Memahami Co-Branding, Strategi Menghasilkan Produk-Produk Unik

Tayang 31 Mei 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Awal 2021, muncul produk hasil kolaborasi brand jamu dengan brand makeup yang viral. Hasil kolaborasi ini adalah contoh dari co-branding.

    Hasil co-branding cenderung unik dan menarik minat konsumen. Sebagian bahkan dijual dalam edisi terbatas, sehingga meningkatkan minat beli konsumen.

    Namun, apa sebenarnya co-branding? Bagaimana cara sebuah brand menggaet brand lain untuk melakukan co-branding? Yuk, simak selengkapnya.

    Definisi Co-Branding

    Dilansir dari Investopediaco-branding adalah sebuah strategi yang memanfaatkan berbagai brand produk atau jasa sebagai bagian dari aliansi strategis.

    Setiap brand dalam aliansi strategis tersebut menyumbangkan identitasnya untuk menciptakan brand yang menyatu dengan bantuan logo dan skema warna yang unik untuk menegaskan identitas brand.

    Co-branding dapat dilakukan oleh dua (atau lebih) brand yang secara sadar memutuskan untuk berkolaborasi pada produk khusus.

    Kelebihan co-branding

    Menurut The Branding Journal, berikut adalah beberapa kelebihan yang akan didapatkan brand ketika melakukan co-branding.

    • Produk yang diluncurkan melalui co-branding tidak hanya menyasar konsumen yang telah loyal, tapi juga menarik perhatian konsumen baru.
    • Ketika dieksekusi secara strategis dan efektif, dapat meningkatkan brand recognition dari masing-masing brand yang berkolaborasi.
    • Brand akan mendapatkan rasa hormat dan kredibilitas ketika berkolaborasi dengan partner yang memiliki reputasi baik dan aspiratif.
    • Menghemat pengeluaran brand untuk melakukan promosi produk baru.

    Kekurangan co-branding

    Meski memiliki berbagai kelebihan, jenis kolaborasi ini juga tidak luput dari berbagai kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan yang mungkin akan dihadapi ketika melakukan co-branding.

    • Kolaborasi menuntut brand untuk berbagi kepercayaan dan sumber daya serta mengikuti pedoman dengan cermat. Tanpa hal-hal tersebut, co-branding akan sulit dilakukan.
    • Brand perlu mempertimbangkan reaksi konsumen terhadap kolaborasi ini. Brand image dapat berbenturan dan menyebabkan kaburnya segmen pasar yang dituju jika brand gagal menunjukkan koneksi yang mulus dan masuk akal.

    Jika dua hal di atas tidak dipertimbangkan, produk yang dihasilkan dapat gagal, brand image masing-masing brand dapat menurun, dan usaha yang perlu dikeluarkan bisa menjadi sangat mahal.

    Baca Juga: Brand Fatigue, Fenomena Marketing yang Membuatmu Kehilangan Konsumen

    Co-Branding vs Co-Marketing

    co-branding adalah

    © Thebrandingjournal.com

    Banyak yang mengira, co-branding adalah istilah lain dari co-marketing. Padahal, kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda.

    Co-branding adalah sebuah kolaborasi antar brand yang menghasilkan produk baru dengan mengkombinasikan ciri khas dari masing-masing brand tersebut.

    Melalui co-branding, masing-masing brand memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produk ataupun brand mereka kepada target konsumen brand lainnya.

    Sementara itu, co-marketing merupakan sebuah strategi marketing yang telah disepakati beberapa brand untuk mempromosikan masing-masing produknya secara bersamaan.

    Co-marketing memungkinkan masing-masing brand untuk saling memperluas target konsumen dan meningkatkan engagement.

    Baca Juga: Yuk, Pakai 7 Tips Branding Ini untuk Perkuat Merek!

    Contoh Produk Co-Branding

    Untuk lebih memudahkanmu memahami apa itu co-branding, berikut beberapa contoh produk yang merupakan hasil dari kolaborasi beberapa brand dari berbagai industri yang berbeda.

    1. Oreo X Supreme

    co-branding adalah

    © delish.com

    Oreo X Supreme adalah salah satu produk co-branding yang sukses mencuri perhatian tidak hanya penikmat makanan, tapi juga pecinta fashion, terutama penggemar brand Supreme.

    Produk makanan ini dijual secara terbatas dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan produk Oreo lainnya.

    Satu bungkus Oreo X Supreme yang berisikan tiga keping ini dibanderol dengan harga Rp1,5 juta.

    2. Chitato X Indomie Goreng

    © Flicker.com

    Produk co-branding makanan lainnya yang sukses mencuri perhatian khalayak adalah kolaborasi antara Chitato dan Indomie Goreng.

    Kedua brand ini telah memiliki banyak peminat karena produknya memiliki cita rasa yang khas. Menggabungkan kedua cita rasa ini tentu saja membuat para penggemar menjadi penasaran.

    Tidak heran, produk ini langsung terjual habis pada saat peluncurannya.

    3. Mizzu X Khong Guan

    © Mizzucosmetics.com

    Produk hasil co-branding yang paling mengejutkan barangkali adalah hasil kolaborasi antara Mizzu dan Khong Guan.

    Mizzu merupakan salah satu brand kosmetik ternama yang banyak digemari oleh para pecinta makeup.

    Sementara Khong Guan telah dikenal luas sebagai salah satu produk biskuit selama bertahun-tahun.

    Alih-alih meluncurkan produk makanan seperti Oreo X Supreme, Mizzu dan Khong Guan berkolaborasi meluncurkan produk kosmetik dengan kemasan layaknya produuk Khong Guan.

    Tentunya, hasil kolaborasi ini menarik minat para pecinta makeup yang gemar mengoleksi kosmetik dengan kemasan unik.

    4. Tolak Angin x Upmost

    co-branding adalah

    © Instagram.com/upmostbeaute

    Seperti yang telah disinggung Glints di atas, ada produk jamu yang berkolaborasi dengan brand kosmetik. Hasil dari produk kolaborasi Tolak Angin dan Upmost untuk menghadirkan pallette eyeshadow, berdasarkan laporan Popbela.

    Uniknya, eyeshadow ini hadir dalam delapan warna yang disebut-sebut terinspirasi dari warna jamu Tolak Angin.

    Kehadiran produk ini langsung menarik perhatian warga internet yang tentuna membuat kolaborasi ini viral. Sudah pernah kamu mendengarnya?

    Baca Juga: Mengenal Umbrella Branding, Strategi Produk yang Berhasil Dijalankan Apple

    Co-branding bisa menjadi salah satu strategi untuk memperkenalkan brand kepada konsumen baru. Akan tetapi, strategi ini bukanlah satu-satunya cara.

    Apakah kamu penasaran, bagaimana cara-cara lainnya untuk menggaet konsumen baru? Yuk, cari tahu dengan mengikuti webinar marketing dari Glints ExpertClass.

    Melalui webinar ini, kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada para profesional sesuai dengan bidang keahliannya.

    Ayo, segera cek kelasnya dengan klik di sini sebelum kehabisan kuota!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait