Kesan Pertama yang Baik ketika Wawancara: Apa sih, Rahasianya?

Diperbarui 20 Mar 2024 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Sudah siap untuk mengetahui rahasianya? Yuk, lihat apa yang bisa kamu lakukan agar memiliki kesan pertama yang baik di mata calon atasan!

    Datang awal

    Tiba di lokasi wawancara 30 menit sebelum dimulai menunjukkan kamu adalah orang yang antusias dan penuh persiapan. Tiba lebih awal juga memberikan kesan bahwa kamu menghargai perusahaan tersebut dan memberikan usaha semaksimal mungkin agar mereka tidak menunggu—bangun lebih awal, tidur lebih cepat, memasang alarm yang sangat nyaring. Pada dasarnya, tidak ada yang senang sama orang yang terlambat. Ya, termasuk di Jakarta yang kemacetannya sudah dikenal dunia. Jadi, lebih baik bangun jam 4 meskipun wawancaranya dijadwalkan jam 9 kan, daripada terjebak macet dan menjengkelkan pewawancara? Mereka tidak dibayar cuma untuk menunggu kamu datang wawancara!

    alarm-clock-1193291_960_720

    Sopan!

    Quinn Norton pernah berkata, “Kesopanan adalah: rasa hormat dan murah hati, dengan tetap memperhatikan konteks.” Baca lagi, deh. Benar kan, kata-kata itu? Dari kecil, kita diajarkan bahwa kesopanan adalah salah satu hal yang paling dasar agar kita bisa memberikan kesan pertama yang baik. Sederhana saja: terdengar tulus, serta lebih sering tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Akan tetapi, jangan terlalu terpaku pada hal ini. Jangan juga berusaha terlalu keras untuk menjadi sopan karena pembawaan sopan yang alami lebih baik. Satu lagi kutipan dari Norton, “[Bersikap sopan] merupakan cara untuk menunjukkan kehormatan diri sendiri, dan mengakui kehormatan orang lain.”

    Lakukan kontak mata

    Memang agak sulit melakukan kontak mata, terutama dengan seseorang yang tidak begitu kita kenal. Jadi, wajar kalo kamu sering merasa awkward dan menghindari kontak mata ketika sedang diwawancara. Tetapi, kewajaran tidak membuat hal ini bisa dibiarkan begitu saja. Kontak mata merupakan sesuatu yang esensial ketika berkomunikasi dengan seseorang, apalagi untuk kepentingan profesional seperti wawancara pekerjaan. Untungnya, ada yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini. Ketika kamu diwawancara, lihat saja batang hidungnya (dalam arti yang sebenarnya, ya! Bukan ungkapan)—mereka tidak akan tahu perbedaannya. Jika kamu malah melihat yang lain, seperti dinding di belakang pewawancara atau, yang lebih buruk, langit-langit ruangan, kamu bisa dicap sebagai orang yang kasar dan tidak sopan. Kalau kamu memberikan pencitraan yang buruk seperti ini, sama saja kamu sengaja tidak ingin direkrut oleh perusahaan.

    Berpakaian yang sesuai

    Bukan hanya rapi, tapi pastikan pakaian yang kamu kenakan sesuai dengan citra perusahaan. Misalnya, tidak perlu menggunakan setelan jas lengkap jika kamu akan melamar ke sebuah start-up yang lingkungannya santai. Kemeja dan celana saja sudah cukup, kok. Atau, bagi perempuan yang ingin melamar ke majalah fashion, kamu bisa kenakan pakaian yang semi formal. Sebaliknya, untuk perusahaan besar yang multi-nasional, kamu bisa memakai setelan jas lengkap atau rok-kemeja-blazer-sepatu hak. Pokoknya, tunjukkan kalo kamu benar-benar sudah melakukan riset tentang perusahaan itu dan mengerti suasana kerja seperti apa yang ada di sana. Tetapi, jangan mentang-mentang orang yang bekerja di sana diperbolehkan memakai kaos, kamu jadi ikut mengenakan kaos ketika wawancara, ya!

    pexels-photo-12628-large (1)

    Perhatikan bahasa tubuh

    Ini nih, yang seringkali kita lupakan secara tidak sengaja. Lebih karena kebiasaan, sih. Misalnya, setelah beberapa menit duduk dengan tegak, kita suka secara tidak sengaja melemaskan bahu atau bersandar ke kursi seperti orang yang sedang santai. Ingat ya, sesantai apapun suasananya, ini tetap wawancara! Pewawancara bisa berasumsi bahwa kamu adalah orang yang pemalas atau malah arogan. Ingat pula untuk tidak mengentakkan kaki, mengetuk meja atau kursi dengan jari, atau menggigit kuku. Nervous memang hal yang wajar. Tetapi, jika menunjukkannya secara berlebihan, pewawancara bisa merasa terganggu dan malah tidak fokus dengan jawaban yang kamu berikan.

    Kamu sedang mempersiapkan diri untuk tahap wawancara dalam waktu dekat ini? Yuk, simak 5 kesalahan fatal ketika dalam tahap wawancara!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 4

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      One response to “Kesan Pertama yang Baik ketika Wawancara: Apa sih, Rahasianya?”

      1. […] dan passion kamu sudah cukup kelihatan? Kamu juga bisa sekalian mempersiapkan diri menghadapi wawancara. Jadi ketika waktunya tiba, kamu ga terlalu gugup dan panik, lalu mengacaukan kesempatan […]

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait