• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Dunia Kerja
  • Report
  • Tips Karier

Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

Tayang 22 Des 2021 - Dibaca 6 mnt
Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

Isi Artikel

    Bell curve adalah salah satu sistem penilaian dalam performance appraisal yang kerap jadi bahan perbincangan.

    Pasalnya, perusahaan jadi lebih mudah melakukan penilaian, tetapi tidak terlalu menguntungkan bagi mayoritas karyawan.

    Ingin tahu kelebihan dan kekurangan sistem penilaian ini serta tips menghadapinya?

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Apa Itu Bell Curve?

    bell curve adalah

    © thedailystar.net

    Mengutip sage HR, bell curve adalah sistem evaluasi performa karyawan yang dibagi menjadi terbaik, biasa saja, dan terburuk.

    Sistem penilaian ini nantinya akan terdiri dari:

    • 20% karyawan dengan performa terbaik
    • 70% karyawan dengan performa standar
    • 10% karyawan dengan performa di bawah standar

    Dari persentase tersebut, hasil akhir kurva akan berbentuk seperti bel.

    Karyawan yang termasuk ke dalam 20% biasanya akan mendapat kenaikan gaji atau insentif lain, 70% penghargaan biasa, sedangkan 10% harus dilatih kembali atau bahkan dilepas kalau dirasa kurang pas.

    Banyak yang bilang bahwa penilaian ini cukup kaku dan memaksa, karena memang tidak ada kategori atau aspek penilaian lainnya.

    Para manajer dan jajaran atas lainnya hanya boleh membagi karyawan mereka ke dalam tiga kategori tersebut.

    Baca Juga: Tetap Objektif Lewat 5 Langkah Menilai Diri saat Performance Review Ini

    Kelebihan dan Kekurangannya

    Kelebihan sistem bell curve

    bell curve adalah

    © Freepik.com

    Meskipun kerap dianggap kontroversial, sistem ini punya beberapa keunggulan.

    Beberapa kelebihan dari sistem bell curve adalah mengetahui orang-orang dengan performa kerja terbaik, mampu mendorong karyawan untuk lebih produktif, dan membantu manajer untuk menilai secara objektif. 

    Dalam metode ini, manajer dapat melihat siapa yang bekerja dengan baik dan mana karyawan dengan performa kerja yang buruk. Walaupun demikian, perlu diakui kalau tak semua dalam 10% performa kerjanya buruk.

    Sistem ini juga membuat karyawan lebih paham apakah mereka cocok di jabatan yang sekarang, apakah butuh pelatihan ulang, dan lainnya.

    Kekurangan sistem bell curve

    bell curve adalah

    © Freepik.com

    Beberapa kekurangan dari sistem penilaian bell curve adalah menciptakan kompetisi tidak sehat dan menghambat perkembangan perusahaan.

    Memang, di atas sempat disebutkan bahwa sistem ini justru meningkatkan perkembangan perusahaan. Akan tetapi, tidak untuk jangka panjang.

    Menurut Cavin HR, metode ini membuat orang-orang yang sebenarnya memiliki performa sangat baik, terpaksa harus ditempatkan pada kategori rata-rata saja.

    Alasannya bukan karena performa mereka kurang baik, tetapi karena persentase yang hanya memungkinkan 20% orang berada di kategori tertinggi.

    Alhasil, perkembangan perusahaan akan stagnan dan semua orang hanya memikirkan performa dirinya sendiri saja.

    Contoh lain, katakanlah ada orang bernama Adi yang menjabat sebagai content lead di sebuah perusahaan.

    Karena adanya sistem ini, ia akan berpikir dua kali untuk mempekerjakan orang yang bagus untuk menjadi anggota timnya.

    Kalau berada di posisi Adi, kamu pasti akan melakukan hal serupa agar terhindar masuk ke 10% dari karyawan yang kemungkinan besar dipecat, kan?

    Baca Juga: 4 Tips Menghadapi Persaingan Tidak Sehat Antar Divisi

    Tips Menghadapi Sistem Penilaian Ini

    1. Usahakan untuk selalu produktif

    bell curve adalah

    © Freepik.com

    Tips pertama untuk menghadapi sistem penilaian bell curve adalah dengan meningkatkan produktivitas kerja dan terus menjadi proaktif.

    Meskipun metode ini bisa dibilang kaku, yang menilai karyawan pada akhirnya adalah manajer. Kamu harus bisa memanfaatkan celah tersebut.

    Bayangkan saja kalau perusahaan menggunakan sistem ini dan yang melakukannya adalah robot, pasti akan lebih sulit, kan?

    Maka dari itu, penting bagimu untuk melakukan performa terbaik dan menjaga hubungan baik dengan atasan tersebut.

    Jangan mementingkan pekerjaan saja, luangkan waktu juga untuk bersosialisasi dan mencuri hati manajermu.

    Namun, usahakan untuk melakukannya dalam batas wajar, ya. Jangan sampai dianggap menjilat dan ada maunya saja.

    2. Buat dirimu jadi spesial dan berguna

    © Freepik.com

    Mengutip  Patch, cara lain untuk menghadapi metode bell curve adalah dengan membuat dirimu berguna dan tak tergantikan.

    Ketika kamu bisa meringankan pekerjaan manajer dan rekan kerja lainnya, mereka pasti ingin kamu tetap berada di perusahaan.

    Kalau kamu hanya menyelesaikan pekerjaan sendiri, selesai kerja langsung pulang dan tak ada basa-basi, bisa-bisa kamu ditempatkan di kurva terendah nantinya.

    Pastikan juga pekerjaanmu selalu selesai tepat waktu dan memenuhi persyaratan yang diminta.

    Baca Juga: 8 Tanda bahwa Kamu adalah seorang Pekerja Keras

    Karena bell curve adalah metode yang bisa dibilang cukup kaku, kamu harus bisa mencari celah dan memanfaatkannya dengan baik.

    Ingat, yang penting adalah kamu sudah melakukan yang terbaik. 

    Kalau sampai tiba-tiba berada di posisi 10% terbawah, tak masalah. Pasalnya, kalau semua orang sebenarnya menjalankan performa terbaik, kurva tersebut hanya mengurutkannya saja.

    Nah, kalau kamu ingin mengetahui lebih dalam sistem penilaian ini dan cara menghadapinya, kamu bisa bertanya ke para profesional di Glints Feed.

    Di sana, ada banyak pengguna Glints yang siap berbagi pengalaman mereka di dunia karier termasuk soal sistem penilaian seperti ini.

    Bermanfaat bukan? Yuk, diskusi sekarang dengan klik tombol di bawah!

    COBA GLINTS FEED


      bell curve bell curve adalah performance appraisal

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait

      • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

        Humaira Aliya 23 Des 2021
      • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

        Humaira Aliya 22 Des 2021
      • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

        Humaira Aliya 16 Jul 2021
      • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

        Humaira Aliya 06 Mei 2021
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Dunia Kerja
      • Report
      • Tips Karier

      Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

      Tayang 22 Des 2021 - Dibaca 6 mnt
      Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

      Isi Artikel

        Bell curve adalah salah satu sistem penilaian dalam performance appraisal yang kerap jadi bahan perbincangan.

        Pasalnya, perusahaan jadi lebih mudah melakukan penilaian, tetapi tidak terlalu menguntungkan bagi mayoritas karyawan.

        Ingin tahu kelebihan dan kekurangan sistem penilaian ini serta tips menghadapinya?

        Yuk, simak lebih lanjut!

        Apa Itu Bell Curve?

        bell curve adalah

        © thedailystar.net

        Mengutip sage HR, bell curve adalah sistem evaluasi performa karyawan yang dibagi menjadi terbaik, biasa saja, dan terburuk.

        Sistem penilaian ini nantinya akan terdiri dari:

        • 20% karyawan dengan performa terbaik
        • 70% karyawan dengan performa standar
        • 10% karyawan dengan performa di bawah standar

        Dari persentase tersebut, hasil akhir kurva akan berbentuk seperti bel.

        Karyawan yang termasuk ke dalam 20% biasanya akan mendapat kenaikan gaji atau insentif lain, 70% penghargaan biasa, sedangkan 10% harus dilatih kembali atau bahkan dilepas kalau dirasa kurang pas.

        Banyak yang bilang bahwa penilaian ini cukup kaku dan memaksa, karena memang tidak ada kategori atau aspek penilaian lainnya.

        Para manajer dan jajaran atas lainnya hanya boleh membagi karyawan mereka ke dalam tiga kategori tersebut.

        Baca Juga: Tetap Objektif Lewat 5 Langkah Menilai Diri saat Performance Review Ini

        Kelebihan dan Kekurangannya

        Kelebihan sistem bell curve

        bell curve adalah

        © Freepik.com

        Meskipun kerap dianggap kontroversial, sistem ini punya beberapa keunggulan.

        Beberapa kelebihan dari sistem bell curve adalah mengetahui orang-orang dengan performa kerja terbaik, mampu mendorong karyawan untuk lebih produktif, dan membantu manajer untuk menilai secara objektif. 

        Dalam metode ini, manajer dapat melihat siapa yang bekerja dengan baik dan mana karyawan dengan performa kerja yang buruk. Walaupun demikian, perlu diakui kalau tak semua dalam 10% performa kerjanya buruk.

        Sistem ini juga membuat karyawan lebih paham apakah mereka cocok di jabatan yang sekarang, apakah butuh pelatihan ulang, dan lainnya.

        Kekurangan sistem bell curve

        bell curve adalah

        © Freepik.com

        Beberapa kekurangan dari sistem penilaian bell curve adalah menciptakan kompetisi tidak sehat dan menghambat perkembangan perusahaan.

        Memang, di atas sempat disebutkan bahwa sistem ini justru meningkatkan perkembangan perusahaan. Akan tetapi, tidak untuk jangka panjang.

        Menurut Cavin HR, metode ini membuat orang-orang yang sebenarnya memiliki performa sangat baik, terpaksa harus ditempatkan pada kategori rata-rata saja.

        Alasannya bukan karena performa mereka kurang baik, tetapi karena persentase yang hanya memungkinkan 20% orang berada di kategori tertinggi.

        Alhasil, perkembangan perusahaan akan stagnan dan semua orang hanya memikirkan performa dirinya sendiri saja.

        Contoh lain, katakanlah ada orang bernama Adi yang menjabat sebagai content lead di sebuah perusahaan.

        Karena adanya sistem ini, ia akan berpikir dua kali untuk mempekerjakan orang yang bagus untuk menjadi anggota timnya.

        Kalau berada di posisi Adi, kamu pasti akan melakukan hal serupa agar terhindar masuk ke 10% dari karyawan yang kemungkinan besar dipecat, kan?

        Baca Juga: 4 Tips Menghadapi Persaingan Tidak Sehat Antar Divisi

        Tips Menghadapi Sistem Penilaian Ini

        1. Usahakan untuk selalu produktif

        bell curve adalah

        © Freepik.com

        Tips pertama untuk menghadapi sistem penilaian bell curve adalah dengan meningkatkan produktivitas kerja dan terus menjadi proaktif.

        Meskipun metode ini bisa dibilang kaku, yang menilai karyawan pada akhirnya adalah manajer. Kamu harus bisa memanfaatkan celah tersebut.

        Bayangkan saja kalau perusahaan menggunakan sistem ini dan yang melakukannya adalah robot, pasti akan lebih sulit, kan?

        Maka dari itu, penting bagimu untuk melakukan performa terbaik dan menjaga hubungan baik dengan atasan tersebut.

        Jangan mementingkan pekerjaan saja, luangkan waktu juga untuk bersosialisasi dan mencuri hati manajermu.

        Namun, usahakan untuk melakukannya dalam batas wajar, ya. Jangan sampai dianggap menjilat dan ada maunya saja.

        2. Buat dirimu jadi spesial dan berguna

        © Freepik.com

        Mengutip  Patch, cara lain untuk menghadapi metode bell curve adalah dengan membuat dirimu berguna dan tak tergantikan.

        Ketika kamu bisa meringankan pekerjaan manajer dan rekan kerja lainnya, mereka pasti ingin kamu tetap berada di perusahaan.

        Kalau kamu hanya menyelesaikan pekerjaan sendiri, selesai kerja langsung pulang dan tak ada basa-basi, bisa-bisa kamu ditempatkan di kurva terendah nantinya.

        Pastikan juga pekerjaanmu selalu selesai tepat waktu dan memenuhi persyaratan yang diminta.

        Baca Juga: 8 Tanda bahwa Kamu adalah seorang Pekerja Keras

        Karena bell curve adalah metode yang bisa dibilang cukup kaku, kamu harus bisa mencari celah dan memanfaatkannya dengan baik.

        Ingat, yang penting adalah kamu sudah melakukan yang terbaik. 

        Kalau sampai tiba-tiba berada di posisi 10% terbawah, tak masalah. Pasalnya, kalau semua orang sebenarnya menjalankan performa terbaik, kurva tersebut hanya mengurutkannya saja.

        Nah, kalau kamu ingin mengetahui lebih dalam sistem penilaian ini dan cara menghadapinya, kamu bisa bertanya ke para profesional di Glints Feed.

        Di sana, ada banyak pengguna Glints yang siap berbagi pengalaman mereka di dunia karier termasuk soal sistem penilaian seperti ini.

        Bermanfaat bukan? Yuk, diskusi sekarang dengan klik tombol di bawah!

        COBA GLINTS FEED


          bell curve bell curve adalah performance appraisal

          Leave a Reply

          Your email address will not be published. Required fields are marked *

          Artikel Terkait

          • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

            Humaira Aliya 23 Des 2021
          • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

            Humaira Aliya 22 Des 2021
          • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

            Humaira Aliya 16 Jul 2021
          • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

            Humaira Aliya 06 Mei 2021
          Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
          Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
          Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
          Kategori Topik
          • Tips Karier
          • Bidang Profesi
          • Konten Eksklusif
          • Kabar Glints
          Media Sosial
          • Facebook
          • Twitter
          • Instagram
          • LinkedIn
          Solusi Glints
          • Lowongan Kerja
          • Glints ExpertClass
          • Glints Community

          • Blog
            • Bidang Profesi
              • Marketing
              • Tech & Data
              • Media & Communications
              • Business Dev & Sales
              • Product
              • Design
            • Tips Karier
              • Mengawali Karier
              • Dunia Kerja
            • Konten Eksklusif
              • Artikel Expert
              • Panduan
              • Laporan
            • Dari Glints
              • Panduan Komunitas & Konten
              • Campaign Berlangsung
              • Kabar Produk
              • Kabar Glints
          • Lowongan Kerja
          • Glints ExpertClass
          • Glints Community



          • Dunia Kerja
          • Report
          • Tips Karier

          Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

          Tayang 22 Des 2021 - Dibaca 6 mnt
          Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

          Isi Artikel

            Bell curve adalah salah satu sistem penilaian dalam performance appraisal yang kerap jadi bahan perbincangan.

            Pasalnya, perusahaan jadi lebih mudah melakukan penilaian, tetapi tidak terlalu menguntungkan bagi mayoritas karyawan.

            Ingin tahu kelebihan dan kekurangan sistem penilaian ini serta tips menghadapinya?

            Yuk, simak lebih lanjut!

            Apa Itu Bell Curve?

            bell curve adalah

            © thedailystar.net

            Mengutip sage HR, bell curve adalah sistem evaluasi performa karyawan yang dibagi menjadi terbaik, biasa saja, dan terburuk.

            Sistem penilaian ini nantinya akan terdiri dari:

            • 20% karyawan dengan performa terbaik
            • 70% karyawan dengan performa standar
            • 10% karyawan dengan performa di bawah standar

            Dari persentase tersebut, hasil akhir kurva akan berbentuk seperti bel.

            Karyawan yang termasuk ke dalam 20% biasanya akan mendapat kenaikan gaji atau insentif lain, 70% penghargaan biasa, sedangkan 10% harus dilatih kembali atau bahkan dilepas kalau dirasa kurang pas.

            Banyak yang bilang bahwa penilaian ini cukup kaku dan memaksa, karena memang tidak ada kategori atau aspek penilaian lainnya.

            Para manajer dan jajaran atas lainnya hanya boleh membagi karyawan mereka ke dalam tiga kategori tersebut.

            Baca Juga: Tetap Objektif Lewat 5 Langkah Menilai Diri saat Performance Review Ini

            Kelebihan dan Kekurangannya

            Kelebihan sistem bell curve

            bell curve adalah

            © Freepik.com

            Meskipun kerap dianggap kontroversial, sistem ini punya beberapa keunggulan.

            Beberapa kelebihan dari sistem bell curve adalah mengetahui orang-orang dengan performa kerja terbaik, mampu mendorong karyawan untuk lebih produktif, dan membantu manajer untuk menilai secara objektif. 

            Dalam metode ini, manajer dapat melihat siapa yang bekerja dengan baik dan mana karyawan dengan performa kerja yang buruk. Walaupun demikian, perlu diakui kalau tak semua dalam 10% performa kerjanya buruk.

            Sistem ini juga membuat karyawan lebih paham apakah mereka cocok di jabatan yang sekarang, apakah butuh pelatihan ulang, dan lainnya.

            Kekurangan sistem bell curve

            bell curve adalah

            © Freepik.com

            Beberapa kekurangan dari sistem penilaian bell curve adalah menciptakan kompetisi tidak sehat dan menghambat perkembangan perusahaan.

            Memang, di atas sempat disebutkan bahwa sistem ini justru meningkatkan perkembangan perusahaan. Akan tetapi, tidak untuk jangka panjang.

            Menurut Cavin HR, metode ini membuat orang-orang yang sebenarnya memiliki performa sangat baik, terpaksa harus ditempatkan pada kategori rata-rata saja.

            Alasannya bukan karena performa mereka kurang baik, tetapi karena persentase yang hanya memungkinkan 20% orang berada di kategori tertinggi.

            Alhasil, perkembangan perusahaan akan stagnan dan semua orang hanya memikirkan performa dirinya sendiri saja.

            Contoh lain, katakanlah ada orang bernama Adi yang menjabat sebagai content lead di sebuah perusahaan.

            Karena adanya sistem ini, ia akan berpikir dua kali untuk mempekerjakan orang yang bagus untuk menjadi anggota timnya.

            Kalau berada di posisi Adi, kamu pasti akan melakukan hal serupa agar terhindar masuk ke 10% dari karyawan yang kemungkinan besar dipecat, kan?

            Baca Juga: 4 Tips Menghadapi Persaingan Tidak Sehat Antar Divisi

            Tips Menghadapi Sistem Penilaian Ini

            1. Usahakan untuk selalu produktif

            bell curve adalah

            © Freepik.com

            Tips pertama untuk menghadapi sistem penilaian bell curve adalah dengan meningkatkan produktivitas kerja dan terus menjadi proaktif.

            Meskipun metode ini bisa dibilang kaku, yang menilai karyawan pada akhirnya adalah manajer. Kamu harus bisa memanfaatkan celah tersebut.

            Bayangkan saja kalau perusahaan menggunakan sistem ini dan yang melakukannya adalah robot, pasti akan lebih sulit, kan?

            Maka dari itu, penting bagimu untuk melakukan performa terbaik dan menjaga hubungan baik dengan atasan tersebut.

            Jangan mementingkan pekerjaan saja, luangkan waktu juga untuk bersosialisasi dan mencuri hati manajermu.

            Namun, usahakan untuk melakukannya dalam batas wajar, ya. Jangan sampai dianggap menjilat dan ada maunya saja.

            2. Buat dirimu jadi spesial dan berguna

            © Freepik.com

            Mengutip  Patch, cara lain untuk menghadapi metode bell curve adalah dengan membuat dirimu berguna dan tak tergantikan.

            Ketika kamu bisa meringankan pekerjaan manajer dan rekan kerja lainnya, mereka pasti ingin kamu tetap berada di perusahaan.

            Kalau kamu hanya menyelesaikan pekerjaan sendiri, selesai kerja langsung pulang dan tak ada basa-basi, bisa-bisa kamu ditempatkan di kurva terendah nantinya.

            Pastikan juga pekerjaanmu selalu selesai tepat waktu dan memenuhi persyaratan yang diminta.

            Baca Juga: 8 Tanda bahwa Kamu adalah seorang Pekerja Keras

            Karena bell curve adalah metode yang bisa dibilang cukup kaku, kamu harus bisa mencari celah dan memanfaatkannya dengan baik.

            Ingat, yang penting adalah kamu sudah melakukan yang terbaik. 

            Kalau sampai tiba-tiba berada di posisi 10% terbawah, tak masalah. Pasalnya, kalau semua orang sebenarnya menjalankan performa terbaik, kurva tersebut hanya mengurutkannya saja.

            Nah, kalau kamu ingin mengetahui lebih dalam sistem penilaian ini dan cara menghadapinya, kamu bisa bertanya ke para profesional di Glints Feed.

            Di sana, ada banyak pengguna Glints yang siap berbagi pengalaman mereka di dunia karier termasuk soal sistem penilaian seperti ini.

            Bermanfaat bukan? Yuk, diskusi sekarang dengan klik tombol di bawah!

            COBA GLINTS FEED


              bell curve bell curve adalah performance appraisal

              Leave a Reply

              Your email address will not be published. Required fields are marked *

              Artikel Terkait

              • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

                Humaira Aliya 23 Des 2021
              • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

                Humaira Aliya 22 Des 2021
              • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

                Humaira Aliya 16 Jul 2021
              • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

                Humaira Aliya 06 Mei 2021
              Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
              Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
              Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
              Kategori Topik
              • Tips Karier
              • Bidang Profesi
              • Konten Eksklusif
              • Kabar Glints
              Media Sosial
              • Facebook
              • Twitter
              • Instagram
              • LinkedIn
              Solusi Glints
              • Lowongan Kerja
              • Glints ExpertClass
              • Glints Community
              Scroll Up