Jangan Tertukar, Pelajari Perbedaan antara Waterfall dan Agile Testing

Diperbarui 15 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Dalam proses pengembangan software, ada beberapa metodologi yang bisa digunakan. Kali ini, Glints akan membahas perbedaan antara waterfall dan agile testing.

    Kalau ingin menjadi software developer atau bekerja di bidang IT, perbedaan ini sangat penting untuk diketahui.

    Pasalnya, bisa saja proyek yang sedang berlangsung hanya bisa dijalankan menggunakan salah satu metodologi dan tidak bisa digantikan.

    Disarikan dari Guru99, Hygger.io, dan TrustRadius, berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan kedua metodologi testing ini.

    Perbedaan Agile dan Waterfall Testing

    © Pexels.com

    1. Waktu dan durasi pelaksanaannya

    Perbedaan pertama adalah dari waktu dan durasi pelaksanaannya. 

    Karena waterfall testing merupakan bagian dari software development life cycle (SLDC) paling awal, model ini bersifat linear. 

    Pelaksanaannya ‘terjadwalkan’ dan berjalan lurus dari satu tahap ke yang lainnya. 

    Di sisi lain, agile testing bersifat berkelanjutan (tidak selalu linear) dan dijalankan pada saat proses software development.

    Baca Juga: Apa Bedanya Alpha, Beta dan Gamma Testing? Jangan Sampai Salah!

    2. Pendekatan kedua testing

    Waterfall testing menggunakan pendekatan sekuensial. Hal ini kurang lebih sama dengan linear, tetapi dalam konteks ketersambungan antara satu dengan yang lain.

    Dalam proses waterfall testing, terdapat sebuah logis di mana satu hal akan mengakibatkan hal lain, dan prosesnya akan berlanjut terus seperti itu. 

    Nah, agile testing masih bisa menambahkan ini-itu di tengah-tengah karena tidak ada logis serupa.

    Sudah paham maksudnya, kan?

    3. Fleksibilitas

    Perbedaan utama lainnya antara agile dan waterfall testing adalah dari segi fleksibilitas. 

    Agile testing dikenal dengan fleksibilitasnya, sedangkan waterfall lebih terstruktur.

    Hal ini bisa dilihat dari perubahan dalam proses pengembangannya. 

    Agile testing memungkinkan adanya perubahan pada project development requirement, sedangkan requirement pada waterfall tidak bisa diubah ketika proses pengembangan sudah dimulai.

    4. Pelaksanaan pengujian

    Agile testing dijalankan bersamaan dengan proses software development.

    Di sisi lain, waterfall hanya bisa dijalankan setelah fase build atau pembangunan sudah selesai dijalankan.

    Baca Juga: System Integration Testing, Metode Pengujian yang Akan Mempermudah Pekerjaanmu

    Kelebihan Waterfall dan Agile Testing

    perbedaan agile dan waterfall testing

    © Unsplash.com

    Setelah mengetahui perbedaan antara waterfall dan agile testing, kamu juga perlu tahu kelebihan keduanya. 

    Untuk model waterfall, proses di dalamnya lebih mudah dijalankan. Hal ini disebabkan oleh setiap fase memiliki tujuan dan proses yang sangat spesifik. 

    Semua proses dan hasil akan terekam dengan baik, yang menjadikan metode ini akan sangat mudah digunakan meskipun ada pergantian tim di tengah-tengah proyek.

    Akan tetapi, metode ini memang lebih cocok untuk proyek kecil, ketika requirements yang dibutuhkan tidak terlalu rumit. 

    Kalau bicara agile testing, metode ini berfokus kepada klien dan berusaha mereka selalu terlibat dalam proses pengembangan tiap tahapan software

    Dengan metode ini, kesuksesan software development meningkat dan minim risiko terjadi kesalahan di tengah-tengah proses pengembangan.

    Baca Juga: Mengenal Teknik White Box Testing untuk Menguji Struktur Software

    Itu dia penjelasan lengkap seputar perbedaan agile dan waterfall testing, beserta kelebihanya masing-masing.

    Semoga setelah membaca artikel ini, kamu jadi lebih paham seputar tahap pengujian di dalam software development, ya.

    Ingin belajar lebih lanjut seputar dunia IT? Kamu bisa coba mengikuti Glints ExpertClass, lho.

    Glints ExpertClass adalah kelas yang akan dibawakan oleh para profesional di bidang IT, dengan pengalaman yang tak perlu diragukan lagi.

    Penasaran? Cari kelas yang ingin diikuti dan daftarkan dirimu sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait