Yuk, Pahami 6 Perbedaan Budaya Kerja di Perusahaan Startup dan Korporat!
Isi Artikel
Tidak dapat dipungkiri, perbedaan budaya kerja startup dan korporat memang cukup besar. Keduanya memiliki lingkungan dan penanaman nilai yang berbeda.
Jika sedang mempertimbangkan akan bekerja di startup atau korporat, kamu perlu memperhatikan perbedaan antara keduanya.
Pemahaman ini bisa kamu jadikan bekal untuk mempersiapkan diri.
Jadi, apa saja perbedaan budaya kerja di startup dan korporat? Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!
1. Jam kerja
Perbedaan budaya kerja pertama antara startup dan korporat adalah jam kerja.
Biasanya, perusahaan korporat memiliki jam kerja yang lebih ketat, seperti 9-5 atau pukul 09.00-17.00.
Jika ada karyawan yang telat, kemungkinan ia akan mendapat konsekuensi berupa potong gaji dan lainnya.
Sementara itu, perusahaan startup memiliki jam kerja yang lebih fleksibel daripada perusahaan korporat.
Sebagai contoh, kamu bisa masuk pukul 08.00-10.00 dan selesai pukul 17.00-19.00. Jadi, yang terpenting adalah kamu memenuhi durasi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2. Tempat kerja
Perbedaan kedua adalah dari segi tempat kerja.
Umumnya, perusahaan korporat lebih memilih gedung perkantoran dengan sistem sekat atau cubicle di dalamnya. Setiap karyawan akan memiliki sekatnya sendiri-sendiri yang dijadikan sebagai ruang kerja mereka sehari-hari.
Adapun ruangan karyawan dan atasannya yang biasanya terpisah.
Sementara itu, perusahaan startup umumnya bekerja di coworking space atau tempat yang terbuka. Tidak ada sekat atau cubicle antarkaryawan.
Perusahaan startup berharap ruangan kerja seperti ini bisa membangun komunikasi yang lebih lancar bagi para karyawannya.
3. Cara kerja
Selain jam dan tempat kerja, perbedaan budaya kerja yang cukup signifikan antara perusahaan startup dan korporat adalah dari segi cara kerja.
Biasanya, perusahaan startup tidak memiliki jarak antara karyawan dengan atasannya, bahkan CEO-nya sekalipun.
Seorang karyawan dapat berkomunikasi dengan karyawan lain dan atasannya dengan mudah.
Selain itu, karyawan startup juga bisa bekerja sama dengan divisi lainnya yang kemudian membuka peluang untuk belajar hal yang baru.
Namun, cara kerja seperti itu bisa membuat karyawan tidak fokus pada apa yang sedang dijalankannya.
Sementara itu, perusahaan korporat biasanya cenderung lebih terstruktur dan memiliki pendekatan yang formal.
Selain itu karena jumlah karyawannya banyak, tak heran jika sesama karyawan tidak mengenal satu sama lain.
4. Pakaian kerja
Perbedaan yang satu ini tidak diterapkan oleh semua perusahaan startup dan korporat.
Namun, umumnya perusahaan korporat mengharuskan karyawannya untuk menggunakan pakaian kerja yang formal seperti kemeja, celana bahan, blouse, dan sebagainya.
Sementara itu, perusahaan startup cenderung membebaskan pakaian kerja karyawannya. Biasanya karyawan di startup diperbolehkan menggunakan kaus oblong.
5. Gaji dan tunjangan
Perbedaan budaya kerja startup dan korporat berikutnya adalah dari segi gaji dan tunjangan.
Biasanya, perusahaan korporat memiliki aturan yang cukup jelas mengenai gaji, tunjangan, bonus, hingga kenaikan gaji.
Jika karyawannya lembur, ada upah lembur yang jelas. Jika karyawannya mencapai target tertentu, ada bonus yang didapatkan.
Di sisi lain, gaji di startup sangat relatif. Startup yang sudah tergolong dalam unicorn bahkan decacorn mungkin memiliki standar gaji yang tinggi.
Namun bagi perusahaan startup yang belum lama berdiri, biasanya gaji karyawan baru tidak jauh berbeda dari upah minimum provinsi (UMP).
Adapun bonus dan tunjangan yang belum tentu diberikan kepada karyawan startup.
Pasalnya, perusahaan rintisan biasanya belum memiliki pendanaan yang stabil. Adapun menurut CB Insights, banyak startup gagal karena alasan pendanaan.
6. Career path
Perbedaan budaya kerja terakhir di startup dan korporat adalah career path.
Perusahaan korporat umumnya memiliki jenjang karier yang lebih pasti daripada perusahaan startup. Namun, persaingannya tentu saja tidak mudah.
Sementara itu, perusahaan startup belum bisa memastikan bahwa career path-mu akan jelas di sana.
Karena masih terus berkembang, ada berbagai penyesuaian struktur perusahaan yang mungkin terjadi.
Itulah perbedaan budaya kerja di startup dan korporat. Meskipun berbeda, keduanya memiliki nilainya masing-masing.
Kamu bisa mempertimbangkan jenis perusahaan yang lebih sesuai dengan harapanmu.
Agar tak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.
Yuk, pelajari dan cari tahu lebih banyak tentang budaya perusahaan. Glints sudah siapkan kumpulan artikel terkait hanya untuk kamu.
Cek selengkapnya di sini!