QA Engineer: Definisi, Jobdesc, Kualifikasi, dan Skill Pentingnya

Diperbarui 27 Nov 2023 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Saat mengembangkan software, siapa yang bertugas menjaga kualitas aplikasi? Quality assurance (QA) engineer adalah jawabannya.

    Tanggung jawab mereka tak hanya itu saja, lho. Mereka juga punya peran lainnya di perusahaan. Kira-kira, apa sajakah itu?

    Glints akan membahasnya secara tuntas dalam artikel ini. Ada juga penjelasan soal skill yang harus mereka miliki.

    Tak perlu lama-lama lagi. Simak selengkapnya di bawah ini, ya!

    Apa Itu QA Engineer?

    Sebelumnya, pahami dulu apa itu quality assurance, yuk! Mengutip Career Karma, QA merupakan usaha pengawasan software development.

    Memangnya, kenapa proses ini harus dipantau?

    Pengembangan aplikasi tak sesederhana kelihatannya. Kata Career Explorer, ada beberapa tahap yang harus dilewati, yakni:

    • mendesain software
    • menulis source code
    • mengontrol source code
    • memastikan kualitas kode
    • mengetes software
    • merilis aplikasi

    Ternyata, prosesnya cukup rumit, ya. Selain itu, ada banyak pihak yang dilibatkan.

    Nah, agar semuanya berjalan lancar, quality assurance harus dilakukan. Walau pengembangannya rumit, aplikasi jadi tetap berkualitas.

    Lalu, apa itu QA engineer?

    Seperti namanya, quality assurance engineer adalah penjaga mutu aplikasi. Mereka terlibat sejak awal pembuatan software, hingga aplikasi akhirnya dirilis.

    Memangnya, seperti apakah aplikasi yang berkualitas? Beberapa cirinya adalah:

    • sesuai standar perusahaan
    • sesuai standar pemerintah
    • dirilis sesuai tenggat waktu yang ada

    Agar standar ini tercapai, QA engineer bertugas melakukan beragam tes. Tes-tes itu di antaranya:

    1. Integration testing

    Tiap aplikasi punya banyak komponen. Nah, kamu harus memastikan komponen ini terintegrasi dengan baik.

    Misalnya, dalam aplikasi, ada komponen:

    • tombol sign up
    • akun pengguna

    Saat menekan tombol sign up, user seharusnya pindah ke halaman akun pengguna.

    Nah, apakah ini benar-benar terjadi di software-mu? Jangan-jangan, setelah menekan sign up, pengguna malah keluar dari aplikasi.

    Integrasi inilah yang harus dipastikan. Dengan begitu, kualitas software bisa maksimal.

    2. Feature testing

    Seiring berjalannya waktu, fitur aplikasi akan bertambah. Nah, quality assurance engineer juga harus memastikan mutunya. 

    Ingat, fitur baru seharusnya meningkatkan kualitas aplikasi, bukan sebaliknya.

    3. System testing

    System testing dilakukan sebelum software dirilis. Tahap ini akan menunjukkan performa software secara keseluruhan.

    Baca Juga: Sering Tertukar, Ketahui Perbedaan UAT dan Usability Testing pada Produk

    Profesi ini juga punya tanggung jawab lainnya. Mengutip The Balance Careers, beberapa di antaranya adalah:

    • melakukan risk analysis
    • menulis kode untuk tes otomatis
    • membuat test plan
    • membuat standar dan prosedur soal kualitas produk
    • mencari bug dalam aplikasi

    Job Description QA Engineer

    Dilansir dari Indeed, berikut merupakan job description dari seorang QA engineer.

    • Menetapkan standar dan prosedur yang akan dijadikan pedoman developer.
    • Mengeksekusi baik script test manual maupun otomatis.
    • Menyusun kode dan mengimplementasikan automated test.
    • Berkomunikasi dengan para stakeholder untuk mengklarifikasi segala pertanyaan terkait keperluan software.
    • Menganalisis hasil test untuk memprediksi perilaku pengguna, mengidentifikasi bug, dan merekomendasikan solusi untuk mengatasi masalah.
    • Bekerja sama dengan tim product development dan pengujian produk untuk memastikan bahwa project dapat diselesaikan sesuai rencana.
    • Memverifikasi apakah produk akhir telah memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
    • Menganalisis fitur produk dan memberi feedback untuk menyempurnakannya agar lebih efisien dan user-friendly.
    • Tetap up-to-date dengan perkembangan, standar, dan peraturan industri terbaru.

    Kualifikasi QA Engineer

    Sebagian besar lowongan posisi quality assurance engineer mencantumkan pendidikan sarjana sebagai persyaratannya.

    Dari segi latar belakang pendidikan, para lulusan dari jurusan software design, engineering, atau ilmu komputer biasanya akan lebih diprioritaskan.

    Namun tak perlu khawatir, bagi kamu yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tersebut, peluang untuk menjadi QA engineer akan selalu ada.

    Yang terpenting, kamu telah memiliki kompetensi dasar seperti memiliki skill coding dan pengetahuan tentang software, testing, dan beberapa tools teknis lainnya.

    Apabila kamu ingin menambah kredibilitas kompetensimu, ambillah ujian sertifikasi dari lembaga yang telah diakui di industri.

    Salah satu contoh lembaga yang menerbitkan sertifikasi bagi QA engineer adalah International Software Testing Qualifications Board (ISTQB).

    Skill yang Dibutuhkan QA Engineer

    Sekarang, kita bahas keterampilan penting untuk profesi ini, yuk! Mengutip CirrusLabs, di antaranya adalah:

    1. Coding

    QA engineer bertanggung jawab atas tes program. Oleh karena itu, banyak yang mengira mereka tak butuh coding.

    Ini bukanlah asumsi yang tepat. Nyatanya, profesi ini tetap harus memahami programming.

    Dengan skill pemrograman, quality assurance engineer jadi mampu menilai deretan kode. Kalau ada praktik yang kurang tepat, mereka jadi bisa memberi masukan.

    Akhirnya, kualitas software bisa meningkat.

    Baca Juga: Tak Perlu Lama-lama, Coba 6 Cara Ini agar Bisa Belajar Coding Lebih Cepat

    2. Pemahaman soal produk

    Di perusahaan, profesi ini berperan menjaga kualitas software. Ini adalah salah satu tugas utama quality assurance engineer.

    Seperti apa standar kualitas aplikasi perusahaan? Apa kekurangan yang masih bisa ditoleransi, namun apa yang tidak?

    Semua ini wajib kamu pahami. Dengan begitu, aplikasi bisa memenuhi standar yang sudah ditetapkan.

    3. Komunikasi

    Saat bekerja, QA engineer tidak sendirian. Mereka harus berkolaborasi dengan developer, desainer, bahkan stakeholder.

    Oleh karena itu, mereka wajib punya skill komunikasi. Ini penting agar pesan-pesan mereka selalu bisa tersampaikan dengan baik.

    4. Manajemen waktu

    Quality assurance engineer pasti bekerja dengan deadline yang sangat ketat. Selain itu, mereka juga harus mampu menetapkan jadwal untuk nantinya diikuti oleh para anggota tim.

    Bagaimana cara mereka membuat jadwal dengan tepat agar bisa mencapai tujuan tim?

    Tentu dengan memaksimalkan time management skill mereka.

    5. Kemampuan teknis

    Selain coding, beberapa kemampuan teknis yang umumnya diperlukan bagi posisi quality assurance engineer di antaranya adalah sebagai berikut:

    • Memahami berbagai jenis testing, mulai dari API testing, end-to-end testing, smoke testing, hingga functional testing.
    • Menguasai beberapa quality assurance testing tools.
    • Menguasai beberapa quality assurance management tools.
    • Menguasai beberapa project management tools untuk menyusun workflow yang optimal bagi tim.

    6. Kemampuan analisis dan pemecahan masalah

    Selama proses pengembangan sebuah software, QA engineer harus mampu menganalisis hasil pengujian dan mengidentifikasi potensi bug atau permasalahan.

    Setelah itu, mereka juga dituntut untuk dapat merekomendasikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

    Tugas ini sangatlah berat dan pastinya memerlukan kemampuan analytical dan pemecahan masalah yang baik.

    7. Penulisan testing plan

    Testing plan adalah dokumen yang merinci tujuan dan proses pengujian yang akan diterapkan pada produk software yang sedang dikerjakan oleh tim.

    Quality assurance engineer kemudian akan bekerja dengan para developer dan stakeholder lain untuk mengembangkan strategi pengujian ini.

    Agar proses pengujian berjalan lancar, tentunya diperlukan plan yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh pihak terkait.

    8. Akurasi

    Kinerja mereka sangat bergantung pada kemampuan analisis yang presisi dan akurat.

    Itulah mengapa setiap quality assurance engineer wajib memiliki kemampuan untuk memperhatikan detail agar mampu mengidetifikasi sebanyak-banyaknya kekurangan pada produk.

    Meski bug dan ketidaksempurnaan pasti akan selalu ditemukan, tetapi itu merupakan tanggung jawab mereka untuk menyisir segala prosesnya dengan tepat.

    QA Engineer vs Software Tester

    quality assurance engineer vs test engineer

    © Freepik.com

    Selain quality assurance engineer, ada juga profesi lain yang mirip. Profesi itu bernama software tester.

    Secara sekilas, tanggung jawab mereka sama. Akan tetapi, peran keduanya tetap berbeda. 

    Letak perbedaan itu adalah:

    1. Lingkup kerja

    Mengutip Perfectial, lingkup kerja software tester fokus pada proses development. Biasanya, mereka mengetes aplikasi di tengah atau akhir pengembangan.

    Sementara itu, pekerjaan quality assurance tak hanya di proses development. QA dilakukan sejak tahap desain, development, hingga aplikasi akhirnya dirilis.

    2. Tugas utama

    Karena lingkup kerjanya berbeda, tugas utama mereka juga tak sama.

    Mengutip Neotys, software tester fokus pada pencarian bug. Merekalah yang mengecek adanya eror dalam aplikasi.

    Nah, quality assurance engineer juga bertugas mencari bug. Akan tetapi, mereka punya tugas utama lain, yakni memastikan customer experience

    Apakah fitur sudah dibuat sesuai standar? Apakah usability aplikasi masih belum maksimal? Inilah yang harus mereka nilai.

    Baca Juga: Yuk, Ketahui Perbedaan Quality Control dan Quality Assurance!

    Demikian penjelasan Glints soal quality assurance engineer. Setelah membacanya, apakah kamu tertarik menjalani profesi ini?

    Jika ya, sebaiknya kamu baca lebih banyak insight terkait dunia software engineering di Glints Blog sekarang juga!

    Ada banyak pembahasan penting di sana, mulai dari istilah-istilah terkait berbagai jenis testing, tools, dan prosedur lainnya yang wajib kamu pahami.

    Semua artikelnya dapat dipelajari dengan mudah karena telah dirangkum menjadi bahan bacaan yang gampang dimengerti.

    Tunggu apa lagi? Ayo baca kumpulan artikelnya di sini! Semuanya gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.9 / 5. Jumlah vote: 20

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait