7 Jenis Branding untuk Menyukseskan Strategi Marketing Bisnismu

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Di masa sekarang, branding tentu bukan hal yang bisa dipisahkan ketika kamu mau membangun sebuah bisnis. Tak cuma satu, ada jenis-jenis branding yang penting untuk kamu ketahui.

    Nantinya, jenis branding yang dipilih akan membantu kamu memetakan lebih jelas strategi yang perlu diambil.

    Untuk itu, Glints sudah merangkum berbagai jenis strategi branding untuk referensi kamu.

    Apa Itu Branding?

    © Freepik.com

    Melansir dari Hubspot, branding sendiri adalah sebuah proses riset, mengembangkan, dan menerapkan beberapa hal yang jadi pembeda antara bisnis yang kamu buat dengan bisnis lainnya.

    Dengan begitu, saat melihat hal tersebut, customer akan langsung tahu bahwa itu adalah produk atau bisnis kamu. Bisa dibilang, branding adalah identitas dari bisnis yang kamu jalani.

    Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Dia Letak Perbedaan antara Brand dan Branding

    Jenis-Jenis Branding

    Dari jenis-jenis branding ini kamu bisa menggunakan salah satu atau gabungan dari beberapa strategi branding ini.

    Semuanya tentu tergantung dengan tujuan dan jenis bisnis yang kamu tekuni. Berikut ini beberapa jenis branding yang dirangkum dari Tailor Brands.

    1. Product branding

    ide konten instagram reels

    © Thelipsticnarrative.com

    Jenis branding yang satu ini bisa jadi yang paling sering kamu lihat dan dengar sehari-hari. Product branding ini membuat kamu sangat melekat pada suatu brand produk. 

    Akibatnya, saat kamu melihat jenis produk serupa sering kali kamu menyebutnya dengan merek atau brand lain.

    Kita ambil contoh, seberapa sering kamu menyebut pasta gigi dengan sebutan Odol?

    Ya, padahal Odol sendiri sebenarnya adalah sebuah merek (brand) pasta gigi asal Jerman. Pasta gigi ini dulu memang sempat beredar di Indonesia. 

    Namun, Odol kini tidak lagi dipasarkan di Indonesia. Oleh karena, brand image yang kuat dan kesuksesan product branding, orang Indonesia tetap mengasosiasikan pasta gigi sama dengan Odol.

    Product branding yang berhasil juga bisa membuat kamu akan tetap setiap pada suatu merek produk dan enggan beralih. 

    2. Personal branding

    strategi marketing tiktok

    © Freepik.com

    Sesuai namanya, personal branding adalah jenis strategi yang umumnya dipakai untuk individu. Biasanya, personal branding dilakukan oleh selebriti, politisi, atau digital marketer, termasuk influencer.

    Tujuannya untuk membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan khalayak pada personalnya. 

    Saat ini, media sosial jadi salah satu cara yang amat mudah, tepat, sekaligus efektif untuk membangun personal branding ini. Pasalnya, lewat media sosial kamu bisa menyentuh audiens yang lebih luas.

    Misalnya, Neil Patel sukses melakukan personal branding dirinya sebagai seorang SEO expert atau Raditya Dika sebagai seorang komika sekaligus content creator.

    3. Corporate branding

    perusahaan multinasional

    © avip.com

    Berbeda dengan dua sebelumnya yang berfokus pada satu objek, corporate branding merupakan jenis branding yang fokus pada keseluruhan perusahaan.

    Corporate branding bisa dibilang sukses jika kamu sudah mengingat nama perusahaan tersebut sebagai salah satu perusahaan yang menjanjikan.

    Tak hanya itu, kamu pun akan “percaya” bahwa produk yang mereka keluarkan memiliki kualitas yang baik, sekalipun itu produk baru.

    Saat kita berbicara mengenai personal hygiene misalnya, mungkin Unilever jadi salah satu produsen yang terlintas. Ini merupakan salah satu contoh corporate branding yang berhasil.

    Baca Juga: Ingin Bisnis Dikenal Banyak Orang? Jangan Lupakan Brand Building yang Kuat

    4. Geographical branding

    bisnis milenial

    © Freepik.com

    Jenis-jenis branding tak hanya mencakup orang, objek, atau perusahaan. Wilayah pun bisa diperkenalkan lewat branding. Ini disebut dengan geographical branding.

    Geographical branding lebih sering dipakai untuk mempromosikan daerah wisata. Itu sebabnya, branding yang dipakai adalah keunikan daerah tertentu.

    Enjoy Jakarta, Jogja Kota Gudeg adalah beberapa contoh geographical branding.

    5. Service branding

    aman naik ojek online saat new normal

    © Gojek

    Jenis branding yang satu ini mungkin bisa jadi salah satu kombinasi dari beberapa strategi lainnya di atas. Service branding lebih menekankan kepada pengalaman konsumen.

    Jadi, bukan jasa atau produk lagi yang ingin diperkenalkan, melainkan pengalaman “ekstra” yang bisa didapatkan saat orang memilih produkmu.

    Misalnya saja, Sriwijaya Air merupakan maskapai yang menawarkan tiket pesawat termasuk inflight meal, dibandingkan maskapai berbiaya murah lainnya.

    6. Co-branding

    co-branding adalah

    © Youtube.com/ Ken & Grat

    Strategi co-branding biasanya dijalankan saat ada partnership dari 2 atau lebih perusahaan.

    Biasanya ini dilakukan untuk produk yang memiliki kesamaan atau saling terhubung. Bisa juga, ini dilakukan untuk menambah target pasar.

    Misalnya saja, Walls dan Oreo yang menciptakan satu varian es krim bersamaan.  

    7. “No-brand” branding

    jensi-jenis branding

    © japanesestation.com

    No-brand branding dikenal juga dengan sebutan minimalist branding. Jenis branding ini mengutamakan kualitas produk yang baik, ketimbang mereknya itu sendiri.

    Artinya, mereka yang bermain dengan strategi ini cukup percaya diri bahwa produk yang ditawarkan berkualitas. 

    Muji adalah salah satu brand yang menggunakan strategi ini.

    Untuk generasi milenial, Muji mungkin lekat sebagai tempat membeli barang-barang kebutuhan yang cukup berkualitas.

    Padahal, jika diperhatikan, barang-barang Muji tidak mencantumkan merek sama sekali.

    Tak hanya satu, kamu bisa menggunakan jenis-jenis branding di atas bersamaan.

    Misalnya, kamu akan menggunakan product branding untuk mengenalkan produk terlebih dulu, dan sedikit demi sedikit mulai menjalankan strategi corporate branding.

    Ketika keduanya berhasil, peluangmu untuk melebarkan sayap bisnis dengan mengeluarkan produk baru dapat lebih dipercaya.

    Baca Juga: Mengenal Experiential Marketing, Strategi Pemasaran Produk Melalui Pengalaman Berkesan

    Itulah jenis-jenis branding yang harus kamu tahu. Seperti yang telah Glints jelaskan di atas, branding berpengaruh pada strategi marketing yang dijalankan bisnis.

    Selain mengetahui berbagai jenis branding di atas, kamu juga bisa mengikuti berbagai tips dan trik marketing lewat Glints ExpertClass.

    Terdapat webinar, workshop, hingga program mentorship yang akan dibawakan oleh para pakar di bidang marketing.

    Makanya, yuk klik di sini untuk cari dan daftar ke Glints ExpertClass

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait