Daftar Skill Digital Marketing yang Perlu Kamu Ketahui

Diperbarui 24 Apr 2024 - Dibaca 10 mnt

Digital marketer adalah salah satu profesi penting di sebuah perusahaan, karena itu memiliki skill digital marketing diperlukan untuk bisa memahami bidang ini secara menyeluruh.

Ia tidak hanya memiliki tugas untuk meningkatkan penjualan, tapi juga memiliki diharuskan memiliki skill digital marketing lain, seperti promosi, branding, dan membina hubungan dengan pelanggan.

Nah, buat kamu yang tertarik untuk bekerja di bidang ini, tapi tidak tahu apa saja skill digital marketing yang diperlukan, coba baca artikel ini. Karena di sini, Glints akan menjelaskan skill apa saja yang dibutuhkan.

Baca Juga: Keunggulan Integrated Marketing Communication (IMC) Bagi Bisnis dan Penerapannya

Hard Skill Digital Marketing

business development manager

© Unsplash.com

Hard skill digital marketing berhubungan dengan keterampilan teknis. Keterampilan teknis di sini artinya memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi tertentu, seperti analisis data, Search Engine Optimization, dan Google Analytics.

1. Analisis data 

skill digital marketing

© Pexels.com

Melakukan analisis data menjadi salah satu skill digital marketing yang dibutuhkan saat ini.

Hal ini dikarenakan analisis data adalah bagian dasar bagi seorang digital marketer dalam melakukan tugas-tugasnya. Proses analisis data dilakukan lewat bantuan divisi lain, semisal tim data atau sales.

Data yang didapatkan akan diproses, entah itu menggunakan Excel atau yang lain, untuk menjadi sebuah analisis deskriptif atau data visual.

2. Menggunakan dan memanfaatkan mesin pencarian

skill digital marketing

© Unsplash.com

Mesin pencarian adalah sarana terbaik untuk memasarkan sebuah produk atau layanan.

Dengan menggunakan teknologi dalam mesin pencarian, menurut Search Engine Journal, produk atau layanan yang dipasarkan oleh digital marketer akan menjadi lebih efektif.

Search Engine Marketing (SEM) menjadi salah satu proses lewat mesin pencarian yang paling sering digunakan saat ini.

SEM adalah pemanfaatan mesin pencari lewat strategi tertentu. Dua contoh SEM yang paling banyak digunakan adalah pay per click dan Google Ads.

3. Strategi konten

Belajar Web Design

© Pexels.com

Dalam digital marketing, konten dapat berbasis teks, gambar, video, atau bahkan audio. Untuk mensukseskan penerapan konten, seorang digital marketer setidaknya memahami contoh-contoh tersebut.

Baca Juga :  6 Perbedaan Segmentasi Pasar dan Target Pasar, Jangan Tertukar!

Meski demikian, tak banyak digital marketer yang memahami konten. Padahal, skill digital marketing satu ini tidak hanya berdampak terhadap sisi keuangan, tapi juga citra sebuah perusahaan di mata masyarakat.

4. Promosi dan pemasaran

Tren Digital Marketing 2020

© Pexels.com

Secara teori, dua hal di atas adalah proses utama dari segi marketing. Tanpa promosi dan pemasaran yang baik, akan sulit bagi sebuah produk atau layanan memenangi persaingan bisnis di pasarnya.

Cara yang banyak digunakan untuk ini adalah menggunakan bantuan perangkat lunak untuk mengatur bagaimana promosi dan pemasaran dijalankan.

Salah satunya adalah MailChimp, yang menawarkan jasa marketing automation dalam satu paket.

5. Google Analytics

google analytics

© Analytics.Google.com

Dalam setiap proyek yang dikerjakan, digital marketer membutuhkan satu platform khusus untuk pengecekan analisis.

Pengecekan ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan proyek tersebut. Google Analytics jadi satu dari sekian platform yang menawarkan jasa tersebut.

Di Google Analytics, digital marketer tidak hanya dapat mengukur keberhasilan sebuah proyek, tapi juga mencari kebiasaan pengguna berdasarkan hal tertentu.

Jadi, pemahaman akan Google Analytics merupakan skill digital marketing yang akan menunjang kehandalan digital marketer dalam melakukan pekerjaannya.

Baca Juga: Yuk, Maksimalkan Facebook Marketing untuk Bisnismu!

Soft Skill Digital Marketing

business analyst

© Pexels.com

Berbeda dengan hard skill, soft skill digital marketing berhubungan dengan atribut personal.

Hal tersebut diukur saat seorang digital marketer berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Berikut beberapa contohnya.

1. Mampu menciptakan hubungan baik

skill digital marketing

© Pexels.com

Membangun hubungan adalah komponen yang sangat besar dari digital marketing. Untuk melakukan itu, dibutuhkan sebuah kepribadian tertentu.

Beberapa contohnya adalah mau menerima kritik dan menyampaikan saran dengan pertimbangan.

Dengan memiliki hubungan yang baik terhadap siapa pun, seorang digital marketer tidak hanya akan dilihat sebagai sosok berpengaruh saja, tapi juga yang lain.

Misalnya seperti klien hingga vendor pemasaran, karena itulah membangun hubungan baik merupakan skill digital marketing yang dibutuhkan.

Baca Juga :  Auto Reject Bawah (ARB): Arti, Faktor, dan Dasar Perhitungan

2. Gigih dan tidak mudah menyerah

public relation

© Unsplash.com

Jika kamu mudah menyerah terhadap suatu masalah, pemasaran digital rasanya mungkin bukan bidang yang cocok. Hal ini dikarenakan bidang ini melibatkan kondisi di mana seseorang mungkin akan mengalami banyak masalah.

Untuk menjadi digital marketer yang baik, cobalah untuk selalu tenang saat bertemu masalah. Dengan bersikap demikian, masalah yang akan dihadapi mungkin akan lebih mudah dicari jalan keluarnya. 

3. Keinginan untuk mendengar dan belajar

public relation

© Unsplash.com

Keinginan untuk terus belajar sangat dibutuhkan dalam banyak bidang. Tak terkecuali di dunia digital marketing.

Kebutuhan tersebut menjadi penting, karena perubahan zaman bergerak amat cepat dan siapa yang tidak mau mendengar dan belajar agar tidak ketinggalan.

Kemampuan mendengar dan belajar bisa diasah lewat diskusi. Dalam setiap diskusi, cobalah untuk selalu mendengarkan pernyataan seseorang.

Jika pendapat tersebut tidak cocok, minta izin untuk berbicara dan sampaikan keberatan secara jelas dan sopan.

 4. Empati sebagai kunci skill digital marketing

skill digital marketing

© Unsplash.com

Bagi bidang yang selalu berhubungan langsung dengan klien atau pembeli, seperti digital marketer, empati adalah rasa yang harus selalu dipupuk.

Alasannya, tidak semua klien atau pembeli dapat memahami keinginan yang bersangkutan.

Memupuk empati merupakan skill digital marketing yang diperlukan karena tidak hanya bermanfaat untuk membuat perusahaan berhasil, baik dari segi klien atau pembeli. Namun juga citra ke masyarakat.

Hal ini dikarenakan dengan empati yang tinggi, tingkat kepercayaan klien atau pembeli juga akan terkatrol. 

Baca Juga: Pakai Teknologi Terkini, Ini 10 Tren Digital Marketing Tahun 2022

5. Digital marketer butuh intuisi yang tajam

marketing funnel

© Unsplash.com

Seperti dibahas sebelumnya, digital marketer harus memiliki inisiatif dalam melakukan pemasaran secara modern. Dalam kasus ini, intuisi adalah kemampuan penting karena akan berdampak terhadap satu kondisi lain.

Tidak seperti soft skill digital marketing lainnya, intuisi dapat ditingkatkan dan disesuaikan dengan pengalaman. Ketika mereka belajar lebih banyak tentang target pasar dan industri, mereka tentu akan memiliki lebih banyak perspektif. 

Itulah beberapa skill digital marketing yang harus kamu pahami. Ayo cek artikel Glints lainnya tentang digital marketing untuk memperdalam pengetahuanmu.

Klik tombol di bawah ini, ya!

BACA ARTIKELNYA


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon