7 Beda Bootcamp dan Belajar Coding Sendiri, Jangan Bingung Memilih!
Isi Artikel
Ingin jadi programmer atau developer andal? Ada beberapa jalan yang bisa kamu tempuh. Dua jalan yang biasa dibandingkan adalah bootcamp vs belajar coding autodidak.
Meski beda, keduanya tetap punya persamaan. Dua jalan ini biasanya diambil oleh orang yang ingin berganti karier. Awalnya mereka bekerja di bidang A, lalu ingin masuk ke dunia IT.
Kira-kira, mana yang lebih tepat untukmu, ya?
Nah, Glints akan membandingkan keduanya dalam artikel ini. Dengan begitu, kamu bisa memilih salah satunya dengan tepat.
Tak perlu lama-lama lagi, simak informasinya di bawah ini, yuk!
1. Fleksibilitas
Ingin belajar dari jarak jauh? Sedang mengasah skill coding sambil kerja full-time? Belajar coding mandiri menawarkan semua itu.
Meski begitu, perbedaan ini tak bersifat hitam-putih, kok. Ada juga bootcamp yang diadakan secara online dan di luar jam kerja.
2. Kurikulum
Perbedaan kedua bootcamp vs belajar coding autodidak adalah kurikulum.
Nah, belajar coding sendirian punya proses yang fleksibel. Kamu mau belajar topik A dulu, lalu topik B? Bukan masalah.
Sayangnya, kelebihan ini justru memunculkan kekurangan.
Kamu jadi tak punya kurikulum yang jelas. Padahal, menurut Career Karma, struktur materi sangat penting saat ingin belajar coding, lho.
Materi yang acak akan membuatmu kebingungan. Agar lebih jelas, Glints akan memberikan contoh.
Misalnya, materi X harus kamu pahami sebelum belajar materi Y. Karena tak ada kurikulum, kamu malah belajar Y dulu, lalu X.
Tanpa struktur jelas, belajar programming jadi makin sulit.
3. Bantuan saat bingung
Kalau belajar sendiri, mencari orang yang bisa kamu tanya tentu sulit.
Inilah perbedaan bootcamp vs belajar coding autodidak selanjutnya. Di bootcamp, kamu akan mendapat mentor yang siap ditanya.
Kata Coding Dojo, mentor juga bisa mempercepat pembelajaran, lho. Jadi, coba pertimbangkan bootcamp agar belajarmu lebih terarah, ya!
4. Biaya
Bootcamp punya biaya yang tak sedikit. Dengan alasan ini, banyak orang yang mempertimbangkan belajar coding secara autodidak saja.
Apakah kamu salah satunya? Jika iya, Glints Academy hadir sebagai solusi untukmu.
Bootcamp ini bisa dibayar dengan sistem income share agreement (ISA), lho. Kamu bisa belajar dulu di awal, lalu bayar nanti kalau sudah dapat kerja.
Kapan lagi kamu bisa menikmati kemudahan membayar ini? Yuk, segera daftarkan dirimu ke Glints Academy! Caranya mudah, klik saja link ini atau gambar di bawah:
5. Durasi
Belajar sendiri juga berdurasi yang lama, lho. Chris Sunsong, seorang programmer autodidak, butuh waktu 12 bulan. Ini merupakan pernyataannya sendiri yang dikutip oleh Mashable.
Inilah letak beda bootcamp vs belajar coding autodidak selanjutnya.
Dengan bootcamp, kamu akan siap jadi programmer andal dalam waktu yang sangat singkat. Glints Academy saja punya durasi 14 minggu (3,5 bulan).
6. Pencarian kerja
Tentu saja, belajar coding autodidak dijalani sendirian. Saat selesai, kamu juga tetap sendiri mencari pekerjaan.
Ini berbeda dengan bootcamp. Program ini sering kali punya bimbingan pencarian kerja.
Salah satunya adalah Glints Academy. Kalau kamu sudah lulus, akan ada pendampingan pencarian kerja dari konsultan andal Glints.
7. Networking
Terakhir, bootcamp juga menawarkan kesempatan berjejaring. Sebab, proses belajar-mengajar dilakukan secara bersama-sama.
Eits, berkenalan dengan orang tak sebatas mencari teman saja, lho. Mengutip Forbes, networking punya manfaat untuk karier, yakni:
- membuka peluang kerja baru
- sarana bertukar ide
- menambah rasa percaya diri
- dan lain-lain
Itulah 7 letak beda di antara bootcamp vs belajar coding autodidak. Pikirkan semuanya baik-baik sebelum mengambil keputusan, ya!