Yuk, Pahami Creative Concept, Kunci Keberhasilan Campaign dan Branding

Tayang 03 Mar 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Apa itu creative concept? Istilah yang mungkin belum begitu diketahui banyak orang ini ternyata penting, lho. Creative concept atau konsep kreatif dalam campaign khususnya branding merupakan salah satu kunci keberhasilannya.

    Tanpa pertama menyusun konsep ini, upaya campaign dan branding kemungkinan besar akan sulit untuk menggaet perhatian audiens.

    Upik Rubiyanti, Creative Group Head di Fortune PR lewat tulisannya di The PR Talk berkata bahwa konsep kreatif membantu brand untuk merumuskan inti dari pesan yang harus disampaikan dalam sebuah campaign.

    Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa menyusun konsep kreatif merupakan dasar yang penting supaya kita bisa menentukan tema utama yang perlu dikomunikasikan pada audiens.

    Nah, dalam artikel ini, saya akan membahas tentang dasar-dasar tentang creative campaign agar kamu bisa memahaminya lebih baik.

    Jadi, pastikan simak penjelasannya hingga akhir, ya.

    Apa Itu Creative Concept?

    Secara sederhana, kita bisa mendefinisikan creative concept sebagai blueprint atau cetak biru dari sebuah campaign ataupun branding.

    Blueprint ini merumuskan dasar dan rencana campaign atau branding dalam jangka panjang.

    Saat akan melakukan campaign, creative concept merupakan proposal atau pitch deck bagi para stakeholder yang penting disusun sebelum rencana lainnya dibuat.

    Nah, dalam branding, komunikasi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan antar-brand dan audiens.

    Justru, komunikasi perlu menjadi fokus utama dalam penyusunan konsep kreatif.

    Dengan konsep kreatif, kita bisa menyusun pondasi awal campaign dan lebih mudah melihat apa saja hal yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu komunikasi dari brand ke audiens.

    Selain itu, membuat creative concept juga memastikan brand mampu menawarkan uniqueness atau keunikan yang membuatnya unggul dari kompetitor.

    Baca Juga: 5 Tips Memilih Influencer yang Tepat untuk Keperluan Branding

    Aspek-Aspek Penting dalam Creative Concept

    creative concept

    © Freepik.com

    Ada beberapa variabel saat akan membuat sebuah creative concept.

    Menurut Element Three, ada 3W sebagai elemen penting dalam konsep kreatif, yaitu:

    • who: siapa yang menjadi target
    • what: apa yang harus disampaikan pada mereka
    • why: mengapa mereka perlu mengetahui hal tersebut

    Contohnya, brand kita akan merilis sebuah produk kecantikan.

    Nah, value apa yang ingin ditunjukkan dari produk kecantikan tersebut?

    Selain itu, kita juga perlu mendefinisikan brand value yang bisa ditonjolkan bagi para audiens.

    Setelah mengetahui product value dan brand value tersebut, langkah selanjutnya adalah memahami lebih jauh tentang target audiens atau konsumen brand-nya.

    Masalah apa yang mereka alami terkait produk yang kita akan tawarkan?

    Apa yang mereka inginkan dari jenis produk itu?

    Insight tersebut perlu dikumpulkan bersama dengan data-data yang relevan untuk membuat keputusan yang tepat.

    Dengan begitu, kita bisa melihat titik temu antara apa yang dibutuhkan konsumen (consumer needs) dan apa yang ditawarkan produk (what the product offers).

    Hal ini disebut sebagai brand vision.

    Variabel atau aspek-aspek ini tentunya berkaitan dengan langkah pembuatan creative concept.

    Langkah-Langkah Merancang Konsep Kreatif

    Nah, setelah mendefinisikan apa itu product value, brand value, consumer insight, dan mengumpulkan data-data relevan untuk membuat creative concept, barulah kita bisa mulai melangkah untuk penyusunan konsep kreatif yang sebenarnya.

    Konsep kreatif yang kita buat harus bisa memberikan solusi terhadap masalah atau keinginan dari konsumen berdasarkan informasi yang sudah kita kumpulkan.

    Hal ini disebut dengan unique selling proposition (USP).

    Jadi, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memikirkan bagaimana hal tersebut bisa disampaikan secara menarik.

    Contohnya untuk produk Google Assistant.

    Produk ini bisa mempermudah konsumen sehari-hari, khususnya bagi orang yang terlalu sibuk untuk memegang perangkat yang ia miliki.

    Kita bisa membuat iklan yang menonjolkan hal tersebut.

    Misalnya, tunjukkan bahwa Google Assistant ini bisa menjalankan perintah berdasarkan voice command atau perintah dari suara saja sehingga lebih praktis.

    Dengan begitu, konsumen bisa merasa bahwa kendala yang ia alami sehari-hari bisa terselesaikan dengan penggunaan produk tersebut.

    Langkah dari sini ke tahap selanjutnya tidak selalu sama, karena tergantung turunan campaign apa yang ingin digunakan untuk menyampaikan brand message yang sudah didefinisikan.

    Misalnya lewat video, konten media sosial, iklan, dan lain-lain.

    Yang penting, key message-nya secara konsisten dan kreatif disampaikan lewat berbagai cara tersebut.

    Semakin dekat pesan tersebut dengan konsumen, semakin besar kemungkinannya untuk jadi menarik.

    Baca Juga: Tips Membangun Digital Campaign untuk Tingkatkan Customer dan Brand Loyalty

    Skill Penting untuk Membuat Creative Concept

    creative concept

    © Freepik.com

    Untuk bisa membuat creative concept yang menarik, salah satu skill yang amat sangat penting untuk dimiliki dan terus diasah adalah thinking process.

    Thinking process atau proses berpikir kita harus terus berkembang sesuai dengan perubahan insight konsumen yang ada.

    Sebagai seorang kreatif, kemampuan memahami dengan baik kebutuhan dan keinginan konsumen serta melihat perspektif yang menarik adalah kemampuan utama yang wajib ada.

    Selain itu, tentunya kemampuan mencari, mengumpulkan, dan mengekstrak data yang dibutuhkan untuk memahami konsumen adalah skill lain yang sangat diperlukan.

    Tak kalah penting, untuk membuat creative concept kita juga harus sering-sering melihat dan belajar dari campaign lainnya yang sudah berhasil.

    Tantangan dalam Menyusun Konsep Kreatif

    Mendapatkan data internal produk sering lebih sulit dari mendapatkan data user insight, khususnya jika bekerja di agency.

    Oleh karena itu, tim kreatif dan product manager harus bekerja sama dengan baik.

    Dalam proses penyusunan creative concept, menjadi cepat puas juga bisa jadi kendala, lho.

    Karena sebenarnya, hasil yang menurut kita bagus bisa saja tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

    Jadi, setelah merumuskan satu konsep kreatif, masih perlu diuji dan dicari  alternatifnya untuk tahu yang terbaik.

    Begitulah sekilas tentang apa itu creative concept dan hal-hal dasar yang penting untuk membuatnya.

    Baca Juga: Rencanakan Proyek yang Kolaboratif dan Efektif dengan Creative Brief

    Setelah memahami penjelasan ini, apakah kamu jadi tertarik untuk mempelajari konsep kreatif lebih lanjut?

    Kalau iya, yuk, ikuti workshop saya di Glints ExpertClass dengan judul “Creating a Rock-solid Creative Concept”.

    Workshop ini akan dimulai tanggal 21 Maret 2021 pukul 10.00.

    Tak hanya teori, ada juga sesi latihan dan evaluasi, lho.

    Jadi, jangan sampai ketinggalan dan segera beli tiketnya dengan klik di sini.

    Sampai jumpa di sana, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait