Plus dan Minus Kerja di Rumah yang Perlu Kamu Pertimbangkan
Isi Artikel
Dua tahun lalu saat kerja di konsultan pendidikan, saya sering bertemu dengan rekan-rekan representatif kampus dari luar negeri. Beberapa dari mereka tidak berkantor di gedung, rukan, atau sekolah melainkan berkantor dan kerja dii rumah. Awalnya saya kurang paham juga dengan maksud kerja di rumah, sampai rekan-rekan saya akhirnya bercerita soal konsep kerja di rumah yang mereka lakukan sehari-hari. Sebagai representatif universitas luar negeri, biasanya tidak terlalu banyak hal yang harus dilakukan di ruangan selayaknya kantor. Tugas yang kebanyakan visit ke partner sekolah di kota-kota besar di Indonesia jadi pertimbangan juga untuk manajemen universitas di luar sana tidak menyewakan kantor buat representatifnya di Indonesia. Selain itu, 1 universitas biasanya hanya punya 2-3 orang wakil saja di Indonesia, jadi kerja di rumah atau home-based office memang dinilai lebih efisien dari segi fungsi dan dana.
Itu tadi cuma sedikit dari latar belakang seseorang kerja di rumah. Kamu juga bisa memilih untuk kerja di rumah alias work at home, selama perusahaan kamu tidak masalah dengan hal tersebut. Selain perusahaan asing, startup juga biasanya memberi peluang buat kamu kerja di rumah,karena saat baru didirikan banyak kerjaan yang bisa dikerjakan remote. WFH punya konsekuensi dan benefit, sama seperti kerja di kantor atau gedung. Apa saja plus dan minus yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih profesi yang memungkinkan untuk kerja di rumah?
1. Distraksi domestik
© sittercity.com
Kerja di rumah berarti beraktivitas bersama dengan anggota keluarga lainnya. Buat kamu yang punya sudah punya anak, tangisan dan ajakan main akan jadi menu sehari-hari yang menemani kamu kerja di rumah.
Bahkan, kamu yang belum berkeluarga juga bisa saja terpecah konsentrasi pas kerja di rumah karena harus bantu orang tua menyiapkan arisan keluarga atau mengurus peliharaan yang sudah seminggu belum mandi. Kegiatan sederhana yang bisa jadi lupa kamu perhitungkan saat memutuskan kerja di rumah, ternyata tidak semudah itu mengatasinya.
2. Network yang tidak bertambah
© 24hrcares.com
Kemungkinan besar lingkar pertemanan di bidang kerjamu akan stagnan. Beda kalau kamu masih berkantor, biasanya akan ada saja workshop, pertemuan regular, atau undangan seminar untuk bertukar info seputar kerjaan. Kerja di rumah akan memperkecil kemungkinan kamu untuk mendapat event tadi.
Beruntung kalau perusahaan kamu cukup besar dan sudah tergabung di komunitas industri, masih ada kemungkinan untuk diundang ke acara yang bisa upgrade pengetahuan, meskipun kamu kerja di rumah. Event tadi akan membuka peluang untuk kenal dengan rekan-rekan yang satu indudtri denganmu. Kalau kamu penganut sistem kerja di rumah dan jarang ikut kegiatan komunitas, bisa-bisa kamu jadi kuper alias kurang pergaulan.
3. Semakin sering jajan & hang out
© thehumanist.com
Menurut saya, poin ini juga minus dan bukan keuntungan buat yang kerja di rumah. Kenapa? Delivery service makanan sangat laris manis sekarang ini, buat kamu yang kerja di rumah biasanya akan ada rasa malas atau bosan sama masakan asisten rumah tangga. Akhirnya memesan makan atau pergi ke mall sekaligus penyegaran pikiran. Sekali seminggu mungkin tidak akan jadi masalah, repotnya kalau ini berlangsung tiap hari. Bukannya lebih hemat karena berkantor dan kerja di rumah, yang ada kamu bisa lebih boros. Kalau tidak pandai mengatur bujet dan mawas diri, penghasilan kamu bisa terkuras hanya untuk pola hidup seperti ini.
Sekarang kamu juga perlu tahu hal positif yang bisa didapat kalau kerja di rumah. Supaya bisa mempertimbangkan tawaran yang mungkin sedang menunggu balasan email kamu.
4. Efisiensi biaya
© Mal B via linkedin.com
Jika dihadapkan dengan situasi kantor pusat ada di belahan dunia lain, sedangkan di Indonesia cuma ada 1-5 staf, menyewa gedung kantor atau 1 lantai kantor sekalipun tidak efektif. Baik dari segi dana maupun fungsi ruang kerja tersebut. Makanya, perusahaan asing yang besar sekalipun lebih memilih menerapkan kerja di rumah bagi representatif atau staf yang ada di luar negeri jauh dari headquarter office. Bayangkan saja penghematan yang bisa dilakukan kalau stafnya kerja di rumah dibanding biaya sewa, perawatan, dan keamanan gedung yang harus dibayar tiap bulan. Belum lagi pemakaian listrik dan air yang tetap harus dibayar meskipun para staf sedang tugas di luar.
Sementara kalau kerja di rumah, kamu bisa memanfaatkan semua sumber daya yang ada buat mendukung pekerjaan kamu. Startup biasanya juga cukup fleksibel dalam mengatur meeting, bisa di kafe, restoran yang punya private room, atau kalau atasan sedang di luar kota/abroad tinggal sesuaikan jam untuk bisa conference call. Efisiensi biaya ini tentu harus diimbangi dengan fasilitas di rumah kamu yang setidaknya bisa membantu kamu terkoneksi dengan tim setiap saat. Teknologi bernama Wi-Fi akan bantu kamu agar bisa kerja di rumah dengan efektif. Kalau sinyal dan koneksi internet stabil maka kamu sudah punya elemen utama untuk kerja di rumah. Koneksi internet atau Wi-Fi juga bisa dipakai untuk anggota keluarga lain, jadi berfungsi dengan maksimal.
5. Hidup lebih disiplin
© entrepreneur.com
Hal positif lain jika kamu menerima tawaran untuk kerja di rumah adalah kesempatan untuk hidup disiplin. Bukan berarti tidak kerja di kantor yang ada SOP jadi seenaknya dengan jadwal. Malahan, kamu harus lebih apik merinci jadwal kegiatan dan pekerjaan yang harus diselesaikan setiap harinya, lengkap dengan durasinya juga kalau perlu. Kunci agar kerja di rumah tetap optimal adalah disiplin. Pastikan tiap harinya kamu patuh dengan jadwal yang sudah dibuat sendiri supaya tidak direpotkan dengan tumpukan pekerjaan hasil kebanyakan menunda. Sekalipun kamu kerja di startup atau perusahaan asing yang beda zona waktu, tapi perusahaan ini biasanya ritme kerjanya cepat, jadi kamu perlu seirama dengan gaya bekerja yang santai tapi standby ini. Semakin cepat pekerjaan selesai, makin cepat juga invoice bisa segera cair. Klien tenang, kamu pun senang.
6. Meningkatkan produktivitas
© rd.com
Beruntungnya, bagi kamu yang kerja di rumah bisa melakukan banyak hal lain kalau sudah disiplin dengan jadwal yang ada. Lebih cepat pekerjaan selesai, semakin beragam lagi kergiatan yang bisa kamu kerjakan. Kesempatan buat kamu eksplor kreativitas atau hobi yang susah dilakukan selama kerja kantoran. Hobi membuat kue, menulis, atau masak untuk keluarga jadi sangat mungkin kamu lakukan.
Bukan rahasia lagi kalau orang yang kerja di rumah juga punya usaha sampingan, hobi kamu tadi bisa ditekuni lebih serius dan menambah gemuk rekening setiap bulannya kalau memang dijadikan bisnis. Jadi, sebenarnya banyak hal positif yang bisa kamu dapatkan kalau kerja di rumah. Tidak perlu bermacet-macetan menuju kantor, bisa tetap update juga dengan berita selama kamu rajin baca dan tetap aktif dalam komunitas terkait pekerjaanmu.
Selain memberikan tips-tips untuk mengembangkan kariermu, Glints juga dapat membantu kamu dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat kamu. Sign up di Glints sekarang dan temukan berbagai kesempatan kerja di internship, part-time, hingga full-time.