10 Pilihan Pekerjaan Product Management yang Lagi Dicari

Diperbarui 25 Jan 2024 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Katanya, banyak perusahaan yang kini terus mengembangkan produk. Aplikasi dan fitur-fitur barunya terus bermunculan. Tak heran, pekerjaan bidang product management juga sedang terbuka lebar lowongannya.

    Apakah kamu berminat menjalani salah satunya? Tunggu dulu, kamu wajib tahu pilihan pekerjaan yang ada! Selain itu, apa saja skill yang wajib mereka miliki? 

    Semua itu ada di dalam artikel ini, simak baik-baik, ya!

    Apa Itu Product Management?

    Sebelum masuk ke pembahasan soal pilihan karier, ada baiknya, kamu memahami dulu apa itu manajemen produk.

    Melansir Atlassian, product management adalah salah satu kegiatan di dalam organisasi. Nah, tujuannya adalah memandu siklus hidup suatu produk.

    Semua dimulai dari development, penetapan posisi di pasar, serta penentuan harga. Langkah itu dilakukan sambil memperhatikan kebutuhan pelanggan.

    Lewat pengertian ini, tentu terlihat bahwa manajemen produk merupakan kegiatan lintas divisi. Ada sisi development, riset, pemasaran, hingga user experience.

    Nah, di masa kini, banyak industri yang menciptakan produk seperti aplikasi dan berbagai fitur barunya.

    Inilah yang menjadi alasan mengapa pekerjaan di bidang product management tengah berkembang pesat.

    Selain itu, selama produk masih ada, manajemennya takkan pernah mati. Selama manajemennya berjalan, peluang kerjanya pun akan selalu terbuka lebar.

    Nah, kata Aha!, ada empat pekerjaan yang masuk ke lingkup ini. Pekerjaan itu di antaranya product manager, product analyst, product designer, dan product marketing.

    Kita kupas perannya satu per satu, yuk!

    Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ketahui Perbedaan antara Web Developer dan Web Designer

    Pekerjaan di Bidang Product Management

    1. Product manager

    Pekerjaan pertama adalah product manager. Di dalam proses manajemen produk, ia menangani visi dan strategi produk secara umum.

    Selain itu, ia juga mengumpulkan dan mencari ide baru untuk diterapkan di dalam produk.

    Kata Product Plan, skill yang wajib dimilikinya di antaranya bisnis, ekonomi, riset, analisis, dan lain-lain.

    Apakah kamu merasa pekerjaan ini cocok untukmu? Segera lamar lowongan kerja product manager yang ada di Glints, yuk!

    2. Product designer

    Selanjutnya ada desainer produk. Ia bertanggung jawab atas desain dan pengalaman pengguna dari suatu produk.

    Jadi, desain yang ia buat tidak hanya cantik, tetapi juga bisa membuat produk nyaman digunakan.

    Oleh karena itu, ia tidak boleh asal dalam membuatnya. Ada panduan yang berlaku dalam pekerjaannya. Panduan itu bernama design thinking.

    Melansir UX Collective, berbagai kemampuan yang wajib dimilikinya adalah desain, riset pengguna, dan lain-lain.

    Nah, biasanya, kalau kamu punya pengalaman di bidang UI/UX designer, kamu akan berada di bagian product designer untuk merancang sebuah produk.

    Bagaimana? Apakah kamu merasa pekerjaan product management ini tepat untukmu? Jadikan ia kariermu dengan melamar peluang kerja product designer di Glints, ya!

    Baca Juga: Kenali 4 Perbedaan Peran UX Designer, UX Researcher, dan UX Writer Ini

    3. Product analyst

    Pekerjaan product management selanjutnya bernama product analyst. Nah, perannya adalah melakukan riset pasar.

    Setelah memahami pasar, ia menilai bagaimana produk perusahaan bisa masuk di dalamnya. 

    Dikutip dari Chron, skill yang wajib dimilikinya adalah penelitian pasar, pemecahan masalah, dan lain-lain.

    Apakah kamu merasa deretan kemampuannya sesuai dengan yang kamu miliki? Jangan berpikir terlalu lama, segera lamar lowongan kerja product analyst di Glints, yuk!

    4. Product marketing

    Selanjutnya, ada pekerjaan product management bernama product marketing. Layaknya product analyst, ia juga menangani dunia pemasaran.

    Mungkin, kamu bertanya-tanya, apa beda di antara keduanya?

    Nah, product analyst merupakan orang yang menangani riset pasar. Sementara itu, product marketing merangkai dan mengemas produk saat ditampilkan di pasar.

    Selain itu, ia juga memikirkan bagaimana suatu produk harus diluncurkan. Ia jugalah yang membuat sebuah dokumen profil konsumen bernama buyer persona.

    Kata HubSpot, kemampuan yang wajib dimilikinya adalah kreativitas, dunia campaign, analisis, dan lain-lain.

    Merasa pekerjaan ini cocok untukmu? Segera temukan dan lamar peluang kerja product marketing di marketplace pekerjaan milik Glints, yuk!

    5. Product developer

    product designer pekerjaan product management

    © Freepik.com

    Kunci agar sebuah produk dapat berjalan jelas saja tidak bisa lepas dari keberadaan product developer. Sebab, merekalah yang nantinya akan menerjemahkan kebutuhan dari product owner ataupun product manager menjadi sebuah produk yang baik.

    Seorang product developer bertugas untuk melakukan coding dan mengujinya.

    Selain itu User Pilot juga bilang, seorang product developer sebaiknya harus bisa mempresentasikan sekaligus memberikan informasi teknis kepada setiap anggota tim.

    6. Product owner

    Dalam product management, seorang product owner bisa dibilang sebagai “perwakilan” pelanggan yang nantinya akan menggunakan produk yang sedang dibuat.

    Jadi, ia juga akan mengumpulkan data tentang apa saja yang jadi kebutuhan user, kemudian mengubahnya jadi daftar kebutuhan yang bisa digunakan oleh tim produk untuk mengembangkan produk.

    Salah satu pekerjaan hariannya seorang product owner adalah membaca respons dari pengguna terkait produknya. Ia kemudian membawa berbagai masukan itu untuk didiskusikan dengan tim developer untuk meningkatkan performa produk yang sudah dibuat.

    7. QA engineer

    Supaya produk yang diciptakan terbukti bisa digunakan, tentu ini harus melalui serangkaian tes dulu sebelum bisa diluncurkan ke publik. Nah, di sinilah tugas seorang QA engineer. Beberapa perusahaan mungkin menyebut sebagai test engineer.

    Hotjar bilang, tugas pengecekan ini akan melibatkan beberapa hal, seperti pengecekan seluruh fase, merancang beberapa jenis tes untuk menilai parameter tertentu, memecahkan permasalahan yang muncul, dan memperbaiki proses pengujian.

    8. Product leader

    Jangan tertukar, product leader dan product manager memiliki perbedaan peran. Kalau product manager berperan menentukan visi dan strategi secara umum, product leader lebih fokus di hal-hal teknis yang rumit.

    Dan, karena product leader ini termasuk posisi senior di sebuah tim product management, ia biasanya juga bertugas melakukan komunikasi pada c-level.

    Di beberapa perusahaan, mungkin posisi ini dikenal juga dengan sebutan senior product manager atau malah sejajar dengan vice president of product.

    9. Growth product manager

    Salah satu tugas dari seorang growth product manager adalah memastikan bahwa produk yang dibuat mampu membawa keuntungan dan pemasukan jangka panjang bagi perusahaan.

    Nah, untuk mencapai hal itu, biasanya ia akan bekerja sama dengan tim sales dan marketing untuk melakukan riset dan analisis kompetitor untuk menentukan strategi.

    Selain itu, seorang growth product manager juga harus jeli melihat peluang untuk memperluas pasar.

    10. Project manager

    Sebenarnya, bukan cuma di product management, project manager bisa jadi ada juga di departemen lain. Mudahnya, project manager ini bertindak sebagai time keeper.

    Artinya, ia bertugas untuk memastikan semua tahap pengembangan produk berjalan tepat waktu sesuai yang sudah disepakati di awal.

    Tak hanya memastikan semuanya sesuai jadwal, Indeed bilang tugas project manager juga memastikan semuanya sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.

    Baca Juga: Jangan Bingung, Ini 3 Perbedaan antara Scrum Master dan Product Owner

    Demikian daftar pekerjaan di bidang product management yang bisa kamu pilih. 

    Setelah ini, kamu tentu tak perlu kebingungan lagi. Sesuaikan keputusanmu dengan kemampuan serta tujuan dari kariermu, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait