System Integration Testing, Metode Pengujian yang Akan Mempermudah Pekerjaanmu

Diperbarui 04 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dalam rangkaian software testing, system integration testing adalah uji coba yang berada di level kedua setelah unit testing.

    Kalau ingin menjadi software engineer, wajib hukumnya bagimu untuk mempelajari dan memahami seluk-beluk SIT.

    Untungnya, Glints sudah menyiapkan penjelasannya hanya untukmu.

    Disarikan dari Guru99, Techopedia, dan Software Testing Fundamentals, ini dia penjelasan lengkap seputar system integration testing (SIT).

    Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

    Apa Itu System Integration Testing (SIT)?

    system integration testing adalah

    © Pexels.com

    Sebelum masuk ke manfaat, cara kerja, dan pendekatannya, pertama-tama kamu perlu mengetahui apa itu system integration testing.

    System integration testing atau biasa disingkat menjadi SIT adalah pengujian software yang dilakukan dalam lingkup gabungan antara hardware dan software

    Setelah melakukan itu, software engineer jadi bisa menilai sistemnya secara keseluruhan, mengetahui apakah persyaratannya sudah terpenuhi atau belum, dan lain-lain. 

    Di dalam sebuah sistem software, terdapat rangkaian modul atau semacam komponen. Nah, SIT ini diadakan untuk menguji interaksi di antara modul-modul tersebut.

    Baca Juga: 6 Kiat Belajar Software Engineering dengan Menyenangkan

    Kalau belum paham, Glints punya analogi yang mungkin lebih mudah untuk dipahami.

    Katakanlah kamu sedang menyusun jam dinding.

    Dalam proses penyusunan tersebut, tentu kamu akan membuat latar belakang, tempat baterai, jarum jam panjang untuk menit, pendek untuk jam, kecil untuk detik, dan komponen penting lain di dalamnya.

    Masing-masing komponen tentu akan diuji sendiri-sendiri terlebih dahulu.

    Akan tetapi, untuk mengetahui apakah jam tersebut berfungsi dengan baik, kamu perlu menguji setidaknya dua komponen utama atau lebih.

    Sama halnya dengan system integration testing, fokus utamanya adalah mengetahui apakah modul-modul yang dibuat terpisah dapat berfungsi dengan baik ketika disatukan. 

    Sampai sini sudah paham konsepnya, kan?

    Tujuan Testing Ini Dijalankan

    system integration testing adalah

    © Freepik.com

    Tujuan utama system integration testing adalah untuk menguji otomatisasi dari gabungan komponen yang ada, serta ketergantungan antara satu sama lain.

    Intinya, SIT berfokus pada mengecek interaksi dan interface dari tiap sistem yang ada. 

    Pengujian ini dibutuhkan untuk membangun program sekaligus mencari tahu apakah ada kesalahan dalam interface.

    Pengujian ini mengecek ketergantungan di dalam sebuah rangkaian sistem. Maka dari itu, prosesnya pun jadi lebih sederhana. 

    Pasalnya, terdapat banyak sekali komponen dan sistem yang ada. 

    Dengan mengikuti setiap rangkaiannya, pengujian jadi lebih teratur dan tidak berbelit-belit.

    Sistem lain yang bisa diintegrasikan atau digabungkan juga bisa saja eksternal, yang berarti dikembangkan oleh pihak luar. 

    Nah, biasanya sistem tersebut bisa didapatkan melalui application programming interface (API) atau microservice.

    Baca Juga: Dengarkan 8 Podcast Ini jika Ingin Belajar Programming dan Developing

    Cara Menjalankan SIT dan Pendekatan yang Bisa Digunakan

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah sempat disebutkan di atas, cara menjalankan system integration testing adalah dengan menguji masing-masing modul terlebih dahulu, diintegrasikan, lalu programnya baru akan diuji secara keseluruhan. 

    Untuk menjalankan SIT, kamu bisa menggunakan metode black box, grey box, atau white box testing. Itu semua tergantung pada apa yang sedang digabungkan. 

    Nah, dalam prosesnya, tentu akan ada permasalahan yang muncul. 

    Untuk menghindari hal tersebut terjadi terus-menerus, kamu bisa menggunakan pendekatan yang dinamakan incremental integration.

    Metode yang digunakan untuk pendekatan ini adalah black box testing, dengan integrasi baik itu bottom-up maupun top-down

    Dalam SIT itu sendiri, terdapat empat pendekatan utama. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing pendekatan.

    1. Big bang

    Pendekatan system integration testing yang pertama adalah big bang.

    Dengan menggunakan pendekatan ini, semua modul atau komponen digabungkan dan akan diuji dalam sekali percobaan. 

    Artinya, masing-masing modul tersebut harus sudah benar-benar siap untuk masuk ke tahap pengujian. 

    Ketika ada kesalahan, akan sulit untuk mencari sumbernya karena dari awal langsung digabungkan. 

    Kalau SIT bisa dijalankan lebih dari sekali, tidak direkomendasikan untuk menggunakan pendekatan ini.

    2. Top-down

    Pendekatan top-down dimulai dari modul paling atas, seperti contohnya user interface yang biasa dijadikan test driver.

    Setelah modul teratas diuji, baru berlanjut ke modul-modul bawahnya yang membutuhkan “stubs” untuk pengujiannya.

    3. Bottom-up

    Kebalikan dari top-down, bottom up berfokus pada pengujian unit yang ada di bawah terlebih dahulu baru ke paling atas.

    4. Hybrid/sandwich

    Pendekatan system integration testing yang terakhir adalah hybrid atau sandwich, gabungan dari top-down dan bottom-up.

    Sistem di sini dianggap seperti sandwich yang memiliki tiga lapisan, yaitu roti atas, roti bawah, dan isian. 

    Isian di tengah tersebut merupakan target utamanya. 

    Jadi, pengujian akan diarahkan ke target utama yang ada di tengah itu.

    Keuntungan pendekatan ini adalah lapisan atas dan bawah dapat diuji secara bersamaan.

    Akan tetapi, kekurangannya adalah pendekatan ini tidak menguji sub-system satu per satu terlebih dahulu.

    Baca Juga: Mengetahui Proses dan Peran Penting Software Development

    Itu dia penjelasan lengkap seputar SIT mulai dari definisi, tujuan dilaksanakan, sampai cara menjalankannya.

    Bagaimana, sudah mengerti, kan?

    Intinya, system integration testing adalah pengujian yang dilaksanakan di lingkungan hardware dan software agar bisa mengecek keseluruhan sistem. 

    Merasa punya kemampuan di bidang IT yang sudah mumpuni dan ingin menunjukkannya?

    Jangan khawatir, kamu bisa langsung mencari ribuan lowongan pekerjaan sebagai software engineer di Glints.

    Kalau ingin belajar lebih lanjut lagi seputar software engineering atau dunia IT secara umum, kamu bsia mengikuti Glints ExpertClass, lho.

    Glints ExpertClass adalah kelas yang akan dibawakan oleh para profesional di bidang IT, memberikanmu kesempatan untuk belajar langsung dari ahlinya. 

    Jadi, tunggu apa lagi? Cari kelas yang diinginkan dan jangan sampai ketinggalan kesempatan emas ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait