajarkan membantu mereka dalam karier setelah lulus.
3. Tentukan tujuan dan kebutuhan
Sebelum memilih bootcamp, tentukan dulu tujuan kamu mengikuti pelatihan ini.
Apakah kamu ingin meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki (upskilling), beralih karier, atau memperluas jaringan?
Setelah itu, pilih bidang yang sesuai dengan tujuanmu, seperti digital marketing, project management, atau data analysis.
4. Bandingkan kurikulum dan fasilitas yang ditawarkan
Pastikan bootcamp yang kamu pilih menawarkan kurikulum dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Biasanya, informasi tersebut dapat ditemukan di website bootcamp terkait. Jika ragu, kamu bisa langsung menghubungi customer service untuk bertanya lebih lanjut.
5. Cek biaya dan skema pembayaran
Terakhir, pastikan jumlah biaya yang harus kamu keluarkan untuk mengikuti bootcamp.
Pilih program yang sesuai dengan anggaranmu. Selain itu, pastikan untuk memahami skema pembayaran, apakah bisa dicicil atau harus dibayar sekaligus.
Demikian informasi dari Glints mengenai apa itu bootcamp.
Selain pembahasan di atas, kamu masih bisa mendapatkan informasi sejenis dengan baca kumpulan artikel kategori Skills & Upskilling di Glints Blog.
Ada beragam informasi yang dapat membantumu lebih terasah sebagai seorang profesional sehingga kariermu bisa berkembang lebih baik lagi.
Menarik bukan? Klik tombol di bawah ini sekarang untuk baca dan akses ragam artikelnya secara gratis!