Mengenal Umbrella Branding, Strategi Produk yang Berhasil Dijalankan Apple

Tayang 03 Apr 2021 - Dibaca 9 mnt

Brand laptop-mu Apple, ya? Smartphone-mu juga Apple, ya?” Pernah mendengar pertanyaan semacam itu? Jika iya, berarti Apple sukses menjalankan umbrella branding.

Strategi yang satu ini banyak digunakan oleh perusahaan besar. Katanya, hal tersebut membuat setiap produk yang diluncurkannya mudah dikenal masyarakat.

Benarkah demikian? Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel ini!

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Brand Engagement dan Berbagai Level untuk Mencapainya

Apa Itu Umbrella Branding?

umbrella branding

© Baliprod.com

Sekali terkenal dengan kualitasnya yang baik, sebuah produk akan terus diingat oleh pelanggan. Bahkan, mereka tak ragu untuk menggunakan produk tersebut berulang kali.

Hal ini dikenal dengan istilah brand loyalty.

Nah, setelah tercipta loyalitas brand, banyak perusahaan memilih untuk menerapkan umbrella branding. Apakah itu?

Menurut SendPulse, umbrella branding adalah strategi pemasaran dengan memanfaatkan nama brand yang sudah terkenal.

Setiap meluncurkan produk atau lini bisnis baru, perusahaan akan mengandalkan brand besar tersebut.

Contoh sederhananya adalah Apple. Ketika komputer Mac diluncurkan, kualitas Apple langsung diakui dunia.

Perusahaan garapan Steve Jobs itu pun dikenal sebagai brand teknologi dengan kualitas premium.

Akhirnya, Apple meluncurkan banyak produk baru di bawah brand-nya, antara lain iPhone, iPad, Macbook, dan iTunes. Namun, semua itu tetap berada di bawah naungan brand Apple.

Itulah umbrella branding. Apple menjadi umbrella atau payung, sementara itu produk lainnya berada di bawah payung tersebut.

Lantas, mengapa strategi branding ini digemari banyak perusahaan?

Bayangkan, berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menciptakan brand awareness suatu produk? Berapa modal yang perlu kamu keluarkan?

Membangun brand awareness bahkan brand loyalty bukanlah hal yang mudah.

Oleh karena itu, umbrella branding berperan besar dalam dua hal tersebut.

Dengan kepercayaan pelanggan yang sudah melekat pada satu brand, kamu akan lebih mudah mendapat kepercayaan pada produk-produk lainnya.

Misalnya, Apple meluncurkan seri iPhone terbaru. Mungkin ada banyak orang yang merespons, “Ah, produk Apple sudah pasti bagus. Beli, yuk!”

Baca Juga: Pahami Apa Itu Brand Activation dan Bagaimana Manfaatnya

Kelebihan dan Kekurangan

umbrella marketing

© Freepik.com

Sebelum menerapkan umbrella branding, ada baiknya kamu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu.

Dirangkum dari MBA Skool dan SendPulse, berikut plus minus-nya.

1. Kelebihan

  • mengurangi biaya iklan
  • pelanggan sudah loyal pada brand 
  • memperkuat brand yang sudah ada
  • meningkatkan penjualan

2. Kekurangan

  • risiko gagal besar jika brand belum dikenal banyak orang
  • satu produk gagal, produk lain bisa dianggap gagal juga
  • lebih cocok dilakukan pada produk sejenis
  • berpotensi menimbulkan persaingan antara produk yang sudah ada dengan produk baru

Di satu sisi, strategi branding yang satu ini memang menarik. Ada banyak peluang yang bisa kamu manfaatkan. Pelaksanaannya pun terbilang efektif dan efisien.

Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Jangan sampai produk-produk di bawah naungan brand-mu justru gagal.

Baca Juga: Mempermudah Proses Akuisisi Pelanggan dengan Strategi Brand Architecture

Contoh Umbrella Branding

umbrella branding

© Freepik.com

Pada penjelasan di atas, Glints telah menyebutkan bahwa Apple menerapkan umbrella branding. 

Ya, Apple berperan sebagai payung brand. Di bawahnya, terdapat deretan gadget yang digandrungi warga dunia. Sebut saja iPhone, iPad, Macbook, iOS, Apple Watch, Apple TV, dan sebagainya.

Semua produk itu memiliki satu kesamaan, yaitu berupa teknologi yang menunjang kehidupan penggunanya.

Setiap produk tersebut juga dibekali dengan tampilan yang user friendly sehingga mudah digunakan.

Bagaimana pun, pengguna tetap mengenali produk-produk tersebut sebagai bagian dari Apple. Bayangan kualitas, fitur, dan kecanggihan setiap produk tersebut sudah melekat di benak banyak orang.

Hanya dengan sekali lihat, mereka sudah tahu bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi.

Selain Apple, perusahaan FMCG dunia P&G juga menerapkan umbrella branding.

Mereka memiliki berbagai produk, seperti Gillette, Pampers, Head & Shoulders, Pantene, SK-II, dan Oral-B.

Layaknya Apple, ketika seseorang melihat produk-produk P&G, mereka langsung mengenali dan memercayainya.

Baca Juga: Yuk, Pahami Creative Concept, Kunci Keberhasilan Campaign dan Branding

Umbrella branding adalah strategi menarik yang layak kamu coba, terutama jika brand-mu sudah dikenal luas.

Reputasi baik dari brand-mu bisa memberi dampak positif bagi semua produk yang kamu luncurkan.

Tertarik untuk makin memperdalam dunia branding? Jika iya, ada kelas-kelas online Glints ExpertClass.

Setiap pematerinya adalah pakar dengan pengalaman bertahun-tahun. Mereka akan membagikan ilmu dan tips branding untukmu.

Tertarik? Langsung klik di sini untuk mendaftar, ya!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints Icon