Career Switch: Arti, Plus-Minus, Persiapan, dan Checklist Pertimbangannya

Diperbarui 23 Sep 2023 - Dibaca 15 mnt

Isi Artikel

    Seorang karyawan bisa merasa jenuh dengan pekerjaannya yang ia merasa pekerjaanya hanya begitu-begitu saja. Oleh karena itu, banyak yang punya keinginan berganti posisi kerja yang biasa disebut career switch.

    Namun, career switch ini bukan hanya berganti pada posisi pekerjaan saja, tetapi juga berpindah secara posisi pekerjaan dan jenjang karier.

    Misalnya, ada seorang karyawan yang sudah 3 tahun bekerja sebagai software engineer. Karena merasa jenuh, ia memutuskan untuk “banting setir” dan mencari lowongan di bidang karier digital marketing

    Uniknya, perpindahan ini menjadi semakin sering terjadi saat pandemi. Survei EdX menemukan bahwa 32% pekerja berusia 22 hingga 44 tahun sedang berpikir untuk career switch dan 29% sudah melakukannya.

    Selaras dengan penemuan ini, The Washington Post melansir bahwa 1 dari 3 pekerja di Amerika berumur 40 tahun ke bawah ingin berganti karier sejak awal mulanya pandemi.

    Mungkin kamu juga adalah salah satu orang yang ingin “banting setir” dan bekerja di bidang yang berbeda dengan pekerjaanmu kini.

    Jika benar seperti itu, sebaiknya kamu pelajari serba-serbi tentang career switch dan hal-hal yang harus kamu siapkan sebelum melakukannya.

    Oleh karena itu, yuk, cermati pembahasan Glints tentang career switch di bawah ini!

    Apa Itu Career Switch?

    Menurut Indeed, career switch adalah aksi seseorang untuk mengejar posisi pekerjaan yang tidak berhubungan dengan lingkup karier posisi saat ini. 

    Namun, career switch tidak berarti seseorang harus berpindah pada perusahaan saat ini. Bisa saja seorang karyawan ingin berpindah dari divisinya saat ini ke divisi lain di perusahaan yang sama.

    Misalnya, ada karyawan dari divisi marketing ingin berganti karier ke posisi human resources di perusahaan yang sama.

    Perubahan seperti ini mungkin bisa menyebabkan penurunan posisi bahkan gaji karena seseorang harus ulang mempelajari sistem kerja dan skill baru untuk bisa efektif bekerja.

    Meski begitu, menurut CareerFoundry, hal ini bisa dicegah dengan mengambil kursus-kursus online atau bersekolah kembali.

    Penyebab Career Switch

    seorang wanita berpakaian rapi memikirkan sesuatu

    © Freepik.com

    Menurut Flexjob, career switch terjadi karena berbagai alasan seperti merasa jenuh. Namun, ada 5 alasan utama yang menyebabkan seseorang ingin mengubah kariernya.

    1. Gaji yang tidak sesuai

    Setelah lelah bekerja dan memberikan waktu untuk perusahaan, kamu tentu menginginkan upah yang setimpal.

    Menurut hasil survei EdX kembali, 39% pekerja ingin dan sudah melakukan career switch karena adanya kenaikan gaji.

    Saat ini, industri yang sering dijadikan sasaran career switch adalah industri teknologi. 

    Industri ini biasanya menawarkan banyak kesempatan bekerja di posisi seperti IT dan digital marketing yang gajinya relatif tinggi.  

    2. Kepuasan saat bekerja

    Kepuasan kerja juga menjadi salah alasan kuat mengapa ada banyak merasa ingin bertukar karier dan posisi kerja.

    Kepuasan kerja tentu diidamkan karyawan yang sudah lama berdedikasi dan bekerja keras. Mereka ingin merasa bisa mendapat apresiasi yang setimpal seperti mendapat promosi jabatan.

    Namun, jika sudah menunggu lama dan tidak ada perubahan apa pun, mereka mungkin merasa tidak diapresiasi. Lalu, mereka bisa memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain yang bisa memberi kesempatan lebih besar.

    3. Tidak cocok dengan budaya perusahaan 

    Selain kedua hal di atas, adanya perasaan tidak cocok dengan sistem dan budaya perusahaan juga menjadi alasan utama terjadinya career switch.

    Masalah internal yang biasanya dipermasalahkan karyawan adalah lingkungan kerja dan sistem kepemimpinan yang toxic.

    Contoh perilaku yang toxic itu seperti ada teman kerja yang suka menganggumu saat kerja dan juga pemimpin yang terlalu micromanaging.

    Jika harus menghadapi pada situasi seperti ini, kamu pasti tidak akan betah saat bekerja, bukan?

    Baca Juga: Punya Rekan Kerja yang Toxic? Ini 7 Tips Menghadapinya

    4. Fleksibilitas saat bekerja

    Dilansir U.S. Chamber, di kala pandemi, banyak perusahaan mulai yang mengadopsi budaya work from home yang membuat waktu kerja terasa fleksibel. 

    Hingga saat ini, sistem seperti ini digemari karena pekerja bisa lebih fleksibel dalam menyeimbangkan waktu kerja dan kehidupan pribadinya.

    Oleh karena itu, tidak sedikit pekerja yang ingin berpindah karier karena merasa ada posisi atau karier lain bisa menawarkan work-life balance yang lebih baik.

    5. Perubahan pandangan dan tujuan hidup

    Seiring bertambahnya usia, kita akan semakin peka dengan hal-hal di sekitar kita dan lebih mengenal diri lebih dalam lagi.

    Begitu pula dengan karyawan yang sudah lama bekerja di bidang yang sama. Ada kemungkinan pandangannya tentang karier saat ini dan tujuan hidup berubah.

    Jika sudah merasa karier tidak selaras dengan tujuan hidup saat ini, salah satu pilihan adalah berganti karier yang terasa lebih cocok.

    Kelebihan dan Kekurangan Career Switch

    Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang harus kamu perhatikan sebelum melakukan career switch.

    kelebihan dan kekurangan career switch

    1. Mempelajari skill baru

    Career switch bisa memberikan hal yang baik seperti mempelajari skill-skill baru yang mungkin tidak pernah digunakan sebelumnya dan meningkatkan skill yang sudah ada.

    Menurut Moneylogue, skill yang tentu kamu gunakan saat berganti karier dan dan akan berkembang adalah skill adaptability, komunikasi, dan manajemen.

    Jika kamu bisa memiliki skill-skill ini, tentu akan memiliki nilai lebih saat melamar kerja di bidang yang mungkin berbeda dengan latar belakangmu.

    Baca Juga: Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill, Mana yang Lebih Penting untuk Kariermu

    2. Memperluas pengetahuan

    Selain mendapat skill, kamu juga akan memperluas pengetahuan yang lebih luas karena akan mempelajari hal-hal baru di lingkungan yang baru.

    Mengetahui lebih dari satu bidang tentu akan bermanfaat untuk perkembangan pribadi sebagai profesional dan mungkin berguna untuk pekerjaan yang diinginkan ke depannya.

    3. Menambah koneksi profesional

    Ketika melakukan career switch, kamu akan bertemu dengan orang baru sehingga network-mu akan semakin luas.

    Networking adalah hal yang cukup penting karena dapat menunjang perjalanan kariermu dan juga membuka peluang karier yang lebih besar.

    4. Kompetisi saat melamar

    Saat berganti karier, kamu berarti akan mulai mencari lowongan pekerjaan lagi dan akan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan.

    Walau sudah punya pengalaman kerja sebelumnya, lamaranmu mungkin tidak diprioritaskan rekruter jika kamu memiliki latar belakang yang terlalu berbeda.

    Namun, ada beberapa cara untuk membuatmu lebih unggul saat melamar kerja. Salah satunya adalah menyoroti transferable skill pada CV atau cover letter-mu.

    5. Mengulang karier dari awal

    Setelah bertahun-tahun berdedikasi di satu karier, kamu mungkin sudah mendapat pengalaman dan hubungan yang kuat dengan rekan kerja.

    Namun, saat career switch ke perusahaan lain di bidang yang lain, kamu mungkin perlu meninggalkan semua itu.

    Selain itu, saat berganti karier, tidak jarang kamu akan mulai pada posisi pekerjaan yang lebih rendah dari sebelumnya.

    Namun, di saat ini kamu gunakan transferable skill-mu dan membuktikan bahwa kamu bisa bekerja secara efektif.

    6. Stres memulai pekerjaan baru

    Jika mengulang karier dari awal, kamu harus mempelajari lagi sistem dan cara bekerja dari awal dalam.

    Mempelajari hal yang baru dalam waktu yang cukup singkat tentu tidak mudah dan bisa menyebabkan stres.

    Jika ada terlalu banyak hal yang harus dipelajari, kamu mungkin akan merasa kewalahan dan menjadi semakin stres.

    Oleh karena itu, pastikan kamu sudah menyiapkan mental dan fisik untuk mengatasi stres ini.

    Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Career Switch

    Apa kamu sudah memutuskan untuk career switch? Jika iya, Glints akan membagikan beberapa hal yang harus kamu siapkan sebelum melakukannya.

    Yuk, simak penjelasannya di bawah dan catat jika perlu.

    1. Lakukan refleksi diri

    Jika tekadmu sudah bulat untuk berganti karier dan memulai hal baru, langkah pertama yang harus ditempuh adalah melakukan refleksi diri.

    Refleksi diri di sini berarti mengevaluasi dirimu sendiri dari berbagai aspek. Salah satunya adalah menilik kembali skill dan pengalaman yang dimiliki saat ini.

    Terakhir, refleksikan juga apakah pekerjaan saat ini akan menunjang tujuan kariermu. Jika tidak, coba pikirkan jenis dan sistem pekerjaan apa yang sebenarnya kamu inginkan.

    Dengan melakukan refleksi diri ini, kamu akan temukan kamu memang perlu melakukan career switch dan tidak asal berpindah karier karena alasan yang dangkal.

    2. Mencari peluang kerja

    Jika sudah menemukan alasan yang kuat untuk berpindah karier, hal berikut yang perlu dilakukan adalah mencari peluang kerja yang bisa menunjang tujuan kariermu.

    Hal yang perlu dipastikan adalah apakah skill dan pengalamanmu bisa digunakan untuk melamar pekerjaan yang kamu diminati.

    Cara gampang yang bisa kamu lakukan adalah mencari transferable skills yang kamu miliki dan membandingkannya dengan pekerjaan yang ingin kamu lamar.

    3. Susun rencana career switch

    Langkah terakhir ini bisa kamu lakukan setelah kedua hal sebelumnya sudah kamu kerjakan.

    Agar persiapan career switch-mu dapat dilakukan dengan mulus, kamu bisa tulis tahap-tahap yang harus dilalui dan dilakukan dalam sebuah action plan.

    Salah satu hal yang bisa kamu sertakan dalam rencana ini adalah tahap persiapan dokumen lamaran seperti CV, cover letter, dan portofolio.

    Mungkin kamu juga perlu mengikuti pelatihan atau kursus online untuk belajar skill baru. Kamu juga bisa catat kapan kamu harus melakukan hal ini.

    Supaya rencana career switch-mu lebih matang, ada 10 profesional yang sudah sukses berganti karier yang siap membantumu.

    Mereka menyediakan ragam tips career switch dari persiapan penting hingga ragam kesalahan yang harus kamu hindari.

    Semua informasi tersebut bisa kamu dapatkan dalam e-book gratis Panduan Sukses Mulai Career Switch 2023 dari Glints.

    Menarik, bukan? Yuk, isi form singkat dan download e-book secara gratis di sini!

    Baca Juga: Mengenal Action Plan: Arti, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh-contohnya

    Demikian ulasan Glints mengenai career switch dan hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum melakukannya.

    Apakah kamu sendiri ingin melakukan career switch? Atau masih terjebak dalam dilema antara mau tau tidak?

    Merasa bingung saat menghadapi pilihan sulit seperti berganti karier itu wajar.

    Namun, kamu tidak terjebak dalam dilema tersebut. Kali ini, Glints juga memberikan checklist pertimbangan apakah kamu bisa coba melakukan career switch atau tidak.

    Dengan begitu, kamu bisa lebih tahu apakah kamu memang sudah yakin dan siap untuk melakukan pergantian karier. 

    Yuk, langsung download checklist tersebut dengan mengisi pertanyaan di bawah ini!

    Berikut ini langkah-langkah untuk mendapatkan checklist-nya:

    1. Isi kolom di bawah ini dengan lamanya waktu kamu bekerja
    2. Klik tombol “DOWNLOAD GRATIS” di bawah.
    3. Checklist pertimbangan career switch dari Glints akan otomatis ter-download.

    Semoga bermanfaat, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait