Perang Harga: Definisi, Penyebab, Strategi Menghadapi, dan Serba-serbinya

Tayang 23 Agu 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Semua perusahaan pasti berlomba-lomba mendapatkan hati konsumen, salah satunya dengan menurunkan harga. Nah, perang harga atau price war adalah hasil dari strategi penurunan harga tersebut.

    Banyak bisnis yang merasa bahwa jika mereka menurunkan harga, otomatis akan lebih banyak konsumen baru yang membeli.

    Ternyata, menawarkan harga yang lebih murah tak lantas menjadikanmu market leader.

    Jika tidak dijalankan dengan strategi yang matang, hal ini justru akan berdampak buruk bagi bisnis dan bahkan menyebabkan kenaikan harga.

    Mengapa demikian?

    Yuk, baca ulasan lengkap dari Glints berikut ini untuk temukan jawabannya!

    Baca Juga: Knowledge Management Software, Aplikasi yang Satukan Informasi Perusahaan

    Definisi Perang Harga

    foto satu tangan terbuka dengan ilustrasi grafik di atasnya

    © Freepik.com

    Dilansir dari Wall Street Mojo, perang harga atau price war adalah suatu kompetisi di antara pelaku bisnis yang saling berlomba-lomba menurunkan harga produknya.

    Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk menyaingi kompetitor dan mendapatkan market share atau pangsa pasar.

    Dengan menawarkan harga yang lebih murah, akan ada banyak konsumen yang beralih ke produk mereka.

    Akibatnya, semakin sulit bagi perusahaan-perusahaan lain untuk menarik konsumen.

    Lalu, apa yang terjadi? Perusahan-perusahaan tersebut kemudian ‘balas dendam’ dengan menawarkan harga yang jauh lebih murah lagi.

    Di satu sisi, perang harga mungkin menguntungkan bagi kita sebagai pembeli.

    Namun, penurunan harga yang ekstrim bisa berdampak buruk pada industri secara keseluruhan.

    Poin ini selaras dengan yang disebutkan oleh Investopedia. Perusahaan yang sedang berada di tengah-tengah perang harga akan berisiko mengalami penurunan dalam profit margin-nya.

    Penyebab Perang Harga

    Beberapa penyebab terjadinya perang harga di antaranya adalah sebagai berikut.

    • Pasar yang sangat kompetitif. Ada banyak perusahaan menawarkan barang yang serupa. Akhirnya, hal tersebut memancing strategi penurunan harga untuk bisa bersaing dengan satu sama lain.
    • Banyak perusahaan yang melihat bahwa perang harga bisa jadi solusi untuk mendapatkan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan.
    • Perusahaan ingin memperluas pangsa pasar yang telah diraih selama ini.
    • Perusahaan ingin menghindari kebangkrutan. Mereka bisa menarik konsumen baru yang dapat membantu memperbaiki likuiditas perusahaan.
    Baca Juga: 8 Cara Efektif Menghadapi Konsumen yang Menyebalkan

    Akibat Perang Harga

    Price war yang terjadi akibatnya memberikan beberapa dampak, baik itu dampak baik maupun buruk.

    Berikut adalah beberapa contoh akibat price war.

    • Perusahaan yang terlibat dalam perang harga harus mengorbankan profit demi keuntungan jangka panjang.
    • Perusahaan harus bisa menerapkan strategi dan networking yang tepat, serta pemahaman yang mendalam mengenai kompetitor dan pasar jika ingin menang dalam perang harga.
    • Perusahaan besar yang menurunkan harganya bisa benar-benar menyingkrikan kompetitor. Akibatnya, konsumen memiliki pilihan produk yang lebih sedikit dan kurang bervariasi.
    • Ketika perusahaan menurunkan harga apalagi secara drastis, akan sulit bagi mereka untuk menaikkannya kembali.

    Keuntungan Perang Harga

    tiga karyawan terlihat sedang berdiskusi

    © Pexels

    1. Konsumen mendapatkan harga murah

    Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa perang harga yang terjadi mengakibatkan barang di pasaran menjadi lebih murah.

    Hal ini tentu menguntungkan bagi konsumen, karena mereka tak hanya bisa menghemat biaya tetapi juga waktu.

    Dalam perang harga tiket pesawat, misalnya. Banyak orang rela menempuh perjalanan lebih lama karena tiket pesawat termasuk cukup mahal sebelumnya.

    Setelah ada perang harga, beberapa maskapai berlomba-lomba untuk menawarkan harga tiket semurah mungkin untuk penumpang.

    Waktu perjalanan kini bisa berkurang karena semakin banyak orang yang bisa memilih naik pesawat dibandingkan transportasi lain.

    2. Tambahan fasilitas yang menarik

    Tak hanya menurunkan harga, perusahaan yang terlibat dalam perang harga biasanya menambahkan add on atau fasilitas tambahan bagi konsumen.

    Hal ini dilakukan untuk tetap menonjol di kalangan konsumen, mengingat bisnis lain juga menurunkan harga produknya.

    Fasilitas tambahan ini bisa bermacam-macam, seperti garansi produk yang lebih lama, servis gratis, dan lain-lain.

    Lagi-lagi, konsumen kembali diuntungkan dengan adanya price war.

    3. Perusahaan mendapatkan konsumen baru

    Di mana ada perang, di situ pasti ada pihak yang menang atau kalah.

    Dalam perang harga, perusahaan yang menang (berhasil menjalankan strategi price war) mampu mendapatkan sejumlah konsumen baru.

    Terutama bagi bisnis pendatang baru, diperlukan strategi untuk mampu menyaingi market leader. 

    Harga yang lebih murah dengan kualitas yang tak jauh berbeda biasanya bisa menarik perhatian banyak orang.

    Baca Juga: 10 Hal Terbaik yang Dilakukan oleh Para Profesional Customer Service

    4. Keuntungan jangka panjang

    Strategi ini mungkin memerlukan pengorbanan di awal. Angka penjualan bisa saja meningkat, namun dengan harga yang rendah, perusahaan akan sulit mendatangkan profit.

    Namun, jika dijalankan dengan maksimal, brand bahkan bisa mendapatkan customer loyalty.

    Bisnis juga bisa bertahan lebih lama dan perlahan dapat menaikkan harga kembali.

    Kerugian Perang Harga

    1. Perusahaan berisiko rugi

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perusahaan yang tidak bisa bertahan dalam perang harga beresiko mengalami kerugian.

    Tak hanya itu, mereka juga harus rela kehilangan market share jika tidak bisa menjalankan strategi dengan baik.

    Itulah mengapa beberapa perusahaan memilih untuk tidak terlibat dalam price war. Mengingat tidak semua konsumen akan langsung beralih ke harga yang jauh lebih murah.

    2. Potensi menyebabkan harga tinggi

    Perusahaan yang mampu bertahan akhirnya memiliki kekuatan tersendiri untuk meningkatkan market size-nya.

    Mereka bahkan bisa menyingkirkan sejumlah kompetitor yang gulung tikar karena tak lagi mampu bersaing.

    Karena sudah tidak ada saingan yang berarti, mereka bisa menaikkan harga kapan pun. Konsumen juga akhirnya tak ada pilihan lain selain menerima kenaikan harga tersebut.

    3. Lapangan kerja semakin sedikit

    Mengapa perang harga dapat memberikan dampak sejauh ini?

    Kerusakan yang diakibatkan oleh perang harga memang bisa separah ini, terutama di daerah di mana hanya terdapat sedikit bisnis yang mampu sediakan lapangan pekerjaan.

    Jika semakin banyak perusahaan yang gulung tikar, semakin sedikit pula lapangan kerja yang tersedia.

    Akibatnya, orang-orang mau tidak mau memilih peluang kerja dengan upah rendah atau harus pindah ke luar daerah untuk menemukan kesempatan yang lebih baik.

    Strategi Menghadapi Perang Harga

    4 orang pekerja sedang mempelajari sistem dan proses operasional perusahaannya

    © Pexels.com

    Lantas, bagaimana seharusnya para pelaku bisnis menghadapi price war? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari Management Study Guide:

    1. Membuat produk baru

    Perang harga biasanya terjadi pada produk yang serupa. Dengan mengeluarkan produk baru, perusahaan bisa mempertahankan harga atau menaikkannya sedikit demi sedikit.

    Produk baru identik dengan teknologi atau inovasi yang baru pula. Nah, kelebihan ini bisa dijadikan sebagai tawaran kepada konsumen agar tidak beralih ke produk yang lebih murah.

    2. Strategic partnership

    Jika kamu tidak bisa menarik hati konsumen, kamu bisa coba ambil hati supplier.

    Perusahaan bisa berikan penawaran menarik kepada supplier, agar tercipta partnership yang eksklusif dengan mereka. Hal ini dilakukan untuk memotong supply chain kompetitor.

    Karena supply yang maksimal, perusahaan bisa berikan pelayanan yang lebih optimal pula kepada konsumen.

    3. Quality wars

    Jika perusahaanmu terlibat pada price war, cobalah untuk lakukan market research yang lebih mendalam.

    Dari pada hanya berfokus pada harga, kamu bisa sampaikan pesan pada pelanggan bahwa perusahaanmu lebih memilih untuk mempertahankan kualitas.

    Baik ada di posisi bisnis yang menurunkan atau menaikkan harga, keduanya sama-sama harus membuktikan kepada masyarakat bahwa kualitas produknya telah terjamin.

    4. Complex pricing

    Ketika kompetitor menurunkan harga, sebaiknya kamu tidak langsung ikut menurunkan harga produk serupa.

    Jika price war yang terjadi hanya pada produk A dan B, kamu bisa fokuskan profit pada produk C dan D.

    Bagaimana caranya? Dengan menawarkan skema harga yang lebih kompleks seperti bundle pricing.

    Contohnya, jika konsumen membeli 2 produk A, mereka bisa mendapatkan produk C dengan harga yang lebih murah. Dengan begitu, perusahaan bisa tetap bertahan tanpa harus menurunkan harga begitu drastis.

    5. Memilih untuk tidak terlibat

    Terkadang, pilihan ini bisa jadi solusi terbaik dari pada harus mengikuti price war dalam jangka waktu yang panjang.

    Jika kerugian perusahaan masih bisa diatasi, sebaiknya fokus untuk memaksimalkan strategi yang ada saja.

    Dampak jangka panjang price war salah satunya adalah ekspektasi konsumen yang akan selalu mengharapkan harga murah. Hal ini bisa berdampak buruk pada bisnis ke depannya.

    Baca Juga: 16 Tips Memenuhi Kebutuhan Konsumen untuk Tingkatkan Loyalitas

    Itu dia penjelasan mengenai price war atau perang harga. Kira-kira, apa yang akan kamu lakukan jika ini terjadi? Berusaha melawan balik atau memilih untuk tidak terlibat?

    Selain price war, ada banyak sekali topik seputar sales atau business development yang bisa kamu pelajari di Glints Blog!

    Mulai dari pembahasan mengenai strategi penjualan dan serba-serbi konsumen, semua bisa kamu pelajari.

    Yuk, baca lebih banyak artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait