15 Jenis Pertanyaan Wawancara Kerja yang Pasti Ditanyakan HRD dan User

Diperbarui 14 Apr 2024 - Dibaca 19 mnt

Isi Artikel

    Jenis pertanyaan wawancara kerja ternyata tak hanya satu, lho. Faktanya, ada banyak tipe pertanyaan yang kerap dilontarkan HRD dan user.

    Setiap jenisnya memiliki tujuan yang berbeda. Ada pertanyaan yang menggali kepribadian, skill, hingga kecocokanmu dengan perusahaan.

    Oleh karena itu, kamu perlu trik khusus untuk menjawab masing-masing jenis tersebut.

    Nah, dalam artikel ini, Glints sudah menyiapkan delapan jenis pertanyaan wawancara kerja yang akan kamu temui. Semuanya sudah dilengkapi contoh dan trik menjawabnya.

    Baca Juga: Ini dia 10 Pertanyaan Wawancara Kerja yang Paling Sering Diajukan

    1. Perilaku dan kebiasaan

    Seorang kandidat tidak dilihat dari skill atau kemampuannya saja. Lebih dari itu, perusahaan ingin memilih kandidat dengan perilaku dan kebiasaan yang baik.

    Tak heran, jenis pertanyaan wawancara yang satu ini jadi pertimbangan besar HRD untuk merekrutmu.

    Biasanya, kamu akan ditanya tentang pengalaman kerja sebelumnya. Dari jawaban tersebut, HRD ingin tahu bagaimana caramu menghadapi situasi yang ada.

    Tips: Hindari memberikan jawaban “ya” atau “tidak”. Kamu harus menjelaskan situasi dan perilakumu secara detail.

    Kamu juga bisa menggunakan metode STAR:

    • situation: ceritakan situasi yang pernah kamu alami
    • task: jabarkan tugas dan tanggung jawabmu saat itu
    • action: jelaskan keputusan dan perilakumu terhadap situasi tersebut
    • result: sampaikan akibat atau hasil keputusanmu

    Contoh pertanyaan:

    • “Apakah kamu pernah mengambil keputusan dengan risiko besar? Bagaimana cara mengatasinya?”
    • “Ceritakan goal yang pernah kamu capai dan bagaimana caramu melakukannya.”
    • “Bagaimana caramu mengatasi perbedaan pendapat dengan rekan kerja?”
    • “Ketika diberi beberapa tugas sekaligus, bagaimana caramu menentukan prioritas?”

    2. Kompetensi

    Secara garis besar, jenis pertanyaan wawancara ini serupa dengan poin sebelumnya.

    Namun, kali ini, perusahaan ingin melihat apakah kompetensimu sesuai dengan kualifikasi yang mereka tetapkan.

    Adapun pertanyaan-pertanyaan ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang kamu lamar.

    Tips: Sebelum wawancara kerja, cermati kualifikasi yang diminta perusahaan. 

    Sebagai contoh, kamu melamar sebagai desainer grafis. Kemudian, terdapat kualifikasi “memahami perkembangan tren desain”.

    Berarti, kamu perlu menyiapkan jawaban terkait tren desain.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Ceritakan caramu mengikuti perkembangan tren di bidang desain.”
    • “Ketika proyekmu gagal di tengah jalan, apa yang akan kamu lakukan?”
    • “Ceritakan pengalamanmu ketika narasumber menolak diwawancara. Bagaimana solusimu?”

    Bahasa Inggris

    • Tell us how you keep up with trends in the design industry.”
    • When your project fails halfway, what do you do?
    • Tell us when someone refuses to be interviewed. What is your solution?

    3. Kelebihan dan kekurangan

    Dalam wawancara apa pun, rekruter selalu menanyakan kelebihan dan kekurangan kandidat.

    Namun, sebenarnya rekruter tak hanya ingin tahu dua hal tersebut, lho.

    Lebih dari itu, seperti ditulis The Balance Careers, rekruter ingin mengetahui kejujuran, self-awareness, dan caramu mengatasi kekurangan tersebut.

    Tips: Fokus pada kelebihan yang sangat berhubungan dengan pekerjaanmu.

    Sebagai contoh, kamu melamar sebagai digital marketer. Maka, kamu bisa menyebutkan kelebihanmu yang cepat dalam menanggapi perubahan.

    Sementara itu, sebutkan kekurangan yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaanmu. Contohnya yakni berbicara di depan orang banyak.

    Namun, jelaskan juga caramu mengatasi kekurangan tersebut, ya.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Sebutkan kelebihanmu.”
    • “Sebutkan kekuranganmu.”
    • “Kamu paling sering dikritik dalam hal apa?”

    Bahasa Inggris

    • Tell us your strengths.”
    • Tell us your weaknesses.”
    • What is something you get criticized for the most?”

    4. Studi kasus

    Pada bagian studi kasus, rekruter akan memberikan contoh situasi yang bisa kamu alami dalam pekerjaan. 

    Kemudian, kamu harus menjelaskan sikap dan caramu dalam mengatasi situasi tersebut.

    Pasalnya, jenis pertanyaan wawancara ini dapat menilai kemampuan analisis dan problem-solving.

    Tips: Hal terpenting yang perlu kamu catat adalah pemahaman tentang studi kasus tersebut. Jika masih belum jelas, kamu bisa menanyakannya ke rekruter.

    Selain itu, fokuslah pada proses penyelesaian masalah, bukan hasilnya.

    Dengan pertanyaan ini, rekruter memang lebih penasaran dengan caramu mengatasi situasi yang ada.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    “Atasan memintamu untuk memimpin proyek media sosial perusahaan X.

    Kamu dan tim sudah memiliki konsep yang matang dan menarik. Namun, klien menolak dan memberikan ide lain.

    Padahal, menurutmu, konsep tersebut jauh dari identitas brand mereka. Bagaimana solusimu?”

    Bahasa Inggris

    Your supervisor asks you to lead company X’s social media project.

    You and the team already have a good and interesting concept. However, the client refuses and gave another idea.

    In fact, in your opinion, the concept is far from their brand identity. What is your solution?

    Baca Juga: 7 Tips Latihan Interview Kerja agar Tak Grogi saat Menjalaninya

    5. Skill komunikasi 

    Tak bisa dipungkiri, setiap pekerjaan membutuhkan skill komunikasi. Namun, komunikasi yang dimaksud bukan hanya berbicara, lho.

    Kamu perlu menunjukkan skill komunikasi verbal dan nonverbal, termasuk mendengarkan, merespons, respect, empati, dan kepercayaan diri.

    Tips: Komunikasi adalah skill yang perlu dilatih terus-menerus. Oleh karena itu, pastikan kamu sudah memiliki kemampuan tersebut sebelum wawancara, ya.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Bagaimana caramu menyampaikan pendapat ketika diskusi?”
    • “Bagaimana jika atasan tidak sependapat denganmu?”
    • “Apa responsmu ketika mendapat teguran dari rekan kerja?”

    Bahasa Inggris

    • How do you deliver your opinion during a discussion?”
    • What do you do when your boss disagrees with you?”
    • What is your response when warned by your coworker?”

    6. Skill kepemimpinan

    Skill kepemimpinan tidak hanya dibutuhkan oleh seorang pemimpin atau manajer. Sejatinya, semua karyawan membutuhkan skill ini.

    Jadi, meskipun tidak melamar posisi manajerial, kamu akan menerima jenis pertanyaan wawancara seputar leadership.

    Pada pertanyaan ini, rekruter ingin tahu apakah kamu mampu mendorong kemajuan tim.

    Tips: Pahami betul semua kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Kemudian, bayangkan seorang pemimpin yang bisa membawa kesuksesan untuk timmu.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Bagaimana definisi kesuksesan bagimu?”
    • “Apabila atasanmu berbuat salah, apa yang akan kamu lakukan?”
    • “Apa kontribusi yang bisa kamu berikan untuk perusahaan?”

    Bahasa Inggris

    • What is your definition of success?”
    • When your boss makes a mistake, what do you do?”
    • What contribution can you make to the company?”

    7. Budaya perusahaan

    Apalah artinya keunggulan kandidat jika ia tidak sejalan dengan budaya perusahaan.

    Mengutip The Muse, baik karyawan maupun perusahaan akan lebih bahagia dan sukses jika memiliki budaya yang selaras.

    Oleh karena itu, muncullah jenis pertanyaaan wawancara yang membahas budaya perusahaan. Pasalnya, rekruter ingin tahu apakah kamu cocok bekerja di perusahaan mereka.

    Tips: Lakukan riset tentang budaya perusahaan, mulai dari visi misi, tujuan, fase kerja, workload, dan sebagainya. Jika merasa cocok, barulah kamu bisa melamar di perusahaan tersebut.

    Kemudian, ketika wawancara, tonjolkan hal-hal di dalam dirimu yang mengarah pada budaya mereka.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Mengapa kamu ingin bekerja di perusahaan kami?”
    • “Lingkungan kerja seperti apa yang kamu harapkan?”
    • “Apa hal yang ingin kamu ubah atau perbaiki di perusahaan kami?”

    Bahasa Inggris

    • Why do you want to work for our company?”
    • What kind of work environment do you expect?”
    • What do you want to change or repair from our company?”

    8. Gaji

    interview user

    © Freepik.com

    Umumnya, negosiasi gaji dilakukan di akhir wawancara. Namun, banyak orang menganggap jenis pertanyaan wawancara ini tricky.

    Jika menyebutkan gaji yang terlalu rendah, kamu bisa dianggap menilai diri sendiri rendah.

    Namun, jika menyebutkan gaji yang terlalu tinggi, kamu bisa dianggap angkuh. Selain itu, belum tentu perusahaan mampu memberikan gaji sebesar itu.

    Tips: Cari tahu rata-rata gaji di posisi dan perusahaan tersebut. Kamu bisa mengeceknya di berbagai situs cek gaji.

    Kemudian, berilah alasan mengapa angka tersebut sesuai denganmu.

    Misalnya, kamu sudah menghitung kebutuhan sehari-harimu. Selain itu, skill dan kontribusimu bagi perusahaan sebanding dengan nominal tersebut.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Berapa gaji yang kamu harapkan?”

    Bahasa Inggris

    • What is your expected salary?”

    9. Verifikasi pengalaman

    Pihak perusahaan juga menanyakan jenis pertanyaan ini dalam wawancara kerjamya untuk mengetahui kredibilitas kandidat tentang pengalaman yang dicantumkan dalam CV atau resume.

    Sehingga, perusahaan ingin mengevaluasi apa saja yang telah kamu dapatkan dari pengalaman kerja atau akademikmu.

    Tips: Jawab pertanyaan dengan jujur sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Apa yang kamu pelajari dari kelas tersebut ketika kuliah?”
    • “Apa saja tanggung jawabmu dari posisi tersebut?”

    Bahasa Inggris

    • What did you learn in that class during college?”
    • What were your responsibilities in that position?”

    10. Pertanyaan opini

    Jenis pertanyaan lain yang juga sering muncul dalam wawancara adalah yang berhubungan dengan opini. 

    Biasanya rekruter hanya ingin mengetahui cara berpikir secara spontan. Indeed juga bilang kalau cara ini bisa membantu rekruter untuk menilai jawaban yang asli, tidak dihafal.

    Pertanyaan opini ini bisa melibatkan isu-isu hangat yang sedang terjadi.

    Tips: tidak ada jawaban benar dan salah di pertanyaan ini. Walau mungkin terkesan tidak nyambung, pastikan kamu menjawab dengan cara yang serelevan mungkin dengan posisi yang kamu lamar. 

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Menurut Anda, apakah sebuah konflik di perusahaan bisa bersifat positif?”
    • “Mana yang lebih baik menurut Anda, on-the-job training atau educational training?”
    • “Apa yang akan Anda lakukan dalam situasi X?”

    Bahasa Inggris

    • “In your opinion, can a conflict within a company be positive?”
    • “Which do you think is better, on-the-job training or educational training?”
    • “What would you do in a X situation?”

    11. Motivasi dan komitmen

    Pertanyaan terkait motivasimu bekerja juga jadi salah satu pertanyaan yang kerap diajukan dalam sesi wawancara kerja. Perusahaan menanyakan terkait motivasi kerja biasanya ingin mengetahui juga soal keseriusanmu dalam bekerja, termasuk dengan minatmu spesifik pada perusahaan yang kamu lamar.

    Dengan kata lain, lewat pertanyaan ini, perusahaan ingin tahu komitmen kamu untuk bekerja di sini.

    Tips: jujurlah dalam menjawab pertanyaan ini. Selain itu, kamu sebaiknya mencari tahu terlebih dulu soal pekerjaan yang kamu lamar ataupun perusahaannya.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Mengapa Anda mau bekerja di perusahaan ini?”
    • “Apa yang Anda tahu tentang perusahaan kami?”
    • “Apa alasan Anda mau melamar di posisi ini?”

    Bahasa Inggris

    • “Why do you want to work here?”
    • “What do you know about our company?”
    • “What is your reason for applying for this position?”

    12. Kegemaran atau passion

    Jenis pertanyaan tentang kegemaran dan passion ini sebenarnya mirip dengan pertanyaan soal motivasi sebelumnya. Lewat pertanyaan ini, rekruter dapat melihat apakah kamu kandidat yang tepat atau bukan.

    Tips: jawablah dengan jujur soal apa yang kamu suka, sebisa mungkin hubungkan itu dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Apa yang biasa kamu lakukan dalam waktu luang?”
    • “Hal apa yang paling kamu sukai?”

    Bahasa Inggris

    • “What do you usually do in your spare time?”
    • “What is your favorite thing to do?”

    13. Tujuan karier

    Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan pertanyaan tentang tujuan karier dalam wawancara. Bisa dibilang, ini termasuk pertanyaan yang jawabannya cukup membingungkan.

    Sebenarnya, jenis pertanyaan interview terkait tujuan karier ini ingin mencari tahu rencana masa depan kamu. Nantinya, dari sini rekruter juga akan tahu apakah kamu berencana jangka panjang atau tidak di perusahaan tersebut.

    Tips: usahakan untuk menjawab sesuai dengan tujuan perusahaan. Kamu bisa melakukan persiapan dengan meriset perusahaan untuk memahami apa yang sedang mereka cari dan ke mana arah perusahaan di masa depan.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Apa rencana Anda dalam 5 tahun ke depan?”

    Bahasa Inggris

    • “What are your goals for the next 5 years?”

    14. Pertanyaan asah otak

    Jenis pertanyaan ini biasanya ditanyakan di jenis pekerjaan tertentu, seperti pekerjaan yang akrab dengan angka ataupun kemampuan IT.

    Biasanya, pertanyaannya seputar logika, angka, dan aritmetika. Pertanyaan ini dapat membantu rekruter untuk menilai kemampuan berpikir kreatif dan kritis.

    Tips: untuk menjawab pertanyaan ini kamu perlu memusatkan perhatian. Di sini, kemampuan mendengarkan dan pemecahan masalah akan dinilai juga.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Jika saya melempar dua dadu, berapa banyak kemungkinan jumlah keduanya 10?”

    Bahasa Inggris

    • “If I throw two dice, how many possible outcomes result in a sum of 10?”

    15. Pertanyaan yang acak

    Melansir College Grad, kamu juga bisa mendapatkan jenis pertanyaan ini ketika wawancara kerja.

    Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mencari tahu apakah kamu bisa berpikir secara orisinal dan untuk dirimu sendiri. Karena, tidak ada benar atau salah dalam jenis pertanyaan ini.

    Tips: Karena pertanyaan ini akan bertanya tentang dirimu, jawablah sesuai dengan hal yang kamu inginkan.

    Contoh pertanyaan:

    Bahasa Indonesia

    • “Kamu ingin menjadi hewan seperti apa?”
    • “Apa warna yang benar-benar menjelaskan dirimu?”

    Bahasa Inggris

    • What kind of animal would you like to be?
    • What color describes you the most?”

    Baca Juga: 6 Contoh Dialog Negosiasi Gaji yang bisa Kamu Ikuti

    Delapan jenis pertanyaan wawancara tersebut selalu dilemparkan HRD dan user. 

    Jadi, siapkan jawabanmu sebaik-baiknya, ya. Dengan begitu, langkahmu menuju karier impian bisa segera tercapai.

    Glints doakan semoga wawancara kerjamu lancar!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.2 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait