Branding: Definisi, Elemen, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Diperbarui 25 Apr 2024 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Di era globalisasi seperti sekarang ini, branding adalah upaya penting yang dilakukan dalam sebuah bisnis karena persaingan usaha semakin ketat.

    Sebagai pelaku bisnis, maka kamu juga wajib untuk membangun brand dari usaha bisnis yang dijalankan.

    Sederhananya begini, brand yang distinctive dan unik akan lebih mudah dikenal masyarakat. Ketika masyarakat telah mengenal, apalagi sampai ingat dengan produk atau jasamu.

    Peluang kamu sebagai pebisnis dalam meraup keuntungan yang besar akan lebih banyak. Tentu kesukesan tersebut datang dengan upaya branding sebagai strategi marketing.

    Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai branding, simak dulu arti branding, di bawah ini.

    Definisi Branding

    Kamu tentu sudah tidak asing lagi mendengar kata branding, namun sebelum memahami tentang branding, sebaiknya ketahui dulu apa arti dari brand.

    Brand adalah karakteristik, simbol, ataupun istilah dari sebuah produk maupun jasa yang bisa dijadikan sebagai pembeda dengan yang lainnya.

    Oleh karena itu, branding adalah segala aktivitas komunikasi untuk mempertahankan, membangun, dan juga memperkuat sebuah brand.

    Tujuannya yaitu untuk memberikan perspektif pada publik yang melihatnya. Jadi, bagi perusahaan, branding tidak hanya merek atau produk yang biasa kamu kenal, ya.

    Namun, branding adalah suatu image secara keseluruhan atau tentang pandangan publik terhadap suatu perusahaan.

    Setiap hal-hal yang kasat mata dalam sebuah merek, mulai dari logo, citra, karakter, kredibilitas, hingga ciri visual itu juga termasuk dalam branding.

    Oleh karena itu, biasanya setiap perusahaan melakukan branding untuk mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai.

    Untuk mengetahui apa saja tujuan dari branding, simak penjelasan di bawah ini, ya.

    Elemen Branding

    Dilansir dari J Scott Marketing, setidaknya ada 6 elemen branding yang perlu kamu rumuskan, di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Brand voice

    Brand voice merupakan kepribadian brand yang harus kamu wujudkan secara konsisten dalam setiap komunikasi, termasuk pada konten media sosial.

    Hal ini bermanfaat untuk memanusiakan brand kamu, agar target audiens dapat mengingat brand dengan mudah dan membedakannya dengan kompetitor.

    2. Brand identity

    Identitas brand meliputi berbagai aspek yang berfungsi agar konsumen bisa mengenali brand kamu ketika melihat identitas tersebut.

    Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah:

    • logo
    • fonts
    • color palette
    • desain kemasan

    3. Brand value

    Setiap brand pasti punya nilai, prinsip, visi, dan misi yang berbeda-beda. Produk atau jasa yang berkualitas saja terkadang tidak cukup.

    Konsumen juga mencari brand yang bisa menambahkan nilai pada apa yang ditawarkan. Nilai tersebut haruslah berarti dan relatable bagi konsumen agar mereka semakin merasa adanya keterikatan dengan brand.

    Misalnya dengan melakukan branding bahwa untuk setiap pembelian, konsumen ikut berkontribusi menyelamatkan bumi karena produkmu ramah lingkungan.

    4. Brand promise

    Nah, brand promise adalah langkah lanjutan dari value yang telah dibangun, yaitu bagaimana cara kamu mengomunikasikannya pada khalayak.

    Hal ini juga meliputi mission statement yang pastinya membutuhkan komitmen untuk mewujudkannya. Publik kemudian bisa menilai seberapa besar komitmen brand dalam memenuhi janjinya.

    5. Brand targeting

    Pada elemen yang satu ini, kamu perlu menentukan segmentasi pasar seperti apa yang akan kamu incar. Kamu harus tahu kelompok mana yang paling membutuhkan produk atau jasamu.

    Proses menyusun brand targeting meliputi perumusan demografi, karakteristik, dan persona konsumen lainnya.

    6. Brand positioning

    Setelah mengidentifikasi target pasar, kamu pasti akan menyadari bahwa yang menawarkan barang dan jasa serupa tidak hanya kamu saja, tetapi ada banyak kompetitor lainnya.

    Lantas, apa yang membedakanmu dengan mereka?

    Inilah yang dinamakan brand positioning, yaitu strategi yang kamu jalankan untuk menunjukkan pada publik apa yang membedakanmu dengan kompetior.

    Tujuan Branding

    tujuan branding

    © Freepik.com

    Setelah kamu telah paham mengenai definisi dari branding, kini saatnya kamu mengetahui tujuan dari branding.

    Pasalnya, setiap perusahaan biasanya melakukan branding untuk kebermanfaatan bagi perusahaan, yaitu mencapai tujuan yang telah ditargetkan.

    Berikut ini adalah 4 tujuan dari branding yang sebaiknya kamu ketahui:

    1. Untuk promosi dan daya tarik

    Ketika kamu memiliki brand yang kuat, persepsi yang baik dan diingat publik, promosi akan lebih mudah dilakukan. Konsumen akan cenderung memilih brand yang kuat ataupun yang diingatnya.

    Selain itu, dengan adanya brand yang kuat, adanya kecenderungan untuk mendapatkan konsumen yang baru ataupun repeat buyer.

    2. Sebagai pembeda

    Brand adalah indentitas yang bisa dijadikan pembeda pada suatu produk dengan produk yang sejenis lainnya.

    Oleh karena itu, dengan adanya brand, konsumen dapat memilih produk mana yang akan dibeli atau dikonsumsi.

    Jadi, semakin kuatnya suatu brand, konsumen akan cenderung memilihnya dan mudah dibeadakan dengan kompetitor.

    3. Membangun image

    Branding adalah suatu kegiatan yang bisa menciptakan ataupun memperkuat image dalam sebuah produk. Image dapat dibangun dari unsur-unsur branding.

    Misalnya, melalui nama merek, logo, tampilan visual, penggunaan juru/influencer/brand ambassador, suara atau jingle, dan juga dari tagline.

    Selain itu, image juga dipengaruhi oleh prestige, dan juga jaminan kualitas dari suatu produk.

    4. Pengendali pasar

    Hampir semua konsumen pasti memilih suatu brand yang sudah establish atau dikenal secara luas.

    Jadi, brand yang kuat tentunya bisa mengendalikan pasar karena konsumen cenderung memilih brand yang sudah dikenalnya.

    Oleh karena itu, pada poin pertama disebutkan bahwa tujuan dari branding yaitu untuk daya tarik konsumen.

    Dengan begitu, branding bisa menciptakan brand yang kuat sehingga bisa mengendalikan pasar.

    Baca Juga: Perhatikan Perbedaan Marketing dan Branding Demi Kemajuan Bisnismu

    Jenis Branding

    Jenis-jenis branding yang perlu kamu pelajari di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Personal branding

    Jenis branding yang pertama ialah personal brandingyaitu upaya yang dilakukan oleh individu dalam membentuk citra yang menggambarkan keunikan dirimu.

    Sama seperti branding sebuah produk, salah satu tujuannya adalah untuk membuat dirimu lebih menonjol dan unggul dibanding yang lain.

    Itulah mengapa, personal branding berperan penting dalam hal mencari pekerjaan.

    2. Product branding

    Nah, jenis yang satu ini mungkin paling banyak diketahui oleh banyak orang.

    Perusahaan yang sedang berusaha menyampaikan pesan positif mengenai produknya berarti sedang melakukan product branding.

    Produkmu pasti memiliki banyak manfaat bagi konsumen. Namun, tanpa strategi branding yang baik, manfaat tersebut tidak bisa tersampaikan pada mereka secara optimal.

    3. Service branding

    Service branding lebih berfokus pada layanan yang kamu tawarkan pada calon konsumen. Tantangannya cukup sulit karena tidak seperti product branding, pelayanan merupakan sesuatu yang tak berwujud.

    Jadi, kamu perlu memikirkan taktik lain agar publik tetap bisa memahami keunikan dan pentingnya layanan yang perusahaanmu sediakan.

    4. Corporate branding

    Produk dan layananmu sudah berkualitas dan diskuai orang, tetapi perusahanmu melakukan praktik kurang etis atau memiliki track record yang buruk.

    Apa yang akan terjadi? Perlahan, orang-orang pasti mulai meninggalkan produkmu dan mencari perusahaan lain dengan brand value yang lebih baik.

    Jadi, perusahaan juga butuh strategi branding yang menunjukkan bahwa mereka melakukan bisnis dengan etis dan mampu menjaga hubungan baik dengan seluruh publiknya, baik internal maupun eksternal.

    5. Retail branding

    Di kotamu pasti terdapat banyak sekali jenis cafe. Akan tetapi, kamu pasti merasakan hal yang berbeda ketika mampir di cafe A dan cafe B.

    Hal ini juga terjadi pada usaha-usaha retail. Salah satu upaya yang harus dilakukan agar pembeli mau berkunjung lagi ke tokomu adalah dengan melakukan retail branding.

    Retail branding meliputi berbagai strategi, di antaranya:

    • mengatur layout ruangan
    • memilih interior design
    • mengatur playlist musik yang akan diputar
    • menentukan lighting yang sesuai

    Pentingnya Branding bagi Perusahaan

    Salah satu tujuan dari branding yaitu untuk menciptakan suatu image yang baik pada publik, yang akan berpengaruh pada kepopuleran sebuah brand.

    Misalnya, ketika ingin membeli mie instan, kamu lebih sering mengatakan Indomie. Padahal Indomie adalah nama brand dari sebuah perusahaan mie instan.

    Hal ini bisa terjadi karena brand tersebut sudah melakukan branding sejak dahulu dan hasilnya bisa terlihat dalam jangka panjang.

    Namun, kamu sudah tahu jika branding juga bertujuan sebagai pembeda antara produk sejenis. Contoh, kamu pasti sudah pernah mencoba atau mendengar Maicih.

    Maicih adalah suatu brand dari beragam makanan ringan asli Indonesia yang memiliki tingkat level kepedasan berbeda.

    Mulanya, Maicih hanya dipasarkan dari mulut ke mulut dan hanya dikemas seadanya. Lambat laun, nama Maicih terus melambung yang akhirnya melakukan proses branding.

    Misalnya, mengganti kemasan, membuat logo, membuat akun media sosial, dan juga beriklan di beragam media.

    Hingga kini Maicih dikenal sebagai brand kerupuk pedas yang memiliki tingkat kepedasan. Padahal di Indonesia banyak sekali bisnis snack serupa, tetapi Maicih-lah yang terkenal sampai sekarang.

    Nah, setelah mengetahui 2 contoh di atas, kamu bisa paham, kan, kalau branding adalah kunci untuk menuju kesuksesan dalam sebuah bisnis?

    Branding yang tepat akan membuat suatu brand menjadi terkenal dan bisa berimbas untuk memudahkan marketing dan menaikkan sales.

    Selain itu, branding juga akan memberikan bisnis yang kamu jalankan memiliki posisi yang kuat dalam industri yang sama.

    Misalnya, ketika kamu ingin keripik pedas, kamu pasti langsung teringat Maicih. Dengan terkenalnya Maicih, maka segala usaha pemasaran yang dilakukan pun menjadi lebih mudah.

    Kepercayaan terhadap brand juga akan meningkat karena brand Maicih sudah dikenal secara positif dan lebih dipercaya.

    Nah, dari kedua contoh tersebut membuktikan bahwa branding adalah penting dilakukan dalam suatu perusahaan, ya?

    Untuk memahami lebih lanjut soal branding, yuk tengok kira-kira brand apa saja yang sukses dalam branding.

    Baca Juga: 4 Rekomendasi Buku Tentang Branding yang Wajib Kamu Baca

    Contoh Branding yang Sukses dan Berhasil

    marketing campaign

    © Freepik.com

    Apakah kamu pernah nongkrong di Starbucks? Selain itu, apakah kamu bisa menjelaskan bagaimana proses kamu bisa tahu Starbucks dan mengapa kamu meminum kopi Starbucks?

    Tindakan kamu dalam membeli produk Starbucks inilah sebagai efek dari proses branding yang dilakukan Starbucks.

    Hingga kini, Starbucks merupakan brand yang kuat dibenak konsumen dan brand yang terkenal dalam industri kopi.

    Padahal, di Indonesia sendiri banyak kopi lokal terbaik, namun Starbucks tetap menjadi pilihan utama ketika ingin menikmati kopi.

    Dalam branding-nya, perusahaan kedai kopi terbesar ini mengganti logo, warna, bentuk, jenis huruf, dan juga ikon putri duyung.

    Tujuan dari pergantian dari unsur brand tersebut adalah Starbucks ingin memperkenalkan identitas Starbucks yang baru.

    Dengan begitu, konsumen akan lebih mudah mengingat logo Starbucks yang lebih ‘sederhana’. Perubahan juga terjadi pada warna logo Starbucks, yaitu kini Starbucks hanya menampilkan logo dengan warna hijau saja.

    Sebelumnya, Starbucks bernama Starbucks Coffee, namun seiring berjalannya waktu, Starbucks menghilangkan kata Coffee.

    Ini juga merupakan tindakan branding pada Starbucks, sehingga nama Starbucks lebih melekat diingatan konsumen karena lebih singkat.

    Starbucks pun hadir dalam ranah digital, sehingga lebih dekat dengan konsumen. Kemudian, Starbucks juga meningkatkan loyalitas pelanggan dengan memiliki program-program menarik khusus konsumen.

    Dengan begitu, branding Starbucks juga bertujuan untuk membangun reputasi perusahaan dengan berusaha merangkul konsumennya.

    Semua upaya branding Starbucks dikemas dengan menarik dan berintegrasi dengan beragam kampanye yang dilakukan Starbucks.

    Kampanye yang dilakukan pun dilakukan baik secara online maupun offline. Maka, tidak heran jika Starbucks begitu populer dan mendunia karena melakukan branding dengan strategi yang tepat.

    Baca Juga: 7 Jenis Branding untuk Menyukseskan Strategi Marketing Bisnismu

    Kini kamu sudah tahu definisi, tujuan, bahkan contoh kegiatan branding. Branding adalah hal yang penting dilakukan agar bisnis kamu semakin maju dan berkembang.

    Di samping hal ini, masih ada banyak sekali bagian dari branding yang perlu kamu pelajari, mulai dari strategi hingga berbagai istilah pentingnya.

    Tak perlu cemas, kamu bisa mempelajarinya di satu tempat saja secara praktis.

    Di Glints blog, ada kumpulan artikel menarik lainnya terkait branding. Meskipun topiknya bersifat teknis, semuanya telah dikemas supaya mudah dimengerti.

    Tunggu apa lagi? Yuk, baca artikel lainnya di sini sekarang juga!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 20

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait