Lakukan Penjualan Antirepot dengan Model Channel Sales

Tayang 11 Des 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Ternyata, kamu tetap bisa “berjualan” tanpa harus “berjualan”, lho. Channel sales adalah nama untuk strategi itu. Memangnya, apa itu channel sales?

    Selain itu, apa saja kelebihan dan kekurangannya? Apa bedanya dengan direct selling?

    Glints akan menjelaskan semua kepadamu dalam artikel ini. Simak selengkapnya, yuk!

    Apa Itu Channel Sales?

    definisi channel sales

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dari pengertian. Sebenarnya, channel sales merupakan salah satu model bisnis.

    Nah, di dalamnya kamu melibatkan seorang atau sekelompok partner bisnis. Dialah yang akan melakukan penjualan pada konsumen secara langsung.

    Partner bisnis ini kerap disebut dengan pihak ketiga. Ia datang di antara kamu dan pelangganmu.

    Kamu hanya bertindak sebagai penyuplai produk saja. Meski begitu, merek produk tetaplah milikmu.

    Model bisnis ini juga bisa bermacam-macam bentuknya. Kira-kira, apa sajakah bentuk channel sales itu? Mengutip HubSpot, ini dia jawabannya:

    • reseller
    • affiliate partner
    • distributor
    • pembeli grosir
    • value added reseller
    • dan lain-lain

    Baca Juga: Kupas Tuntas Franchise, Berbisnis dengan Brand yang Sudah Ada

    Plus Minus Channel Sales

    Model penjualan seperti ini punya banyak kelebihan, lho! Meski begitu, ia tetap punya beberapa kekurangan.

    Dengan mengetahui semuanya, kamu tentu bisa menilai apakah model bisnis ini cocok untukmu.

    Dirangkum dari Pipedrive, inilah kelebihan dan kekurangan itu:

    Kelebihan channel sales

    apa saja kelebihan channel sales itu

    © Freepik.com

    1. Memperbesar bisnis dengan mudah

    Jika ada banyak orang yang menjual produkmu, perusahaan tentu lebih cepat berkembang. Ini juga berlaku dalam strategi penjualan yang satu ini.

    Akan ada banyak partner yang turut mempromosikan dan menjual produkmu. Kamu hanya perlu membuat produk saja.

    Meski begitu, tetap saja, ada beberapa pengecualian. Jika kamu memilih berbisnis dengan model value added seller, pembesaran nilai ini bisa jadi tak terjadi dengan cepat.

    Sebab, durasi penambahan nilai mereka bisa memakan waktu yang lama. Bahkan, beberapa reseller dengan model bisnis ini butuh waktu hingga 6 bulan.

    2. Masuk ke pasar baru

    Untukmu yang ingin merambah pasar luar negeri, coba lirik model bisnis yang satu ini. Ternyata, ia memudahkan proses memperluas pasar ke kancah internasional.

    Kamu tak perlu lagi meriset pasar yang jauh. Sebab, sudah ada partner bisnis yang memahami seluk-beluk audiens di sana.

    Strategi ini punya risiko yang kecil. Selain itu, biayanya juga murah.

    Bukan cuma luar negeri saja, lho. Untukmu yang ingin menyentuh demografi baru, channel sales boleh dicoba.

    Ingat, tiap penjual tentu punya audiensnya masing-masing. Dengan berjualan lewat mereka, kamu menyentuh pasar yang lebih luas.

    3. Hemat

    Apakah sekarang kamu harus membungkus paket pelanggan satu per satu? Proses ini tentu memakan waktu yang lama.

    Lewat channel selling, kamu tak perlu melakukan semua itu. Produk akan dikirimkan dalam jumlah yang besar. Tak perlu lagi membungkus semuanya satu per satu.

    Sumber daya yang kamu hemat bukan waktu saja. Biaya juga bisa kamu tekan dengan model bisnis ini.

    Baca Juga: Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth

    Kekurangan channel sales

    kekurangan channel sales itu

    © Freepik.com

    1. Sulit mengontrol bisnis

    Dengan banyaknya “tangan” di proses penjualan, kamu akan kesulitan mengontrolnya. Inilah yang jadi kekurangan pertama channel selling.

    Kamu tak benar-benar bisa ikut campur interaksi mereka dengan pelanggan. Risiko ini membesar jika partner bisnismu belum punya banyak pengalaman.

    Jika terjadi kesalahan, meski berstatus partner, namamu juga bisa ikut tercoreng. Hal ini tentu harus kamu pertimbangkan matang-matang.

    2. Untung kecil

    Dalam model bisnis ini, partnermu tentu juga mencari untung. Ini membuatmu harus mengurangi profit yang kamu dapatkan.

    Meski begitu, ingat, kamu menghemat banyak waktu dan tenaga untuk hal lainnya. Jika dihitung-hitung, bisa saja, channel selling membawa laba yang lebih besar.

    3. Hubungan tak langsung dengan konsumen

    Sebenarnya, seperti apakah konsumenmu? Apa ekspektasi mereka dan apa masalah yang mereka hadapi?

    Pertanyaan ini sulit dijawab jika kamu menggunakan model bisnis channel selling. Sebab, kamu tak bersentuhan langsung dengan pelanggan.

    Meski begitu, tenang saja, masalah ini tetap ada solusinya. Kamu bisa membuat program konsultan untuk tiap partnermu. Dengan begitu, kamu tetap bisa mempelajari perilaku konsumen secara dekat.

    Channel Sales vs Direct Sales

    vs

    © Freepik.com

    Ada sebuah model bisnis lain bernama direct sales. Ia kerap beriringan dengan channel sales.

    Melansir The Balance SMB, model bisnis yang satu ini, kamu tak perlu partner bisnis lagi. Penjualan kamu lakukan langsung ke konsumen.

    Di antara kedua model bisnis ini, manakah yang lebih baik? Kata Inuit QuickBooks, jawabannya adalah tidak ada.

    Semuanya tergantung situasi dari perusahaanmu. Situasi ini bisa berupa kondisi keuangan, produk yang dijual, pasarmu, dan lain-lain.

    Selain itu, keduanya bisa jadi bukan pilihan hitam-putih, lho. Kamu bisa saja melakukan channel selling dan direct selling untuk produk dan waktu yang sama.

    Baca Juga: 8 Teknik Closing yang Bisa Diterapkan Sales untuk Tingkatkan Penjualan

    Selesai sudah penjelasan dari Glints soal apa itu channel sales. Bagaimana, apakah kamu tertarik menjalani bisnis dengan model ini?

    Jika memang belum, tenang saja. Masih ada banyak strategi dan model bisnis yang bisa kamu pilih. 

    Semua itu bisa kamu pelajari di Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah kelas dengan bahasan berbagai industri kerja.

    Di sana, dunia sales dan pengembangan bisnis selalu dibahas. Ada juga pilihan kelas untuk pengembangan dirimu, lho.

    Pematerinya juga bukan orang sembarangan. Di sana, hanya ada para ahli dengan pengalaman tahunan.

    Jadi, tunggu apa lagi? Temukan kelas yang tepat untukmu sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait