Empathy Map: Arti, Manfaat, Elemen, dan Cara Membuatnya

Diperbarui 17 Feb 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Sedang melakukan riset pengguna? Jika begitu, empathy map atau peta empati adalah tool yang bisa membantumu.

    Katanya, ia juga bisa digunakan untuk departemen lain di perusahaan, lho. Pihak yang akan diuntungkan bukan hanya desainer produk saja.

    Menarik, bukan? Simak penjelasan tentangnya di bawah ini, yuk!

    Arti Empathy Map

    Empathy map adalah sebuah tool atau dokumen. Ia dapat membantumu memahami pengguna dari produk.

    Nah, ia bisa digunakan dalam proses design thinking. Lebih tepatnya, ia ada di tahap pertama bernama empathize.

    Secara teknis, tool ini bisa digunakan dalam tahap wawancara pengguna. Peta ini juga bisa dimanfaatkan saat diskusi antardesainer produk.

    Kata Interaction Design Foundation, ia juga bisa dipakai untuk membuat persona, lho. Nantinya, persona tersebut juga memudahkan proses desain produkmu.

    Baca Juga: Ini Dia Perbedaan dan Persamaan antara User dan Buyer Persona

    Peta empati berbentuk seperti di bawah ini:

    contoh empathy map peta empati

    © IBM.com

    Nantinya, kamu bisa menuliskan beragam hal di sana. Biasanya, satu kalimat ditulis dalam sticky notes, lalu ditempel di kuadran tertentu.

    Tiap kuadrannya punya arti yang berbeda-beda. Melansir NNgroup, penjelasan tiap kuadran itu adalah:

    • says, apa yang dikatakan pengguna saat wawancara, misalnya:
      • “Saya kurang paham apa yang harus dilakukan di halaman ini.”
      • dan lain-lain
    • thinks, apa yang dipikirkan user saat menggunakan produk, misalnya:
      • “Ini menjengkelkan.”
      • dan lain-lain
    • does, apa yang dilakukan pengguna atas produk, misalnya:
      • me-refresh halaman berkali-kali
      • dan lain-lain
    • feels, apa yang dirasakan user saat menggunakan produk, misalnya:
      • tidak sabar
      • bingung
      • khawatir
      • dan lain-lain

    Manfaat Empathy Map

    Kamu telah memahami pengertian dari peta empati ini. Lantas, apakah empathy map adalah tool yang penting?

    Jawabannya adalah tentu saja iya. Empathy map punya berbagai manfaat. 

    Kata UX Collective, peta ini bisa memperjelas hasil wawancara pengguna. Kamu bisa memahami keinginan dan kebutuhan user lewatnya,

    Terlebih lagi, kata Career Foundry, peta ini tak harus diisi lewat wawancara. Kamu bisa mendapat datanya dari survei atau riset lainnya.

    Bukan hanya dari segi product design saja, lho. Kata Customer Think, peta ini juga bisa dipakai untuk memahami pelanggan, hal yang dilakukan departemen pemasaran atau penjualan.

    Baca Juga: Simak 10 Ciri Produk User Friendly, Desainer Produk Harus Paham!

    Elemen Penting Empathy Map

    Melansir UX Booth, ada empat elemen penting dari peta empati, antara lain: 

    1. Tentukan fokus dan tujuan

    Siapa orang yang ada di dalam peta itu? Pastikan ia benar-benar spesifik dan menggambarkan user-mu.

    Selain itu, tentukan tujuan dari penggambaran petamu. Apa yang dimaksud dengan “kesuksesan langkah” dalam produkmu? 

    Apakah saat user berhasil menggunakan fitur tertentu? Jangan-jangan, ia malah soal menghindari eror?

    2. Gambarkan dunia di luar pengguna

    Sudah punya fokus dan tujuan? Saatnya bertanya pada para pengguna.

    Kamu bisa mulai dari persepsi pengguna atas produkmu. Ini masuk ke kuadran says dan thinks.

    Untuk tahap empathy map yang satu ini, pertanyaan yang bisa kamu ajukan adalah:

    • Apa yang Anda lihat?
    • Apa yang Anda lakukan dan katakan?
    • Apa yang Anda dengar?

    Semua ini tak melulu soal produk, lho. Kamu juga bisa bertanya apa yang mereka tonton, sikap mereka, dan lain-lain.

    Ini akan membuatmu lebih mudah memahami apa ekspektasi mereka.

    3. Gambarkan pemikiran pengguna

    Saatnya mengisi dua kuadran lain dalam peta empati. Dua kuadran itu adalah thinks and feels.

    Dua-duanya berasal dari dalam diri user. Kira-kira, apa pikiran dan perasaan mereka saat menggunakan produkmu?

    Coba lihat kedua belah sisi. Apa yang sudah baik, serta apa yang masih membuat mereka kebingungan atau kesal?

    4. Simpulkan empathy map

    Selesai sudah penyusunan empathy map-mu. Sekarang, coba simpulkan apa yang kamu dapat dari sana.

    Kamu juga bisa membuat versi elektronik dari peta ini, lho. Dengan begitu, semua orang pun bisa dengan mudah membagikan dan membacanya.

    Tips Membuat Empathy Map

    Untuk membuat empathy map yang efektif, berikut Glints rangkum beberapa tipsnya dari Lucidspark:

    1. Mulai dengan satu hal

    Kuadran pertama empathy map adalah dengan menggunakan informasi apapun dari sumber utama untuk memulainya.

    Tidak ada peraturan khusus, kamu bisa saja menambahkan sebuah kutipan, setelahnya memaparkan konteks dari kutipan tersebut.

    2. Definisikan pengguna

    Walaupun kamu telah melakukan riset pengguna, tidak semua yang mengisi surveimu adalah target users.

    Makanya, sebelum membuat empathy map, kamu harus bisa menentukan siapa pengguna utama kamu.

    Penting untuk mengetahui target users secara detail, seperti apakah kamu mendesain untuk single user atau segment user.

    3. Mengumpulkan hasil riset

    Empathy map bisa dibuat setelah kamu berhasil mengumpulkan porsi tertentu dari hasil riset.

    Pastikan bahwa apa yang kamu masukkan ke dalam empathy map sudah sesuai dengan hasil riset, bukan hanya dari dugaan saja.

    Empathy map harus disertai dengan bukti dan data.

    4. Jangan terlalu saklek/sesuai aturan

    Poin-poin yang kamu buat dalam empathy map tidak bersifat pasti atau masih bisa diubah.

    Gunakan sticky notes atau cloud-based tool dalam pembuatannya agar anggota tim lainnya bisa memberikan input dan perubahan pada empathy map.

    5. Sesuaikan dengan kebutuhan

    Tidak ada aturan pasti tentang apa yang harus ada dalam empathy map.

    Ini artinya, kamu dan tim bisa membuat bagian-bagian baru yang sesuai dengan kebutuhan produk.

    Kamu bisa juga menambahkan ilustrasi dan kategori warna pada empathy map.

    6. Analisis map yang sudah terisi

    Saat empathy map sudah terisi, pelajari secara perlahan apakah poin-poin yang ada di dalamnya sudah sesuai dan memiliki value pada rencanamu.

    Jangan lupa juga untuk tetap membuatnya sederhana dan mudah dipahami.

    Baca Juga: 10 Contoh Pertanyaan Interview UX Researcher

    Selesai sudah penjelasan Glints yang satu ini. Ingat, empathy map atau peta empati adalah satu dari banyak tool yang bisa digunakan untuk memahami pengguna.

    Lantas, di mana kamu bisa mempelajari tool yang lain? Glints ExpertClass adalah jawabannya.

    Glints ExpertClass merupakan kelas dengan pembahasan banyak bidang pekerjaan. Dunia produk dan desain juga ada di sana, lho.

    Pematerinya adalah orang-orang ahli yang kaya pengalaman. Dengan mendaftar, kamu tentu bisa belajar banyak dari mereka.

    Jadi, tunggu apa lagi? Ikut kelasnya sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait